Siapa Firnie?

Siang itu mereka benar-benar memanfaatkan waktu mereka untuk bercerita, saling curhat, saling memotivasi dan tentunya mereka bergantian menjaga bos kecil-nya Alma yaitu Baby Ziel.

Mereka juga mengoprek-oprek dapur untuk membuat cemilan dan juga membuat minuman.

Alma dengan sabar mengajari mereka yang tampak tidak tau apa-apa untuk membuat suatu hidangan.

Dan mengenalkan mereka beberapa macam bumbu dan cara meraciknya.

Maklumlah mereka terbiasa dilayani dan teramat jarang masuk ke wilayah dapur.

"Keren nih mamud bisa bikin apa aja, belajar dari mana kamu Al?" Tanya Firda sambil menggigit cake yang baru saja mereka buat.

"Aku sudah terbiasa melakukan hal ini Fir dari aku masih kecil" ujar Alma

"Aku tidak seperti kalian yang serba berkecukupan, mau apa-apa tinggal pesan dan tinggal minta"

"Aku harus membantu ibuku melakukan semua pekerjaannya, bahkan tak jarang ibuku meminta pekerjaan dari para tetangga dan hasilnya semua hanya cukup untuk makan kami saja".

"Beruntung kakakku bisa lulus sekolah dan begitu lulus dia mengadu nasib di Jakarta"

"Aku hampir saja tidak bisa melanjutkan SMA ku karena terbentur biaya, aku dan Akbar pasrah, saat itu aku berfikir aku harus mendapatkan pekerjaan untuk menyambung kehidupan kami"

"Entah mengapa tiba-tiba Tuhan mengirimkan malaikatnya untuk membantu kami sehingga kami bisa melanjutkan ke sekolah yang elit, sekolah yang tidak pernah ada dalam mimpi kami sekalipun".

"Hingga akhirnya sampailah aku disini seperti sekarang ini" ujar Alma sambil tersenyum dan menitikkan air mata.

Sementara Firda dan Mitha hanya melongo mendengar cerita yang baru saja Alma sampaikan.

"Hahh!! beneran itu cerita kamu Al? Tanya Firda bingung

"Ya ampun....aku sama sekali gak tau masa lalu kamu Al, maafkan aku" seru Mitha sambil memeluk Alma.

"Aku tak menyangka sohibku yang sultan ini adalah upik abu awalnya" ujar Firda lalu seraya memeluk Alma dan Mitha.

"Tapi siapa malaikat itu Al?" Tanya Firda penasaran

"Pasti kak Zico ya Al" jawab Mitha

"Bukan"

"Lalu siapa?" Ujar Firda dan Mitha berbarengan.

"My hubbie...kak Daniel" jawab Alma sambil tersenyum bahagia.

"WHAATTTTTT?" UjarFirda sambil membelalakkan matanya.

"Itu artinya sejak lulus SMP kamu sudah bersama kak Daniel?" Tanya Mitha memastikan.

"Yup betul...kak Daniel yang menanggung semua keperluan keluargaku..tiap bulan mengirimi kami uang untuk belanja, uang saku kami dan melunasi SPP kami 3 thn sekaligus".

"Ya Tuhan ternyata kamu dah di DP duluan ya sama kak Daniel Al dari kamu kecil?" Tanya Firda polos.

Alma tertawa ngakak melihat wajah-wajah polos sahabat-sahabatnya itu.

"Sungguhkah?apakah nampak seperti itu?" Tanya balik Alma.

"Iya" jawab mereka berbarengan.

"Aku malah berfikirnya kecil dibiayain begitu besar dinikahin" ujar Mitha polos.

"Betul Mit...aku juga berfikir seperti itu, begitu besar dipanen Kak Daniel" ujar Firda lagi sehingga sukses membuat tawa teman-temannya.

"Heyyy....bukannya aku sudah memberitahu kalian, Jika saat itu kak Daniel tergila-gila pada kakakku?" Ujar Alma melanjutkan.

"Ohhhh.....i seee, aku ingat" ujar Firda manggut-manggut.

"Ingat apa sih Fir? Koq kayanya cuma aku yang masih bingung disini" ujar Mitha lagi.

