Bab 17 - Kedatangan Boy

Malam semakin larut, seorang laki-laki melajukan motor melaju membelah jalanan yang sudah sepi dan gelap dengan kecepatan tinggi. Jantungnya berdegup kencang, sorot matanya begitu tajam yang mengisyaratkan kemarahan sekaligus kekhawatiran.

"Anton, itu pasti dia. Awas saja jika kau menyakiti Khaira," lirih Boy dengan rahang yang mengeras.

Bagaikan hilang arah, Boy benar-benar bingung harus pergi ke mana saat ini, apakah dia harus ke basecamp dan memanggil teman-temannya dulu atau langsung ke basecamp geng motor Brandalz yang alamatnya sudah pernah ia kantongi secara diam-diam.

Di tengah kebimbangan, ponselnya tiba-tiba berbunyi pertanda sebuah pesan masuk. Awalnya Boy ingin mengabaikan pesan itu karena sedang berada di motor, tapi saat pesan itu masuk lagi dan lagi, akhirnya Boy memutuskan untuk berhenti sejenak dan membuka pesan itu.

+6285*********

Hey Boy, apa kau mengenal suara gadis ini?

Sebuah pesan suara yang memperdengarkan suara seorang gadis yang menangis kesakitan kini membuat amarah Boy semakin memuncak. Ia sangat yakin jika itu adalah suara Khaira.

+6285*********

Jika kau mengenalnya, datanglah ke gudang dekat sirkuit balapan kita sendirian. Ingat, hanya sendiri! Jika kau melanggar, nyawa gadis ini akan melayang.

Boy begitu geram setelah membaca kalimat ancaman di pesan itu. "S!alan kau Anton!" Boy dengan cepat melajukan motornya menuju tempat yang dimaksud nomor baru yang sangat ia yakini jika itu adalah Anton.

Kali ini ia benar-benar sendiri dan tidak memanggil teman geng motornya. Sungguh, menyelamatkan nyawa Khaira kini lebih utama dibanding apa pun, bahkan termasuk dirinya sendiri.

***

Di sebuah gudang terbengkalai yang penuh dengan berbagai jenis drum bekas berisi bahan bakar dan ban bekas. Dengan lampu tamaram yang menjadi satu-satunya penghasil cahaya di malam yang makin larut. Beberapa anak muda tengah berkumpul sambil sesekali melirik ke arah seorang gadis yang duduk tidak sadarkan diri tidak jauh di samping mereka.

"Bos, apa kau yakin akan memanggil Boy kesini? Bukankah adikmu akan marah jika kita melukai Boy?" tanya salah satu anak buah Anton.

"Biarkan saja, lagi pula aku tidak ingin adikku menyukai laki-laki brengs3k seperti dia, masih banyak laki-laki lain yang lebih tampan dari Boy, aku ingin Boy habis di tanganku malam ini, laki-laki sombong yang karena Ibunya, Ibuku jatuh sakit dan meninggal," jelas Anton.

"Apa adikmu sudah tahu jika Ibu tiri kalian saat ini adalah Ibu kandung Boy?"

"Tidak, bahkan Boy pun tidak tahu soal itu."

Anton dan temannya terus bercerita, hingga Khaira yang sejak tadi pingsan kini telah sadar. Rasa takut seketika menyelimuti gadis itu kala menyadari dirinya berada di tempat remang-remang bersama beberapa laki-laki yang tidak ia kenali, terlebih kini tangan dan kakinya dalam keadaan terikat di kursi.

Anton yang melihat Khaira telah sadar pun langsung tersenyum licik dan mendekatinya. "Halo cantik, akhirnya kamu sadar juga."

"Siapa kalian? Kenapa kalian membawaku ke sini? Tolong! Tolooong!" teriak Khaira dengan sekuat tenaga, berharap teriakannya itu sampai pada telinga orang di luar sana dan bisa menolongnya. Namun, hingga beberapa kali ia berteriak, tak ada satu pun yang mendengarnya selain para pemuda di hadapannya.

