Cinta Rahasia Sang Preman Sekolah
Ini adalah suatu pagi yang cerah, di mana sekitar awal awal semester baru saja dimulai. Dan ini juga merupakan hari baru untuk seorang gadis bernama Azalea Stevanni atau bisa dipanggil Lea yang baru saja pindah ke SMA Y.
Kebetulan, SMA Y tidak begitu jauh dari rumah baru yang dia tinggali, jadi Azalea berangkat dengan berjalan kaki, sambil menikmati suasana baru yang indah di pagi itu.
"Hari ini aku harus memberikan kesan yang baik kepada teman-teman baruku," guma gadis itu bersemangat sambil mulai mengecek ke arah kaca yang dia bawa, mencoba melihat apakah penampilannya cukup sempurna atau tidak.
Merasa tidak ada yang salah, Lea segera melanjutkan jalannya dengan santai.
Itu tidak terduga, ketika sudah cukup dekat dengan arah sekolah, kurang lebih 200 meter lagi, Lea melihat kejadian yang tidak terduga.
Ya, ini terjadi dimana ada seorang pemuda yang memakai seragam yang sama dengan dirinya saat ini sedang dikejar oleh beberapa orang.
Lea jelas saja merasa kaget, ini baru awal semester, walaupun bukan hari pertama, namun masih awal semester, dan bagaimana bisa ada siswa yang sudah mulai membuat masalah?
Lea jelas bukan tipe orang yang tertarik dengan masalah namun sayangnya masalah itu mendatang nya ketika pemuda yang berlari itu malah menuju ke arah Lea.
"Awas!!! Minggir!"
Mungkin karena pemuda itu, tidak bisa menjaga kecepatannya dan tidak bisa menghindari sisi di mana Lea tiba-tiba muncul dari tikungan, dia segera menabrak Lea dengan keras. Lea merasakan keseimbangan goyah dirinya merasa akan terjatuh.
Nah, ini pasti cukup menyakitkan jika jatuh kepala duluan, Lea cara refleks langsung menutup matanya. Namun rasa sakit di kepalanya tidak muncul seperti yang Lea kira, jadi Lea segera membuka matanya, dan di sanalah dia begitu terkejut, dimana tepat didepan matanya adalah sosok seorang pemuda yang tadi menabraknya, jarak mereka kurang dari satu senti, hampir saja bibir mereka bertemu.
Jantung Lea, jelas saja merasa ingin copot karena terkejut, dirinya tidak pernah ada di jarak dekat ini dengan seorang Pria manapun, dan disini Lea bahkan bisa merasakan aroma ringan mint dari Pemuda yang ada diatasnya, apalagi wajah pemuda itu, terlihat sangat tampan ketika dilihat dari jarak dekat.
Pandangan mereka bertemu sekilas, dari sini tentu saja tidak berlangsung dengan lama karena dari jarak sekitar seratus meter ada suara-suara tidak nyaman.
"Hey!! Cepat tangkap si Bajingan itu!!"
Seorang Pria dengan wajah menyeramkan dan rambut di cat terlihat mengejar dari sana.
Hal itu, segera menyadarkan Lea soal situasi yang terjadi. Dimana alasan kenapa kepalanya tidak sakit, karena pemuda di atasnya menahan kepalanya dengan tangannya.
Pemuda itu, juga terlihat buru-buru dan segera bangun dari posisinya sambil menarik Lea agar bangun juga.
"Lo kalau jalan itu pakai mata!"
Lea segera menerima teriakan marah dari pemuda itu, Lea jelas saja merasa pemuda itu tidak masuk akal.
"Itu bukan salahku lagipula kenapa kamu berlari-larian?" Kata Lea masih dengan nada sopan.
Pemuda itu terlihat malas menjawab, karena suasana menjadi genting.
"Sudahlah gak penting juga," kata pemuda itu sudah bersiap untuk lari lagi.
Dari sana, Lea bisa melihat tangan pemuda itu sedikit berdarah, apakah karena menahan kepalanya tadi ketika jatuh?
Lea tiba-tiba dirasuki rasa bersalah, namun dirinya tidak bisa apa-apa karena pada itu sudah pergi lari menjauh bersama dengan beberapa orang yang saat ini mengejarnya.
Respon Lea ketika melihat itu adalah,
"Dasar Cowok Gila, pagi-pagi sudah bikin ribut,"
Lea terlalu pusing untuk memikirkannya, jadi segera kembali melanjutkan perjalanannya ke sekolah, karena merasa tidak ada gunanya memikirkannya paling-paling dirinya tidak akan pernah bertemu dengan pemuda gila itu.
