Marriage Complicated

Marriage Complicated

MC 1

KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹

Saat ini, terlihat seorang pria sedang berdiri menghadap sebuah kaca yang menyuguhkan pandangan cakrawala.

6 bulan sudah berlalu, semenjak dia kehilangan istrinya. Gazel berusaha untuk hidup baik - baik saja.

Meskipun ada ruang kosong di hatinya, tetapi dia tidak terlalu ingin terpuruk. Dia juga sudah sudah membunuh orang - orang yang terlibat dalam kematian istrinya.

Tetapi, itu juga sama sekali tidak membuatnya puas. Karena semua itu tidak membuat istrinya serta merta kembali dalam pelukannya.

"Tuan, ada yang ingin bertemu dengan Anda." Ucap Erald, ketika dia masuk dan melihat bosnya sedang melamun.

Gazel menoleh, lalu dia melihat seorang wanita yang kemarin cukup menarik perhatiannya.

"Wanita ini adalah anak buah dari Hans yang sempat kabur." Ucap Erald lagi.

Gazel hanya melihat saja, lalu dia duduk di kursi kebesaraanya. "Apakah kamu mempunyai informasi?" Tanya Gazel pada wanita itu.

"Hemm, sepertinya tidak," jawabnya dengan lembut.

"Tuan, wanita ini mempunyai kelaianan yang membuatnya gampang melupakan hal - hal yang tidak penting, Sehingga dia harus mencatat semuanya."

"Dan lagi, dia menawarkan untuk menjadi anggota kita Tuan." Erald, memberitahukan pada Gazel, apa tujuan wanita itu datang.

Gazel menyeritkan keningnya bingung, "kamu bilang wanita ini punya kelaianan, lalu bagaimana aku bisa menjadikan dia anak buahku?" Tanya Gazel dengan bingung.

"Anu, Tuan, Nama saya adalah Sheela," ucap suaranya sangat lembut, membuat Gazel menoleh ke arahnya.

"Katakan!" Perintah Gazel, karena melihat sepertinya dia ingin menyampaikan sesuatu.

Sheela menundukan kepalanya, "saya memang mempunyai kelaianan, tetapnya seperti ada bagian yang salah dalam otak saya, sehingga saya tidak bisa melakukkan pekerjaan apapun, saya selalu teledor dan lupa. Sehingga orang tua sayapun benci dengan saya."

"Dan ketika saya merasa dunia tidak ada yang suka saya, ada seorang teman yang dengan suka rela menolong saya."

"Tapi, pada saat itu, dia dalam bahaya dan kekasihnya ingin membunuhnya."

"Seperti yang saya bilang, kalau di otak saya pasti ada masalah, dan ternyata saya bisa tanpa ragu dan dengan berani mengangkat pisau untuk membunuh pria yang ingin membunuh teman saya."

"Dan mulai saat itu, membunuh adalah kesenangan saya, dan saya bisa tenang dalam membunuh apapun." Ceritanya panjang lebar, membuat Gazel menoleh ke arah Erald.

Bahkan Gazel sampai menggaruk kepalanya bingung, bagaimana bisa hal seperti ini terjadi.

Awalnya dia mengira jika Sheela adalah wanita yang suka membebani orang lain, dan sama sekali tidak berguna.

"Tuan." Ucap Erald, memperlihatkan rekaman CCtv yang merekam ketika Sheela membunuh 6 anak buahnya sekaligus hanya dengan bermodal pisau saja.

Melihat rekaman itu, kembali membuat Gazel tersenyum dengan puas. "Baiklah, kamu akan bergabung di bawah naunganku."

"Terima kasih Tuan." Ucap Sheela dengan menundukan kepalanya hormat.

"Ayo." Ajaknya pada Erald untuk keluar.

"Hey, siapa yang menyuruhmu keluar?! Aku belum selesai bicara!" Tahan Gazel, ketika melihat Sheela ingin melangkahkan kakinya.

Sheela menoleh dengan heran. "Bukankah Tuan sudah menerima saya?" Tanyanya dengan begitu polos. Membuat Gazel tersenyum, lalu beranjak berdiri dari duduknya.

"Kamu sudah membunuh 6 anak buahku, lalu bagaimana aku harus harus meminta balasan atas itu?" Tanya Gazel, sambil bersandar pada ujung meja lalu melipat tangannya di depan dadanya.

