Ambition

Ambisi kerap berakhir tragedi. Apalagi jika terlalu memaksakan diri juga kondisi. Basil tercenung. Menapak tilas perjalanan hidupnya.

Terlahir dari keluarga sederhana membuatnya memiliki keterbatasan. Membuatnya memacu dirinya untuk menembus keterbatasan.

Dengan keuletan dan kegigihannya. Basil bisa melaluinya. Setapak demi setapak. Selangkah demi selangkah. Sampai menuju puncak karirnya.

Bahkan kehidupan cintanya pun. Merupakan ambisi juga obsesi. Amara seorang gadis yang mampu memukau dirinya. Hatinya bergetar melihat kecantikan juga kemolekan tubuh Amara.

Karir modelingnya yang cemerlang. Gerak geriknya. Membuat Basil tak mampu menahan rasa hatinya.

Cinta dari mata turun ke hati. Itu lah yang terjadi pada Basil ketika melihat Amara pertama kalinya.

Kenyataan bahwa Amara telah memiliki seorang kekasih yang berprofesi sama. Tidak menyurutkan langkahnya.

Bahkan memicu adrenalinnya. Membuat rasa penasarannya semakin bertahta. Harapannya membuncah bahwa petualangan cintanya akan berlabuh. Seperti halnya kapal yang berlayar. Terombang ambing di lautan luas. Menemukan dermaga.

Menyusun akal bulusnya. Berbagai cara dilakukan untuk merebut Amara dari kekasihnya gagal. Sampai dengan malam itu.

Kehamilan Amara memisahkannya dari kekasihnya, Baskara. Basil dan Baskara terlibat baku hantam. Tapi tetap saja. Kenyataan adalah kenyataan. Tidak ada yang dapat mengubahnya.

Keduanya menikah untuk menutupi aib. Sebelum perut Amara semakin membesar.

Bagi Basil, usahanya adalah ambisi. Demikian juga dengan cinta juga ambisi sekaligus obsesi. Tetapi semua berakhir dengan tragedi. Tidak berjalan dengan semestinya.

Cinta yang diharapkan sebagai pelabuhan jiwanya. Justru menambah beban dalam jiwanya.

Amara tidak dapat menerima karirnya yang harus berakhir lebih cepat karena kehamilannya.

Basil tidak memiliki pilihan selain mendukungnya untuk merintis karir barunya. Menjalani sekolah designer nya. Membuat boutique dan memulai karir barunya sebagai designer. Membuka sekolah modelingnya.

Kesibukan Amara setidaknya bisa mengurangi ketegangan di antara mereka. Sekaligus menjauhkan mereka berdua.

Amara mengurus kehamilannya seorang diri dikarenakan kesibukan Basil yang sangat padat.

Memeriksakan diri ke dokter kandungan seorang diri. Mempersiapkan kehamilannya seorang diri. Bahkan baby shower yang sudah disiapkannya juga diadakan tanpa kehadiran Basil.

Empat bulanan dan akikah semua tanpa kehadiran Basil. Sekretaris Basil mengirimkan kartu dan sebuah buket bungan yang besar dan indah.

Amara tidak ingin ambil pusing. Sejak awal mereka sudah memulai segala sesuatunya dengan tidak semestinya atau seharusnya. Sehingga setelahnya menanggung konsekuensinya.

Setelah melahirkan. Amara dibantu pengasuh. Empat puluh hari berlalu dan pendaftaran sekolah designer dibuka. Dia mendaftarkan dirinya.

Basil semakin tenggelam dengan pekerjaannya. Demikian pula dengan Amara dengan aktifitasnya.

Kesibukan keduanya membuat mereka sepakat tidak menambah momongan.

Basil sendiri sebagai pengusaha yang handal selalu berusaha mengambil setiap peluang yang ada. Tidak melewatkannya.

Amara yang juga tidak kalah ambisiusnya berlaku sama. Tidak satu pun ada yang mau mengalah untuk rumah tangga dan putra semata wayang mereka berdua.

Hubungan mereka perlahan menjadi semakin gersang dan berjarak. Mereka seperti dua orang yang tinggal dalam satu atap. Dengan kehidupan dan dunia masing-masing.

Cinta menggebu-gebu yang awalnya dirasakan Basil. Meredup dan padam. Pernikahan berubah menjadi belenggu bagi keduanya.

Amara sendiri yang frustasi karena merasa dijebak oleh Basil. Dipisahkan dari kekasih dan karirnya. Merasa bahwa pernikahan membelenggu dirinya dari kehidupan cinta dan karirnya.

Kehamilan yang tidak diharapkan membuatnya uring-uringan. Setelah melahirkan. Amara mendaftarkan dirinya ke sekolah designer.