Namun dugaan Lea salah, ketika dirinya masuk ke kelas bersama Guru, dan mulai memperkenalkan dirinya kepada siswa-siswi baru di kelas barunya itu, Lea melihat wajah yang cukup familiar.
Di deretan belakagan, ada seseorang pemuda yang familiar, berbeda dengan tampilan pagi sebelumnya yang terlihat cukup rapi, kali ini ada beberapa luka lebam di wajahnya. Lea yang melihat beberapa memar ungu itu merasa tidak nyaman, sungguh sia-sia wajah tampan itu jika di buat lebam begitu.
Apakah dia baru saja berkelahi dengan orang-orang itu?
Tatapan mereka sepintas bertemu, namun pemuda itu segera menujukan jari tengahnya pada Lea, dan segera mengalihkan pandangannya, dan berbaring di mejanya.
"Lea? Kenapa kamu tidak memperkenalkan diri mu?" Kata wali kelas, menatap Lea yang dari tadi diam sempat berpikir jika gadis itu mungkin malu untuk mencoba memperkenalkan dirinya di depan dengan teman barunya.
Suara sang guru membuyarkan lamunan Lea.
Ya, Lea benar-benar tidak habis pikir dengan pemuda yang ditemuinya itu, sial namun jelas ini bukan saatnya untuk memikirkan hal itu.
"Salam Kenal Semua, Aku Azalea Stevanni, Pindahan dari Sekolah M. Mohon bimbingannya semua," kata Lea dengan sopan, dan perhatian para siswa siswi, terlihat sangat friendly pada Lea.
"Baik, kamu bisa duduk di bangku belakang yang kosong,"
Lea lalu menatap satu-satunya bangku yang kosong, tepat di samping pemuda gila itu, hanya beda satu baris kosong, ekpersi Lea segera buruk, namun jelas ini bukan saatnya untuk protes.
Namun untungnya, ketika Lea menatap kearah meja pemuda itu, dia masih berbaring di mejanya, terlihat sedang tidur. Dan lagi, Lea juga menemukan teman semeja yang cukup akrab, dia langsung memperkenalkan dirinya kepada Lea.
Ketika Lea menatap kesamping dengan tidak nyaman, teman semejanya itu segera berkata,
"Apakah kamu penasaran dengannya? Kamu tidak perlu memikirkannya, dia adalah Reyhan Alvarendra, Preman di Sekolah ini, aku hanya memberimu sedikit nasehat sebaiknya kamu jangan berurusan dengannya, dia biasanya hanya tidur seperti itu, asal kamu tidak mengganggu nya tidak akan ada masalah,"
"Preman Sekolah?"
"Ya, itu karena dia sering berkelahi dan membuat masalah, guru-guru sudah pusing menghadapinya, dan memilih menyerah dan mengabaikan nya,"
"Ah, tentu saja, aku juga akan hati-hati,"
Ya, Lea juga cukup kaget, namun mengingat kejadian tadi pakai dan juga beberapa luka di wajahnya, Lea merasa itu wajar, ya seseorang yang suka berkelahi, tidak ada hal baik jika terus berurusan dengan nya.
Namun, sayangnya, karena jarak antara Lea dan pemuda itu cukup dekat, Lea bisa mendegar bagaimana cowok itu, sepertinya sedikit mengeluh tentang luka yang dimilikinya mungkin itu pelan, namun Lea bisa mendengarnya.
Kemudian, Lea melihat luka di tangan pemuda itu, yang lecet, karena kejadian tadi pagi?
Apakah itu salah dirinya mereka bertabrakan lalu membuat pemuda itu tertangkap oleh orang-orang yang mengejarnya?
Karena rasa manusiawi dan rasa bersalah di hatinya, ketika jam Istirahat, dan ketika semua orang pergi dari ruang kelas, Lea memberanikan diri nya untuk mendekati cowok itu mulai menyentuh tangannya.
"Hey,"
Pemuda itu, masih terlihat diam dimejanya. Lea itu mencoba untuk membangunkan nya sekali lagi.
"Hey, bangun!"
Mungkin karena tidak tahan tubuhnya di guncang-guncang, pemuda itu segera terbangun dengan marah.
"Apa-apaan sih, Lo? Berisik banget? Tau nggak sih kalau gue lagi tidur?"
Lea memilih untuk tidak berdebat dan membalas kata-kata kasar itu, dan hanya memberikan satu kotak plester luka pada Pemuda itu.
Pemuda itu menatap kotak itu dengan heran sambil menatap Lea.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
վմղíα | HV💕
KK yunia mampir.
2023-04-26
1
WAKANDA NO MORE
Mencoba mengulang kembali Masa Sekolah 😂🤣🤣🤫
2023-04-25
1