Sampai Cantika menunggu kabar dari Lily, Cantika seperti biasa melakukan pekerjaan yang diperintahkan Annora. Selama ini Cantika tidak pernah cerita ke siapapun kecuali dengan Lily, dia tidak mau orang lain tau tentang kehamilannya.
"Cantika, apa momi bisa bicara dengan kamu sebentar. Ada hal yang ingin momi sampaikan sama kamu." ucap Annora yang melihat Cantika ingin menghampiri klien, Cantika mengangguk saat Annora ingin membahas hal penting.
Cantika meminta satu rekan kerjanya untuk menggantikan dirinya, ia mengikuti langkah kaki Annora sampai mereka tiba di sebuah ruangan khusus tempat Annora.
Cantika melihat Annora duduk di sofa saat wanita itu memintanya untuk duduk bersama, "Momi kenapa memanggilku kemari. Apa ada masalah dengan pekerjaanku atau momi yang memiliki masalah."
"Tidak Cantika semua tidak ada masalah sedikitpun. Momi meminta kamu datang kemari untuk membahas sesuatu sama kamu, kamu taukan kalau momi tidak suka dikhianati. Momi tidak mau siapapun mengkhianati momi apalagi kamu, momi percaya kalau kamu bisa diandalkan tanpa ada namanya kebohongan."
Cantika yang mendengar itu meneguk saliva-nya, jujur saat ini ia merasa kalau dirinya sudah membohongi momi angkatnya. Tapi mau gimana lagi dia tidak punya pilihan untuk mengatakan sejujurnya.
Cantika melihat Annora saat wanita itu menyentuh tangannya, "Cantika! Momi ingin kamu berkata jujur kalau kamu mempunyai masalah, momi ingin kamu bercerita tentang masalah kamu saat kamu membutuhkan momi. Momi tidak ingin orang lain tau tentang masalah kamu, yang ingin momi inginkan adalah kejujuran saat kamu sedang ada masalah bukan mendengar masalah kamu dari orang lain."
"Kamu mengerti kan maksud momi." Annora menatap manik mata Cantika, sejujurnya ia tidak berani ditatap seperti itu tapi mau gimana lagi dia tidak bisa berbicara yang sebenarnya tentang kehamilannya.
"Ya momi." Annora tersenyum saat melihat kecantikan Cantika, ia terus menggenggam tangan Cantika saat anak angkatnya ini memberikan sebuah senyuman.
Selesai berbincang dengan Annora Cantika kembali bekerja, saat Cantika ingin menemui klien laki-laki yang ingin dia temui tiba-tiba saja suara handphonenya berbunyi. Cantika mengeluarkan handphone tersebut, di sana dia melihat ada sebuah pesan dari Lily.
Wanita itu mengatakan sudah menemukan cara untuk bayi yang ada dikandungnya, akhirnya Cantika memutuskan untuk menemui Lily saat pekerjaan selesai.
Cantika yang merasa suasananya sudah aman pergi ke salah satu tempat yang sudah dijanjikan oleh Lily, ia melangkah ke tempat itu saat dirinya menemukan Lily sudah menunggunya.
"Kamu datang kemari tidak ada orang yang taukan?" tanya Lily saat dia melihat kedatangan Cantika.
"Kamu tenang aja mereka tidak akan tau."
"Bagus. Tapi kamu udah siap dengan resikonya Cantika, aku gak mau membuat kamu kenapa-napa. Sejujurnya aku takut kalau kamu mengambil resiko seperti ini, nanti bakal berakibat fatal kalau mengambil keputusan seperti ini."
"Kamu tenang aja Li aku udah siap menerima resikonya yang terpenting anak ini bisa hilang di perutku."
"Baiklah kalau gitu kita masuk ke dalam." kata Lily membuat Cantika mengangguk.
Mereka berdua masuk ke dalam rumah tersebut, Cantika terus menggenggam tangan Lily sampai ke dalam. Akhirnya ia menemukan seorang wanita yang ahli dalam bidang tersebut.
"Bu! Ibu bisa membuat anak ini tidak ada?" tanya Cantika kepada wanita itu, wanita yang bekerja sebagai dukun.
"Bisa neng. Gak kamu aja yang datang ke tempat ibu, sudah banyak orang yang seperti kamu. Jadi, ibu mau tanya sama kamu apakah kamu siap kehilangan bayi kamu?" ucap wanita itu saat dirinya menyakinkan Cantika.
"Ibu gak mau mengambil resikonya, ibu takut kalau nanti terjadi sesuatu sama kamu."
Cantika terdiam sejenak, sebenarnya ia tidak ingin kehilangan anak ini tapi mau gimana lagi dia tidak mau anak ini lahir apalagi sampai orang lain mengetahui kehamilannya.
"Neng, kalau kamu belum siap dengan resiko kedepannya jangan lakuin ini. Ibu tidak mau kamu menjadi seorang ibu yang jahat, apalagi ini darah daging kamu. Suatu saat anak ini akan lahir ke dunia dan kamu akan merasakan bagaimana menjadi seorang ibu." kata wanita itu membuat Cantika diam seribu bahasa.
***
Lily yang menunggu Cantika di ruang tunggu cuman bisa berdoa untuk sahabatnya, dia juga tidak mau sampai kehilangan Cantika apalagi dia sedang bertaruh nyawa untuk bayinya.
