Bab 10

**Dennis bukanlah cucu kandung dari keluarga Wijaya.

Dennis adalah anak dari Fanny, Fanny adalah anak dari keluarga Atmadja yang tak lain adalah teman baik keluarga Wijaya Kusumah, Fanny hamil Karna di perkosa seseorang dan keluarganya menutupi semua kebenaran itu hanya Ny.Wijaya lah yang mengetahuinya, bahkan saat tak memiliki siapapun yang menyemangati nya hanya Ny.Wijaya lah satu-satunya orang selain orang tuanya yang memperlihatkan kesehatan kandungannya.

Karna memiliki sosok lain yang mengertinya selain orang tuanya Fanny sangat menghormati Ny.Wijaya bahkan saat Zul kembali setelah meninggalkan keluarga Wijaya selama 20 tahun ia menerima permintaan Ny.Wijaya yang menginginkan Fanny untuk menikah dengan Zul.

Saat menerima tawaran dari Ny.Wijaya sebenarnya ia sangat bimbang Karna ia tau bahwa Zul tidak mencintainya tapi di sisi lain ia hanya menginginkan Dennis memiliki seorang ayah dan ia memiliki keluarga yang lengkap seperti yang selama ini ia impikan.

Mungkin ia salah Karna memanfaatkan keadaan yang ada untuk kebahagiaan dirinya sendiri, tapi sebenarnya ia pun tersiksa karena perasaan nya untuk Zul mulai tumbuh bersamaan dengan waktu yang mereka habiskan bersama.

Tetapi ia pun yakin Zul masih sangat mencintai mendiang istrinya dan ia sendiri tidak tahu apa perasaan Zul kepadanya karna Zul sangat tertutup.

Tapi saat ia melihat interaksi Zul dengan Dennis iya merasakan kehangatan, Zul menerima kehadiran Dennis dan mengganggap Dennis seperti anaknya sendiri ia selalu membimbing Dennis terutama dalam hal memimpin kantor yang telah di berikan oleh Ny Wijaya kepada Dennis.

Memang benar Zul menganggap Dennis sebagai anaknya tapi itu semua itu ia lakukan semata-mata untuk pelampiasannya, karna ia jauh dari anak-anaknya yang hingga sekarang ia belum tau dimana keberadaannya.

Di kantor Dennis sekarang sudah jam pulang kantor.

Ia menunggu seseorang di dalam mobilnya yang terparkir di depan kantor, Saat melihat sosok yang ditunggunya datang ia pun sangat senang Sebenernya ia ingin sekali mengantar gadis itu, ia adalah Jasmine.

Dennis sangat ingin mengenal lebih dekat gadis yang baru di kenalnya itu tapi ternyata sudah ada mobil lain yang menunggunya, itulah mobil yang sama dengan mobil yang beberapa hari lalu ia lihat.

"Sial aku keduluan lagi, sepertinya aku harus mengikuti mereka sekarang" Kesal Dennis dengan tangannya yang mulai melajukan mobilnya untuk mengikuti mobil yang telah di naiki oleh Jasmine.

Sedang kan didalam mobil Nayla,

"Nay Lo gak lagi sibuk kan?" tanya Jasmine

"Ya enggak lah neng, kalo sibuk gue gabakal bisa jemput Lo kali ngaco dehh, kenapa si emang?" Heran Nayla

"Nongkrong dulu yuk nay, kepala gua lagi mumet banget lagian Kak aldi sekarang pulang telat soalnya lembur jadi gue santai aja gausah buru buru balik" Ajak Jasmine

"emmm tumben banget Lo ngajak nongkrong, tapi yaudah deh yuk gue juga ada yang mau gue ceritain sama Lo." seru Nayla

Mereka akhirnya tiba di suatu cafe, merekapun Langsung turun dan mencari tempat untuk duduk. Setelah menemukan tempat, mereka pun memanggil pelayan cafe untuk memesan.

Sedangkan di parkiran Dennis yang melihat orang yang turun dengann Jasmine adalah seorang wanita mulai tersenyum,

"Yaampun aku ini kenapa sih, ternyata yang menjemput Jasmine adalah seorang wanita, eh tapi aku tidak bisa melepaskannya begitu saja ini kesempatan bagus untuk ku agar aku bisa lebih mengetahui siapa sebenarnya Jasmine" Ucap Dennis seraya menuruni mobilnya dan melangkah menuju ke cafe,

Setelah tiba di dalam cafe ia mencari keberadaan Jasmine dan temannya dan ia mencari tempat duduk yang dekat dengan mereka tapi tidak terlihat oleh Jasmine, karena ia ingin menguping kedua sahabat itu agar ia mendapatkan apa yang ia inginkan.

"Makasih ya mas," ucap Jasmine kepada pelayan yang telah mengantarkan pesanannya

"Oiya Lo katanya mau cerita" Tagih Jasmine kepada Nayla

"emm gini Jas gue kayanya jadi deh kuliah, tapi gue kuliah di Bandung di universitas swasta, bokap gue dipindahin dinasnya kesana dan nyokap mutusin kita pindah kesana dan gue kuliah Disana" Jelas Nayla

"Yaampun nay ini serius kan??" Tanya Jasmine dengan senang

"Selamat ya Nay, lo kan sangat mengimpikan tinggal di Bandung akhirnya kewujud bahkan lo akan kuliah Disana, gue ikut seneng dengernya nay" antusias Jasmine

"Iya sih bener kata Lo, tapi berarti gue harus ninggalin Lo dong Jas, gue sedih jas" Keluh Nayla

"Yaampun Nay, dari sini ke Bandung cuma 2 jam doang kali dan Kitakan bisa tetep ketemu kalo weekend" Jelas Jasmine

"Bukan gitu Jas gue kaya gak berguna banget jadi sahabat, saat Lo lagi susah gini gue malah pergi dan enak enakan Disana, kalo gak Lo ikut gue aja yuk, gue bakal minta ortu gue buat cariin Lo beasiswa nanti Lo cari kerja Disana gimana?" Pinta Nayla

"Gak mungkin nay, gue ga mungkin ninggalin Kak Aldi dan rasanya gue ga sanggup kalo harus jauh dari Makam Nyokap, Gapapa nay Lo ikut aja sama ortu Lk gue janji kita bakal sering ketemu kalo weekend, lagi pula gue emang pengen banget kuliah tapi gue mau pake duit gue sendiri nay gue pengen buktiin sama Ayah gue kalo gue dan kak Aldi baik baik aja tanpa dia" Ucap Jasmine dengan air mata yang terbendung.

Tanpa aba-aba kedua sahabat ini pun berpelukan melepas kesedihannya.

Disudut cafe yang lain Dennis merasa seperti mendapatkan hantaman keras di dadanya entah kenapa ia terasa sesak mendengar perkataan Jasmine tadi ia seperti tidak tega gadis itu bersedih,

"Yaampun ternyata gadis itu sudah tidak memiliki orang tua, dan dia bekerja untuk mengumpulkan uang untuk kuliah. Aku sudah salah menilainya" Sesal Dennis.

Selamat membaca guyss,,

tetap tunggu update terbarunya yaaa

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***