Mati
Itulah yang seharusnya Agni Sasandraya alami.
Dia sudah berusaha sejak SMP agar Tuhan mengambil nyawanya lebih cepat. Dimana akhirnya membuahkan hasil di usia 24 tahun.
Agni melihat jiwanya yang tembus pandang.
Ternyata jiwa atau roh benar-benar ada. Betapa menariknya.
Setelah sedikit mengagumi jiwa, Agni melayang mendekati tempat tidur.
Agni melihat tubuh yang terbaring di tempat tidur dengan layar monitor menunjukkan garis hijau lurus tidak jauh darinya.
Baik, dia benar-benar mati.
Hanya saja itu aneh, karena dia masih memiliki kesadaran di dunia. Setelah meninggal, dia harusnya tidak di dunia lagi. Dia bertanya-tanya apakah dia akan menjadi hantu. Agni tiba-tiba mengingat beberapa film atau animasi yang pernah dia lihat.
Dia melihat kesana kemari. Setelah beberapa saat wajahnya hanya menunjukkan kekecewaan. Dia jelas ingat ada makhluk yang tidak bisa dilihat wajah dan tubuhnya, berjalan seperti manusia dan membawa sabit menariknya keluar dari tubuh tadi.
Baik, malaikat kematian itu mungkin hanya mencabut nyawanya.
Tunggu, mengapa mereka tidak membawanya ke akhirat langsung!!
Lupakan saja. Dia tidak akan menarik perhatian makhluk itu bahkan jika dia tidak dibawa ke akhirat. Agni bergidik ngeri mengingat sensasi jiwanya terpisah dari tubuhnya.
Ketika Agni sedang berfikir. Pintu rumah sakit didorong. Seorang pria dengan jas putih bersama beberapa orang masuk dengan tergesa-gesa.
Dia bisa mengenali 4 orang dari mereka. Ayah, ibu, adik laki-laki dan adik perempuannya. Sedikit senyum muncul diwajahnya.
"Nakk.…"
"Hiks... Kak... Kak.. hiks... Agni... Hiks."
"Kakak.…"
Agni hanya memandang keluarganya dalam hening. Dia sudah menyusahkan mereka begitu banyak. Dengan semua prilakunya, semoga mereka tidak terlalu menyalahkannya. Melihat mereka menangis begitu sedih, Agni juga merasa sedikit perih di matanya. Tapi tidak masalah, tidak selamanya mereka menangis untuknya.
Tiba-tiba Agni merasa ringan. Pandangan matanya mulai buram. Mungkin dia akan segera ke akhirat. Benar-benar mati. Sebelum semua menjadi gelap. Seseorang yang tidak pernah dia kenal masuk bangsal dan menyerbu sisinya.
"… Aku terlambat menyadarinya. Maafkan aku, kali ini aku tidak akan melepaskan mu!"
Siapa itu.…
[Akhirnya anda bangun. Saya kira ada yang salah saat pengangkutan]
Agni berkedip sebelum mengangkat salah satu alisnya. Tanda tanya besar menggantung di kepalanya.
Dia berada di sebuah ruangan yang memiliki warna ungu di setiap sudut. Tidak ada apapun di dalam ruangan. Agni memiliki ekspresi jelek terlihat. Dia menebak beberapa hal di kepalanya.
Jangan katakan padanya.…
[Selamat, anda terpilih menjadi Tuan Rumah untuk menyelesaikan misi. Kami akan memberi anda kesempatan untuk hidup kembali]
Agni : "….." Sial! Kenapa dia harus menebak dengan benar. (ʘ言ʘ╬)
[Mengapa anda hanya diam. Apakah anda terlalu bahagia dengan apa yang saya katakan. Tidak apa-apa, anda bisa mencernanya perlahan]
Makhluk itu bersikap seolah mengatakan aku sangat pengertian dan baik.
Pembuluh darah berdenyut di kening Agni.
Baik kepalamu!!
Dia tidak pernah mengharapkan hal ini terjadi!!
Agni hanya mendengar sistem yang percaya diri dan sombong itu. Dia tidak tau dimana sistem berada. Ruangan sempit dan suram yang di tempatnya tidak menunjukkan siapapun. Agni yakin sistem atau apapun itu mengawasinya di ruangan.
Agni tiba-tiba menunjukkan senyum menawan di bibirnya. Matanya yang cerah menunjukkan bintang yang bersinar dengan terang.
"Terlalu bahagia kepalamu. Tidak, terima kasih. Bawa aku pergi."
Makhluk itu : [….] Tunggu, apa perkembangannya?!!
Sistem selalu melihat jiwa yang masuk ketakutan, panik tapi akhirnya berterima kasih. Tidak ada jiwa yang akan menolak untuk hidup kembali. Sistem merasa menemukan semua yang terjadi sangat sulit.
[Anda menolak? Tidak... Ini, bagaimana bisa anda menolak. Apakah anda tidak ingin dibangkitkan kembali]
“Aku berusaha bertahun-tahun agar bisa meninggal. Bagaimana bisa aku ingin dibangkitkan kembali.”
Dengar, apakah manusia saat ini begitu putus asa dan tidak memiliki motivasi sama sekali. Bahkan jika mereka tidak hidup dengan baik. Apakah mereka harus menyiksa diri sendiri untuk mati. Mengapa tidak langsung bunuh diri.
[Saya.… Saya tidak percaya]
Sistem merasa perlu menyelidiki tentang manusia sebelum berinteraksi dengan tuan rumah barunya ini.
Agni hanya mengangkat bahu atas tanggapan sistem. Dia tidak peduli. Apa yang dia harapkan saat ini adalah dengan tenang mati seperti manusia lainnya.
[Kamu.... Kamu bagaimana bisa!! Bahkan tidak bertanya apapun?! Apakah kamu sama sekali tidak peduli!]
“Berisik…. Bawa saja aku ke akhirat. Atau hancurkan saja jiwaku.”
[…..]
Bawa ke akhirat.…
Hancurkan saja jiwa.…
Sistem tiba-tiba tidak bisa berkata-kata.
Tidak, bagaimana jika Tuan Rumah tidak bisa mengikat dan tidak mau menjalankan tugas!
Darurat!! Tolong jawaban online secepatnya!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments