3

Hari mulai menggelap mentari perlahan kembali ke tempat persembunyiannya dan di ganti kan dengan rembulan malam yang indah jiang fei dengan enggan membuka matanya dan berjalan menuju kamar mandi,

Lagi pula rasa ngantuk nya sudah hilang ia akan berkeliling setelah ini, Setelah mandi ia berjalan menuju lemari untuk mengambil pakaian yang akan ia gunakan untuk berkeliling kota Shanghai,

Yuan nian juga tidak sedang di rumah ia bosan dan ingin pergi keluar, sudah begitu lama dan Shanghai sudah banyak berubah

Ia tersenyum melihat pantulannya di depan kaca, penampilannya tidak berlebihan namun memiliki aura yang bagus

Ia selalu puas saat melihat diri di depan kaca, ia bahkan terlihat begitu cantik meskipun hanya kaos berwarna putih di padukan dengan jeans yang nampak elok di tubuh indahnya,

Jiang Fei meraih jaketnya yang berada di ranjang, malam mungkin akan sedikit dingin dan ia harus menjaga tubuhnya agar tidak terserang penyakit.

Setelah merasa cukup layak ia segera bergerak meninggalkan apartment untuk memulai petualangan yang pastinya akan menyenangkan

Ia berjalan lurus menuju keramaian sepertinya ada perayaan malam ini Jiang fei tersenyum lebar saat sudah berada di tengah perayaan, gadis jiang itu kini telah mencoba beberapa wahana permainan, saat ini ia hanya butuh makan,

Ia meninggalkan festival dan berjalan menuju sebuah restoran yang terlihat cukup ramai untuk mengisi perutnya yang kosong

Ia datang ke cina, langsung tidur dan terjaga saat malam hari, tentu saja ia harus

"Silahkan nona" Ucap seorang pelayan mengulurkan buku menu Jiang fei memilih makanan yang akan ia santap,

Sang pelayan mengguk dengan ramah setelahnya ia segera meninggalkan meja yang di tempati jiang fei untuk segera menyiapkan makanan yang di pesan

Ia kini beralih pada layar ponselnya untuk mencari lowongan pekerjaan, ia sudah di sini dan tentu saja tak bisa hanya duduk diam dan menikmati semua yang di miliki saudaranya

"Silahkan nona" Ucap seorang pelayan menata makanan yang telah jiang fei pesan tadi,

Ia hanya diam dan membiarkan si pelayan  menata makanan, ada apa dengan tatapan itu?, mengapa tatapan yang seakan penuh dengan aura intimidasi, apa yang salah

Membuatnya tak nyaman saja, ia hanya mendengus kesal ia menyantap makanannya, abaikan saja tatapan mereka, Anggap saja mereka hanyalah patung kayu yang tak bernyawa.

Malam kini mulai larut rasanya ia sudah cukup lama mengelilingi kota dan saat ini hanya satu tempat yang belum ia kunjungi sebuah bar yang konon katanya cukup terkenal

Ia menjadi sedikit penasaran, saat ini ia juga sudah terlanjur berkeliling bukan?, apa salahnya jika mampir sebentar, apakah sesuai dengan reputasi yang di miliki

"Nona" Ucap si pelayan menuangkan anggur ke gelas milik jiang fei, ia meneguk minumannya dengan pelan, ternyata benar,

Ternyata memang tak begitu buruk, suasana di bar ini ternyata cukup membangkitkan mood jika sedang kesal, pelayanan yang cukup baik dan memiliki kualitas yang baik pula, jujur saja ia memang menikmati acara minumnya,

"Nona, apakah kamu bisa menemani mu?"

