PENDAKIAN HOROR
Kisah ini adalah kisah tujuh orang sahabat, yang mana mereka semua memiliki hobi yang sama, yaitu naik gunung atau lebih dengan bahasa tenarnya bahasa trend-nya adalah pecinta alam dan lebih kerennya hiking.
Mereka berasal dari desa yang sama, yaitu sebuah desa perkampungan di Jawa Tengah, di daerah kebumen. tentunya dari ketujuh orang tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda,sejak kecil memang mereka sudah sering bermain bersama, ada 5 orang yang berasal dari rt yang sama, sedangkan dua lainnya satu kampung namun berbeda RT.
Nurman, dia adalah salah satu dari ketujuh orang tersebut, yang mana dia ini memiliki hobi memancing, dan juga berburu, sebetulnya 7 sahabat ini kemana-mana hampir selalu bersama,walaupun terkadang memang ada beberapa yang memiliki hobi berbeda.
Agus, dia adalah anak bisa dibilang orang tuanya orang yang mampu dibandingkan dengan teman-temannya yang lain,karena di antara sahabatnya yang lain hanya dialah yang seorang pelajar yang masih duduk di semester 1 di sebuah perguruan tinggi di wilayah Jogjakarta.
Yono, dia adalah pemuda kampung yang sangat hobi bertani, kegiatannya setiap hari sangat tekun sekali menggarap sawah milik orang tuanya,tidak jarang juga , diapun sering disuruh oleh para tetangganya untuk memperkerjakan sawah seperti mencangkul dan lain sebagainya.
Iman,dia berasal dari keluarga yang biasa saja,hobinya hampir sama dengan Nurman, yaitu memancing, dan bermain musik, karena di antara yang lain hanya dialah yang paling mahir memainkan alat musik, seperti gitar bass dan lain-lain,serta juga memiliki suara yang lumayan bagus.
Dwi, di antara teman-teman yang lain dialah yang paling tua, rumahnya bertetanggaan dengan iman,dia orangnya cenderung pendiam,serta sangat dingin dengan lawan jenisnya,namun dia sangat rajin sekali dalam bidang apapun
Rudi,yang satu ini beda dengan yang lain, di antara mereka semua hampir memiliki kesamaan hobi yaitu berburu, seperti menembak mencari burung dan lain-lainnya. dia tipe orang yang humoris,bahkan sehari-harinya tidak jarang juga menjadi bahan bulian untuk teman-temannya,namun karena sifat netralnya hampir jarang sekali anak ini marah, dia memiliki kebiasaan yang cukup unik dibandingkan dengan yang lainnya, di mana dia istirahat saat sedang melakukan perjalanan ke hutan atau ke manapun, di mana dia meletakkan tubuhnya maka di situlah dia bisa tidur.
Sigit,dia adalah yang paling termuda di antara yang lain,lahir dari keluarga yang cukup sederhana,namun karena begitu rajinnya dia bekerja,maka hampir seluruh kebutuhan keluarganya dia pun peran penting di dalamnya,mengingat ayahnya sudah tiada
Demikianlah sebagai perkenalan, nama-nama tokoh yang akan menjadi sebuah kisah nantinya,kisah ini kebanyakan fiksi dan sedikit kisah nyata,andaikata ada kesamaan tempat dan kejadian,saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,karena dalam kisah-kisah pendakian tentunya tidak jauh berbeda hampir setiap para pendaki apa yang mereka alami di dalam sebuah tracking,banyak sekali kesamaan kesamaan.
Di pagi hari yang cerah, ketujuh sahabat ini berkumpul di sebuah rumah yang biasa menjadi pangkalan mereka,ya itu rumah dari Sigit, karena di situ memang tempat biasa para anak-anak muda yang lain nongkrong, entah itu main kartu ataupun bermain gitar sekedar iseng-iseng saja setiap harinya.
"Ayo ke mana nih acaranya,wahai para pengacara,pengangguran banyak acara hahahaha" kata Rudi sambil tertawa.
"Mending kita nembak saja yuk,kayaknya udah lama kita nggak nembak,kita bantai lah tupai-tupai di tempat-tempat biasa, pasti sekarang sudah banyak banget tuh,sahut Nurman..
