05. Kesedihan Alexa

"Apa kau melihat Alexa, peri penyihir yang tadi ada bersamaku di kamar ini, sekarang dimana dia?". Tanya raja Luis kepada prajuritnya.

"Aku melihatnya diluar sedang duduk di atas jamur yang mulia. Sepertinya dia terlihat sedang sedih. Tapi aku tidak tau kenapa dia bersedih yang mulia". Jawab prajurit itu jujur.

"Baiklah kalau begitu antarkan aku padanya".

"Biar aku saja yang menemuinya rajaku. Aku ingin tahu kenapa ia bersedih. Kau tetaplah disini bersama putrimu, bukankah dia terlihat nyaman digendonganmu". Ujar permaisuri tersenyum.

"Baiklah terserah padamu permaisuriku. Prajurit antarkan permaisuri untuk menemui Alexa". Perintah raja pada prajurit itu.

"Baik yang mulia. Permaisuri silakan ikuti saya". Ajak prajurit itu menuntun permaisuri menemui Alexa.

"Dia disana permaisuri". Tunjuk prajurit itu setelah melihat tepat pada Alexa yang sedang bersantai di atas jamur.

"Baiklah, sekarang kau pergilah aku bisa sendiri". Ucap permaisuri lalu melangkah mendekat ke arah Alexa berada.

"Halo peri kecil. Boleh aku bergabung?". Tanya permaisuri setelah sampai di hadapan Alexa.

"Tentu" . Jawab Alexa singkat.

"Sedang apa kau disini sendirian? Apa kau tak mau bergabung dengan kami di dalam?". Tanya permaisuri lagi mencoba mendekatkan diri lebih dengan Alexa.

"Disini pemandangannya sangat indah. Lihatlah kunang-kunang ini. Bukankah dia sangat cantik?". Tanya Alexa tersenyum saat seekor kunang-kunang terbang berputar di atas telapak tangannya.

"Iyah sangat cantik seperti dirimu. Kau gadis kecil yang tak hanya cantik tapi juga baik hatimu, aku berterimakasih padamu karena telah membantuku dengan sukarela".

"Aku melakukannya karena aku menginginkannya, jadi kau tak usah berlebihan seperti itu permaisuri". Jawab Alexa tersenyum lalu membiarkan kunang-kunang itu terbang bebas. Ia duduk memangku wajahnya di atas lutut dan tampak murung. Permaisuri menyadari hal itu dan ia tersenyum.

"Apa yang membuatmu bersedih Alexa. Jika ada yang ingin kau bicarakan padaku kau boleh melakukannya. Aku akan menjadi pendengar yang baik untukmu". Ujar permaisuri berusaha menghibur Alexa.

"Permaisuri, ibuku. Ibuku hik-hiks". Alexa menangis sesegukan sambil memeluk permaisuri seketika. Permaisuri nampak terkejut tapi setelah itu ia membiarkan Alexa memeluknya dan ia dengan lembut membelai puncak kepala Alexa.

"Kenapa dengam ibumu Alexa?". Tanya permaisuri setelah lama membiarkan Alexa menangis dalam pelukannya.

"Ibuku telah dibunuh oleh peri penyihir jahat yang menyebut dirinya sebagai ratu permaisuri". Jawab Alexa terisak.

"Bagaimana ia sampai membunuh ibumu?". Tanya permaisuri yang semakin penasaran.

* * *

"Helena aku ingin kita mengakhiri hubungan ini. Aku sudah jatuh cinta dengan gadis lain. Maafkan aku jika membuatmu terluka". Setelah berkata demikian Abas si peri ahli daun pergi meninggalkan Helena yang merupakan peri penyihir baik. Keduanya telah lama menjalin hubungan sampai akhirnya Abas pergi dan memilih bersama Betania si peri penyihir baik juga. Hal ini membuat Helena geram tapi ia tak mampu berbuat apa-apa karena saat itu ia masih remaja yang kemampuannya masih di bawah rata-rata.

Setelah kejadian itu Helena berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi penyihir jahat yang terkuat serta membuat semua peri penyihir menjadi jahat seperti dirinya dan akan membalaskan dendamnya pada Abas dan juga Betania serta tidak akan membiarkan orang lain hidup bahagia.

"Bukankah putri kita cantik Betania?". Tanya Abas yang sudah menggendong putrinya yang baru saja lahir.

"Bagaimana kalau kita beri nama dia Alexa. Alexa yang berarti pelindung atau penolong. Aku ingin putri kita menjadi penolong bagi orang lain dan pelindung bagi orang yang membutuhkan perlindungan darinya kelak. Bukankah nama itu cantik". Sambungnya lagi dengan raut wajah sumringah.

Setelah hari itu Abas tidak pernah terlihat lagi dihutan itu semenjak pergi membantu pohon tua yang hampir mati, Betania meyakini kalau hilangnya Abas pasti karena perbuatan Helena. Oleh karena itu ia memutuskan pergi meninggalkan hutan itu bersama Alexa yang masih bayi dan hidup menyendiri dari orang lain sampai akhirnya Helena mengetahui tempat persembunyiannya dan membunuhnya. Beruntung ia terlebih dahulu menyuruh Alexa pergi menjauh ke sisi utara hutan itu hingga Helena tidak mengetahui kalau mereka mempunya seorang putri.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***