Beberapa pria bahkan sudah mendatangi mejanya dan tentu saja di tolak oleh Jiang Fei

"Tidak, carilah gadis lain"

"Sombong sekali, berapa harganya aku akan membayarnya, bahkan akan melebihkannya"

"Aku datang untuk minum bukan untuk menjual diriku"

"Gadis yang begitu kasar"

"Carilah gadis yang bermulut manis yang akan menjilati mu" Jiang Fei berucap dengan nada ringan

Si pria segera meninggalkan Jiang Fei sendiri

Jiang Fei begitu cantik dan tentu saja mengundang begitu banyak kumbang untuk mendekat, namun hasilnya hanyalah sebuah rasa kecewa

"Gadis cantik, minumlah bersama ku, kau sendirian sedari tadi, aku akan menemanimu menghabiskan malam yang panjang"

"Aku tidak tertarik dengan mu"

"Bernyali sekali kau menolak ku"

"Bukan hanya kau, semua orang akan ku tolak"

"Sombong sekali, bahkan tak memiliki kemampuan apapun"

"Baiklah, mari bertaruh jika kau kalah maka kau harus menjauh dari ku"

"Menarik, jika aku Menang?"

"Aku akan membayar semua tagihan mu"

"Sepetinya kau begitu kaya"

"Kaya atau tidaknya bukan urusan mu"

"Baiklah gadis kecil, kau memiliki mulut yang begitu tajam membuat ku menjadi sangat penasaran"

"Taruhan seperti apa yang kau inginkan?"

"Baiklah, orang yang akan memasuki bar ini adalah seornag gadis cantik"

"Bukan, dia bukan gadis cantik melainkan seoang wanita yang akan membawa orang kembali dan mempermalukannya di depan semua orang"

"Kau sangat menarik, baiklah mari kita lihat"

Beberapa saat sudah berlalu hingga Seseorang datang dan Jiang Fei hanya tersenyum kecil melihat orang yang memasuki bar

"Bagai mana?, Ingin ku panggilkan dia untuk menemani anda minum dan menghabiskan malam yang panjang tuan?" Jiang Fei berucap dengan nada mengejek

Jiang Fei bahkan dapat melihat dari wajahnya yang langsung tak nyaman, mungkin saja kedatangan wanita ini adalah untuk menyeret suaminya kembali

"Baiklah kau Menag nona kecil"

"Nyonya" Jiang Fei terkekeh pelan sembari memanggil wanita yang baru masuk

Peria seperti ini harus di beri pelajaran berani berbuat nakal namun takut istri, jika melakukan kesalahan maka hanya bisa menyalahkan orang lain, orang lemah akan selalu di tindas

"Baiklah aku akan pergi, awas kau, di masa depan kau tak akan bisa lepas dari ku"

Setelahnya si pria segera pergi dan meninggalkan Jiang Fei yang memasukan minuman ke dalam gelasnya, menyesapnya dengan begitu ringan seolah tak memiliki beban sedikitpun

Dalam beberapa saat saja ia sudah berhasil menghabiskan se botol minumannya, Ia memiliki ketahanan terhadap alkohol yang sangat baik sampai saat ini pun ia masih dalam keadaan sadar,

Setelah minum beberapa botol ia bahkan  belum mabuk setelah ia benar benar terlihat keren,

Sangat jarang ada gadis yang memiliki ketahanan pada minuman yang satu ini, bahkan kebanyakan dari mereka akan meringkuk setelah meminum beberapa gelas saja.

Yang tak ia sadari saat ini adalah tatapan tajam dari seorang pria tak jauh darinya, jiang fei bahkan tak sadar dengan tatapan intens itu,

Ia sudah terlalu terbiasa dengan semua tatapan menyebalkan itu, seolah mengejeknya yang masih betah dalam kesendiriannya sampai saat ini,

Ia meneguk minumannya dengan ringan tak menyadari jika seseorang sedang berjalan ke arahnya, orang yang pastinya tak memiliki niat yang baik, mari berdoa untuk keselamatan Jiang Fei dan si pria,

Yang pastinya akan mendapatkan semburan lahar gunung berapi, percayalah wajah cantik Jiang Fei hanyalah sebuah kedok belaka jika sudah berdekatan maka tak aka nada yang mau menjalin sebuah hubungan yang baik dengannya,

Hal ini di karenakan ia memiliki mulut yang begitu pedas dan selalu memiliki stok kata yang menyakitkan jika di dengar, Sang pemuda bahkan terlihat tak perduli ia masih terus berjalan dengan sedikit oleng ke arahnya si pria langsung menubruk Jiang Fei dan

Cup

Jiang Fei tersentak kaget saat seseorang menciumnya

"Hey  ciuman pertama " Batin Jiang Cheng kesal

'Bugg'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!