"Ah setuju itu,Rud" gimana senapan kamu masih bagus kan,terus yang kemarin rusak itu udah dibenerin apa belum aku kalau pakai yang itu hoki banget kayaknya hampir nggak pernah meleset tembakanku"kata agus menyela perkataan temanya.
"Wis pokoknya oke, siap let's go kita pergi sahut Rudi dengan penuh semangat.
"Ya sudah ayo sudah siang kalau mahu berangkat,entar kita ketemu di hutan sana di basecamp biasa, aku mau sarapan dulu lah" sahut Dwi..
Dan akhirnya mereka pun bubar ke rumahnya masing-masing,setelah dari masing-masing ketujuh orang ini menyiapkan alat untuk berburu,seperti golok, ketapel, dan juga 4 buah senapan angin,mereka tidak semuanya memiliki senapan angin,namun dalam perburuan,mereka sudah terbiasa untuk membagi tugasnya masing-masing.
Pagi menjelang siang itu pun mereka berangkat menerobos rimbunnya hutan di kampung mereka,sasaran mereka adalah burung tekukur, burung puyuh, biawak, dan sasaran utamanya adalah tupai si hama kelapa. mereka berburu di hutan-hutan pinggiran pinggiran kampung, sampai terkadang mereka pun keluar dari kampung mereka sampai jauh ke kampung tetangga, menelusuri setiap bukit-bukit kecil yang di situ terdapat rimbunan pohon bambu,karena di tempat-tempat seperti itulah para tupai-tupai ini sering berkumpul.
Setelah cukup jauh berjalan kurang lebih 1 jam,mereka pun telah sampai di sebuah hutan pinggiran kampung sebelah,dan suasana berburu tupai pun dimulai, teriakan demi teriakan pun mereka lontarkan seperti layaknya orang yang berburu,dengan suara keras dan lemparan-lemparan batu ke arah semak-semak pohon bambu, tidak berselang lama,merekapun mendapatiburuan mereka, hingga sampai siang hari,mereka pun sudah mendapatkan cukup banyak ️,hampir 20 ekor tupai,dan 7 ekor burung tekukur, sampai saking asyiknya berburu, hingga waktu pun beranjak semakin sore,merekapun berjalan menuju arah pulang.
Setelah habis selesai shalat magrib,mereka pun kembali berkumpul untuk mengolah tupai tupai tersebut,merekapun menguliti satu persatu tupai itu,tinggal dipotong-potong menjadi kecil-kecil,seperti biasa mereka memasak binatang buruannya dengan cara olahan mereka sendiri,setelah daging-daging tupai ini matang,merekapun tidak pikir panjang lagi langsung menyantapnya beramai-ramai.
"Coy bulan depan kita hiking yuk,kayaknya udah kangen nih suasana gunung"kata Rudi di tengah-tengah mereka menyantap daging hasil buruan.
"Mau naik ke gunung mana kira-kira,Kalau aku sih setuju setuju aja,yang penting aku pas hari libur"sahut si Agus.
"Gimana kalau kita ke Gunung Slamet, kayaknya sudah lama juga enggak ke sana deh,kata Nurman.
"Yap gue setuju tuh,tapi kira-kira yang jelas kapanlah berangkatnya,sebulan lagi kayaknya lama banget deh"sahut Yono.
"Ya terserah itu si Agus liburnya kapan,kalau kita-kitakan enggak mikirin sekolah kalau diakan mikirin kuliah"gimana Gus,kata Iman.
"Kayaknya untuk sabtu besok gue bisa deh" soalnya sabtu minggu senin aku libur sih" sahut Agus.
"Yo wis lah fix, kita berangkat dari sini berarti Jumat sore atau gimana... Jawab Dwi.
"Kalau berangkatnya Jumat sore berarti kita mulai tracking pagi dong,.. mendingan Sabtu habis subuh aja deh,.. kata si Sigit.
"Waktu untuk kita ke kaki gunung Slamet saja hampir 3 jam ya dengan naik motor, mendingan bener deh kata si Sigit, kita berangkat sabtu pagi dari sini, jadi kita bisa langsung tracking pagi itu juga, otomatis minggu pagi kita udah bisa sunrise"sahut si Nurman.
