Lin Chen saat ini sudah berada di dalam kolam selama 25 menit, namun Lin Chen masih belum menunjukkan tanda tanda bahwa dia akan menyerah.
Namun tidak menutupi fakta bahwa Lin Chen sudah semakin kesulitan didalam kolam itu.
Lin Hu melihat dari luar mengerutkan keningnya melihat Lin Chen yang sepertinya sudah menunjukkan tanda tanda akan mencapai batasannya.
Bahkan Yin Hua juga sudah mulai menggerutu dan memarahi Lin Hu karena masih belum bertindak untuk menyelamatkan Lin Chen.
"Tunggu! Anak kita tersenyum?!" Lin Hu melihat bahwa walaupun Lin Chen sudah menunjukkan tanda tanda bahwa akan mencapai batas namun senyuman itu adalah senyuman yang mengartikan bahwa Lin Chen menikmatinya.
"Hahaha luar biasa! Anak kita memang anak yang jenius dan luar biasa!" Lin Hu sekali lagi dibuat begitu senang oleh Lin Chen karena memberikan arti kepada ayahnya bahwa Lin Chen masih belum menyerah dan tetap akan meneruskannya hingga mencapai batas maksimalnya.
Saat ini Lin Chen sudah mampu menahan nafasnya hingga 30 menit dan itu merupakan pencapaian tertinggi bahkan melebihi ayah Lin Chen.
"Haha hebat sungguh luar biasa, akhirnya aku memiliki pewaris yang begitu luar biasa bahkan pencapaian ini merupakan pencapaian yang dicapai oleh ayahku atau kakek dari Chen'er yang mampu mencapai 30 menit!" Lin Hu menjelaskan bahwa waktu paling lama yang pernah dan pencapaian paling lama diraih oleh kakek atau ayah dari Lin Hu.
Yin Hua sangat panik karena Lin Chen belum juga keluar dari kolam itu.
"Aku pasti bisa!"
Namun Lin Chen tidak bisa memaksakan dirinya lagi, dan terpaska keluar dari kolam itu.
Untungnya manfaat dari kolam itu membuat tubuhnya semakin kuat serta tulangnya dapat digerakkan tanpa ada efek samping.
Dan maka dari itulah Lin Chen mampu menggerakkan tangan dan kakinya berenang untuk naik ke atas.
Lin Chen melesat dengan cepat berenang ke atas, dan seluruh air bergetar dan membuat pusaran tanda tanda sebuah ledakan akan muncul.
Dan benar saja ledakan itu muncul dan muncul sosok Lin Chen kecil dengan mata dipenuhi energi berwarna biru petir serta berdiri dengan gagah seakan akan seorang monster telah muncul dari dalam kolam.
Lin Hu dan Yin Hua takjub dengan apa yang mereka lihat dimana Lin Chen memiliki perubahan yang begitu drastis dimana saat ini Lin Chen mampu berdiri dan berjalan tanpa ada masalah.
Lin Hu bangga kepada Lin Chen karena memiliki anugerah yang luar biasa dan memiliki anak yang jenius yang terlahir selama 1000 tahun.
Ini merupakan keberuntungan luar biasa bagi klan Lin sebab bahkan Lin Hu tidak bisa mencapai hal yang dicapai Lin Chen saat ini.
Yin Hua berlari sambil meneteskan air mata ke arah Lin Chen lalu memeluknya dengan erat.
"Anakku!"
Yin Hua memeluk erat Lin Chen dan menangis begitu khawatir dengan kondisi anaknya.
"Anakku apakah kamu tidak apa apa?! Apa yang sakit nak?!" Ucap seorang ibu yang begitu menghkhawatirkan kondisi anaknya.
Lin Chen tersenyum dan kembali ke kondisi normalnya dimana matanya kembali berubah normal.
"Ibu aku tidak apa apa," ucap Lin Chen namun seketika tiba tiba kepala Lin Chen pusing dan penglihatannya tiba tiba kabur dan saat itu juga Lin Chen pingsan di pelukan ibunya.
"Chen'er!!" Ibunya histeris karena anaknya pingsan setelah mengatakan tidak apa apa.
