Feng Huang merasakan getaran gempa kecil yang berasal dari dalam gunung segera menghentikan meditasinya, dan berusaha menggunakan mata dewanya untuk melihat keadaan gunung.Tetapi hasilnya nihil karna terdapat penghalang yang kuat di sekitar gunung.
"ada apa ini, apakah ini efek dari latihan Shen'er" batin Feng Huang.
tidak berselang lama setelah Feng Huang berkata demikian terdengar bunyi dentuman yang keras, suara ledakan itu terdengar seperti sebuah kaca yang dilempari batu dengan sangat keras. lalu tidak berselang lama terlihat seekor burung api keluar dari dalam kawah gunung melesat dengan kecepatan tinggi, burung yang hanya memiliki satu ekor itu saja pergi ke arah utara menuju ke arah air terjun.
"itu... bukanya itu salah satu hewan spiritual dewa purbakala?, Phoenix Surgawi Sembilan ekor! " Feng Huang terkejut dengan apa yang dilihatnya.
"Tetapi ada yang aneh dengan burung itu kenapa ukuran tubuhnya agak kecil dari yang dijelaskan di dalam kitab, dan juga ekornya hanya satu kemana kedelapan ekor lainnya" batin Feng Huang mencoba mencerna situasinya.
Phoenix surgawi sembilan ekor seharunya memiliki tubuh yang besar dan bisa ditunggangi oleh 10 orang sekaligus, dengan kaki panjang 6 meter dan paruhnya runcing agak bengok berwarna seperti lava gunung berapi. badannya luar biasa indah dengan api keemasan yang menutupi seluruh tubuhnya, selain itu ekornya ada sembilan bukan satu bahkan dijelaskan kalau kekuatanya sangat besar hingga mampu mengguncang langit dan bumi. tetapi apa yang Feng Huang lihat dan teliti semua itu berbanding terbalik dengan semua yang dijelaskan di dalam kitab.
"apa yang sebenarnya terjadi dengan Phoenix Surgawi Sembilan Ekor?, mungkin kah ramalan itu sudah terjadi sekarang tetapi kenapa Shen'er tidak membuat janji darah dengannya. Malah yang ku lihat burung itu tidak terikat dengan apapun dan juga sangat bebas pergi ke mana pun yang ia suka, mungkin kah Shen'er gagal menaklukkannya?" batin Feng Huang menebak segala situasi apa yang mungkin saja terjadi.
"guru!! murid kembali!" teriak seseorang dari arah salah satu gua jalan masuk gunung, teriakan itu sangat familiar di telinga Feng Huang.
"dirimu kah itu Shen'er?" Ujar Feng Huang memastikan.
"iya ini benar benar murid guru, bagaimana kabar guru apakah guru baik baik saja? " tanya Tang Shen sambil menghampiri gurunya dan memberi hormat.
"hahaha baguslah kalau itu benar benar kau Shen'er, guru baik baik saja bagaimana keadaanmu?" ujar Feng Huang sambil menepuk nepuk pundak muridnya.
"guru dapat lihat murid baik baik saja sekarang tanpa kurang satu apa pun"ujar Tang Shen sambil bangkit berdiri.
"hmhm kau benar, guru sepertinya terlalu kuatir pada dirimu bahkan kau terlihat lebih kuat dari sebelumnya"ujar Feng Huang sambil tersenyum.
"guru terlalu memuji murid" jawab Tang Shen malu malu.
"hahaha baiklah sebaiknya kita segera kembali ke gua saja, kau masih berhutang penjelasan pada guru setelah ini"
"baiklah guru murid akan menjelaskan semua yang terjadi pada guru nanti"
"kalau begitu kita kembali dulu saja, sepertinya kau agak kelelehan dan kekurangan makan. Lihat dirimu kurus lagi, setelah pulang ini kau harus makan banyak untuk mengembalikan energi dan berat badan mu"
"baiklah guru murid mengerti".
"bagus ayo kita pulang".
jurus Dewa--Portal Ruang dan Waktu
seperti biasanya muncul lubang hitam di hadapan Feng Huang yang semakin membesar, lalu Feng Huang masuk dan diikuti oleh Tang Shen dari belangkang.
wussshhhhhh......
portal ruang dan waktu tertutup kembali, tempat itu kembali lengang tanpa suara sedikit pun hanya menyisakan suasana mencekam.