Akhirnya setelah ngobrol panjang lebar, usulan-usulan merekapun satu persatu dikumpulkan,akhirnya menemukan satu kesepakatan,Mereka pun berniat untuk berangkat dari rumah menuju kaki gunung Slamet sabtu pagi buta.
Akhirnya waktu yang sudah mereka sepakati pun tiba,merekapun mulai berkumpul satu persatu sehabis subuh, setelah sehari sebelumnya mereka sudah menyiapkan untuk persediaan logistik dan peralatan-peralatan pendakian lainnya.
Tujuh orang sahabat inipun sudah bersiap untuk berangkat dari Kebumen menuju Purwokerto,Merekapun berniat untuk mendaki lewat jalur Bambangan.
Nurman berboncengan dengan Rudi, sementara Agus dengan Yono,dan Dwi dengan iman,serta Sigit dia membawa motor sendirian,selama dalam perjalanan menuju Purwokerto awalnya memang tidak terjadi apa-apa,dan tidak terjadi hal-hal yang aneh selama dalam perjalanan menuju kaki gunung Slamet,akan tetapi ada sedikit halangan di tengah perjalanan mereka, sempat mereka merasa bahwa itu adalah firasat tidak baik,ketika salah satu ban motor milik mereka tiba-tiba saja meledak saat sedang berjalan,padahal ban motor tersebut terlihat masih baru,tapi entah tidak tahu apa sebabnya tiba-tiba saja ban itu pecah,dari motor milik Nurman.
Dan mahu enggak mahu merekapun harus berhenti terlebih dahulu,untuk mengganti ban tersebut,Merekapun berhenti di sebuah bengkel motor yang pagi itu baru saja buka.
Kurang lebih 30 menit, lumayan lama untuk mengganti sebuah ban motor,ketika mereka sedang berkumpul di bengkel,tiba-tiba saja mereka melihat seorang gadis muda,yang keluar dari gang di salah satu tempat tersebut,dan potongannya seperti style pendaki,dia berdiri di pinggir jalan raya sepertinya dia hendak menunggu angkutan umum,dan tanpa ragu-ragu,Rudi ya memang terkenal agak slengean orangnya,diapun langsung menghampiri gadis tersebut dan menanyakan hendak pergi ke mana, karena dilihat dari penampilannya seperti orang yang hendak naik gunung,alasan itulah Rudi berani menghampiri gadis tersebut.
"Permisi mbak,maaf mahu nanya,kayaknya dari penampilannya mbaknya mau tracking ya,kata Rudi memberanikan diri bertanya kepada gadis itu.
"Iya mas kok masnya tahu"sahut gadis tersebut.
"Ya tahulah mbak dari penampilannya"dan Kalau boleh tahu mbaknya mahu kemana" tanya Rudi.
"Rencananya sih saya pengen ke gunung Slamet Mas"sahut gadis tersebut.
"Oh kalau begitu sama kami juga mahu ke sana mbak,terus temennya mana mbak"..? tanya Rudi lagi.
"Saya sendirian Mas" ya rencananya sih mahu ikut gabung barangkali nanti ada pendaki yang lain" kata gadis tersebut sambil melemparkan senyum.
"Waduh kalau begitu kebetulan sekali,kami Inikan 7 orang,motornya 4, yang satunyakan enggak ada yang bonceng,gimana kalau mbaknya gabung saja sama kami" kata Rudi.
"Ah masa sih,serius Mas...? kok bisa kebetulan kayak begini ya" sahut gadis tersebut.
"Mungkin udah jodoh mbak"hahahha.sahut Rudi ambil tertawa,sementara gadis itupun ikut tersenyum-senyum malu.
"Oh ya mbak kenalin saya Rudi"kata Rudi sambil menyodorkan tangannya.
"Saya Yuni"Sahut gadis tersebut sambil menjabat tangan Rudi.
"Jadi beneran ini Mas saya boleh ikut"kata Yuni..
"Ya beneran mbak"masa sih kami bercanda"sahut si Rudi.
Akhirnya Yunipun bergabung dengan rombongan mereka,satu persatu Yunipun berkenalan dengan ketujuh orang sahabat ini, dan akhirnya merekapun tidak jadi bertujuh,8 orang dengan anggota baru..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments