Malam semakin larut, seorang laki-laki melajukan motor melaju membelah jalanan yang sudah sepi dan gelap dengan kecepatan tinggi. Jantungnya berdegup kencang, sorot matanya begitu tajam yang mengisyaratkan kemarahan sekaligus kekhawatiran.
"Anton, itu pasti dia. Awas saja jika kau menyakiti Khaira," lirih Boy dengan rahang yang mengeras.
Bagaikan hilang arah, Boy benar-benar bingung harus pergi ke mana saat ini, apakah dia harus ke basecamp dan memanggil teman-temannya dulu atau langsung ke basecamp geng motor Brandalz yang alamatnya sudah pernah ia kantongi secara diam-diam.
Di tengah kebimbangan, ponselnya tiba-tiba berbunyi pertanda sebuah pesan masuk. Awalnya Boy ingin mengabaikan pesan itu karena sedang berada di motor, tapi saat pesan itu masuk lagi dan lagi, akhirnya Boy memutuskan untuk berhenti sejenak dan membuka pesan itu.
+6285*********
Hey Boy, apa kau mengenal suara gadis ini?
Sebuah pesan suara yang memperdengarkan suara seorang gadis yang menangis kesakitan kini membuat amarah Boy semakin memuncak. Ia sangat yakin jika itu adalah suara Khaira.
+6285*********
Jika kau mengenalnya, datanglah ke gudang dekat sirkuit balapan kita sendirian. Ingat, hanya sendiri! Jika kau melanggar, nyawa gadis ini akan melayang.
Boy begitu geram setelah membaca kalimat ancaman di pesan itu. "S!alan kau Anton!" Boy dengan cepat melajukan motornya menuju tempat yang dimaksud nomor baru yang sangat ia yakini jika itu adalah Anton.
Kali ini ia benar-benar sendiri dan tidak memanggil teman geng motornya. Sungguh, menyelamatkan nyawa Khaira kini lebih utama dibanding apa pun, bahkan termasuk dirinya sendiri.
***
Di sebuah gudang terbengkalai yang penuh dengan berbagai jenis drum bekas berisi bahan bakar dan ban bekas. Dengan lampu tamaram yang menjadi satu-satunya penghasil cahaya di malam yang makin larut. Beberapa anak muda tengah berkumpul sambil sesekali melirik ke arah seorang gadis yang duduk tidak sadarkan diri tidak jauh di samping mereka.
"Bos, apa kau yakin akan memanggil Boy kesini? Bukankah adikmu akan marah jika kita melukai Boy?" tanya salah satu anak buah Anton.
"Biarkan saja, lagi pula aku tidak ingin adikku menyukai laki-laki brengs3k seperti dia, masih banyak laki-laki lain yang lebih tampan dari Boy, aku ingin Boy habis di tanganku malam ini, laki-laki sombong yang karena Ibunya, Ibuku jatuh sakit dan meninggal," jelas Anton.
"Apa adikmu sudah tahu jika Ibu tiri kalian saat ini adalah Ibu kandung Boy?"
"Tidak, bahkan Boy pun tidak tahu soal itu."
Anton dan temannya terus bercerita, hingga Khaira yang sejak tadi pingsan kini telah sadar. Rasa takut seketika menyelimuti gadis itu kala menyadari dirinya berada di tempat remang-remang bersama beberapa laki-laki yang tidak ia kenali, terlebih kini tangan dan kakinya dalam keadaan terikat di kursi.
Anton yang melihat Khaira telah sadar pun langsung tersenyum licik dan mendekatinya. "Halo cantik, akhirnya kamu sadar juga."
"Siapa kalian? Kenapa kalian membawaku ke sini? Tolong! Tolooong!" teriak Khaira dengan sekuat tenaga, berharap teriakannya itu sampai pada telinga orang di luar sana dan bisa menolongnya. Namun, hingga beberapa kali ia berteriak, tak ada satu pun yang mendengarnya selain para pemuda di hadapannya.
"Hey, hey, santai saja cantik, percuma juga kamu teriak-teriak, tidak akan ada yang mendengarmu." Anton hendak menyentuh wajah Khaira, tapi dengan cepat Khaira memalingkan wajahnya.
"Kumohon, jangan sentuh aku," lirih Khaira dengan suara bergetar. Ia benar-benar ketakutan saat ini. Berkali-kali ia berdoa dalam hati, berharap pertolongan Allah datang padanya malam ini.
Mendengar perkataan Khaira, Anton seketika tertawa. "Melihatmu saja aku tidak tertarik, walau pun cantik, aku tetap lebih menyukai wanita berpenampilan seksi dibanding kamu yang sangat kolot," sarkas Anton tertawa kembali, di detik berikutnya tawa laki-laki itu hilang seketika dan berganti menjadi tatapan tajam yang menakutkan.
"Apa mau kalian? Kumohon, lepaskan aku," pinta Khaira dengan air mata yang sudah membasahi pipinya sejak tadi.
Anton perlahan mendekatkan wajahnya ke telinga Khaira.
"Aku ingin kamu dan Boy lenyap," lirih Anton, membuat Khaira seketika membulatkan matanya.
"Boy?" Khaira mengulangi nama itu.
