Bab 03.Jadi Beban Keluarga

   Nara kerap mengurung diri di kamar menghabiskan waktu senggangnya dengan membaca komik atau pun novel, tidak ketinggalan nonton anime, Tak ada kebahagiaan selain kegiatan yang tidak berfaedah tersebut.

   Tabiat itu tercipta sejak Nara menyadari bahwa dunia khayalan seribu kali lipat lebih menyenangkan di bandingkan duniawi. Fiksi membangkitkan kembali jiwa Nara yang sempat jatuh terpuruk.

   Orang yang terjun ke dalam dunia ilusi adalah segelintir kaum awam yang cenderung pengecut. Mengapa demikian? jawabannya karena mereka memilih melarikan dari kejinya realita. Bukankah begitu?

   Mereka bilang, pencinta fiksi orang gila. Karena selain hanya tulisan atau pun gambar, karakternya seratus persen tidak bisa di gapai tapi masih jutaan orang nekat untuk mengaguminya, iya katakan saja mereka the crazy maniak gepeng dan patut di acungi jempol!

   Tok tok tok

   "Nara?"

   Dan saat-saat yang paling Nara benci adalah ketika ada orang mengusik kesibukannya, seperti sekarang ini misalnya. Asik-asik dengan dunianya, tiba-tiba pintu kamarnya di ketok dari luar di tambah lagi dengan suara panggilan.

   Nara ingat, itu adalah suara Reza. "Makan malam dulu, Nara."

   Nara membuang napas berat, menurunkan earphone yang sejak tadi hanya sebagai pajangan di telinga, tidak ada musik, Nara hanya menjadikan benda itu sebagai alat agar bisa sedikit menutup telinga dari bisingnya makhluk-makhluk bumi.

   Ceklek..

   "Hoamm, apa?"

   Nara menggaruk kepalanya yang memang sangat-sangat gatal, sudah berapa bulan ia tidak keramas? sudahlah untuk sekarang mending rebahan dulu.

   Perasaan tadi sebelum keluar energi nya terlihat penuh dan hanya dalam hitungan detik berubah anjlok, bahkan ia baru saja menguap dengan mulut terbuka lebar-lebar.

   "Makan malam dulu, kau belum makan dari tadi siang kan?"

   Reza memperhatikan Nara yang terlihat di serang kantuk. 'Baru jam segini, tapi anak ini sudah mengantuk?'

   "Makan duluan aja. Aku belakangan." Balas Nara malas. Ia hendak menutup kembali daun pintu, namun kalah cepat dengan tangan Reza yang menahan pergerakannya.

   "Bagusan makan bareng, Mama juga lagi gak ada, katanya tadi dia bakal pulang larut, jadi kita makan bertiga aja."

   "Emang kalo gak ada aku, nasi akan nolak di kerongkongan kalian?" Tanya Nara muak. Ada ribuan kata toxis yang menjadi bahan bacotan Nara dalam hati.

   Malas jika kehidupannya di atur-atur, Nara sudah gede dan tidak mau aturan sedikit pun. Nara yakin ia tidak akan betah, belum genap sehari saja Nara sudah mulai jengah dengan penghuni rumah ini.

   "Bukannya gitu, takutnya nanti kau gak akan makan malam. Mama bakal marah sama kami karena gak mengurusmu dengan benar."

   Nara menghirup napas dalam-dalam, "Baiklah, duluan aja, aku menyusul lima detik lagi, oke?" Pungkas Nara malas berdebat.

   BRAKKK

   Reza terlonjak kaget di kejutkan oleh bunyi keras daun pintu yang di banting kuat oleh Nara, ia hanya bisa elus-elus dada sabar. 'Mama, tata krama Anak yang kau pungut sungguh meresahkan.'

   Sikap Reza paling dewasa karena memang usianya lebih tua satu tahun dari Nara dan Gema. Tahun ini, Reza memasuki kelas dua belas sementara Nara dan Gema baru memasuki kelas sebelas.

...*****...

   Plang!

   Bunyi dentingan sendok di letakkan dengan kasar ke piring terdengar nyaring saat Nara baru saja tiba di meja makan, lalu menyusul lah bunyi deritan kursi yang di geser oleh Gema agar bisa bangkit berdiri.

   "Mendadak selera makan ku hilang melihat wujud beban keluarga."

   "Gema!" Tegur Reza merasa ucapan Gema keterlaluan. Walau memang kenyataan.

   Mengabaikan teguran Reza sorot mata nyalang Gema menuju Nara tetapi sang pemilik nama malah cuek-cuek bebek, justru ia mengambil tempat duduk di salah satu kursi meja makan. "Beban keluarga ngatain beban keluarga, minimal ngaca."

   Di sindir? sindir balik lah!

   "Kalo numpang setidaknya tahu diri!" Cerca Gema tak mau kalah.

