“Arash Frederic! Ketua Geng Motor Arthropoda, penguasa daerah Andora sekaligus pemilik bengkel di daerah itu! Saya pikir kamu akan kabur, mengingat bukan cuma sekali kamu melompat balkon demi balkon hingga ke kamar Luna!” Xavier menghela napas panjang, menoleh pada lelaki yang kini mulai menegang.
Meski begitu, Arash tetap pada pendiriannya untuk terus melangkah menikahi Luna. Terlebih, Xavier seolah mendukungnya. Hatinya bersorak bak dihujani ribuan bunga. Meski ia sendiri tidak tahu apa motivasi pria itu sebenarnya.
Arash mengangguk mantap, mengiyakan setiap pernyataan Xavier. Tak dapat dipungkiri, ia sangat terkejut. Karena sebelumnya, ia belum menyebutkan identitas lengkapnya. Apalagi, ternyata selama ini ia di mata-matai. Mana mungkin bisa mengelak.
“Sedikit saja kamu melukai adikku, bukan hanya kamu yang aku hancurkan. Tapi anggota gengmu juga. Bukan hal sulit melakukannya. Kalau tidak percaya, coba saja.” Xavier meraih sebatang rokok, menyulut lalu menyesapnya dengan santai, melempar sisanya ke meja.
Asap rokok tepat mengarah pada Arash. Pria itu hanya mengibaskan tangannya. Namun, tak lama kemudian Arash juga meraih rokok tersebut tanpa rasa canggung.
Xavier tersenyum tipis melihatnya. Arash memang pandai menyesuaikan diri di lingkungannya. Ia tidak merasa tertekan atau pun panik.
“Siap, Kakak Ipar.” Arash menyandarkan punggungnya, menaik turunkan alisnya pada Xavier, menyesap rokok yang sama dengan calon kakak iparnya.
Sekalipun Xavier berjauhan dengan adiknya, ia sama sekali tidak pernah melepas Luna begitu saja. Di mana pun Luna berada, selalu ada pengawal bayangan tanpa sepengetahuan adiknya itu. Karena itulah, mudah sekali bagi Xavier mengetahui tentang Arash.
\=\=\=\=000\=\=\=\=
.
Berkat kekuatan uang dan jabatan yang dimiliki Keluarga Sebastian, dua minggu kemudian, pernikahan itu benar-benar terjadi di sebuah ballroom hotel bintang lima. Tidak ada pesta mewah yang mengiringi. Hanya ada beberapa kerabat dekat mempelai wanita yang turut hadir dan menjadi saksi pernikahan Arash dan Luna.
“Xavier, kamu sudah yakin ‘kan dengan pilihan adikmu? Kamu orang pertama yang Daddy cari jika terjadi sesuatu pada Luna!” tegas Leon dengan suara tenang. Ia percaya sepenuhnya pada Xavier, setahu Leon, Xavier selalu menjaga adik kembarnya dengan baik sejak dulu.
“Iya, Dad,” sahut Xavier singkat.
“Sayang, Luna sudah siap,” bisik Khansa menepuk bahu sang suami, kala mendapat informasi dari tim wedding organizer.
Leon menghela napas kasar berulang kali, tubuhnya mendadak tegang. Debaran jantungnya meningkat berkali-kali lipat. Bulir keringat besar-besar mulai bermunculan di wajah tampan pria itu. Khansa sampai membantu menyeka keringat sang suami.
“Kita lihat, seberapa kuat dia saat melepas putrinya.” Tiger—Kakak Leon itu mengejeknya, ia ingat betul bagaimana dulu Leon meledeknya habis-habisan saat menikahkan putri pertamanya. Rasanya, dendam itu akan segera terbalaskan beberapa saat lagi.
Jihan menyenggol lengan suaminya, kala ujung mata Leon meruncing ke arahnya. Bukannya menenangkan, Tiger justru semakin membuatnya gusar.
“Diamlah!” ketus Leon mengibaskan jas mahalnya sembari beranjak berdiri. Ia harus segera menjemput putrinya di balik tirai, untuk mengantarkannya ke altar.
Tiba di hadapan putrinya, tubuh Leon mendadak lemas. Melihat betapa cantiknya Luna mengenakan gaun pengantin yang membentuk lekuk tubuh langsingnya, beralih ke wajah yang sudah dipoles oleh MUA ternama.
Kini sepasang netra mereka saling beradu cukup lama. Ayah dan anak itu sama-sama menitikkan air mata. Leon menarik tubuh anak gadisnya yang terisak.
“Jangan khawatir, kamu tetap menjadi kesayangan Daddy. Kamu tetap putri kecil Daddy,” ucap Leon menahan air matanya, menepuk-nepuk pipi gadis itu dengan perlahan.
Tidak tahu saja Leon, jika putrinya sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini. Luna sangat menyesal sempat tertidur waktu itu. Ia kalah telak atas pengakuan Arash yang diperkuat oleh Xavier. Mengelak pun percuma. Tidak ada yang mempercayainya.
“Sudah, Sayang. Nanti make up kamu luntur. Bidadari Daddy, cantik sekali,” gumam Leon menangkup pipi Luna, menciumi seluruh wajah gadis itu. “Semoga selalu bahagia, Sayang.”
Pria gagah dalam balutan jas mahal kini menggenggam jemari putrinya, tirai emas yang menjuntai tinggi perlahan terbuka, semua pandangan tertuju pada pengantin cantik yang didampingi ayahnya. Keduanya melangkah serentak, diiringi denting musik romantis yang menggema.
Luna melangkah tanpa ekspresi. Tidak terlalu patah hati, karena sama sekali belum kepikiran mengenai pasangan, tidak juga bahagia, karena tidak mengenal pasangannya. Datar saja wajah cantik itu. Sama sekali tidak antusias seperti pengantin pada umumnya.
Luna sempat berhenti ketika manik matanya bertatapan dengan netra hazel milik Axel yang berlapis cairan bening. Lelaki itu berdiri jauh dari keluarganya.
“Axel?” gumam Luna mengernyitkan keningnya.
“Kenapa, Sayang?” tanya Leon ketika putrinya tak kunjung bergerak.
Bersambung~
Sembari nunggu lagi, mampir ke karya seru Bestie yuk... Selingkuh Dengan Sopir Pribadi by AdindaRa 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Deasy Dahlan
lanjut
2024-10-12
0
anonim
laaaahhhh Axel datang hiiikkkzzz
2023-11-23
0
𝐙⃝🦜Zifei_WanitaTangguh💫
kesian banget sih si axel🤧🤧🤧
2023-09-06
2