Pria Berjubah dan Kristal

Ini permainan yang menyenangkan." ucap pria itu sambil tersenyum jahat di balik jubahnya.

Pria itu terus menyerang orang-orang sampai langkahnya terhenti berhadapan dengan dua pintu besar di tengahnya ada kertas bergambar rune.

Pria itu menggerakkan mulutnya seakan sedang mengatakan sesuatu. Setelah itu pria itu mengeluarkan sebuah api hitam di 5 lima jari nya dan meletakkannya di kertas rune.

Boom....

Tidak lama kemudian pintu-pintu itu hancur pria itu melangkahkan kakinya perlahan menuju ke sebuah kristal berwarna hijau yang diletakkan di sebuah kotak kaca. Di sekitarnya terdapat binatang anjing berkepala tiga yang sedang mengongong.

Guk...Guk...Guk...

" Berisik sekali, ternyata raja itu payah untuk membiarkan anjing untuk menjaga kristal." ucap pria itu sambil mengeluarkan cahaya hijau mengarahkannya ke anjing berkepala tiga itu.

Guk...Guk...Guk...

Serangan itu tepat mengenai jantung anjing berkepala tiga hingga mati.Membuat pria itu tersenyum sinis kemudian mengulurkan tangannya ke arah kristal hijau.

Seakan kristal hijau itu mengetahui keberadaannya membuatnya ketika di pegang tidak menunjukkan perlawanan.

Pria itu tersenyum senang karena kristal itu berada di tangannya.

Trap...Trap...

Mendengar suara langkah kaki membuat pria itu membalikan badannya dan melihat seorang pria berambut hitam melangkah masuk.

" KAU LAGI..."ucap nya dengan berteriak merasa geram dengan kedatangan pria berjubah.

Sedangkan pria berjubah itu hanya menampilkan ekspresi santai.

" Sudah seharusnya ini milikku. Aku hanya mengambil nya kembali jadi sampai jumpa." ucap pria itu sambil menyeringai sebelum kemudian menghilang.

Tapi tanpa di sadari oleh pria berjubah itu ada seseorang yang mengarahkan sebuah pisau ke arahnya.

" Yang mulia, maafkan saya karena tidak bisa menghalanginya kabur." ucap orang yang melempar pisau itu.

" Tidak masalah. Aku harap pisau itu membunuhnya." ucap pria yang dipanggil Yang Mulia.

...****************...

" Selamat pagi murid-murid." ucap seorang guru memasuki ruang kelas.

Estelle yang sedang duduk di kursi depan memperhatikan guru baru nya. Bersama salah satu teman dekatnya.

" Selamat pagi Bu guru." ucap serentak membalas sapaan guru mereka.

" Baiklah saya adalah Catherina wali kelas kalian, hari ini Bu guru ingin kalian maju satu-satu dan memperkenalkan diri kalian masing-masing di mulai dari anak perempuan berkuncir dua itu." ucap Guru Catherina.

Seorang anak perempuan yang duduk di samping Estelle sekaligus teman dekatnya maju ke depan dan memperkenalkan diri.

" Hallo namaku Daisy Evan umurku 7 tahun, aku tinggal bersama Mommy, Daddy, dan kakak ku. Aku sangat menyukai menggambar bunga dan bermain bersama teman terbaik ku di dunia Estelle. Jadi salam kenal semuanya." ucap Daisy dengan malu sebelun kemudian memilih duduk kembali di depannya.

Guru Catherina yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya sebelum kemudian membuka suaranya.

" Berikutnya di samping silahkan maju." ucap guru Catherina yang memanggil Estelle.

Estelle sambil menghela nafasnya kemudian berdiri dari kursinya berjalan maju dengan langkah percaya diri.

" Perkenalkan namaku Estelle Adeline Hope, aku tinggal bersama Mommy. Hobiku adalah menggambar, mendengarkan musik, serta skating yang sering aku mainkan bersama Mommy setiap minggunya. Aku mempunyai teman baik bernama Daisy setiap hari kita sering bermain bersama-sama. Jadi aku harap kita bisa berteman." ucap Estelle sambil tersenyum lebar.