Jasmine pun melangkah kan kakinya mengikuti Dennis yang melangkah menuju mobilnya.
Saat tiba di depan mobil Jasmine tun terkesiap melihat mobil yang digunakan Dennis
"Sebentar deh mas Dennis, ini mobil mas Dennis?" Tanya Jasmine
"Emm iya ini mobil saya apa kamu baru melihatnya?" Heran Dennis
"Yaampun mas Dennis kemarin sore mengkuti saya ya" Tuduh Jasmine
"Aaaa aapa maksud kamu?" Gugup Dennis
"Sudah mengaku saja pasti mas Dennis membuntuti saya kan kemarin, makanya mas Dennis tau rumah saya, iya kan?" Jasmine meletakan tangannya di pinggang seraya memberikan tatapan menuduh kepada Dennis
"Enak saja kamu, kan tadi aku sudah bilang aku tau rumah kamu Karna membaca aplikasi lamaran pekerjaan kamu, lagi pula kemarin mobil ini dipakai oleh supir setelah ia mengantarkanku kerumah sepulang kantor aku tidak tahu kemana dia membawa mobilku" Bohong Dennis dengan gugup mencoba menutupi
"Oh begitu hehe saya kira mas Dennis yang kemarin pakai, maaf ya mas" Seru Jasmine dengan mengangkat kedua jari nya membentuk huruf V kearah Dennis
"Yasudah masuk kita akan terlambat jika terus berdiri disini" Ajak Dennis yang dijawab dengan anggukan oleh Jasmine.
Didalam mobil mereka terdiam tidak ada sepatah katapun keluar, sedangkan batin Dennis sedang berusaha untuk tenang "Yaampun untung saja dia percaya dengan kata-kata bohong ku, bisa malu sekali aku jika harus ketahuan mengikutinya"
"Mas nanti saya turun di Pertigaan dekat kantor saja ya" Pinta Jasmine
"Kenapa memangnya ada urusan dulu kah?" Tanya Dennis
"Bukan mas tapi saya tidak mau ada gosip yang tidak sedap jika karyawan lain melihat saya turun dari mobil mas Dennis, kan mas Dennis tau saya hanya seorang OB apa kata karyawan lain pimpinan kantor berangkat bersama OB" Jelas Jasmine tentang perasaan gundahnya saat ini, ia takut akan dijadikan topik gosip terhangat di kantor.
"Emmhh betul juga kamu, yasudah aku akan menurunkan kamu di dekat kantor saja ya, kalo dari pertigaan terlalu jauh nanti jalannya" Dennis mengerti keluhan Jasmine ia sangat hafal tabiat Karyawannya yang sangat suka bergosip
"Iya mas baik terimakasih sebelumnya" Senyum Jasmine.
Saat melihat Jasmine tersenyum hati Dennis begitu hangat, jantungnya berdebar dan bibirnya pun tersenyum. Benar sepertinya ia telah jatuh cinta dengan begitu cepatnya kepada Jasmine, tapi bukankah cinta tidak mengenal waktu ??
Merekapun tiba di titik yang disepakati untuk menurunkan Jasmine dan saat akan turun Jasmine melihat keadaan sekeliling dengan hati-hati ia takut ada yang karyawan lain yang melihatnya setelah aman ia pun segera turun dan menutup pintu mobil Dennis dan ia mengisyaratkan Dennis untuk segera melajukan kendaraannya Dennis pun menurut dan segera melajukan kendaraannya.
Jasmine merapikan pakaiannya yang sedikit terlipat Karna duduk dan segera berjalan menuju kantor, ia masih saja merasakan dadanya yang sedikit sesak karena berada satu mobil dengan Dennis membuatnya sedikit kesulitan bernafas ia sangat gugup tapi dalam benaknya ia merasakan senang yang tak terkira sepertinya bibirnya tidak henti-hentinya ingin menampilkan senyumnya yang indah.
Jasmine telah memulai pekerjaannya seperti biasa ia harus mengantarkan minuman kepada Dennis setapi pagi, hari ini tidak lagi teh hangat yang ia bawa, ia menyajikan kopi seperti yang Dennis minta kemarin.
Sebenarnya Jasmine sangat gugup untuk menuju ke ruang Dennis tapi ia tidak bisa menolak pekerjaannya.
Jasmine berjalan dengan pelan menuju ruangan Dennis, ia berharap sang empunya ruangan sedang tidak ada ditempatnya.
Saat beberapa langkah lagi menuju pintu ruangan Dennis ia pun melihat Dennis melangkah kan kakinya keluar dari ruangannya, Takdir baik sedang berpihak kepadanya sekarang , ia tidak perlu bertatap muka dengan sosok yang membuatnya kesulitan bernafas dan senyum senyum sendiri saat mengingatnya seperti orang yang sedang kasmaran.
Jasmine yang melihat Dennis tengah keluar dari ruangannya tidak ingin mengabaikan kesempatan ini, Ia bergegas memasuki ruangan itu dan menyimpan Kopi diatas meja kerja Dennis dan langsung segera keluar.
Karna takut jika Dennis cepat kembali ia pun sedikit berlari meninggalkan ruangan itu dan ia pun mengelus dadanya rasanya sangat lega ia bisa menghindari Dennis.
Ia pun melanjutkan pekerjaannya, lagi-lagi jika ia melihat Dennis ia akan mencoba menghindar dengan berbagai cara, dari mencoba berlindung di balik tembok sampai menundukkan tubuhnya hingga tak terlihat wajahnya.
Sebenarnya Dennis yang dari masuk kantor tidak melihat wajah Jasmine mulai gelisah ia merindukan gadis itu, tapi sepertinya pekerjaan nya tidak memungkinkan untuk ditinggal.
"Ahh shiitt kenapa pekerjaan hari ini sangat banyak, aku ingin sekali mencari dia aku merindukan wajahnya" Kesal Dennis sembari membanting salah satu dokumen didepannya.
"Apa Jasmine juga menyukaiku?" Tanya Dennis dalam batinnya
"Aku harus membuatnya menyukaiku juga bagaimana pun aku harus mendapatkan apa yang aku inginkan" Lanjut Dennis
Tunggu update selanjutnya yaa teman teman semua. selamat Membaca
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Nelfi Erawati
berarti Jasmine lebih tua dari Danis,sbb Zul menikah dg mama Danis dlm keadaan hamil Danis
2020-09-14
0
Putrii A
jasmin sodaraan sama tuan sagakah?😂😂
merekakan sma2 keturunan wijaya wkwk😄😄
2020-09-13
0
Dewie Soeroyo
Kasihan jasmin.
2020-09-11
0