"Aku tahu, kamu hanya ingin mencari aman saja kan, lagian bosmu kemarin sudah di penjara, dan kamu sudah tidak ada lagi harapan untuk kemana - kemana, karena kamu juga adalah seorang buronan." Tambahnya lagi, membuat Sheela kembali menundukan kepalanya.

"Maafkan saya Tuan, saya membunuh mereka hanya karena saya membela diri." Jawabnya dengan lembut.

Gazel kembali berdiri dan mengitarinya. "Jadilah kekasih saya, yang siap melayani saya kapanpun saya mau." Ucap Gazel dengan serius.

"Ha?" Sheela merasa bingung, dan terkejut mendengar kalimat Gazel barusan.

"Tuan, Anda -" Erald memberikan peringatan pada bosnya.

Gazel menoleh, lalu menggelengkan kepalanya. "Aku hanya menjadikan dia kekasih, bukan istri, karena bagiku istriku hanya ada satu yaitu Chloe." Serunya, semakin membuat Sheela bingung.

"Anu, Tuan, jika Anda mempunyai Istri, lalu Anda membutuhkan kekasih lagi buat apa?" Tanya Sheela dengan lancang. Hanya saja, dia tidak ingin menjadi wanita yang merusak rumah tangga orang.

Gazel yang mendengar pertanyaan Sheela itu, langsung merubah raut wajahnya. "Istriku di bunuh 6 bulan yang lalu, dan bosmu dulu adalah pelakunya." Jawab Gazal dengan penuh amarah.

Sheela kembali menundukan kepalanya, dia tahu jika pria di hadapannya ini sedang sangat marah.

"Maafkan atas kelancangan pertanyaan saya Tuan." Ucapnya, dengan hormat.

"Aku adalah laki - laki yang membutuhkan biologis kepuasan," ucap Gazel lagi, yang membuat Sheela menganggukan kepalanya mengerti.

"Tetapi, kenapa harus saya Tuan? Kenapa -" Erald menggengam tangan Sheela, untuk memberikan kode bahwa dia tidak perlu membantah apapun saat ini.

"Tuan Gazel bahkan lebih mengerikan dari pada bosmu yang dulu. Jadi jangan pernah banyak mempertanyakan apapun yang ingin dia lakukkan." Bisik Erald, yang membuat Sheela menelan salivanya kasar dengan menampilkan senyumnya kikuk.

"Baiklah Tuan, saya akan mengantar Sheela ke Rumah Utama, jadi -"

"Aku dan dia akan menetap di Brazil untuk sementara waktu, jadi biarkan dia di sini, dan kamu pergi siapkan Jetku!" Perintah Gazel, sebelum dia kembali ke kursinya untuk mengerjakan sedikit dokumen yang ada.

"Baik Tuan." Sahut Erald, dengan menundukan kepalanya hormat, sebelum dia pergi meninggalkan ruangan Gazel untuk menyiapkan apa yang di inginkan tuannya.

"Eih, loh, -" Sheela merasa bingung, karena dia melihat Erald yang keluar dari ruangan itu.

Gazel melirik sejenak, dia tahu Sheela sedang merasa bingung. "Duduklah! Untuk apa kamu berdiri seperti itu?! Erald pergi untuk menyiapkan jet, kita akan ke Brazil sore ini." Ucap Gazel, yang di respon dengan anggukan kepala oleh Sheela.

Dia juga terus memikirkan, bagaimana kehidupannya menjadi kekasih dari pria yang ada di hadapannya ini.

"Anu, Tuan, tapi saya masih penasaraan, kenapa Anda memilih saya? Padahal Anda bisa memilih wanita yang lainnya. Sebagai -"

"Karena kamu menarik," jawab Gazel singkat, dan itu rasanya membuat Sheela merasa sangat malu mendengarnya.

To Be Continue. *

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ******🙏🏻🙏🏻**** dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰*** jangan Sinder.***

Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya😎

*Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal ****😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya********😘😘*** ****

*****Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ******😭😭😭*

Terima kasih🙏🏻🙏🏻

Terpopuler

Comments

🥀𝓹𝓾𝓽𝓻𝓲 𝓶𝓪𝔂𝓷𝓪➋➒

🥀𝓹𝓾𝓽𝓻𝓲 𝓶𝓪𝔂𝓷𝓪➋➒

semangat thor

2023-04-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!