Begitu sampai di apartemen Yugho langsung mendapatkan amukan dari Firnie.
"Apa-apaan sih Fir kamu ini" ujar Yugho berusaha tenang.
"Dimana kakak simpan ****** itu?Firda...ya Firda namanya...jangan sampai kakak menyesal nanti jika terjadi sesuatu dengannya" ancam Firnie
"Apa maksudmu Fir?" Tanya Yugho lagi.
"Aku tau kakak memiliki hubungan dengan ****** itu, iya kan?" Bentak Firnie
"Stop Fir, dia memiliki nama dan aku tidak memiliki hubungan apapun dengannya". Balas Yugho
"Hahahaha......sudah berapa lama kalian tinggal bersama? JAWAB"
" Firnie....jangan mengada-ngada kamu" ujar Yugho masih berusaha tenang.
Tiba-tiba Firnie melemparkan koper-koper Firda dan mengacak-acak semua isinya.
Seperti orang gila dia melempar-lemparkan semua baju-baju Firda ke muka Yugho.
"Ini apa hah!!....dan ini apa hah!! Ujar Firnie sambil berurai air mata"
"Kenapa mata kamu buta mas....aku sudah bertahun-tahun menantimu tapi tak pernah kau hiraukan... kamu selalu mengatakan tak ingin ada hubungan dengan wanita manapun...huhuhu" Firnie menangis lagi
"Aku adalah tanggung jawabmu...harusnya kamu menikahiku...aku tidak akan membiarkanmu dengan pelac*r itu kak....tidak akaannnn" teriak Firnie lagi.
"Stop Firnie....tenangkan dirimu okey, ini adalah pakaian temanku, aku akan mengembalikannya besok" ujar Yugho seraya mengambil semua pakaian Firda yang telah dilemparkan -lemparkan Firnie.
"Ambil ini juga" seraya Firnie melemparkan semua buku-buku Firda dan dirobek-robeknya beberapa buku sebelum akhirnya dilemparkannya ke tempat sampah.
"Ya Tuhan, stop Firnie....hentikan semua, kamu baru saja membuat masalah baru untukku" ujar Yugho sambil mengatupkan rahangnya menahan amarah.
"Aku akan terus membuat masalah dan akan terus membayangi kamu kak, ingat itu...kamu tidak akan pernah lepas dariku..tidak akan" jerit Firnie.
"Fir...maafkan aku, aku tidak pernah bisa mencintaimu, aku telah mencobanya tapi tetap tidak pernah bisa...maafkan aku" ujar Yugho pelan.
"Tidaakkk.....tidaakkk, tidak boleh ada yang memilikimu selain diriku kak..dan aku akan pastikan itu, jika aku tidak bisa memiliku maka wanita manapun tidak akan pernah bisa memilikimu juga" ujar Firnie dengan tatapan mengancam.
"Mulai sekarang aku akan mengawasimu terus kak dan aku akan tinggal bersamamu" Firnie berkata dengan dingin.
"Terserah kalau kamu mau tinggal disini..silahkan..aku akan angkat kaki dari sini" jawab Yugho tak kalah sengitnya.
"Kalau bukan karena ayahku kamu tidak akan..." Firnie tidak melanjutkan kata-katanya karena Yugho sudah mulai menampakkan kemarahannya.
"Stop Fir.....aku tau semua salahku....aku tidak akan lari dari tanggung jawabku namun aku tak bisa menikahimu....ujar Yugho marah.
"Berhenti mengeluarkan kata-kata itu...lama-lama aku sangat muak, mengerti kamu?" Ujar Yugho kasar.
"Huhuhu....aku jadi begini karenamu, aku kehilangan mereka karenamu dan sekarang seenaknya saja kamu mau membuangku begitu saja, ini tidak adil bagiku kak" ujar Firnie sambil menangis.
