Boyz with fun : Ep. 9

"Rin, kamu tinggal di mobil saja, aku ngantar Hakiki masuk ke dalam rumah." Dapi membuka kaca jendela mobil sedikit, mematikan mesin. Dia mencabut kunci mobil dari lubang.

Arini mengangguk. Terlihat wajahnya kelelahan.

"Enggak usah, Pi. Aku masuk sendiri aja ke dalam." Hakiki menggerakkan tangan membuka pintu mobil bagian belakang, berusaha untuk menggapai tas ransel dengan tangan satunya lagi. Berusaha menghilangkan kantuk.

"Gak papa. Ntar jadi gak enak sama orang tua kamu." Dapi bergegas membuka pintu mobil dan keluar dari mobil. "Bentar ya, Rin," nyatanya ke Arini.

"Oke."

Dapi menunggu Hakiki keluar dari mobil, menekan tombol kunci pada remote kontrol. Sengaja di kunci agar Arini aman di dalam mobil. Dapi mengikuti Hakiki berjalan di belakang. "Kamu istirahat sampai di rumah, kelihatannya capek banget." Mereka berjalan beriringan.

"Ya." Hakiki membuka pintu pagar. Mengucapkan salam setelah mendekati teras rumah.

Tak berapa lama Adik Hakiki yang kecil membukakan pintu rumah.

"Mama dan papa keluar. Pergi kondangan," nyata adiknya tanpa ditanya.

Hakiki mengangguk. Berbalik badan dan melihat ke Dapi. "Bokap, nyokap gua enggak di rumah, Bro. Thanks, Bro."

"Oke. Aku pulang ya. Salam untuk orang tuamu." Dapipun melangkahkan kedua kaki menuju pagar dan keluar gang. Langkah Dapi sedikit tergesa - gesa. Tak berapa lama sudah di depan mobil, menekan remote membuka dan masuk ke dalam mobil. "Enggak lama, kan?" tanyanya ke Arini.

Arini tersenyum kecil. Tubuhnya masih beringsut di kursi penumpang depan. Dia sangat capek karena berlarian ke sana kemari di pantai tapi raut wajah menggambarkan kegembiraan.

Dapi men-starter mobil, menutup kaca jendela dan menjalankan mobil dengan perlahan. Mengecilkan suara musik dari Dvd mobil. Sayup- sayup terdengar suara lagu yang merdu. Dia tak ingin mengganggu tidur Arini.

Hatinya bahagia. Hal pertama yang membuatnya bahagia, bisa mengenal dekat Arini dan Hakiki. Hal kedua, sudah lama tidak sebahagia ini.

Menyetir perlahan, mendengarkan petunjuk dari Google map yang dipasang Arini ketika mulai keluar dari pantai. Dia yang meminta, jadi tidak mengganggu Arini atau Hakiki jika tertidur di dalam perjalanan pulang.

Sepi.

Suara musik terdengar pelan. Pikiran Dapi melayang tapi tidak kosong. Dia teringat kisah satu tahun lalu. Terbayang kembali olehnya. Malam yang gelap. Pekat. Hitam mencekam. Suara gagak berderak. Dia masih mengingat telapak tangan kanan yang mengeluarkan darah. Sedangkan tangan kiri memegang perut. Dari balik baju kaos hitam berlengan panjang, terlihat noda darah keluar dari pinggang kanan. Meringis, kesakitan tapi berusaha bangkit. Perlahan-lahan berusaha berdiri. Kedua kaki yang lemah, berusaha untuk dikeraskan, seluruh kekuatan tubuh disalurkan menuju kedua kaki. Akhirnya dia bisa berdiri tegak namun sedikit sempoyongan.

Dapi terdiam. Kaku. Melihat lurus ke depan. Menatap tajam makhluk hitam yang ada di depan. Auranya sangat pekat. Asap hitam menyelubungi seluruh tubuhnya. Wajahnya tidak terlihat jelas, hanya matanya saja yang kali ini bersinar berwarna merah. Makhluk itu hanya tertawa sinis. Dapi merentangkan tangan kanan lurus ke depan, berusaha membuka telapak tangan. Darah masih mengucur dari balik telapak tangan. Berusaha menyalurkan kekuatan seluruh tubuh ke telapak tangan. Tangan itu mengeluarkan uap es. Terdengar suara berderak. Telapak tangan kanan tak berapa lama membeku. Dapi menembakkan beberapa ruas es kristal, berbentuk ujung tombak yang tajam dari telapak tangan kanan yang berdarah. Meringis kesakitan. Darah keluar dari sudut bibir.

Makhluk itu berdiri. Santai. Menangkis serangan Dapi beberapa kali dengan cepat. Tangkisan yang dilakukannya hanya menatap serangan Dapi dengan mata merahnya. Bahkan tidak menggerakkan tubuhnya sedikitpun untuk melawan serangan Dapi. Benda es kristal tak satupun menyentuh tubuh makhluk hitam.