"Itu loh Mit, Alma pernah cerita kalau dia sudah jatuh cinta sejak SMP sama kak Daniel"

"Cuma aku baru tau alasannya koq bisa anak kecil jatuh cinta sama orang dewasa" terang Firda lagi

"Wah parah loe Al, berarti kamu jatuh cinta dengan kakak ipar kamu sendiri dong?" ujar Firda menambahkan.

"Hayyy.....catat gadis mesum, calon....baru calon kakak ipar, belum jadi kakak ipar ya" ujar Alma sambil mencubit Firda sementara Firda hanya meringis sambil tertawa.

"Yaa ampun Al, untung akhirnya kamu bisa jadian juga sama kak Daniel, doain juga ya biar aku berjodoh sama mas Jo" ujar Mitha sambil memeluk tangan Alma.

"Aamiin say...semoga kita bisa bahagia dengan pasangan kita masing-masing dan persahabatan kita bisa langgeng seperti ini terus" ujar Alma sambil merangkul ke dua sahabatnya itu.

"Khususnya kamu Fir, belajar mengenal dapur mulai dari sekarang" ujar Alma mengingatkan.

"Nanti ajalah klo udah ada stempel sah dari mas Yugho Al, kalo sekarang mah aku belum mau, soale aku belum tau posisi wanita itu apa, kan repot tau-tau gue udah belajar ini dan itu ehhh...mas Yugho malah kawin sama yang lain, apa nggak nyesek gue nantinya?" Ujar Firda sambil menggendong baby Ziel.

"Fir, jangan terlalu hot sama mas Yugho dulu ya, aku takut kalau-kalau....." ---- Alma

"Takut kenapa? Takut klo gue udah gak perawan trus ditinggal kawin sama mas Yugho gitu?" Tanya Firda balik.

"Iya" jawab Mitha dan Alma.

"Tenang aja sih, gue mau menaklukan mas gue dulu, bantu doa dong, kalian jangan ngomong yang membuatku takut, okey?" --- Firda

"Mitha..my bebeb mu telepon" seru Firda.

"Kasih Alma Fir" ujar Mitha.

"Hahh...kenapa aku?"

"Godain dulu sebentar Al" ujar Mitha.

Akhirnya mau tidak mau Alma mengangkat telpon Jordan.

"Assalamualaikum hallo" -- Alma

"Waalaikum salam" --- Jordan

"Loh ini kamu Al?" --- Jordan

"Ohh, ini mas Jordan ya?ada apa mas?" --- Alma

"Gak ada apa-apa Al, maaf aku salah sambung" --- Jordan

"Ohhh....oke mas, assalamualikum" --- Alma

Klik lalu handphone dimatikan.

Tak berapa lama lagi Jordan menghubungi nomor Mitha lagi dan lagi-lagi Alma yang angkat.

"Assalamualaikum, iya mas Jordan ada apa?"

"Loh koq kamu lagi Al?" Tanyanya bingung.

"Ini nomor Mitha kan Al?

"Bukan mas ini nomor Alma"

"Hahh....masa sih saya salah nginput nama, ya sudahlah makasih ya Al"

Lalu Jordan mematikan sambungan teleponnya.

"Hahahhaha"....lalu para gadis itu tertawa bersama-sama seakan-akan puas mengusili Jordan.

Deringan ketiga.

"Iya....haloo dengan Firda disini"

"Maaf bukankah ini nomor Mitha?"

"Bukan mas Jo, ini hp aku Firda"

"Aneh tadi Alma sekarang Firda, mana yang benar?"

"Kenapa mas Jo?mau ngomong sama incess ya?"

"Fir, berarti benar kan ini nomor Mitha?"

"Wkwkwkkw....iya mas Jo, sebentar aku panggilin ya"

Tak lama kemudian Mitha mengambil handphonenya dan keluar menuju balkon kamarnya.

Tampak dia asik berbicara dengan Jordan sambil sesekali tersenyum dan menutup wajahnya.

Untuk sementara waktu Mitha melupakan teman-temannya dan tampak asik berbicara dengan Jordan.

"Ett dah si incess asik banget dia..haha..hihi...haha..hihi ...klo dah ketemu pangerannya" gerutu Firda sambil menimpuk Mitha dengan permen mentos.

Sementara Alma menahan ketawa dengar gerutuan Firda.

Tak lama ponsel Alma pun berdering dan langsung diangkat sang pemiliknya.

