MC 10

KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹

Gazel memaksa untuk pulang sendiri, padahal Erald mau mengantarnya, tapi dia terus menolak dan mengatakan jika dia membutuhkan waktu sendiri.

Jam baru saja menunjukan angka 8 malam, masih terlalu pagi untuk orang menyatakan dia mabuk.

Gazel berjalan mengelilingi London, dia Vn tidak tahu apa yang sedang dia cari, tetapi dia hanya ingin untuk lepas dari semua pemikiran ini.

Tetapi berbeda dengan tadi, kali ini Ghazel mengemudikan mobilnya dengan pelan, dan bahkan menikmati angin yang menerpanya karena dia membuka kaca mobilnya.

Dan di saat dia memperhatikan jalan, tiba - tiba saja dia melihat Chloe lewat dengan mengemudikan sebuah mobil.

Tentu saja, Gazel tidak akan melewatkan kesempatan ini, dia mengikuti mobil Chloe tanpa perduli apapun.

Chloe yang menyadari jika dia sedang di ikuti, mulai menaikan kecepatannya, agar bisa menghilangkan jejak.

Gazel yang menyadari kecepatan Chloe meningkat, berupaya untuk menyalipnya. "Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan!" Teriaknya agar Chloe menyingkir.

Tetapi Chloe enggan untuk mendengarkannya dan bahkan kembali melajukan mobilnya.

Sampai Gazel menyudutkannya di sebuah persimpangan jalan, Gazel memblokir jalannya.

Buru - buru Gazel keluar dari mobilnya ingin mendatangi mobil Chloe, tetapi dia terkejut ketika melihat Chloe yang juga keluar tetapi dia malah membawa sebuah pistol.

"Chloe, aku hanya -"

Dorrr, satu tembakan Chloe lepaskan dan tepat mengenai dada Gazel di sebelah kanan.

"Arrrrghhhh." Jerit Gazel kesakitan, dan momen itu Chloe gunakan untuk kembali masuk ke dalam mobilnya dan buru - buru kabur dari kejaran Gazel.

Melihat Chloe yang pergi tanpa mau mendengarkan apapun darinya, Gazel hanya bisa terus menahan rasa sakit di dadanya. Beruntung apartemennya ada di dekat sini, jadi dia masih bisa sedikit menahannya.

***

Ketika Gazel sampai di rumah, dia memelankan langkahnya, dia tahu jika Sheela sedang berada di dalam kamar.

Dia tidak mau Sheela melihat dirinya yang berlumuran darah seperti ini.

Gazel mengambil pralatan untuk mengeluarkan peluru dari dadanya. Dia membuka bajunya, dan mulai mengambil pencapit khusus.

"Ehmmmm." Suaranya tertahan, karena menahan sakit di saat peluru itu tercabut.

Gazel melihat dan menatap Peluru itu dengan lekat, sebelum dia meletakannya ke dalam tempat khusus.

Dia juga mengambil jarum dan benang khusus untuk menjahit luka robek bekas tembakan. Gazel memang sering melakukkan ini, dia juga bukan kali pertama mendapatkan sebuah tembakan dari seseorang.

Tetapi yang membuatnya terus kepikiran karena peluru itu di lepaskan oleh Chloe, wanita yang dia cintai, jadi rasa sakinya jauh lebih perih di bandingkan luka tembakan yang selama ini dia dapatkan.

Dengan lihai, Gazel membalut lukanya, dan membungkusnya dengan perban, sebelum membersihkan dirinya.

"Sayang, itukah kamu?" Suara Sheela terdengar, bersamaan dengan lampu yang menyala terang.

Gazel menoleh, dan melihat ke arah istrinya. "Kamu terbangun ya? Maafkan aku ya." Ucap Gazel, sambil terus membersihkan darah - darahnya yang menempel di tubuhnya.

Sheela berjalan, dan melihat baju Gazel yang penuh dengan darah. "Gazel, are you okay?" Tanya Sheela dengan khawatir.

Dia melihat ke arah baju itu, lalu mengalihkannya menatap Gazel dengan pandanganya yang khawatir.

"Ya, i'am okay, ini hanyalah luka kecil saja, jangan khawatir." Jawabnya, lalu berjalan mendekat ke arah Sheela.

Dia mengusap kepala Sheela dengan lembut, sebelum akhirnya dia mendaratkan sebuah kecupan di keningnya.

"Gazel, is everything okay?" Tanyanya dengan nada yang sangat khawatir.

"Semuanya baik - baik saja, jangan khawatir." Jawab Gazel, lalu berjalan untuk duduk di sofa di susul oleh Sheela yang duduk di sebelanya.

