Matahari semakin bergulir menghasilkan cahaya yang semakin redup menandakan waktu semakin mendekati malam.
Nayla dan Jasmine pun keluar dari cafe itu dengan fikiran yang sama sama tenang karena telah menumpahkan semuanya dengan berbagi cerita satu sama lain, Nayla pun bergegas mengantar Jasmine kembali kerumahnya.
Saat tengah diperjalanan Nayla menatap Kaca spion mobilnya, ia merasa mobil dibelakang itu mengikuti nya Karna dari tadi terus saja berada di belakang mobilnya.
Saat tengah sibuk dengan pikirannya Nayla dikagetkan oleh Jasmine yang bertanya.
"Kenapa sih nay? ada apa kayanya khawatir banget muka Lo" heran Jasmine
"Lo liat ga mobil dibelakang kita, gue rasa dia ngikutin kita dari tadi" Jelas Nayla
Dengan cepat Jasmine melihat kearah belakang mencari mobil yang dimaksud, saat melihat mobil yang di maksud Jasmine mengerutkan dahinya
"Kaya pernah liat, tapi dimana ya?" Bingung jasmine
"Yakin pernah liat Lo, gue takut dia orang jahat" Keluh Nayla
"emmm kayanya ga mungkin orang jahat deh masa orang jahat mobilnya mewah banget, mungkin warga sini juga tapi gua gatau siapanya soalnya gue sepertinya sering lihat mobilnya" Jelas Jasmine
"Iya kali ya, yaudahlah semoga aja bener ya," Tenang Nayla
Tanpa terasa mereka sudah sampai di kediaman Jasmine.Jasmine pun turun memperhatikan mobil Nayla yang telah hilang dari pandangan, Ia pun langsung masuk ke dalam rumahnya.
Sedangkan di luar rumah Nayla ada seseorang dalam mobil yang sedang memperhatikannya, tak lain orang itu adalah Dennis ia terus saja melihat kearah rumah itu walaupun si empunya rumah telah masuk dan tak terlihat lagi dari luar, saat akan melajukan kembali mobilnya ia melihat ada motor yang memasuki rumah itu dan ia mengurungkan niatnya untuk kembali dan ia menatap dalam dalam motor itu, ternyata motor itu adalah motor yang tadi pagi mengantarkan Jasmine ke kantor dan sempat membuat ia Cemburu tidak jelas tanpa disadari.
"apa itu kakaknya yang tadi ia maksud ya" Ucap Dennis yang mengingat perkataan Jasmine di cafe yang membicarakan kakak nya dengan Nayla
"Kalo benar berarti yang tadi pagi mengantarkan Jasmine adalah kakaknya, Yaampun kenapa aku bisa terlalu ceroboh sih menganggap Jasmine yang tidak-tidak, apa aku terlalu menyukainya hingga aku aneh seperti ini?" Dennis tersenyum sendiri mengingat perasaannya pada Jasmine.
Dennis pun memilih meninggalkan tempat itu dan bergegas pulang.
Keesokan paginya Dennis telah berada di depan pintu rumah Jasmine ia harus memastikan bahwa laki laki yang semalam dirumah Jasmine benar-benar kakak Jasmine.
Tok tok , "permisi selamat pagi" Ucap Dennis.
"Iya pagi, sebentar ya" Ucap seseorang dari dalam rumah.
ceklek,, pintunya pun terbuka dan memperlihatkan sesosok lelaki tinggi dengan tubuh yang tidak terlalu besar
"Iya siapa ya? ada perlu apa?" Tanya Aldi
"Emm maaf mas saya Dennis teman kerja Jasmine, saya mau berangkat kerja bersama Jasmine " Jawab Dennis ragu ragu
"Oh temannya Jasmine saya Aldi Kakaknya Jasmine , masuk dulu sini Jasminenya baru selesai mandi" Ajak Aldi
"Baik mas terimakasih" Dennis mengikuti langkah Andi
" Duduk dulu ya Dennis, saya ambilkan minum sebentar," seru Aldi
"ohh tidak usah repot repot mas, tidak apa saya juga baru selesai sarapan tadi" Tolak Dennis
"Oh begitu baiklah" Aldi pun duduk di depan Dennis
"Terimakasih ya Dennis sudah baik mau menjemput Jasmine, kebetulan sekali hari ini aku tidak bisa mengantarkannya Karna aku hari ini bekerja shift pagi aku bisa telat jika harus mengantarkannya dulu," ucap tulus Aldi
"Oh iya mas sama-sama , tidak usah sungkan, memangnya mas kerja dimana?" Tanya Dennis
" Aku bekerja di Sebuah pabrik makanan jadi waktu kerja ku di shift, oiya sebentar ya dennis aku mau ambil tas ku dulu aku harus berangkat sebentar lagi" Pamit Aldi dan dijawab anggukan oleh Dennis
dikamar Jasmine
"Dek aku berangkat ya, Oh ya itu di depan ada teman kamu katanya mau jemput kerja" Pamit Aldi
"Iya kak hati hati ya kak, aku sebentar lagi turun kok ini tinggal pakai sepatu saja" Balas Jasmine
"Dasar Nayla ngapain sih pagi pagi mau jemput pasti mau curhat dehh" Seru Jasmine dengan tersenyum Karna ia pikir yang dimaksud kak Aldi teman yang menunggunya adalah Nayla
"Dennis aku pamit ya, titip adekku ya" Pamit Aldi kepada Dennis
"Iya mas hati-hati, mas tenang saja" Balas Dennis dengan senang.
Tak berapa lama yang ditunggu oleh Dennis muncul, betapa terkejutnya Jasmine ternyata yang menunggunya bukan Nayla melainkan Dennis
"Ma ma mas Dennis sedang apa dirumah saya?" Ucap Nayla dengan gugup
"Saya mau jemput kamu lah, mau ajak berangkat bersama apalagi?" Jawab Dennis
"Tapi tapi mas Dennis tau dari mana rumah saya," tanya Jasmine.
"Yaampun kamu tuh amnesia atau apa sih, kamu kan melamar pekerjaan ke kantor pasti menyertakan alamat rumah kan maka dari itu aku tau" Ucap Dennis berbohong
"oh iya juga ya," Jasmine yang menganggap Dirinya terlalu bodoh melupakan hal itu
"mau berangkat kapan ya ini" Tanya dennis memecah lamunan Jasmine
"ehh iya Yaampun maaf mas, yaudah ayok berangkat " Seru Nayla yang langsung keluar dan tidak lupa mengunci pintu rumahnya..
Happy Reading and don't forget to like ❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Dewie Soeroyo
Sodaraan padahal..
2020-09-11
4
desi asikasari
cie cie
2020-09-09
3
Srie wibi
semamgat, saudara tiri jd suami kyaknya
2020-09-06
0