-
-
-
------------------------------------------------.
-
-
-
hauummm....
ahhkkkkk....
zrassssrrrr......
ratusan hewan spiritual berlarian ke sana kemari di dalam hutan larangan sembilan dewa, mereka sedang diburu oleh seekor hewan spiritual yang sangat ditakuti yaitu Phoenix Surgawi Sembilan Ekor.
"haha aku puas sekarang setelah memakan ribuan hewan spiritual sampah, sekarang aku harus mengambil benda itu" gema suara Phoenix Surgawi Sembilan Ekor di dalam hutan.
"ratusan permata spiritual ini akan aku simpan untuk diserap bocah itu, dan sisanya aku serap sendiri guna memulihkan kekuatanku untuk melawan 7 siluman air jelek itu" ujar Phoenix Surgawi Sembilan Ekor
SILUMAN adalah roh dari hewan spiritual yang sesat, mereka telah mengalami penolakan surga hingga tertahan di bumi dan tidak bisa berinkarnasi. Siluman memutuskan untuk memusuhi semua makhluk hidup lain selain diri sesama siluman, dan akan membunuh dan mengisap jiwa siapa saja untuk menjadi sumber kekuatan dan makanan mereka. Biasanya Siluman mempelajari elemen kegelapan sehingga kekuatan mereka menjadi dua kali lipat dari hewan spiritual pada umumnya, hal ini terjadi karna mereka telah menghisab kekuatan dari makhluk lain dan energi kehidupan manusia.
Phoenix Surgawi Sembilan Ekor terbang melesat dengan kecepatan tinggi ke arah utara, tujuanya adalah sebuah gua di belakang air terjun Tujuh bidadari.
Phoenix Surgawi sampai ke tujuannya hanya dalam waktu hitungan menit di air terjun tujuh bidadari, dan mendarat di atas sebuah batu di dekat air terjun. Efek dari panasnya tubuh Phoenix Surgawi membuat suhu air di sekitarnya menjadi tinggi dan mendidih.
Author--(eh nama Phoenix Surgawi Sembilan Ekor author singkat aja ya jadi Phoenix Surgawi, soalnya ribet dan juga kepanjangan author nulisnya).
"hai kawan lamaku apa kabar kalian semua, aku datang berkunjung!" teriak Phoenix Surgawi.
"siapa yang berani mengacau di air terjun tujuh bid.... kau kau...bagaiamana kau bisa terbebas dari segel" salah satu dari tujuh siluman air terkejut ketika melihat tamu mereka yang datang.
Air Terjun Tujuh Bidadari sebenarnya memang indah tetapi sangat berbahaya tidak seperti yang dipikirkan oleh semua orang, yang disebut bidadari sebenarnya adalah tujuh siluman air wanita yang memiliki rupa mengerikan karna mereka mempelajari elemen kegelapan. Mereka merubah penampilan mereka menjadi sangat cantik bak bidadari, lalu menjadikan diri mereka tujuh bidadari dan menjadi penghuni dan penunggu tetap air terjun. Dan mereka juga menjaga sebuah pedang sakti dewa yang tersimpan di dalam gua di balik air terjun, pedang itu duluanya milik seseorang yang mereka puja dan mereka kagumi tetapi sekarang orang tersebut sudah tiada.
"jangan terkejut begitu saudaraku aku kesini hanya ingin mengunjungi kalian, apa kalian merindukankan saudara kalian ini" ujar Phoenix Surgawi sambil membuka paruhnya.
"ciihh...sialan siapa yang mau menganggapmu sebagai saudara setelah apa yang kau lakukan ke kakak pertama dulu" jawab salah satu siluman air ketus.
"hey hey... itu bukan murni kesalahanku bukanya dia yang ingin menatangku dan mengajaku berduel, jadi jangan salahkan aku kalau dia mati menguap oleh Api Suci Pembakar Dosaku sehingga tidak bisa berinkarnasi lagi" jawab Phoenix Surgawi santai.
dulu ketika orang yang tujuh siluman air puja hingga mereka rela menaruhkan nyawa mereka meninggal, orang tersebut meninggal karna bertarung dengan Dewa para Iblis dan menggunakan hidupnya untuk menyegel Dewa Iblis tersebut, dirinya meninggalkan pedang saktinya tergeletak begitu saja dan diambil oleh adik ketujuh siluman air.