"Hey, hey, santai saja cantik, percuma juga kamu teriak-teriak, tidak akan ada yang mendengarmu." Anton hendak menyentuh wajah Khaira, tapi dengan cepat Khaira memalingkan wajahnya.

"Kumohon, jangan sentuh aku," lirih Khaira dengan suara bergetar. Ia benar-benar ketakutan saat ini. Berkali-kali ia berdoa dalam hati, berharap pertolongan Allah datang padanya malam ini.

Mendengar perkataan Khaira, Anton seketika tertawa. "Melihatmu saja aku tidak tertarik, walau pun cantik, aku tetap lebih menyukai wanita berpenampilan seksi dibanding kamu yang sangat kolot," sarkas Anton tertawa kembali, di detik berikutnya tawa laki-laki itu hilang seketika dan berganti menjadi tatapan tajam yang menakutkan.

"Apa mau kalian? Kumohon, lepaskan aku," pinta Khaira dengan air mata yang sudah membasahi pipinya sejak tadi.

Anton perlahan mendekatkan wajahnya ke telinga Khaira.

"Aku ingin kamu dan Boy lenyap," lirih Anton, membuat Khaira seketika membulatkan matanya.

"Boy?" Khaira mengulangi nama itu.

"Iya, apa dia kekasihmu? Atau malaikat pelindungmu?"

Khaira menggeleng pelan, ia tidak mengerti kenapa laki-laki di hadapannya ini mengatakan hal seperti itu, padahal sudah lama ia tidak melihat Boy.

Khaira kini melihat laki-laki di hadapannya pergi ke arah teman-temannya dan mengambil sebuah ponsel lalu kembali ke hadapannya.

Anton terlihat mengetik sesuatu di ponsel, lalu dengan begitu tega, ia mengangkat kakinya lalu menginjak tangan kanan Khaira yang terikat di sisi kursi dengan begitu kuat hingga gadis itu meringis kesakitan.

Bukannya kasihan, Anton justru semakin tersenyum puas melihat Khaira kesakitan dan menangis. "Apa kamu pernah mendengar kabar tentang kebrutalan geng motor di kota ini yang meresahkan warga? Itu kami, dan apa yang kamu lihat ini belum seberapa."

Anton menurunkan kakinya usai mengirim sebuah pesan dengan ponselnya. "Sebentar lagi Boy akan datang menemui ajalnya," ujarnya lalu pergi dan berkumpul bersama temannya untuk kembali memantapkan rencana mereka malam ini.

"Boy," batin Khaira berusaha menenangkan dirinya sendiri.

***

Waktu sudah menunjukkan pukul 00.00, Boy sudah berada di depan gudang yang begitu gelap dan sepi. Jika di lihat sepintas seolah tak ada sama sekali orang di dalam sana. Namun, ia yakin Khaira pasti ada.q

Perlahan ia berjalan memasuki gudang itu, semakin masuk hingga ia menemukan sebuah ruangan yang sedikit terang di banding ruangan lain. Dari jauh ia dapat melihat Khaira yang terlihat ketakutan dengan mata yang sembab.

"Khaira!" Boy berlari menghampiri dan menundukkan badannya di hadapan Khaira. Hatinya begitu sakit melihat keadaan gadis yang sangat ia cintai begitu berantakan dengan kondisi tangan dan kaki terikat.

"Boy," lirih Khaira saat melihat sosok laki-laki yang sudah beberapa hari tidak pernah ia lihat. Tanpa ia sadari, air matanya kembali mengalir, entah karena takut atau ada rasa lain yang ia rasakan saat ini dan ia tak mampu mendefinisikannya.

"Tenang, Ra. Aku ada di sini untuk menjagamu," ujar Boy seraya melepaskan semua ikatan di tangan dan kaki Khaira. Namun, matanya tak sengaja melihat tangan kanan Khaira yang sedikit lebam akibat diinjak oleh Anton, refleks Boy hendak memegang tangan itu, tapi dengan cepat Khaira menarik tangannya sambil menunduk tanpa bersuara.