"Usiaku sudah 25th, sudah waktunya kamu menikahiku kak"
"Aku tidak tertarik dengan pernikahan Firnie, mungkin untuk saat ini belum tertarik tetapi jika suatu hari aku harus menikah aku akan pastikan kamu terlebih dahulu untuk bahagia" ujar Yugho sambil memegang bahu Firnie dan menariknya kedalam pelukannya.
"Aku hanya ingin kamu kak bukan yang lain" ujarnya pelan.
Yugho berusaha untuk menenangkan Firnie.
Firnie menangis dalam pelukan Yugho.
Setelah Firnie diam lalu Yugho mengambilkan air untuk Firnie dan mendudukkannya dikursi, berusaha membuatnya tenang.
Tampak Firnie meminum air yang Yugho berikan lalu menyandarkan tubuhnya ketubuh Yugho.
"Sekarang kamu beristirahatlah" ujar Yugho
"Tidak mau, aku ingin begini disini sampai pagi"
"Nanti kamu sakit Firnie, paman Andrian akan marah kepadaku, kamu taukan dia sangat menyayangimu"
"Aku tidak ingin melihatmu lagi bersamanya Kak"
"sudah kamu diam dan beristirahatlah, aku akan mengantarmu ke kamar"
Yugho berdiri dan memapah Firnie mengantarnya masuk ke kamar tamu.
Lalu dibaringkannya Firnie diranjang dan ditariknya selimut untuk menutupinya.
"Tidurlah besok aku akan mengantarkanmu pulang" ujar Yugho lembut.
"Ingat kak, aku tidak ingin menjadi perawan tua" bisik Firnie ditelinga Yugho.
Yugho menatap Firnie lalu mematikan lampu kamar dan menutup pintunya.
Sementara dikamar Firnie tampak Firnie sedang memikirkan sesuatu.
"Aku tidak boleh bermain kasar, aku harus bermain halus dan supaya kak Yugho tak curiga kepadaku"
"Firdaaa....Firdaaa....jangan kamu pikir kamu akan menang melawan aku"
"Akan kupastikan tak semudah itu kamu bisa mendapatkan Kak Yugho"
"Kalau aku tak bisa mendapatkan kakak....maka kamupun tak akan bisa mendapatkan dia"
"Kamu orang baru Firda....hanya aku yang tau kelemahannya dan kupastikan dia ada dipihakku"
Lalu Firnie tersenyum licik sambil memainkan rambutnya dan tampaknya dia akan mendapatkan apa yang diinginkannya.
Yugho duduk diruang tamu....sambil menyalakan rokoknya. Sesekali dia tampak mengelap buliran keringat dikening dengan sapu tangannya.
Lalu dia bangkit berjalan menuju balkon apartemennya.
Membuka pintunya dan dia berdiri sambil menghisap rokoknya dalam-dalam.
Dia tampak termenung dengan pikiran yang kalut.
"Aku tidak mungkin menyakiti kedua wanita itu, entah mengapa aku begitu ingin melindungi Firda tapi aku juga harus membuat Firnie bahagia....jika dia sudah bahagia maka aku baru bisa meraih kebahagiaanku"
"Tapi bagaimana aku bisa bahagia jika dia hanya ingin bersamaku?"
"Apa aku harus melepaskan kebahagiaanku untuk membuatnya bahagia?"
"Aaarrrggggg... andai saja tidak ada kejadian 15 th yang lalu, tentu hidupku dan hidupnya tak akan seperti ini"
"Andai waktu bisa diubah, lebih baik aku yang celaka daripada harus diselamatkan"
"Firnie telah mengorbankan hidupnya selama itu untuk menungguku, apa aku harus tetap egois untuk terus mengabaikannya? Tapi bagaimana dengan hatiku?"
"Aku juga ingin memiliki seseorang, memanjakan orang yang aku cintai, aku juga ingin bahagia menata hari bersamanya, tapi entah kenapa begitu sulit rasanya kebahagiaan untuk ku raih"
"Sudahlah persetan dengan itu semua"
Lalu Yugho mematikan rokoknya dan membuka ponselnya.
