"Apa yang terjadi....!!!".
"Uhhkk... Uhhkk... Sialan kalian menyerang duluan!" teriak matriak Qing Gong terjungkang ke belakang terjatuh dalam posisi terduduk, dirinya lengah hingga terlebih dahulu diserang oleh salah satu pendekar suci terhormat utusan sekte kelopak mata iblis.
"aku benci melihat senyum menyebalkanmu itu matriark Qing Gong" ujar tetua Jia lu tersenyum sambil mengelus jengotnya.
"dasar tua bangka apakah pantas seorang senior sepertimu mempermalukan juniormu seperti ini?, kau bahkan tidak memberiku kesempatan untuk berbicara kepada kalian" ujar matriark Qing Gong.
"hahaha... Membiarkanmu berbicara akan membuat kupingku sakit, jadi sebaiknya serahkan kedua benda itu atau kumusnahkan seluruh sektemu ini"
"hahhh... Itu pun kalau kau mampu melakukannya tetua Jia Lu" ujar matriark Qing Gong sambil bangkit berdiri.
"sudah mau mati masih bisa sombong kau wanita sialan" hardik patriark Cha Mu.
"hidup dan mati bukan kalian yang menentukan, apalagi kehancuran sekte ku bukan kalian juga yang menentukannya" jawab matriark Qing Gong.
"wanita rendahan jaga ucapanmu, hari ini akan kupastika seluruh sektemu dan dirimu musnah dari muka bumi ini" teriak patriark Cha Mu makin murka.
Bayangan Kegelapan--Jurus Pelahap Jiwa
Seketika itu juga asap hitam muncul dari tubuh patriark Cha Mu dan perlahan membentuk seperti tubuh manusia, asap hitam itu memiliki mata merah menyala dan dapat bergerak dengan cepat untuk membunuh lawannya.
Bayangan itu lalu bergerak dengan cepat ke arah matriark Qing Gong yang tidak berdaya setelah menerima serangan tetua Jia Lu, tetua Liu Bin dan yang lainnya tidak bisa berbuat apa-apa karna ini semua diluar rencana mereka. Awalnya mereka ingin membuat para pendekar kegelapan itu lengah dengan membuat matriark Qing Gong mengulur waktu dan menyerang secara tiba-tiba, tetapi sepertinya tetua Jia Lu tidak bisa menahan amarahnya dan langsung menyerang sehingga rencana mereka gagal total.
ketika dalam jarak satu inci saja bayangan pelahap jiwa itu menyetuh tubuh matriark Qing Gong, tiba-tiba sebuah perisai cahaya datang menutupi tubuh matriark Qing Gong seperti telur untuk melindunginya. Perisai cahaya itu sangat kuat bahkan bayangan kegelapan pelahap jiwa langsung hancur ketika menyentuh cahayanya saja, tetua Liu Bin dan seluruh yang menyaksikan peristiwa itu hanya bisa bengong dan menghela nafas lega.
"ini... Siapa yang berani-beraninya menghalangi jurusku!!" teriak patriark Cha Mu kesal.
"tetua Jiao Jiu andakah yang melakukanya? apakah itu jurus cahaya dari kuil cahaya ilahi?" tanya tetua Liu Bin.
"bukan itu bukan kekuatanku dan juga bukan dari kuil ini adalah sesuatu yang lebih kuat dari kekuatan cahaya sekte kami" sahut tetua Jiao Jiu.
"siapa yang melakukanyanya?" batin mereka semua.
"sudahlah tetua...karna rencana kita gagal maka kita akan menghadapinya bersama, dan ayo cepat kita bergerak membantu matriark Qing Gong" ingat ketua Sun Lang.
"baik" jawab mereka serempak.
Mereka lalu keluar dari sekte dengan didampinggi puluhan pendekar tingkat raja dan kaisar sementaranya sisanga petarung langit dan surgawi, sementara itu hanya 1 petarung suci terhormat di pihak mereka yaitu tetua Jiao Jiu. Ketika sudah mencapai pintu gerbang mereka disambut oleh pemandangan pasukan musuh yang sangat banyak, ditambah 4 pendekar suci terhormat di antar mereka semua yang pastinya akan sangat sulit bagi mereka unfuk memenangi pertarungan kali ini.
"matriark tidak apa apa?" tanya tetua Zuo Xi sambil berusaha memapah matriarknya.
"aku baik baik saja" ujar matriark Qing Gong lemas.
"Xi'er bawa matriark ke dalam untuk beristirahat sisanya serahkan kepada kami, kau harus menjaganya ingat jangan kemana-keman setelah ini selesai" pesan tetua Sun Lang pada adiknya.
"tapi kakak... Kalian bagaimana?"