"Maaf," ucap Boy lirih, ia benar-benar lupa jika Khaira enggan menyentuh laki-laki, meski ia belum begitu tahu alasannya, tapi ia berusaha menerima tanpa tersinggung.

Braaak

Terdengar suara pintu yang ditutup dengan keras, membuat atensi kedua orang itu teralihkan. Tak lama setelah itu, ponsel Boy kembali berdering dan menampilkan nomor Anton sebagai pemanggilnya.

"Boy, ucapkan kata-kata terakhir untuk kekasihmu itu, sebentar lagi kalian akan menemui ajal kalian."

Usai mengatakan itu, Anton langsung mematikan ponselnya. Boy yang sadar akan bahaya yang sedang menanti mereka segera berdiri.

"Ayo kita pergi dari sini." Boy memberi kode kepada Khaira untuk berlari lebih dulu. Mereka pun berlari dengan Khaira berada di depan sementara Boy berada di belakangnya sambil memantau ke segala arah.

Langkah kaki Khaira dan Boy seketika terhenti saat mereka mendapati sebuah kobaran api di dekat pintu keluar, bahkan makin lama makin membesar.

"Astaghfirullah, Boy, bagaimana ini?" Khaira menoleh ke arah Boy dengan wajah panik.

Boy menatap seluruh sisi gudang yang berisi bahan bakar dan ban bekas, bahkan ada drum yang sepertinya sengaja di jatuhkan hingga bahan bakarnya tumpah. Tak heran, kobaran api dapat dengan cepat meluas hanya dalam waktu singkat.

"Ra, apapun yang terjadi, aku akan menjagamu, dan kita akan selamat," ucap Boy sambil menatap kedua bola mata Khaira yang terlihat begitu ketakutan, ia berusaha membuat gadis itu tenang meski faktanya sangat sulit tenang dalam keadaan seperti itu.

-Bersambung-

Terpopuler

Comments

LENY

LENY

MATILAH KAU ANTON BIADAB LAKNAT IBLIS 😡EMOSI MAAF THOR

2024-12-27

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TERNYATA IBU KANDUNG BOY SELINGKUH DGN AYAH NYA ANTON & SILVI, DN SKRG JDI IBU TIRI MRKA

2023-09-25

1

Danny Muliawati

Danny Muliawati

anton met menikmati akhir kejafian ini yah ... saking sebel nya sm anton d adik nya 👺👺

