Bab 11 : Penyembuh Luka

Suara sang papa menarik atensi Luna. Ia mengukir senyum kala bertatapan dengan manik elang Leon, “Enggak apa, Dad,” tuturnya lembut kembali melangkah dengan perlahan. Gaun yang menjuntai hingga terseret di atas karpet merah, sama sekali tidak mengganggunya.

Sesekali Luna masih melirik ke arah Axel, pancaran kesedihan terlihat jelas dari netra hazel lelaki itu. Sayangnya, sampai detik ini, Axel terlalu pandai menutupi perasaannya.

Langkah Luna dan Leon berhenti di depan altar, berhadapan dengan pria yang sebentar lagi menjadi suaminya, berdiri gagah menatapnya penuh kekaguman.

Kebahagiaan Arash tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Ia sangat berharap, pernikahan dadakan ini bisa menyembuhkan luka dalam hatinya yang masih menganga.

Leon meraih tangan Arash, menyatukan dengan jemari lentik putrinya. Napasnya kembali sesak, bibirnya berat mengeluarkan suara. Semua tamu hening, menunggu proses pernikahan mereka.

“Aku ... Aku serahkan putriku satu-satunya. Perempuan yang sudah aku jaga, aku didik dan aku besarkan selama dua puluh lima tahun dengan penuh kasih sayang.” Manik Leon mulai memerah, menatap tajam calon menantunya. Terus terang saja, Arash merinding.

“Rumah tangga itu menyatukan dua kepala dalam satu tujuan. Kembalikan putriku kalau kamu merasa sudah tidak sejalan. Sedikit saja kamu menyakitinya ... nyawamu akan melayang,” sambung Leon pelan namun penuh penekanan.

Jakun Arash naik turun dengan cepat seiring menelan saliva yang terasa berat. Ada rasa iri menyelusup hatinya, melihat sebegitu besar kasih sayang yang tercurah untuk Luna. Ia mengangguk mantap, “Baik, Dad. Saya akan menjaganya dengan baik, mencintainya sepenuh hati seperti Anda menjaga dan mencintainya,” tutunya tanpa ada keraguan sedikit pun. Dadanya berdebar begitu kuat sedari tadi.

Leon masih mencengkeram kuat tangan keduanya, berat sekali melepasnya. Sampai suara MC menyadarkan dan membuat Leon terpaksa mundur membiarkan dua sejoli itu naik ke altar.

Damn!

Menjilat ludahnya sendiri. Dulu Leon meledek kakaknya, tertawa terbahak-bahak saat Tiger menikahkan putrinya. Dan kini, ia juga sama. Menangis sejadi-jadinya di pelukan istrinya.

“Jangan seperti ini, Leon. Luna memang sudah menemukan kehidupannya sendiri. Tapi dia tetap putrimu,” tutur Khansa mengusap bahu Leon yang bergetar hebat.

“Dia tetap putri kecilku ‘kan, Sa? Dia tetap menjadi bidadariku ‘kan?” balas lelaki itu dengan suara bergetar. Ia bahkan sampai tidak fokus dengan prosesi pernikahan Luna dan Arash.

Tiger terkekeh geli, menepuk-nepuk bahu kokoh Leon yang seolah runtuh. "Kamu tidak lupa 'kan waktu pernikahan Cheryl? Mampus! Akhirnya kamu merasakannya sendiri!" bisik pria itu, yang diabaikan Leon. Kesal karena Tiger terus mengungkitnya.

“Iya, Sayang. Luna tetap menjadi saingan terbesarku berbagi cinta denganmu. Huft! Saingan yang aku lahirkan sendiri,” canda Khansa yang cukup menenangkannya. Wanita itu menatap ke arah putrinya, yang kini telah selesai menyematkan cincin di masing-masing jari tangan pasangannya.

“Sekarang kalian telah resmi menjadi pasangan suami istri!”

Tepuk tangan mulai menggema di ball room tersebut. Tak sedikit pula yang meminta mereka untuk berciuman.

Arash semakin melebarkan senyumnya. Memutar tubuh Luna, hingga kini keduanya saling bertatapan.

“Jangan pernah berani ambil kesempatan!” kecam Luna menggertakkan giginya.