"sudah dengarkan perintah kakakmu bawa matriark ke tempat yang aman, biar disini serahlan pada kami saja" tambah tetua Liu Bin.
"baik tetua saya mohon undur diri, kakak dan para tetua juga pendekar sekalian tolong lindungi sekte kami" pinta Tetua Zou Xi yang hendak melangkah pergi.
"siapa yang membiarkan satupun dari kalian pergi dari tempat ini huuh?!!" teriak tetua Jia Lu yang mengeluarkan hawa tekanan yang mampu membuat mereka semua bergetar, hawa tekanan petarung suci terhormat mampu membuat mati pendekar tingkat bumi dan langit tahap awal. Selain itu juga mampu membuat petarung langit menengah sampai petarung raja tahap awal. Kehilangan kesadaran, dan membuat petarung raja dan kaisar tahap puncak merasa tertekan berton ton beban. Hawa tekanan ini juga mampu menekan pendekar suci terhormat lain, tetapi efeknya tidak separah petarung tingkat di bawahnya karna ia juga mampu menekan balik hawa itu.
"sialan tubuhku tidak bisa bergerak berat sekali" ujar para petarung tingkat raja dan kaisar kecuali matriark Qing Gong karna dilindungi perisai cahaya yang kuat misterius, sementara itu tetua Liu Bin, Sun Lang, dan tetua Zou Xi mengalami nasib yang sama yaitu susah bergerak. Bahkan para petarung langit sampai raja tahap awal mulai jatuh pingsan tidak sadarkan diri.
"tetua Jia Lu carilah lawan yang seimbang!" seru tetua Jiao Jiu sambil mengalirkan tenaga dalamnya dan menekan balik hawa tekanan yang diberikan oleh lawan, lalu dirinya membuat dinding pelindung sehingga tetua dan pendekar yang tidak bisa bergerak menjadi leluasa bergerak lagi.
"Kau lawan kami tetua Jiao Jiu!" teriak 2 pendekar suci terhormat lainnya dari pihak musuh.
"ciihh akan ku layani kalian berdua!" teriak tetua Jiao Jiu langsung meleset dengan kecepatan tinggi, dirinya menghadapi 2 pendekar suci terhormat kegelapan secara bersamaan.
Syuuuttttt....
Booooooommmmmm....
Duarrrrrrkkkk...
Akkhhhhh...
Belum sempat 2 pendekar suci terhormat kegelapan itu menyerang tetua Jiao Jiu, mereka lebih dulu terkena 2 semburan bola api raksasa yang ganas.
"Ukkhhh... Siapa yang berani menyerang diam diam, keluar kau pengecut jangan berani menyerang dari belakang!!" teriak pendekar suci terhormat yang terkapar sambil memegangi dadanya yang terasa sesak.
Semua orang yang menyaksikan kejadian itu menjadi terpana melihat kekuatan bola api yang mampu membuat pendekar suci terhormat terluka parah bahkan salah satunya sekarat, ada kelegaan di sisi aliran putih karena pastinya penyerang itu di pihak mereka walaupun mereka tidak tau siapa yang membantu mereka.
Sementara itu para pendekar aliran hitam hanya mampu menahan nafas bahkan sebagian mulai bergetar karna melihat dahsyatnya bola api tadi, patriark Cha Mu dan tetua Jia Lu tidak berkedip untuk sesaat melihat bola api raksasa yang mampu melukai pendekar suci terhormat dengan mudah.
"tetua Jia Lu bagaimana ini?...orang itu pastinya sangat hebat dan berada di pihak mereka, aku tidak menduga mereka memiliki perlindungan selain orang dari sekte pedang giok hijau dan kuil cahaya ilahi" ujar patriark Cha Mu kuatir. "yang aku ketahui hanya ketua kuil Hu Shou Xin yang mampu mengeluarkan kekuatan api yang dahsyat, tetapi serangan tadi bahkan lebih ganas dari milik tetua kuil yang pernah aku saksikan" tambah patriark Cham Mu lagi sambil memperhatiakan sekitar.
"diam aku akan mencari keberadaannya" bentak tetua Jia Lu sambil menutup matanya dan mulai melakukan pencarian mengunakan persepsi jiwanya.
Penjelahan ruang--persepsi jiwa
"Ini...." tetua Jia Lu terkejut tidak mampu melihat kehadiran orang asing di sekitar radius 5 kilometer, bahkan sekte pun mendapat perlindungang sehingga ia tidak dapat ia pantau menggunakan persepsi jiwanya.
"siapa pendekar ini kekuatannya luar biasa bahkam mampu menghalangi persepsi jiwa ku, aku harus waspada apabila ia menyerang secara tiba-tiba" batin tetua Jia Lu
"tetua Lu apa yang tetua liat, siapa yang menyerang kita" tanya patriark Cha Mu sambil mengerutkan dahinya.