2023-06-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Sang Ketua Geng
2 Bab 2 - Sang Gadis Baik
3 Bab 3 - Siapa Dia?
4 Bab 4 - Suara Ketukan Pintu
5 Bab 5 - Keluarga
6 Bab 6 - Sugar Duda
7 Bab 7 - Nasehat Orang Tua
8 Bab 8 - Rasa Lega
9 Bab 9 - Rasa Empati
10 Bab 10 - Penakluk Hati
11 Bab 11 - Ungkapan tak Berbalas
12 Bab 12 - Menjadi Bodyguardmu
13 Bab 13 - Terpaksa Menjauh
14 Bab 14 - Menjaganya dari Jauh
15 Bab 15 - Apa dia Pemalu?
16 Bab 16 - Khaira Hilang
17 Bab 17 - Kedatangan Boy
18 Bab 18 - Pindah
19 Bab 19 - Menjadi Tersangka
20 Bab 20 - Biar Aku yang Pergi
21 Bab 21 - Semuanya Telah Pergi
22 Bab 22 - Hadiah dari Abah
23 Bab 23 - Cantik
24 Bab 24 - Dia sudah Menikah
25 Bab 25 - Gadis Istimewa
26 Bab 26 - Berbicara Berdua
27 Bab 27 - Dia Mirip Khaira
28 Bab 28 - Dia Berubah
29 Bab 29 - Lulus Kuliah
30 Bab 30 - Ancaman Boy
31 Bab 31 - Melihatnya Kembali
32 Bab 32 - Jika Takdir ...
33 Bab 33 - Tak Ada Basa-Basi
34 Bab 34 - Kembalilah Dulu
35 Bab 35 - Kedatangan Seseorang
36 Bab 36 - Ujian atau Hukuman
37 Bab 37 - Fakta Tentang Boy
38 Bab 38 - Sholat Istikharah
39 Bab 39 - Kembalinya Geng Motor
40 Bab 40 - Kenapa Kamu Ada Di sini?
41 Bab 41 - Air Mata Bahagia Tarakhir
42 Bab 42 - Senyuman yang Memudar
43 Bab 43 - Keluarga Yang Hangat
44 Bab 44 - Antara Cinta dan Keikhlasan
45 Bab 45 - Belajar Ikhlas
46 Bab 46 - Buah dari Kesabaran
47 Bab 47 - Sapu Tangan
48 Bab 48 - Ibu
49 Bab 49 - Ngidam Khaira
50 Bab 50 - Ta'arruf yang Singkat
51 Bab 51 - Kedatangan Anton
52 Bab 52 - You Are Not A Bad Boy (End)
53 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Bab 1 - Sang Ketua Geng
2
Bab 2 - Sang Gadis Baik
3
Bab 3 - Siapa Dia?
4
Bab 4 - Suara Ketukan Pintu
5
Bab 5 - Keluarga
6
Bab 6 - Sugar Duda
7
Bab 7 - Nasehat Orang Tua
8
Bab 8 - Rasa Lega
9
Bab 9 - Rasa Empati
10
Bab 10 - Penakluk Hati
11
Bab 11 - Ungkapan tak Berbalas
12
Bab 12 - Menjadi Bodyguardmu
13
Bab 13 - Terpaksa Menjauh
14
Bab 14 - Menjaganya dari Jauh
15
Bab 15 - Apa dia Pemalu?
16
Bab 16 - Khaira Hilang
17
Bab 17 - Kedatangan Boy
18
Bab 18 - Pindah
19
Bab 19 - Menjadi Tersangka
20
Bab 20 - Biar Aku yang Pergi
21
Bab 21 - Semuanya Telah Pergi
22
Bab 22 - Hadiah dari Abah
23
Bab 23 - Cantik
24
Bab 24 - Dia sudah Menikah
25
Bab 25 - Gadis Istimewa
26
Bab 26 - Berbicara Berdua
27
Bab 27 - Dia Mirip Khaira
28
Bab 28 - Dia Berubah
29
Bab 29 - Lulus Kuliah
30
Bab 30 - Ancaman Boy
31
Bab 31 - Melihatnya Kembali
32
Bab 32 - Jika Takdir ...
33
Bab 33 - Tak Ada Basa-Basi
34
Bab 34 - Kembalilah Dulu
35
Bab 35 - Kedatangan Seseorang
36
Bab 36 - Ujian atau Hukuman
37
Bab 37 - Fakta Tentang Boy
38
Bab 38 - Sholat Istikharah
39
Bab 39 - Kembalinya Geng Motor
40
Bab 40 - Kenapa Kamu Ada Di sini?
41
Bab 41 - Air Mata Bahagia Tarakhir
42
Bab 42 - Senyuman yang Memudar
43
Bab 43 - Keluarga Yang Hangat
44
Bab 44 - Antara Cinta dan Keikhlasan
45
Bab 45 - Belajar Ikhlas
46
Bab 46 - Buah dari Kesabaran
47
Bab 47 - Sapu Tangan
48
Bab 48 - Ibu
49
Bab 49 - Ngidam Khaira
50
Bab 50 - Ta'arruf yang Singkat
51
Bab 51 - Kedatangan Anton
52
Bab 52 - You Are Not A Bad Boy (End)
53
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!