Tampak dia menghubungi seseorang.
Dengan menyenderkan tubuhnya didinding dan mencari posisi yang nyaman, dia mulai menelponnya.
"Fir...kamu sudah tidur?" ---Yugho
"Belum mas....masih nonton koreyah aku" ---- Firda
"Mas.. ini nomor kamu? Uhuyyy aku save ya....aku namain paksu" ----Firda
"Paksu? Kenapa nama mas bagus- bagus diganti Fir?" --- Yugho
" Mas....aku dah naikkin nama mas 3 tingkat loh....makanya aku panggil Paksu" --- Firda
"Maksud kamu Fir?" --- Yugho
"Pertama pacar gelap, kedua pacar beneran ketiga suami..yuhuuuu....Paksu alias Pak Suami hehehe" --- Firda
"Kamu ada-ada saja Fir" --- Yugho tampak senyum-senyum walau Firda tidak melihatnya.
"Seneng ya dipanggil Paksu" ---- Firda sambil terkekeh
"Biasa aja Fir" ---- Yugho
"Kamu pandai membuat saya tersenyum" ---- Yugho
"Namanya juga Firda Mas hehehe"
"Cepat kemari mas, aku sendirian nih mana baju sama buku aku mas?" --- Firda
"Hmmmmm...kita beli baju baru aja ya untuk kamu, bagaimana?" --- Yugho
"Memang kenapa dengan baju-baju aku mas?" --- Firda
"Sudahlah anggap saja mas mau mengajak kamu shoping" --- Yugho
"Uwoooo....klo mas memaksa ya aku tidak akan nolak hehehe" --- Firda
"Sudah malam, kamu tidur ya besok mas bawain baju kamu...selamat malam baby" --- Yugho
"Hahh!! Coo cweet mamaskuuuu😍"
"Malam paksu...muaacchh" --- Firda
"Selepas menelpon Firda tampak wajah Yugho berseri2...dia menarik kedua bibirnya dan seulas senyum tercipta diwajahnya.
Dengan suasana hati yang ringan dia meninggalkan balkon dan masuk ke dalam apartemennya.
Begitu tiba diruang tamu dia melihat baju-baju Firda yang berserak dilantai.
Hatinya tiba-tiba merasa sedih melihat baju wanita yang dicintainya tercampak begitu saja bagaikan sampah yang tak berguna.
Akhirnya dia mengambil semua baju - baju Firda kemudian disusun dan dirapikan sebelum akhirnya dimasukkan kembali ke dalam kopernya.
Begitu melihat buku-buku yang berserak timbul ketakutan dalam hati Yugho.
Yugho merasa takut jika Firda menanyakan buku-bukunya.
Karena hampir semua buku pelajaran Firda hancur dan tidak ada yang utuh.
Dia menghela napas dalam - dalam.
Pelan - pelan dia mengambil buku - buku Firda berusaha menyelamatkan beberapa buku yang masih agak utuh kemudian dirapikan kembali dan akhirnya dimasukkan ketempatnya semula.
Begitu selesai semuanya lalu dia berjalan masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan tubuhnya setelah itu dia pergi tidur dan berharap bermimpi bertemu dengan sang pemilik hatinya.
Selepas Yugho masuk kedalam kamar tampak Firnie keluar dari balik tirai dengan pandangan mata penuh kebencian.
"Hmmmm....besok aku akan membuat kejutan kecil untukmu kak" seraya senyum menyeringai.
***********
Hadiah apa yang akan Firnie berikan kepada Firda?
Gaesss....ku tunggu like n votenya ya😊
Jangan lupa poin untuk Firda biar gak malas nulisnya😅😅😅
bye all
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Nesa Satria
entahlah tapi asli merinding aq
2023-03-13
0
💓yin & yang💓
sepertinya ini masalah hutang nyawa dimasa lalu yugho
2022-07-11
0
Dwisri Indahwati
kyanya firni tu agak 2 psikopat ya Thor???
2022-01-20
0