"Jennie kenapa ngga mau jujur sama Reyno? kita itu suami istri." Jennie masih diam membeku. Salah-salah bicara ia bisa mati. Kesensitifan hati Reyno tidak ada duanya. Ia harus bicara dengan intonasi lembut beserta rangkaian kata seindah mungkin. "Kenapa diam?"
"Sebenarnya apa yang kamu tahu?" Jennie sudah gemetar-gemetar takut saat menanyakan hal itu. Sampai sejauh mana sebenarnya Reyno mendengar pembicaraanya dengan William.
"Reyno dengar Kak William bilang kalau pernikahan kita hanya enam bulan."
"Terus?" Apa lagi yang kamu dengar? apa kamu juga mendengar pembicaraan kita yang lain. Pliss, beri petunjuk, jangan diam begitu. Harap-harap cemas, Jennie berbicara dalam hati.
"Ya, terus Reyno marah, lah. Jennie bilang ke Kaka kalau Reyno ngga boleh tahu." Jennie terlihat menghembuskan nafas lega.
Fiuhh. Sepertinya ia hanya dengar bagian akhir cerita. Untung Reyno tidak dengar pembicaraan William yang gila itu. Apa-apan dia, sembarangan ngajak balikan, batin Jennie.
"Jennie!"
Jennie tersentak. Lalu mulai menjelaskan duduk perkaranya. "Jadi begini loh, Mami Dina itu ngga suka sama aku. Jadi dia sengaja mau bikin kita cerai. Mami mau kamu nerusin sekolah lagi di luar negri. Mami bilang, semua itu demi kebaikan kamu." Sudah benar belum ya?
"Keterlaluan!" Reyno marah. Namun semarah-marahnya cowok itu, tetap saja akan terlihat imut. "Aku mau bicarain hal ini sama Mami. Kamu tenang saja, kita ngga akan cerai sampai kapanpun." Jennie merinding. Bukan begitu maksudku bodoh. Aku juga ngga hidup dengan kamu seumur hidup. Aku mau bercerai aja. Tentu saja Jennie hanya bisa mengucapkan semua itu dalam hatinya.
"Reyn, plis. Jangan di aduin ke Mami, kita udah sepakat untuk ngga kasih tahu kamu." Jennie mengiba. Wajahnya dibuat semelas mungkin. Semua ini ia lakukan demi kelangsungan hidupnya.
"Ternyata Jennie juga sama kayak Mami. Jennie mau-maunya mengiyakan sesuatu yang salah. Cerai itu ngga boleh Jennie."
"Tapi menikah tanpa cinta juga ngga bisa,kan?" Wajah Reyno berubah lagi. Sedikit-sedit berubah, membuat Jennie was-was saja. Jangan sampai teriakan 'Mami' keluar dari bibir angker itu.
"Terserahlah!" Sebuah jawaban keramat yang Reyno lontarkan.
Terserah ... terserah ... terserah ... terserah ... terserah ... terserah ... Jennie nyaris mati keracunan mendengar kalimat itu.
Kata-kata itu menari-nari di dalam otak Jennie.
"Bukan gitu,loh suamiku." Cih, aku menyebut panggilan itu lagi. Sabar Jennie, hadapi dengan senyuman walau hatimu menjerit, lanjut Jennie dalam hati. Lalu ia berkata, "Mama Dina itu mau yang terbaik buat kamu, dan aku setuju karena mungkin itu jalan terbaik buat kita. Kamu lanjut sekolah, aku lanjut jadi pembalap." Begitu baru benar.
"Memangnya kalau mau sekolah harus cerai dulu?" Reyno geram jadinya. Menurut cowok itu, pikiran Jennie terlalu sempit. Hanya mementingan cinta, tapi tidak memikirkan resiko kebelakangnya.
"Ehmmm ... bukan begitu, kita ngga ada perasaan apapun. Bersama juga percuma."
"Jennie lupa,ya. Jennie sendiri yang janji ngga akan main-main dengan pernikahan. Tapi Jennie setuju sama keputusan Mami. Jennie kayak anak kecil, ngga dewasa."
"Darimana letak ngga dewasanya,hah? aku sudah mau tinggal di rumah kamu yang kayak neraka ini. Aku juga berusaha bertahan walau Mami kamu benci banget sama aku. Aku tuh sudah kayak ngga ada harga dirinya di rumah ini, Reyn." Jennie memalingkan wajahnya kesal. Berharap Mami Dina datang dan mengusirnya.
"Jennie dengarkan Reyno baik-baik yah. Meskipun kita ngga saling mencintai, tapi Reyno mau nerima Jennie apa adanya. Bayangkan kalau Jennie bercerai dengan Reyno. Jennie akan jadi janda diusia muda, jadi Janda itu tidak enak. Jennie akan dibenci para tetangga, kehadiran Jennie ngga diterima masyarakat karena Jennie dianggap berbeda. Belum laki-laki. Meski Jennie masih gadis saat bercerai nanti, namun status Jennie tetap seorang janda. Para lelaki akan memandang rendah Jennie. Bahkan mencari pasangan yang benar- benar baik sangatlah susah, banyak lelaki yang mendekati seorang janda hanya karena ingin sekedar bermain-main saja. Jennie sudah berfikir kearah situ belum?"