Kuliah designer empat tahun. Setelah berhasil menggondol sekolah S1 fashion designernya. Amara membuka boutique. Mulai menyerahkan pengasuhan Reyhan secara penuh kepada pengasuhnya dikarenakan kesibukannya. Apalagi setelah membuka sekolah model dan menjadi juri dj berbagai ajang perlombaan model.

Kesibukannya semakin bertambah dengan adanya tawaran untuk mengikuti sejumlah peragaan busana di dalam dan luar negeri.

Perceraian yang dipicu oleh perselingkuhan suaminya. Semakin membebaskannya. Semakin tenggelam dalam karirnya. Reyhan menjadi anak broken home dan terseret ke bad influence. Untuk melarikan keterasingannya sekaligus kesepiannya.

Semua berawal dari pertemanannya dengan Dani.

Dani anak orang kaya, kedua orang tuanya sama seperti Basil. Sibuk dengan aktifitas mereka masing-masing. Ayahnya sibuk bekerja sedangkan ibunya memiliki kegiatan sosial yang sangat menyita waktu.

Dani bukan anak broken home. Tetapi senasib dengan Reyhan kerap menghabiskan waktunya seorang diri. Bertemu dengan teman-temannya dari genk motor. Melalui perpeloncoan. Dinyatakan diterima. Dani merasa bahwa teman-teman barunya menerimanya apa adanya. Dan memperkenalkannya dengan dunia baru. Membantunya menemukan identitas dirinya.

Merokok, meneguk minuman keras dan pergaulan bebas. Kebanyakan anggota genk motor tersebut tidak memiliki pengawasan dari orang tuanya. Apakah karena sibuk bekerja, dengan kegiatan mereka masing-masing atau broken home.

Berbagai latar belakang ekonomi. Ada yang miskin dan kaya. Tapi semua bernasib sama. Diabaikan orang tuanya.

Mereka adalah remaja-remaja yang sedang mencari identitas diri dengan cara yang salah. Dengan jalan yang salah.

Dani dan Reyhan sendiri berada di lingkungan perumahan yang sama. Sekolah mereka berbeda. Tetapi keduanya bertempat tinggal di perumahan mewah dan bergengsi.

Mereka kerap membolos. Bersama genk motor yang mereka ikuti. Mereka kerap merajai jalanan. Berkerumun dan berkelompok.

Mengganggu jalan. Memeras. Berkelahi antar genk. Nongkrong sambil merokok, menegak minuman keras dan berjudi.

Bergaul bebas dengan perempuan-perempuan yang sudah kehilangan keperawanannya oleh pacar mereka atau menjual diri. Mengalami nasib yang sama. Diabaikan orang tua. Terlalu permisif atau justru otoriter.

Semua menjadi pembebasan dan pelepasannya. Mencari identitas diri. Serta mengisi kekosongan dan juga kesepian mereka selaku remaja yang terbuang oleh keluarga dan lingkungan mereka.

Beberapa dari mereka mengukir tatto permanen. Tubuh, lengan, kaki atau leher mereka kerap dipenuhi dengan gambar tatto.

Tidak semua mentato diri mereka. Ada juga yang tidak mentato tubuh mereka. Entah karena tidak menyukainya. Atau karena rasa sakit yang harus mereka tahan.

Kebanyakan mereka menggambar gambar naga, bunga, nama kekasih mereka atau simbol atau gambar lainnya.

Kehidupan yang bebas dan liar. Membuat mereka semakin tenggelam dalam kehidupan yang seperti tidak mengenal aturan apa pun. Selain aturan mereka sendiri.

Mereka juga kerap terlibat tawuran. Dengan sesama genk motor atau genk lain atau kelompok lain.

Dikejar polisi. Jika ada operasi untuk menertibkan keberadaan mereka. Yang kerap meresahkan dan mengganggu.

Mereka juga kerap mengadakan pesta ****. ****** berserakan dimana-mana. Ada juga yang menyuntikkan narkoba ke tubuh mereka. Bergantian memakai jarum suntik atau mengkonsumsi ekstasi atau menghirup ganja.

Pil KB juga menjadi pilihan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan akibat berhubungan secara bebas.

Dikarenakan kehidupan mereka yang liar dan bebas. Sebagian mereka mengidap AIDS karena bergantian menggunakan jarum suntik. Berhubungan seksual secara bebas tanpa ******.

Sebagian juga terkena penyakit kelamin akibat bergonta ganti pasangan. Tidak menggunakan ******.

Kehidupan mereka yang tidak terikat norma ketertiban umum, hukum dan juga agama membuat mereka kerap dijuluki the outsiders.

... ...