“Ah, istriku. Aku yakin, kamu pasti akan ketagihan setelah ini, anggap saja ini untuk membayar semua kebaikan kamu selama ini,” celetuk Arash menekan tengkuk Luna dan semakin mendekatkan kepalanya.

Luna mual mendengarnya. Sorot matanya menajam. Gerahamnya tampak mengetat, membayangkan hidup bersama dengan Arash, sudah cukup membuatnya gila.

 “Arash, berani kamu melakukannya kamu akan menyesal,” cetus Luna bernada ancaman.

Arash tersenyum, menyatukan hidung mancung mereka. “Sayang, jangan terlalu galak. Kamu terlihat semakin seksi. Sungguh!” bisik Arash mengedipkan sebelah matanya.

Geram karena tidak menghiraukan ancaman Luna, gadis itu mengangkat lututnya dan menyentak kuat ke pangkal paha pria, yang telah resmi menjadi suaminya.

Sontak saja mata lelaki itu membulat sempurna. Darah seolah menanjak hingga seluruh mukanya merah sepenuhnya. Tubuhnya mendadak kaku tidak bisa digerakkan akibat nyeri yang menjalar hingga ubun-ubun.

"Makanya enggak usah macam-macam!" Luna tersenyum puas, merapikan gaun putihnya yang menjuntai sempurna. Tidak ada yang sadar akan apa yang dilakukan Luna. Apalagi saat ini senyum berpendar dari bibir merahnya. Lebih tepatnya senyum kepuasan, karena berhasil membuat Arash diam tak berkutik.

Bersambung~

Terpopuler

Comments

anonim

anonim

waduuuhhh asetmu Rash....
makanya jgn ngeyel ma peringatan Luna wkwkwk

2023-11-23

0

Siti Khumaira Rahma

Siti Khumaira Rahma

gimana Arash mantap kak jurus pembuka dari Luna 🤭🤭 maka nya jangan macam2 ya sama Luna 🤭🤭🤣🤣🤣🤣