"Iya bie"

"Fir...titip my baby dulu ya sebentar" ujar Alma lalu meninggalkan Firda dan berjalan ke pojokan kamar Mitha.

"Alma pun tampak senyam-senyum menerima telpon dari suami tercintanya.

"Yaa ampun my baby honey Ziel, hanya tinggal kita berdua....tak ada yang menelpon kita sayang...huhuhu....yuk kita nangis bareng-bareng" goda Firda kepada Ziel, sementara Ziel yang diajak ngomong Firda tampak kegirangan dan tersenyum lebar sambil memainkan ke dua tangannya.

"Kamu lucu amat sih boy, kenapa kamu bisa begini bule hah?mamamu makan apa bisa melahirkan anak bule sepertimu?"

"Onty juga bule...my papa juga bule Jerman tapi onty tak sebule dirimu" sambil menciumi perut Ziel, Firda terus mengoceh

"Ahaaa...hhmmm...aaahhh" tawa Ziel karena kegelian.

"Hei sultan kecil, mau gak nti kamu onty jodohin sama anak onty hah?anak onty nti cuantiknya poll loh Ziel, onty DP-in kamu ah buat anak onty..cup...cup...cup.....sambil menciumi pipi Ziel.

"Hei nyonya-nyonya....kalian gak inget apa sama upik abu ini? Kalian asik-asikkan bertelpon ria sama kekasih-kekasih kalian...aku sama siapa?huhuhu...." ujar Firda dengan wajah memelas

"Disini ku merindu, disana kau bercumbu" goda Alma kepada Firda.

"Hah,,,apa-apaan kamu Almaaaa...kesini gak kamu" teriak Firda sambil melempar bantal ke arah Alma.

Alma hanya tertawa.

"Hehehe....mas Yugho gak nelp kamu Fir?" Tanya Mitha sambil menggoda Firda.

"Duuhh lainnn yang dah jadiannnn" ujar Firda sambil cemberut.

Mitha dan Alma hanya tertawa ringan sambil cengar-cengir.

"Gimana husband-husband kalian?"

"Bentar lagi otw Firda sayang" ujar Alma sambil mencubit pipi Firda.

"Fir, kamu gak punya kontak mas Yugho?" Tanya Mitha

"Belum dikasih sayang....mas Yugho kadang sok misterius begitu, perhatian sama gue tapi nutupin jati dirinya"

"Fir....jangan-jangan mas Yugho sudah punya tunangan kali" ujar Alma sambil mengganti pampers Ziel.

"Enggak..pokoknya mas Yugho gak boleh jadi milik siapapun, kecuali gue" ujar Firda berapi-api.

"Kita mah cuma bisa berdoa Fir untuk kamu...semoga kamu segera dapat jodoh" ujar Mitha.

"Aamiin...aamiin doakan ya teman - teman" Ujar firda

"Tapi siapa yang mau sama gadis gesrek macam Firda?" tanya Alma jahat

"Helowww nyonya-nyonya...yang gesrek itu yang heboh...yang gesrek itu yang tak terlupakan CATAT " ujar Firda dengan singitnya

"Hahahah...." mereka tertawa bersama

Mereka terus bercengkrama dengan hangatnya.

Hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17.45

Tak lama kemudian mobil Daniel tampak sudah terparkir didepan rumah Mitha

Dan merekapun berpamitan untuk pulang karena sudah dijemput oleh pasangannya masing-masing.

Mobil Daniel tampak melaju terlebih dahulu diikuti oleh mobil Yugho kemudian.

*********

"Mass Yughooo aku kangen" ujar Firda sambil menyandarkan tubuhnya dibangku mobil.

Sementara tangannya membelai-belai tangan Yugho dan membuat pola gerakan memutar dari atas ke bawah begitu seterusnya dan itu sukses membuat Yugho kegelian.

"Lepas Fir, mas geli tau gak sih" ujar Yugho

"Hihihi...cowok koq gelian mas" ujar Firda tertawa

"Kata mama aku mas, kalo cowok gelian itu pasti sayang istri mas" ujar Firda sambil tertawa

"Sok tahu, sudah lepas ah" ujar Yugho lagi.

"Mas bikin aku gemes tau gak sih...cup" Firda mencium pipi Yugho tiba-tiba.