Phoenix surgawi yang menyadari pedang itu jatuh ke tangan salah satu siluman air pengikut majikannya, berusaha merebut pedang itu untuk disimpan oleh diriinya sendiri.Tanpa disengajainya ketika merebut pedang itu Phoenix surgawi melukai adik ketujuh siluman air hingga terluka parah, dan membuat sang pemimpin sekaligus kakak pertama siluman air murka dan marah besar.
Lalu mereka berdua bertarung selama empat bulan tujuh hari tujuh malam tanpa henti dan mengakibatkan tempat bertarung mereka berdua hancur, di saat titik terakhir kekuatan Mereka berdua akhirnya siluman air menggunakan jurus pamungkasnya yaitu Jiwa Air Kegelapan, dia mengorbankan nyawanya sendiri untuk mengeluarkan jurus itu dan terkena Api Suci Pembakar Dosa milik phoenix surgawi.
"persetan kau sialan... itu tidak akan terjadi kalau kau tidak mengganggu adik ke tujuh terlebih dulu, iblis sepertimu tau apa rasa bertanggung jawab dari kakak pertama kami ketika mengetahui adiknya diganggu" teriak siluman air murka.
"hmhm waktu itu aku meminta Pedang Dewa Pembalik langit baik baik dari kalian, tetapi kalian menolak ku dan membuat aku kehilangan kesabaran ku dan menyerang kalian" jawab Phoenix Surgawi tidak kalah.
"apa meminta baik baik katamu?!! , jelas jelas kau memaksa dan melukai adik kami. Padahal dia yang pertama menemukan pedang itu, lalu apa hak mu mengambilnya dari kami dan melukai adik juga membunuh kakak pertama kami? ".
"waktu itu aku masih tidak terima dengan kepergian tuanku yang sangat tidak aku sangka, sehingga aku tidak bisa berpikir jernih dan ketika melihat pedang tuanku bersama salah satu dari kalian. Aku menjadi gelap mata dan merasa tidak terima lalu berusaha mengambilnya, dan tanpa sengaja melukai adik kalian. Aku sungguh berkata jujur" jelas Phoenix Surgawi jujur.
"hahaha kau kira kami ini bodoh dan bisa kau tipu begitu saja, makhluk licik sepertimu tidak pantas dipercaya bahkan para dewa pun kau khianati hingga membuat mereka murka dan menyegelmu" teriak siluman air makin murka.
"berapa kali aku harus jelaskan kepada kalian, waktu itu aku terkena jurus iblis milik kakak kalian hingga aku kehilangan kesadaran dan berbuat hal hal yang merugikan diriku sendiri. Aku merasa menyesal dan sekarang aku memiliki tujuan untuk menyelesaikan tujuan tuan ku yang belum tercapai dulu, yaitu membawa perdamaian untuk dunia ini dan mengembalikan seluruh kekuatanku untuk mencapai tujuan tuanku itu" ujar Phoenix Surgawi sambil mengingat ketika dirinya bersama tuannya dulu.
"wajah sedihmu tidak akan membuat kami luluh dan memaafkanmu sampai kapanpun, kau tetaplah penyebab utama kematian kakak pertama kami!!!" seru siluman air sinis.
"hmhm aku juga tidak membutuhkan maaf dari kalian sekarang, aku kesini untuk tujuan lain dan aku tidak akan pergi sebelum aku mendapatkannya" jelas Phoenix Surgawi.
"apa yang kau inginkan dari tempat kami ini?" tanya salah satu siluman air curiga
"hahaha kalian tidak mungkin tidak mengetahuinya kan saudara siluman airku?" jawab Phoenix Surgawi sambil menatap seluruh siluman air satu persatu.
"jang...an jangan yang kau maksudkan.....?".
"ya kau benar aku ingin mengambil pedang milik tuanku, Pedang Dewa Pembalik Langit!!".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
makin seru tor dan tetap semangat
2023-10-31
0
Kang Comen
iya lah ribet
2022-12-02
0
Djoni Ayung
seruu seruu👊😡👊👊😡👊👊😡👊
2021-12-09
0