Cantika yang sudah siap untuk resikonya seketika mengakhiri keputusannya, dia meminta ibu itu tidak menggugurkan kandungannya. Dia sudah bertekad untuk melahirkan anak ini tanpa seorang suami.
Akhirnya ibu itu tersenyum saat mengetahui keputusan yang diberikan Cantika, Lily yang mendengar namanya di panggil oleh Cantika menghampiri sahabatnya.
"Gimana apa ada yang sakit?! Kamu gak kenapa-kenapa kan saat melakukan itu?!" berbagai pertanyaan yang dilontarkan Lily membuat Cantika tersenyum.
"Li! Aku sudah mutusin kalau aku tidak ingin menggugurkan kandungan ini, aku ingin melahirkan anak ini Li." kata Cantika membuat Lily shock dengan pengakuan sahabatnya.
"Kamu yakin dengan keputusan kamu Cantika?" tanya Lily membuat Cantika mengangguk.
"Ya Li. Aku ingin melihat perkembangan anak ini sampai besar, aku merasa gagal kalau sampai aku menggugurkan kandunganku demi keegoisanku sendiri. Apapun masalahnya aku akan hadapi aku tidak mau sampai kehilangan anakku sendiri." urai Cantika sambil mengelus perut yang masih rata itu.
Lily tersenyum saat mendengar keputusan dari mulut Cantika, "Baiklah. Kalau itu keputusan kamu aku akan mendukungnya, apapun masalah kamu kedepannya nanti aku akan selalu ada untuk kamu."
"Makasih ya Li." Lily mengangguk melihat wajah Cantika yang bahagia, dia senang saat Cantika sudah mengambil keputusan yang tepat.
Cantika dan Lily pergi dari tempat dukun tersebut, ia kembali ke tempat dimana ia tinggal begitupun dengan Cantika. Dia sudah mengambil jalan yang tepat untuk kepuasannya sendiri, jadi kedepannya dia harus menghadapinya sendiri.
Cantika terus menyembunyikan kehamilannya sampai tidak ada satupun orang yang mengetahuinya, Cantika seperti biasa melakukan pekerjaan sebagai wanita malam. Tapi ia tidak mau sampai berhubungan badan, karena dia tidak ingin anak ini sampai memiliki bapak banyak.
Dia mau satu sel telur dari laki-laki yang pertama kali menyentuh tubuhnya, walaupun dia tidak tau siapa lelaki itu yang pasti dia ingin mencari tau siapa ayah dari anak yang dia kandung.
Cantika selalu mendapatkan pujian laki-laki manapun begitupun dengan Inez yang selalu membenci Cantika, suatu ketika Inez yang melihat Cantika pergi selama seminggu akhirnya memutuskan untuk mengambil ahli.
Inez yang sedang mencari barang di kamar Cantika masuk ke dalam kamar tersebut, dia dengan teliti melihat keadaan sekitar barulah dia masuk ke dalam.
Inez mengunci pintu kamar tersebut, ia terus melangkah mengacak-acak ruangan kamar Cantika. Sampai dirinya menemukan sebuah amplop yang tertulis pemeriksaan dari rumah sakit.
Karena Inez memiliki jiwa penasaran akhirnya yang membuka amplop putih itu, saat dia mengeluarkan kertas putih yang berada di dalam. Dia dikejutkan dengan tulisan yang tertera tes kehamilan, tes kehamilan itu tertera nama Cantika yang berarti Cantika sedang hamil.
Sekarang kehamilan Cantika sudah memasuki satu bulan yang artinya Cantika sudah menyembunyikan kehamilan itu selama satu bulan, dan semua orang tidak tau kalau Cantika hamil begitupun dengan Annora. Wanita yang menganggap Cantika sebagai anak kesayangannya sudah membohonginya.
Inez yang melihat berita langkah ini langsung memiliki rencana licik, dia mengambil bukti itu dan bergegas keluar dari kamar Cantika. Dia tersenyum saat mengetahui semuanya, dan sebentar lagi Cantika akan diusir dari sini.
"Aku udah tidak sabar melihat kamu menderita Cantika. Sebentar lagi kamu akan diusir oleh momi Annora, kamu dan anak kamu akan menjadi gelandangan di jalan tanpa ada orang yang memiliki belas kasihan kepadamu." batin Inez dengan memberikan sebuah senyuman licik.
Kepulangan Cantika membuat tempat hiburan malam seakan tutup, dia yang baru saja pulang melihat semua orang pada menatap kearahnya. Begitupun dengan Annora yang menatapnya dengan tajam.
Annora melempar amplop putih di depan meja saat mata Cantika tertuju pada amplop tersebut, "Coba katakan apa maksud kamu Cantika. Kenapa kamu menyembunyikan kehamilan kamu dari momi, apa menurut kamu momi ini orang asing sampai kamu tidak ingin memberitahu sejujurnya."
Cantika diam saat Annora sudah mengetahui semuanya, ia juga tidak tau kenapa Annora bisa mengetahui semuanya. Selama ini ia sudah menyimpan rahasia ini tapi kenapa orang lain tau.
"Katakan Cantika kenapa kamu menyembunyikan ini semua dari momi. Apa selama ini momi tidak pernah dianggap oleh kamu sampai berita ini kamu tutupi." urai Annora membuat Cantika diam tanpa berani menjawab perkataan Annora.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Eka
sabar cantika kamu pasti kuat untuk mensnggung semua ini,bicara yg bsik2 sxma momi pasti dikadih jaln
2023-10-19
0