Cafe Cales

Apa kau merasakan sesuatu yang aneh dalam akhir-akhir ini. Misalnya." ucap Clarissa terpotong ketika matanya tanpa sengaja melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 07.00

" Sepertinya pertanyaan ini kita tunda dulu, ayo Estelle kita harus berangkat sekarang." ucap Clarissa yang langsung berdiri dari kursinya sambil membawa peralatan bekas makan untuk di taruh ke wastafel.

Estelle yang kebingungan hanya diam sebelum kemudian menggangguk kepalanya. Karena dirinya tidak sabar untuk melihat sekolah baru nya.

...****************...

Sedangkan di sisi terdapat sebuah rumah besar yang kelihatan kuno berada di tengah hutan.

Rumah tersebut memiliki barang-barang mewah yang tidak ternilai harganya.

Tapi terdapat sebuah ruangan dimana ada seorang pria yang duduk di sebuah kursi menyerupai shingasana. Sedang meminum secangkir teh.

" Sepertinya ini harus dimulai saya tidak sabar untuk melihat ekspresi nya HAHAHA...." ucap nya sambil tertawa terbahak-bahak.

...****************...

Menghabiskan waktu sekitar 30 menit akhirnya mobil yang di kendarai Clarissa telah sampai di sebuah sekolah dasar yang cukup bergengsi. Karena hanya orang kalangan atas saja yang bisa masuk ke sekolah ini.

Meskipun biayanya cukup mahal untuk di tanggung nya. Tapi Clarissa ingin memberikan pendidikan yang terbaik bagi Estelle seperti dirinya dapatkan dulu sebagai Rockefeller.

Setelah memarkirkan mobilnya Clarissa mengantar Estelle ke depan gerbang sekolah.

" Ingat, jangan membantah perintah guru dan bertemanlah dengan baik. Ini bekal makan siangnya." ucap Clarissa memberikan nasihatnya dan menyerahkan kotak makan siang Estelle.

" Baik siap Mommy, kalau begitu Estelle pergi dulu dah...dah..." ucap Estelle sambil melambaikan tangan nya sebelum masuk ke dalam.

Clarissa membalas lambaian tangan Estelle sebelum kemudian kembali ke dalam mobil dan mengendarai nya menuju cafe nya.

Cafe Claes singkatan Clarissa dan Estelle....

Clarissa yang masuk ke dalam cafe sudah di sambut oleh beberapa karyawan nya.

" Selamat pagi Clarissa." ucap nya menyapa Clarissa dengan ramah.

" Selamat pagi Jean." ucap Clarissa sambil berjalan menuju ruang kerjanya yang berada di lantai dua.

Ceklek...

Sampai diruang kerja Clarissa duduk di kursinya sambil matanya menatap fotonya dengan Estelle yang sedang makan es krim.

" Mommy akan melindungi selalu menjauh dari orang jahat itu." ucap Clarissa sambil mengepalkan tangannya memikirkan pria yang membunuh Estelle.

Clarissa dengan ragu menggerakkan tangan nya tiba-tiba saja vas bunga di meja terbang perlahan. Sebelum kemudian menurunkan vas bunga itu dengan hati-hati.

" Sepertinya ini semakin membaik." ucap Clarissa sambil tersenyum.

Memang selama 7 tahun terakhir Clarissa berusaha mengeluarkan inti sihirnya. Meskipun dirinya tahu bahwa pemilik tubuh mengatakan tidak bisa menggunakan sihirnya.

Tapi Clarissa tidak akan menyerah jadi setiap malam dirinya selalu belajar cara menggunakan sihirnya secara otodidak. Terkadang dirinya juga membaca buku tentang Harry Potter dimana mereka menggunakan tongkat sihir sebagai media.

Jadi menurut Clarissa bahwa Belka memiliki kemiripan dengan kisah Harry Potter. Meski awalnya sulit karena sebab sihirnya tidak bekerja ataupun lepas kendali. Bahkan dirinya pernah menghancurkan barang-barang di kamarnya sampai membuatnya harus membelinya kembali.

Clarissa mempersiapkan diri melatih sihir nya untuk melindungi Estelle. Jika terjadi sesuatu yang buruk. Setelah itu karena merasa bosan Clarissa keluar dari ruang kerjanya turun ke bawah merencanakan untuk membantu karyawan mengingat cafe nya selalu rame.

Ketika Clarissa sudah berada di bawah pandangannya seketika membuat tubuh membatu karena ada seseorang berpakaian aneh dengan jubah dan topi kerucut di atas kepalanya.