13

Di sela obrolan makanan yang di pesan telah sampai, dan tentu saja keduanya mulai bersiap untuk menyantap makanannya

"Makanan yang lezat sudah datang mari menyantap makanan" yu jin berucap dengan penuh semangat mengambil sumpit dan mulai memasukan makanan ke dalam mulutnya

"Kau mengapa hanya diam, makanlah makanan mu, mereka begitu lezat, kau akan menyesal nanti jika terlalu lama bermenung ia akan menjadi dingin dan malah menjadi tidak lezat lagi

"Aku akan memakainya, makan saja milik mu" Jiang Fei berucap pelan dan memasukan makanan ke dalam mulutnya

"Bagai mana?, Apakah lezat?"

"Tidak buruk, makanan seperti ini aku sangat merindukannya"

"Kau terlalu lama di luar negeri hingga melupakan rasa makanan di negara asal mu"

"Kau"

Yu jin hanya terkekeh sembari menyantap makanannya dengan penuh semangat, makanan yang lezat harus segera di habiskan

"Mengapa kau melihat ku seperti itu?" Yu jin berucap

Ia merasa sedikit tak nyaman saat Jiang Fei menatapnya dengan tatapan itu

"Kau mahluk sejenis apa?, mengapa makan mu banyak sekali?, apakah kau tak takut jika tubuhmu menjadi gendut, sangat rakus" Ucap Jiang fei tak habis fikir

Yu Jin sudah hampir menghabiskan satu paket ramen ukuran jumbo dan level pedasnya di atas rata rata sedangkan dia dengan porsi biasa pun masih seperti tak di sentuh

"Tentu saja, aku adalah seorang pria, kelebihan lemak sedikit tak akan membuat wajah tampan ku berkurang sedikitpun" Yu Jin masih menyantap ramennya

Sedangkan jiang fei ia bahkan hanya menatapnya dengan tatapan tak percaya, mahluk seperti ini ternyata masih tersisa dalam peradaban manusia

"Huh, aku kenyang sekali" Ucapnya lagi dan menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi,

Pria ini bahkan memiliki tubuh yang begitu kecil, namun?, selera makanya sangat tinggi, menyantap begitu banyak makanan dalam waktu yang singkat, jika memasuki lomba makan mungkin ia akan menjadi pemenangnya

"Hey fei fei, kenapa kamu sangat suka mengerutkan kening mu, itu tak baik untuk wajah mu, kau akan mudah kerutan, berhentilah mengerutkan kening, kau adalah seoang gadis yang cantik" Ucap Yu Jin pelan,

Sejak tadi kening itu selalu mengerut, Yu Jin sempat bertanya tanya, mengapa ada gadis seperti ini, gadis yang terlihat begitu cantik meskipun tak bisa mengontrol wajahnya

"Kau terlalu cerewet" Ucap jiang fei ketus,

Keningnya memang seperti ini, dan ia sudah memiliki expresi suram sejak muda, dan selama ini ia masih baik baik saja bukan, ia masih menjalani hari harinya dengan baik

"Haha memang sudah banyak yang berkata begitu, aiyah lihatlah makanan mu masih belum di sentuh" Ucap Yu Jin mengalihkan pembicaraan

"Aku sudah kenyang" Ucap Jiang fei meneguk minumannya

"Bahkan kau tak memakannya bagai mana kau bisa kenyang dengan begitu cepat, terkadang aku selalu bertanya Tanya, mengapa seorang gadis sangat suka menyisakan makanannya, apakah ia tak tau jika begitu banyak orang di luaran sana menginginkan apa yang kau makan, namun mereka tak dapat menggapainya karena keterbatasan finansial"

Ia meraih ramen yang sedari tadi menganggur di hadapan gadis jiang ini

"Hey apa yang kau lakukan?" Ucap jiang fei terkejut,

Bagai mana tidak, bahkan yu jin dengan begitu santai menyantap makanan sisa miliknya, mereka baru bertemu beberapa jam dan pria ini benar benar membuat jiang fei tak habis fikir

