Permintaan Ibu Kandung Estelle

Kau sudah mengulang waktu selama empat kali. Itu gila." ucap Tatiana menatap tidak percaya Charissa.

" Benar, aku hanya ingin mengulang waktu untuk bisa memberikan kehidupan yang bahagia buat puteriku Estelle. Tapi setelah mengulang nya membuatku menyadari bahwa semuanya sia-sia. Apalagi kau tahu aku hanya anak yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan sihir Belka. Seorang perempuan yang tidak bisa menggunakan sihirnya sendiri. Jadi apa kau bisa melakukannya untuk Estelle. Aku mohon." ucap Charissa memohon kepada Tatiana untuk menggantikannya.

Tatiana sedikit ragu untuk menyetujui permintaan Charissa. Mengingat dia merindukan keluarganya ayah, ibu, dan saudara laki-lakinya apa mereka baik-baik saja pikir Tatiana cemas.

" Apa aku di sana masih hidup?" tanya Tatiana berharap bahwa dirinya bisa kembali ke tubuhnya kembali suatu hari nanti.

Tapi sayangnya harapan itu musnah ketika Charissa menggelengkan kepalanya.

" Maaf setelah penembakan yang dilakukan oleh salah satu musuh ayah mu kau langsung mati seketika di tempat. Bahkan sekarang kau sudah dimakamkan." ucap Charissa memberitahukan nya.

Tatiana langsung menangis mendengar bahwa dirinya tidak akan bisa kembali ke keluarga nya. Charissa yang melihatnya langsung memeluk Tatiana menenangkan nya.

Setelah beberapa menit kemudian Tatiana menghentikan tangisannya.

" Terima kasih atas pelukannya Charissa." ucap Tatiana mengucapkan terima kasih kepada Charissa.

" Sama-sama, sekarang semuanya ada di keputusan mu apa kau mau kembali hidup dengan menggunakan tubuhku atau kau mau pergi ke sana tempat dimana seharusnya kau berada. Aku sekarang tidak bisa memaksa mu lagi Tatiana." ucap Charissa sambil menunjuk ke arah sebuah tempat yang di penuhi cahaya.

Tatiana yang mendengarnya berpikir sebenarnya dirinya merasa tertarik untuk pergi ke tempat cahaya itu. Tapi dia melirik ke arah Charissa yang memasang ekspresi sendu. Tiba-tiba saja pikirannya kembali ke masa dirinya melihat kenangan Estelle gadis kecil yang mengalami masa kecil yang cukup hancur tidak punya teman, merasa sendirian.

Tatiana ingin sekali memberikan kebahagiaan kepada Estelle. Memberikan masa kecilnya tanpa merasa sendiri. Dirinya ingin sekali memeluknya ketika Estelle merasa sedih. Memberikannya pakaian yang layak mengingat ketika Estelle selalu menggunakan pakaian yang kebesaran dari tubuhnya dan lusuh banyak tambalan kain.

Dengan menghela nafasnya Tatiana sudah membuat keputusan.

" Baiklah aku ingin mendapatkan kesempatan kedua. Tapi satu pertanyaan siapa ayah kandung Estelle mengingat ada seorang pria yang seperti raja sepertinya memiliki dendam tersendiri pada Estelle?" tanya Tatiana mengingat ucapan pria paruh baya itu yang mengatakan bahwa dia membawa Estelle untuk memancing ayah kandung Estelle keluar.

" Aku tidak pernah mengetahui nya mengingat saat itu sepertinya ada seseorang yang membuat ku meminum ramuan bius. Ketika aku bangun hanya sendirian dengan kau tahu bukan." ucap Charissa sambil memalingkan wajahnya menyembunyikan rona merah di kedua pipinya.

" Tapi aku hanya mengingat bahwa wajah pria itu sangat tampan dengan rambutnya cokelat dan matanya yang biru seperti salah satu mata Estelle." ucap Charissa memberitahukan ciri-ciri ayah kandung Estelle.

Tatiana yang mendengarnya menggelengkan kepalanya.

" Bukannya ciri-ciri pria berambut cokelat dan mata biru banyak. Sepertinya itu bukan tugas yang mudah. Tapi tunggu kenapa ketika aku melihat pria yang melihat kematian Estelle menari-nari di pikiran ku." batin Tatiana.