"Iya, apa dia kekasihmu? Atau malaikat pelindungmu?"
Khaira menggeleng pelan, ia tidak mengerti kenapa laki-laki di hadapannya ini mengatakan hal seperti itu, padahal sudah lama ia tidak melihat Boy.
Khaira kini melihat laki-laki di hadapannya pergi ke arah teman-temannya dan mengambil sebuah ponsel lalu kembali ke hadapannya.
Anton terlihat mengetik sesuatu di ponsel, lalu dengan begitu tega, ia mengangkat kakinya lalu menginjak tangan kanan Khaira yang terikat di sisi kursi dengan begitu kuat hingga gadis itu meringis kesakitan.
Bukannya kasihan, Anton justru semakin tersenyum puas melihat Khaira kesakitan dan menangis. "Apa kamu pernah mendengar kabar tentang kebrutalan geng motor di kota ini yang meresahkan warga? Itu kami, dan apa yang kamu lihat ini belum seberapa."
Anton menurunkan kakinya usai mengirim sebuah pesan dengan ponselnya. "Sebentar lagi Boy akan datang menemui ajalnya," ujarnya lalu pergi dan berkumpul bersama temannya untuk kembali memantapkan rencana mereka malam ini.
"Boy," batin Khaira berusaha menenangkan dirinya sendiri.
***
Waktu sudah menunjukkan pukul 00.00, Boy sudah berada di depan gudang yang begitu gelap dan sepi. Jika di lihat sepintas seolah tak ada sama sekali orang di dalam sana. Namun, ia yakin Khaira pasti ada.q
Perlahan ia berjalan memasuki gudang itu, semakin masuk hingga ia menemukan sebuah ruangan yang sedikit terang di banding ruangan lain. Dari jauh ia dapat melihat Khaira yang terlihat ketakutan dengan mata yang sembab.
"Khaira!" Boy berlari menghampiri dan menundukkan badannya di hadapan Khaira. Hatinya begitu sakit melihat keadaan gadis yang sangat ia cintai begitu berantakan dengan kondisi tangan dan kaki terikat.
"Boy," lirih Khaira saat melihat sosok laki-laki yang sudah beberapa hari tidak pernah ia lihat. Tanpa ia sadari, air matanya kembali mengalir, entah karena takut atau ada rasa lain yang ia rasakan saat ini dan ia tak mampu mendefinisikannya.
"Tenang, Ra. Aku ada di sini untuk menjagamu," ujar Boy seraya melepaskan semua ikatan di tangan dan kaki Khaira. Namun, matanya tak sengaja melihat tangan kanan Khaira yang sedikit lebam akibat diinjak oleh Anton, refleks Boy hendak memegang tangan itu, tapi dengan cepat Khaira menarik tangannya sambil menunduk tanpa bersuara.
"Maaf," ucap Boy lirih, ia benar-benar lupa jika Khaira enggan menyentuh laki-laki, meski ia belum begitu tahu alasannya, tapi ia berusaha menerima tanpa tersinggung.
Braaak
Terdengar suara pintu yang ditutup dengan keras, membuat atensi kedua orang itu teralihkan. Tak lama setelah itu, ponsel Boy kembali berdering dan menampilkan nomor Anton sebagai pemanggilnya.
"Boy, ucapkan kata-kata terakhir untuk kekasihmu itu, sebentar lagi kalian akan menemui ajal kalian."
Usai mengatakan itu, Anton langsung mematikan ponselnya. Boy yang sadar akan bahaya yang sedang menanti mereka segera berdiri.
"Ayo kita pergi dari sini." Boy memberi kode kepada Khaira untuk berlari lebih dulu. Mereka pun berlari dengan Khaira berada di depan sementara Boy berada di belakangnya sambil memantau ke segala arah.
Langkah kaki Khaira dan Boy seketika terhenti saat mereka mendapati sebuah kobaran api di dekat pintu keluar, bahkan makin lama makin membesar.
"Astaghfirullah, Boy, bagaimana ini?" Khaira menoleh ke arah Boy dengan wajah panik.
Boy menatap seluruh sisi gudang yang berisi bahan bakar dan ban bekas, bahkan ada drum yang sepertinya sengaja di jatuhkan hingga bahan bakarnya tumpah. Tak heran, kobaran api dapat dengan cepat meluas hanya dalam waktu singkat.
"Ra, apapun yang terjadi, aku akan menjagamu, dan kita akan selamat," ucap Boy sambil menatap kedua bola mata Khaira yang terlihat begitu ketakutan, ia berusaha membuat gadis itu tenang meski faktanya sangat sulit tenang dalam keadaan seperti itu.
-Bersambung-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
LENY
MATILAH KAU ANTON BIADAB LAKNAT IBLIS 😡EMOSI MAAF THOR
2024-12-27
0
Sulaiman Efendy
TERNYATA IBU KANDUNG BOY SELINGKUH DGN AYAH NYA ANTON & SILVI, DN SKRG JDI IBU TIRI MRKA
2023-09-25
1
Danny Muliawati
anton met menikmati akhir kejafian ini yah ... saking sebel nya sm anton d adik nya 👺👺
2023-06-17
1