"Makanan tak boleh di sia siakan, kau mengatakan jika kau kenyang maka berarti makanan ini akan di buang begitu saja"

"Jika ingin kau bisa memesannya lagi, mengapa menyantap sisa ku, ini sangat tidak pantas"

"Apanya yang tidak pantas, masih banyak orang yang di luaran sana yang tak bisa makan, bersyukurlah dengan hidup mu" Ucap yu jin sembari menyantap ramen milik Jiang fei seperti yang ia katakan,

Ia tak akan pernah bisa menerima jika makanan di hadapannya tersisa ia harus mengabiskan semuanya,

"Kau ini sangat bodoh, bagai mana mungkin ada pria yang begitu bodoh seperti mu" Ucap jiang fei pelan,

Pria ini benar benar membuatnya bingung sekaligus pusing dengan tingkah absorutnya, namun yang di pikirkan malah terlihat begitu acuh, sejak kecil Yu Jin berpegang teguh pada keyakinannya bahwa

'sesuatu tak boleh di sia siakan karena banyak orang yang di luaran sana menginginkan kehidupan sederhana yang kau miliki'  Kehidupan yang sulit di masa lalu mengajarkannya banyak hal,

Bagai manapun ia hanyalah anak yang di pungut oleh panti asuhan, setelahnya di sekolahkan hingga menjadi seperti sekarang,

"Haha aku kenyang sekali" Ucap yu jin mengelus perutnya yang begitu penuh, ia makan cukup banyak,

Jangan lewatkan bahkan ia sudah menghabiskan dua gelas jus jeruk perutnya akan segera meledak jika di paksa menampung makanan lainya

"Kau makan sudah seperti monster saja, membuat ku takut" Ucap jiang fei ketus namun siapa yang tau ternyata jauh di dalam hati ia suka bertema dengan yu jin yang apa adanya, dan begitu sederhana (Garis bawahi ya, cuma suka sebagai teman ngak lebih)

Acara makan sudah berakhir dan tibalah pada sesi pembayaran jiang cheng sudah mengeluarkan dompetnya namun di cegah dengan cepat oleh Yu Jin,

pria mungil itu bersikeras untuk tetap  membayar, bahkan ia berdalih jika semua yang di pesan hanya di makan olehnya sendiri, dan jiang fei?, ia tak bisa memaksa,

Yu jin menjadi begitu keras kepala saat ini, jiang fei hanya bisa membiarkan Yu Jin melakukan keinginannya

"Fei fei karena kau orang baru aku akan membawamu berkeliling kota ini, banyak hal yang harus ku perlihatkan pada mu " Ucap Yu Jin pelan, saat keduanya sudah berada di dalam angkutan kota

"Aku sudah berkeliling sebelumnya, aku sudah melihat semuanya dengan baik"

"Kau bahkan belum mendatangi seluruh tempat di sini, mari kita berburu harta karun Shanghai, jika belum melihat dengan ku maka Thor mu di kota ini belum cukup"

Jiang Fei lagi dan lagi mengerutkan kening, pria ini ia sudah melihat semua hal di sini, lalu?, Ia masih bersikeras membawanya untuk berkeliling

"Hey bodoh kening mu itu tak perlu berkerut, kau akan terlihat semakin bodoh jika begitu" Ucap yu jin saat lagi lagi mendapatkan kening jiang fei yang mengerut

"Kau" Ucap Jiang Fei tak habis fikir, bagai mana ada mahluk seperti ini?,

Bagai mana bisa orang yang baru ia kenal beberapa jam yang lalu bisa mengatainya bodoh, seseorang memakinya?, yang benar saja

"Apa?, kau juga memanggil ku bodoh sebelumnya, kau bahkan mengatai ku bodoh berkali kali, dan aku tidak marah sama sekali, kau juga tak bisa marah jika mengatakan kau gadis bodoh" Yu Jin menantang

Jiang fei akhirnya hanya mendengus kesal mengikuti kemana yu jin membawanya, ia hanya berharap jika pria ini tak menculiknya, bagai manapun memikirkan resiko terburuk adalah hal yang harus di lakukan demi menghindar dari sebuah penyesalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!