"kita harus berhati hati pendekar ini sangat kuat persepsi jiwaku tidak bisa melacaknya, bahkan sekte ini telah dilindunginya sehingga tidak mungkin bagi kita untuk menyerang pelindung sekuat ini" jelas tetua Jia Lu mulai terlihat keringatan karna gugup, wajah tenangnya tadi sirnah seperti ditelan bumi.
""tetua... Apa maksud tetua pendekar ini adalah petarung suci terhormat tahap akhir dengan semua gerbang yang telah terbuka?, lalu bagaimana kita akan menghadapinya tetua?".
"diam kau...!! Aku sedang berpikir sebaiknya kau waspada juga daripada mengoceh terus" bentak tetua Jia Lu.
"baik... Baiklah tetua" ujar patriark Cha Mu gugup.
"senior saya mohon menunjukkan dirimu, tolong beri muka untuk kami karna ini urusan antar sekte kami saya harap senior tidak ikut campur!" teriak tetua Jia Lu.
Tidak ada jawaban semua hening bahkan dari aliran putih sekalipun mereka juga penasaran siapa senior hebat yang membantu mereka, matriark Qing Gong sudah tidak terlihat ketika semua orang bengong merupakan kesempatan Tetua Zuo Xi membawa matriark mereka ke tempat aman di dalam sekte.
"maafkan aku tetua Jia Lu kalau aku ikut campur urusan sekte kalian, tetapi aku tidak bisa melihat aliran putih di musnahkan begitu saja dengan kejam oleh kalian!!" tiba tiba suara bergema di seluruh sekte yang menandakan orang itu berbicara menggunakan tenaga dalam.
"sialan pendekar ini seberapa banyak lingkar tenaga dalamnya bahkan berbicara menggunakan tenaga dalam seperti ini sungguh pemborosan tenaga dalam saja, tetapi kalau ia melakukan ini dengan santai berarti orang ini merupakan pendekar kuat dengan lingkar tenaga dalam di atas 2000 lingkaran" batin para pendekar aliran hitam, sementara itu pihak aliran putih hanya bisa terpana mendengar orang itu berbicara menggunakan tenaga dalam yang disalurkan ke telinga seluruh orang yang hadir di tempat itu.
"luar biasa sekali pendekar ini kemapuannya pasti bukan sembarangan, mengeluarkan tenaga dalam seperti ini" ujar tetua Sun Lang.
"tetua benar" balas Tetua Liu Bin
Sementra itu wajah tetua Jia Lu makin buruk ketika mendengar ucapan pendekar misterius itu, apalagi ketika ia menyadari pendekar itu berbicara menggunakan tenaga dalamnya.
"senior bagaimana mungkin menindas kami yang junior ini, bahkan kalau senior dari aliran putih kami mohom beri kami muka senior" pinta tetua Jia Lu sambil melihat ke segala arah.
"Tetua Jia Lu aku tidak akan memberi kalian muka atau kesempatan, apa kalian aliran hitam seperti kalian pernah memberi muka ketika membantai aliran putih" ujar suara itu lagi.
"ini... Tapi senior... ".
"sudah cukup tetua Jia Lu, aku tidak ingin mendengar alasanmu lagi!!" bentak suara itu lagi. "hari ini kalian sudah datang ke sini maka jangan harap kalian bisa pergi dari sini hidup hidup". Peringat suara itu lagi.
"kurang ajar... Biarpun kau sangatlah kuat aku tidak akan menyerah begitu saja, kau hanya orang luar yang tidak berhak ikut campur urusan ini!!" teriak tetua Jia Lu.
Hahaha bagus sekali... Aku ingin lihat bagaimana kalian mati tersiksa secara perlahan, sama seperti yang kalian lakukan pada keluarga seseorang dulu".
lalu di tengah-tengah antara pasukan sekte selendang bulan merah dan sekte beruang neraka darah, muncul keretakan ruang hampa dan tercipta sebuah lubang hitam yang secara perlahan lahan membesar. Dari dalam lubang hitam itu keluar sebuah kaki lalu diikuti seluruh tubuhnya, dilihat dari penampilan orang itu masihlah sangat muda dengan pakaian sederhana juga memakai topeng hitam di wajahnya.
"apa kabar tetua Jia Lu?" ujar pemuda bertopeng itu seperti sebuah sambaran guntur di telinga tetua Jia Lu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Sak. Lim
oho tkut identitas di ketahui oleh org ga usa jdi mc pling males bacanya klaw identitas takut di kthui org apalagi mc nya
2024-01-29
0
Baaaaaantaaaaai
2023-10-31
0
Kang Comen
Paling benci klo seorang pendekar pake topeng' mohon tidak dilanjutkn pake topeng y
2022-04-11
0