   "Oh? apa itu tahu diri? sejenis makanan?" Balas Nara lagi, Reza hanya bisa menghela napas beberapa kali, prosesi makan malam di kacau kan oleh mereka. Suasana pun jadi menegang.

   Fiks! dua anak ini akan menjadi calon-calon mortal enemy. Lihatlah, dari samping Nara netra Gema makin menusuk akibat dari provokasi Nara.

   "Iya, makanan. Makanan untuk seorang yang tidak tahu diri seperti kau! sudah numpang makan, numpang minum, numpang tidur. Minimal punya malu dek!"

   Reza memijat keningnya frustasi, "Udah Gema. Gak usah memperpanjang masalah."

   Sepertinya ia harus membuat ganjar ke sabaran setebal buku sejarah mulai dari sekarang untuk mengahadapi mereka berdua hingga di masa mendatang. 'Semoga aku gak cepat tua gara-gara mereka.'

   "Siapa?" Nara tetap terlihat baik-baik saja tidak terganggu.

   "Kau, siapa lagi!"

   "Yang nanya?" Dengan santai Nara menyuap makanan ke dalam mulut yang ke sekian kali.

   Dada Gema kempas-kempis, kesabarannya yang hanya setipis daun bawang benar-benar telah di uji oleh Nara.

   Tangannya terkepal kuat, jika tidak mengingat Nara bukan lah salah satu kaum hawa, bisa di jamin kepalan tangannya telah melayang ke arah Nara.

   Kursi yang tergeser faktor dari tendangan kuat Gema yang mendarat di kaki kursi tempat duduk Nara, tidak berpengaruh pada Nara, ia tetap terlihat santai menyantap makanan.

   "Dasar cewek setan!" Rutuknya menggebu-gebu, dengan membawa amarah yang meluap-luap Gema berlalu dari ruang makan agar tidak menghancurkan segala isi-isinya.

   "Gema, mau kemana? habisin dulu makanan kamu!" Cegah Reza benar-benar layaknya orang paling dewasa di antara mereka.

   "Sudah lima detik!" Sahut Gema dari ruangan lain.

   'Cowok sialan!' Dengan dongkol Nara menyuap kasar makanan ke rongga mulutnya.

   "Maaf, kata-kata Gema keterlaluan ya?"

   "Banget." Sahut Nara cetus. 'Pake nanya lagi, penghuni rumah ini aneh-aneh semua! Tante pengecualian.'

   "Aku harap kau bisa rukun dengan Gema nanti. Gema itu anak baik, hanya saja dia gak friendly kalo sama orang baru."

   'Akur hello?! dengan caranya bersikap macam setan, manusia ini dengan seenak jidatnya nyuruh aku akur dengan cowok sinting itu?! dapat di ibaratkan minyak sama air!'

   Nara berdecak kesal. "Kalian beneran Adek Kakak? atau cowok tadi di pungut dari lumpur? perbedaannya jauh banget ibarat dari sabang sampe maraoke." Celotehnya jengkel luar dalam.

   Dan ini merek paling banyak Nara gunakan hari ini, Reza sampai tersedak oleh makanan yang sedang ia konsumsi, terkejut sekaligus lucu mendengar makian Nara.

   "Ehm hahaha Uhhhukk.." Reza meneguk air agar bisa menelan sisa nasi yang tersangkut di kerongkongan.

   "Malah ketawa." Cebik Nara memutar bola matanya.

   "Lucu aja sih, mana ada anak yang di pungut dari lumpur." Reza menyeka air matanya yang menetes akibat perutnya yang keram di gunakan tertawa cukup lepas. "Aku sama Gema memang saudara, tapi tidak sedarah."

   "Eum?" Nara menjeda aktivitas, ia menatap Reza penuh penasaran.

   "Papa kandung aku meninggal sebelum aku lahir, sedangkan Mama kandung Gema meninggal satu tahun silam, lima bulan lalu Mamaku nikah sama Papa Gema, jadi bisa di katakan aku dan Gema adalah saudara tiri."

   "Papa kalian ke mana?"

   Interaksi Nara dan Reza mulai terlihat serius, di sini Nara mulai penasaran bagaimana kisah hidup orang-orang yang akan menjadi keluarganya.

   "Papa Gema? dia--selalu berkelana ke mana saja hanya karena mengurus proyek bisnis, dia jarang pulang. Yang menjadi penyebab utama Papa Gema nikah lagi yah tidak lain karena itu, dia hanya ingin ada yang mengurus Gema dengan baik jika dia tidak ada."

   Nara merenung atas kenyataan yang baru ia temukan. 'Jadi-- nasib cowok sialan tadi gak beda jauh dari aku? sama-sama-- di tinggalkan?'

...TBC....

Terpopuler

Comments

Mey Noona

Mey Noona

berbulan2 dong hmmm ...

2023-08-04

0

Mey Noona

Mey Noona

yapp, gitu deh

2023-08-04

0

☘︎

☘︎

karna fiksi terlalu sempurna untuk menjadi nyata👆🏻

2023-05-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!