"Sayang cepat bantu anak kita!" Yin Hua menatap tajam Lin Hu karena tidak bertindak cepat untuk menolong anaknya.
Lin Hu pun dengan cepat menggendongnya Lin Chen keluar dan membawanya ke kediamannya kembali untuk segera di obati.
Di kediaman Lin Chen, Lin Chen terbaring di atas kasurnya dan sudah sadarkan diri.
"Ibu berapa lama aku tidak sadarkan diri?" Tanya Lin Chen kepada ibunya.
"Nak kamu pingsan selama 3 hari, dan itu membuar ibu sangat khawatir karena kamu tidak sadar!" Yin Hua meneteskan air matanya karena begitu tidak relanya dan takut anaknya kenapa napa.
Lin Chen tersenyum karena ibunya begitu menyayanginya, tapi saat ini Lin Chen melihat wajah ibunya seperti pucat dan sepertinya sedang sakit.
"Apakah ibu sudah mengalami penyakit itu?" Bathin Lin Chen bertanya tanya.
"Ibu kenapa wajah ibu pucat? Apa yang telah terjadi kepada ibu?" Tanya Lin Chen yang sebenarnya sudah mengetahui sakit ibunya namun tetap menanyakannya agar tidak mengundang kecurigaan.
"Hehe tidak apa apa nak, ibu hanya merasa kecapean nanti ibu sembuh juga," jawab Yin Hua sengaja agar dapat menenangkan Lin Chen.
"Humph ibu, ibu kenapa?" Tanya Lin Chen dengan nada kekanak kanakannya.
"Hua'er percuma kamu menyembunyikannya, anak kita tetap akan bertanya karena memang anak yang jenius dan cerdik cenderung memiliki rasa penasaran yang tinggi jadi wajar anak kita ingin mengetahui pasti kondisimu," ucap Lin Hu yang baru saja datang dan masuk ke kamar Lin Chen.
"Huff nak, sehari setelah kamu tidak sadarkan diri, tiba tiba ibu mengalami sakit perut yang luar biasa, dan ibu muntah muntah bahkan muntah darah, entahlah ibu juga bingung ini penyakit apa bahkan para ahli pengobatan klan kita tidak tau penyakit ini dan hanya memberikan sebuah ramuan yang dapat mencegah itu sakit walau cuma beberapa jam namun setelah efeknya hilang pastinya akan kambuh lagi," ucap ibunya menjelaskan.
"Ternyata benar, ibu mengalami penyakit maag!" Bathin Lin Chen yang mengetahui penyakit itu.
Di kehidupan sebelumnya Lin Chen terus menerus meneliti secara diam diam mengenai penyakit tersebut namun sangat susah mencari jalan keluarnya.
Namun disaat era kehancuran, penyakit itu merajalela karena kondisi manusia yang tidak berdosa kelaparan. Dan penyakit yang ditimbulakn era kekacauan itu adalah maag seperti yang dijelaskan oleh ibunya.
Lin Chen juga sangat mengetahui tentang cara menangani penyakit ini yaitu dengan sebuah rempah rempah berupa jahe.
"Aku harus mengobati ibu!" Bathin Lin Chen.
"Ibu ibu, Chen'er mau mengobati ibu!" Ucap Lin Chen dengan mengerutkan keningnya dengan nada serius.
Lin Hu tertawa melihat ekspresi Lin Chen yang seakan akan mengerti dengan penjelasan ibu namun hal itu tetap Lin Hu memasukkan di akalnya karena melihat kejeniusan dari Lin Chen.
"Anakku sayang, ibu tidak apa apa, nanti juga sembuh," ucap Yin Hua tersenyum lembut serta mengelus wajah tampan dari Lin Chen.
"Ibu ibu, Chen'er tau obat untuk ibu," ucap Lin Chen serius dengan mata berharap agar kedua orang tuanya mempercayai perkataannya.
Tentu saja dengan pesona seperti itu membuat kedua orang tuanya tidak bisa menahan godaan keimutan dari Lin Chen.
"Ba.. baik nak, ayah percaya denganmu, dan apakah kamu tau obat apa itu?" Tanya Lin Hu yang tidak bisa menahan godaan keimutan dari Lin Chen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Ayo...
2023-05-12
1