"Tadi sore, kamu pulang dengan wajahmu yang lebam dan penuh luka, dan sekarang ini apa?" Tanyanya lagi, lalu bergerak menuangkan air minum ke dalam gelas dan memberikannya pada Gazel.

"Aku khawatir kamu kenapa - kenapa,"

"Apakah semuanya tidak bisa di selesaikan dengan cara baik - baik?" Tanyanya lagi, membuat Gazel hanya meresponnya dengan senyuman.

"Jangan Khawatir, ini sudah selesai kok, Chloe sudah menolakku, dan ya aku tidak bisa mengharapkan apa - apa." Jawabnya, membuat Sheela menatapnya dengan bingung.

Sheela menggengan tangan Gazel dengan erat. "Jika kamu mencintainya, jangan menyerah! Semuanya tidak berhenti dengan sekali atau dua kali percobaan,"

"Kalau sekarang dia melupakan kamu dalam sekali dan dua kali pertemuan, belum tentu di pertemuan selanjutnya akan seperti itu." Ucap Sheela memberikan dukungan penuh untuk Gazel agar bisa mengembalikan dan mendapatkan kembali Cintanya.

Gazel menatap Sheela dengan lekat, 'apa yang sudah dia lakukkan? Kenapa dia masih mendukungku? Apakah dia tidak tahu? Ataukah dia bodoh dan malah mendukung suaminya berjuang untuk cinta yang lain?' Ucapnya dalam hati, Gazel sama sekali tidak bisa berpikir, dia memilih untuk memeluk Sheela dengan erat.

Dia merasa sangat dilema, entah jalan mana yang akan dia ambil untuk saat ini. Apakah benar kalimat Erald tadi? Jika selama dengannya Chloe sangat menderita, dan saat ini Chloe sudah mendapatkan kebahagiannya bersama dengan pria lain.

Tapi kenapa dia tidak bisa mengikhlaskannya? Kenapa dia merasa jika Chloe sedang dalam bahaya?

***

Di sisi lain, Chloe yang baru saja sampai di rumah, buru - buru langsung masuk dengan wajahnya yang sangat ketakutan.

"Ada apa sayang?" Tanya Aultrecy dengan heran, ketika melihat istrinya yang pulang dengan wajahnya yang pucat.

Chloe manatap ke arah Aultrecy, "bisakah kamu menyelesaikan pria itu untukku? Aku merasa takut jika dia selalu berusaha mengejarku." Jawabnya, dengan meminta bantuan pada suaminya.

"Pria yang mana?" Tanya Aultrecy penasaraan.

"Pria yang sore tadi kita temui." Jawab Chleo, lalu dia masuk ke dalam rumah dan buru - buru mengambil air minum dan meneguknnya.

Aultrecy merasa bingung, lalu dia menyusuli istrinya masuk ke dalam. "Apakah dia menemuimu lagi?" Tanyanya dan di jawab dengan anggukan kepalanya pelan.

Melihat jawaban itu, Aultrecy mengepalkan tangannya dengan keras. 'Pria ini! Apakah dia benar - benar ingin mati?!' Umpatnya dalam hati.

"Apa yang dia katakan?" Tanya Aultrecy lagi.

"Dia belum sempat mengatakan apapun, tetapi aku sudah menambaknya." Jawab Chloe dengan jujur.

Lalu dia menatap ke arah Aultrecy. "Siapa sebenarnya dia? Kenapa dia seperti sangat terobsesi sama aku? Apakah kamu mengenalnya? Atau kamu mengetahui siapa dia?" Chloe menyerang Aultrecy dengan banyak pertanyaan.

"Dia adalah musuhku," jawab Aultrecy jujur, membuat Chloe menatapnya dengan pandangan bingung.

"Chloe, kamu tahukan kalau aku bergerak di dunia gelap! Dan dia adalah pemimpin dari salah satu kelompok yang berselisih dengan kelompokku." Tambahnya lagi.

Chloe hanya diam tidak memberikan tanggapan apa - apa, dia bahkan memilih untuk bergegas masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Aultrecy sendiri tanpa kalimat apapun.

Sedangkan Aultrecy, menampilkan tatapan mata yang penuh dengan sorot kebencian. "Aku pastikan akan membuatmu jatuh ke dasar jurang yang sangat mengerikan Gazel!" Lirihnya pelan, berbicara dengan aura penuh dendam.

To Be Continue. *

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ******🙏🏻🙏🏻**** dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰*** jangan Sinder.***

Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya😎

*Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal ****😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya********😘😘*** ****

*****Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ******😭😭😭*

Terima kasih🙏🏻🙏🏻

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***