Jennie menggeleng samar. Sungguh ia terpana dengan setiap kalimat yang Reyno ucapkan. Memang kelakuanya seperti anak kecil, tapi pemikiranya bisa menjadi luas begitu. Entah apa makananya. Bahkan tidak pernah terlintas hal seperti itu di otak Jennie.
"Keputusan Jennie untuk tidak bermain-main dengan pernikahan sudah benar. Kenapa Jennie harus berubah pikiran?" Jennie tidak dapat menjawab. Gadis itu hanya bergumam di dalam hatinya. Kalau sifat kamu ngga seperti wanita setengah jadi, kalau juga Mami kamu tidak membenciku, dan yang lebih parah, andai saja William bukan kaka kandungmu. Pasti aku tidak akan semudah ini memikirkan perceraian. Banyak hal rumit yang belum kamu tahu, Reyno.
"Aku ngga tahu kalau dampaknya akan seburuk itu. Maaf, dan makasih karena telah memberi tahu semuanya." Mengaku salah adalah keputusan terbaik untuk saat ini.
"Sudahlah, ayo kita bilang sama Mami. Kita batalin perceraian itu. Kita masih bisa lanjut sekolah tanpa bercerai, ayo!" Reyno menarik lengan Jennie. Namun ditahanya secepat mungkin.
"Reyn, lebih baik kita bilangnya nanti saja, kalau sudah hampir enam bulan. Aku mau berusaha bikin Mami kamu suka sama aku, jadi pas sudah waktunya cerai, aku harap Mami sendiri yang akan membalkanya." Jennie menahan. Jangan sampai Reyno mengatakan hal itu. Bisa mati Jennie.
"Ya sudah kalau gitu Reyno mau bikin konten toktok dulu." Reyno membuka layar ponselnya.
Jennie hanya bisa mengumpat dalam hati. Apa-apa tadi, dia bilang? toktok?
Baru saja aku terpana melihat kebolehanya dalam berbicara. Aku sudah dibuat jijik lagi dengan hal semacam itu. Aku tak suka, ya. Melihat cowok joged-joged tidak jelas.
"Reyn, kamu mau bikin konten apa tadi?"
"Toktok."
"Yang joged-joged itu?"
"Iya."
"Kamu mau jodeg juga?" Jennie hampir mati geli.
"Tidak, aku hanya mem-video isi rumahku."
Fiuhhh ... syukurlah.
"Untuk apa?"
"Mereka semua ingin tahu rumahku. Mereka menyebut diri mereka 'REYVERS' artinya Reyno lovers."
"Jadi mereka fans kamu?"
"Hmmm." Reyno mengangguk sambil tersenyum. "Mereka juga bantu aku ngehapus video kita yang viral itu, loh."
"Jadi video kita sampai masuk toktok juga?"
"Iya, tapi masih banyak video yang beredarjuga. Terlalu banyak, mereka bilang akan memakan waktu untuk menghapus semunya." Reyno mulai bergaya di depan layar ponselnya kembali. Ia tersenyum memasang wajah manis di depan layar.
"My wife preety check! " Sumpah. Hanya Reyno dan netizen yang tahu apa yang sedang ia lakukan. Wajah Jennie cengo melihatnya.
"Jennie, sini!" Reyno mengarahkan kamera ponselnya ke arah Jennie.
Apaan sih, gila kamu, ya. Apanya yang mau di ceek. Otak kamu gak waras. Jennie mengumpat kesal dalam hati.
"Jennie,"
"Apa sih,Reyn. Malu tahu."
"Sini," Reyno mengulangi lagi rekaman videonya yang sempat gagal tadi.
"My Wife Preety check!" Lalu mengarahkan kameranya ke wajah Jennie.
"Apanya yang mau di cek bodoh!" Jennie merebut ponsel Reyno kesal.
"Jennie ngga asik deh, siniin ponsel aku." Reyno ngambek.
"Lagian kamu ada-ada aja, apanya yang mau diceck."
"Ya kamu." jawabnya kesal.
"Ngapain cek aku? aku masih ada, gak hilang. Masih sama kamu." Jennie bingung jadinya. Beginilah kalau menikah dengan orang tidak waras. Istri tidak hilang mau di cek.
"Itu cuma konten, ah males sama Jennie."
"Ya kenapa harus aku yang di cek? cek aja barang kamu yang hilang."
"Ah, Jennie itu selalu ketinggalan jaman hidupnya. Itu artinya Reyno lagi ngasih tahu ke temen-temen Reyno, kalau Jennie itu istri Reyno.
"Terus kenapa harus di cek segala?"
"Ya, itu kata-taka viral."
"Makan tuh, viral." Jennie meninggalkan kamar Reyno entah kemana. Bisa gila kalau berlama-lamaan dengan cowok keracunan seperti itu
Merinding sekali aku. Apa tadi dia bilang? My wife preety check? memang sudah gila dia kurasa.Apanya yang mau dicek? kepala kamu sih, yang harusnya di cek, ucap Jennie dalam hati.
***
Like, comen dan votenya dong. Wajib like biar aku crazy up.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
moemoe
O'ouuu,,,, bocio sxnya ngamuuk damageny gk da obaat
2022-12-08
0
Siti Solikah
ketawa terus aku jadinya
2022-03-07
0
Erlin
baru mampir...ngakak sakit perut ketawa mulu ini novel bener bener dech 💞💞💞
2021-12-19
0