2023-09-27

1

Siti Khumaira Rahma

Siti Khumaira Rahma

hahahaha pasti sakit banget itu ya 🤣🤣🤣🤣🤣

2023-09-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Pertemuan
2 Bab 2 : Hancur
3 Bab 3 : Mencari Alasan
4 Bab 4 : Kamu Lagi?
5 Bab 5 : Darurat
6 Bab 6 : Diserang
7 Bab 7 : Bakat Maling
8 BAB 8 : GARA-GARA KAMU!
9 Bab 9 : Terserah!
10 Bab 10 : Bukan Pernikahan Impian
11 Bab 11 : Penyembuh Luka
12 Bab 12 : Bangun Cinta di Atas Pernikahan
13 Bab 13 : Pertolongan
14 Bab 14 : Memang Jodoh
15 Bab 15 : Titip Luna
16 Bab 16 : Playboy Cap Lobster
17 Bab 17 : Urus Saja Wanitamu!
18 Bab 18 : Obat Aku Cuma Kamu
19 Bab 19 : Wanita Mahal
20 Bab 20 : Gara-Gara Cemburu
21 Bab 21 : Penolakan Penanganan
22 Bab 22 : Dokter Gadungan
23 Bab 23 : The Power Of Luna
24 Bab 24 : Menggila
25 Bab 25 : Semangat MeLakOr!
26 Bab 26 : Pengangkatan Rahim
27 Bab 27 : Polisi?
28 Bab 28 : Tunggu Aku!
29 Bab 29 : Bersyarat
30 Bab 30 : Hentikan Obsesi Anda!
31 Bab 31 : Kronologi
32 Bab 32 : Salah Paham
33 Bab 33 : Rencana Luna
34 Bab 34 : Rencana Gila
35 Bab 35 : Barter?
36 Bab 36 : Rindu Tanpa Disadari
37 Bab 37 : Queen of Arthropoda
38 Bab 38 : Di Luar Prediksi
39 Bab 39 : Keputusan Tak Terduga
40 Bab 40 : Pilihan Sulit
41 Bab 41 : Situasi yang Sama
42 Bab 42 : Kejutan
43 Bab 43 : Salah Paham
44 Bab 44 : Kedatangan Tuan Besar
45 Bab 45 : Titik Terendah
46 Bab 46 : Haru
47 Bab 47 : Kenyataan Pahit
48 Bab 48 : Cucu?
49 Bab 49 : Menuntut Penjelasan
50 Bab 50 : Flashback~
51 Bab 51 : Perdebatan Saudara Serahim
52 Bab 52 : Pesona Queen of Sebastian
53 Bab 53 : Bukan Sekedar Alasan
54 Bab 54 : Menyesal
55 Bab 55 : Rencana
56 BAB 56 : Balik Nama
57 Bab 57 : Hanya Sedikit
58 Bab 58 : Geser Tahta si Bungsu
59 Bab 59 : Pembelaan
60 Bab 60 : Titik Temu
61 Bab 61 : Cerai!
62 Bab 62 : Kesempatan yang Habis
63 Bab 63 : Usaha Arash
64 Bab 64 : Terlambat
65 Bab 65 : Kembali Menghangat
66 Bab 66 : Pengorbanan
67 Bab 67 : Ending
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 : Pertemuan
2
Bab 2 : Hancur
3
Bab 3 : Mencari Alasan
4
Bab 4 : Kamu Lagi?
5
Bab 5 : Darurat
6
Bab 6 : Diserang
7
Bab 7 : Bakat Maling
8
BAB 8 : GARA-GARA KAMU!
9
Bab 9 : Terserah!
10
Bab 10 : Bukan Pernikahan Impian
11
Bab 11 : Penyembuh Luka
12
Bab 12 : Bangun Cinta di Atas Pernikahan
13
Bab 13 : Pertolongan
14
Bab 14 : Memang Jodoh
15
Bab 15 : Titip Luna
16
Bab 16 : Playboy Cap Lobster
17
Bab 17 : Urus Saja Wanitamu!
18
Bab 18 : Obat Aku Cuma Kamu
19
Bab 19 : Wanita Mahal
20
Bab 20 : Gara-Gara Cemburu
21
Bab 21 : Penolakan Penanganan
22
Bab 22 : Dokter Gadungan
23
Bab 23 : The Power Of Luna
24
Bab 24 : Menggila
25
Bab 25 : Semangat MeLakOr!
26
Bab 26 : Pengangkatan Rahim
27
Bab 27 : Polisi?
28
Bab 28 : Tunggu Aku!
29
Bab 29 : Bersyarat
30
Bab 30 : Hentikan Obsesi Anda!
31
Bab 31 : Kronologi
32
Bab 32 : Salah Paham
33
Bab 33 : Rencana Luna
34
Bab 34 : Rencana Gila
35
Bab 35 : Barter?
36
Bab 36 : Rindu Tanpa Disadari
37
Bab 37 : Queen of Arthropoda
38
Bab 38 : Di Luar Prediksi
39
Bab 39 : Keputusan Tak Terduga
40
Bab 40 : Pilihan Sulit
41
Bab 41 : Situasi yang Sama
42
Bab 42 : Kejutan
43
Bab 43 : Salah Paham
44
Bab 44 : Kedatangan Tuan Besar
45
Bab 45 : Titik Terendah
46
Bab 46 : Haru
47
Bab 47 : Kenyataan Pahit
48
Bab 48 : Cucu?
49
Bab 49 : Menuntut Penjelasan
50
Bab 50 : Flashback~
51
Bab 51 : Perdebatan Saudara Serahim
52
Bab 52 : Pesona Queen of Sebastian
53
Bab 53 : Bukan Sekedar Alasan
54
Bab 54 : Menyesal
55
Bab 55 : Rencana
56
BAB 56 : Balik Nama
57
Bab 57 : Hanya Sedikit
58
Bab 58 : Geser Tahta si Bungsu
59
Bab 59 : Pembelaan
60
Bab 60 : Titik Temu
61
Bab 61 : Cerai!
62
Bab 62 : Kesempatan yang Habis
63
Bab 63 : Usaha Arash
64
Bab 64 : Terlambat
65
Bab 65 : Kembali Menghangat
66
Bab 66 : Pengorbanan
67
Bab 67 : Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!