Makhluk berwujud pria dewasa, membalas serangan Dapi dengan cara menggerakkan tangan kiri dari bawah, mengibas ke tengah dada. Terdengar suara berdesing. Dari tangan kiri keluar seperti tali padat. Tiga utas tali melesat mendekati tubuh Dapi. Menjerat dan langsung mencengkram tubuh langsingnya.

Dapi berdiri tak berkutik. Seakan dililit oleh ular. Matanya tajam, terlihat geram melihat makhluk hitam dihadapannya. Gelap. Mencekam. Malam yang hitam itu membuat aura makhluk itu semakin mengerikan.

"Aku hanya menggunakan tangan kiri untuk membunuhmu. Kekuatanmu tak sebanding denganku". Suara yang berat, membuat orang berkidik mendengarnya. Mengibaskan tangan kiri, membuat gerakan mengayun ke atas.

Tubuh Dapi berputar beberapa kali di udara seperti gasing yang terlempar karena hentakan dari tangan makhluk hitam, tak berapa lama tubuhnya jatuh ke tanah, terjerembab.

Bruuuk....

"Aaaggh...." Dapi meringis kesakitan, tak bisa berkutik.

"Kau tak bisa menghalangi aku untuk menjalankan misiku. Tidak kau, tidak juga dengan yang lain. Satu per satu kalian akan aku habisi. Jika kau ingin menyelamatkan mereka berdua. Kau cukup masuk ke lubang hitam yang aku ciptakan."

Potongan kenangan lain yang terlintas adalah ketika makhluk hitam yang diselebungi asap hitam pekat membalikkan badan dan pergi dengan hanya sekali lompatan, diikuti seorang gadis berpakaian hitam dan anak laki - laki berpakaian adat Bali berada di dalam dekapan makhluk hitam.  Mereka menghilang seakan di telan bumi. Suara tawanya menggema, ketinggalan di hening malam.

Dapi terisak. Tersadar. Cepat menghapus air mata yang menetes di pipi. Dia tak ingin Arini tahu kondisinya. Kedua mata melirik ke Arini yang tertidur berselimutkan jaket kulit berwarna hitam.

Kenangan setahun lalu, masih sering membayangi, malahan ketika sudah pindah ke Jakarta semakin sering kenangan itu datang di setiap tidur malamnya.

"Aku harus cepat membantunya untuk mendapatkan kekuatan, supaya aku bisa melawannya," lirih Dapi pelan. Pemuda berkulit putih sedikit terisak.

*******

"Kau tak akan bisa menandingiku, kecuali kalian telah berkumpul dengan yang lain. Dan itu tidak akan pernah terjadi. Jika satu per satu melawanku, kalian hanya seperti lalat yang terperangkap di dalam kebaikan".

Makhluk yang bersosok tinggi besar, berwajah tak jelas, tertawa menggelegar. Dari tawa tersirat bahwa dia kelihatan bengis dan beringas seakan siap melahap lawannya. Menghilang dalam sekejap hanya meninggalkan suara berdesing di gelap malam diikuti oleh seorang perempuan berbaju hitam. Begitu banyak bulu angsa menghiasi baju dan topinya.

*******

Terpopuler

Comments

Junaldi Junaldi

Junaldi Junaldi

Loh... Loh... Cerita apaan ini?

Kok?

2020-07-11

1

Manzilia

Manzilia

Lah.... Kok Dapi (Jimin) jadi kayak superhero????


Cerita apa ini.... 👏👏👏💕

2020-07-06

1

lihat semua
Episodes
1 Boyz with fun : Ep. 1
2 Boyz with fun : Ep. 2
3 Boyz with fun : Ep. 3
4 Boyz with fun : Ep. 4
5 Boyz with fun : Ep. 5
6 Boyz with fun : Ep. 6
7 Boyz with fun : Ep. 7
8 Boyz with fun : Ep. 8
9 Boyz with fun : Ep. 9
10 Scenery : Ep. 10
11 Scenery : Ep. 11
12 Scenery : Ep. 12
13 Scenery : Ep. 13
14 Singularity : Ep. 14
15 Singularity : Ep. 15
16 Singularity : Ep. 16
17 Singularity : Ep. 17
18 Singularity : Ep. 18
19 Singularity : Ep. 19
20 Inner child : Ep. 20
21 Inner child : Ep. 21
22 Inner child : Ep. 22
23 Inner child : Ep. 23
24 Stigma : Ep. 24
25 Stigma : Ep. 25
26 Stigma : Ep. 26
27 Stigma : Ep. 27
28 Stigma : Ep. 28
29 Stigma : Ep. 29
30 Stigma : Ep. 30
31 Stigma : Ep. 31
32 Sweet Night : Ep. 32
33 Sweet Night : Ep. 33
34 Sweet Night : Ep. 34
35 Sweet Night : Ep. 35
36 Sweet Night : Ep. 36
37 Sweet Night : Ep. 37
38 Sweet Night : Ep. 38
39 4 O'clock : Ep. 39
40 4 O'clock : Ep. 40
41 4 O'clock : Ep. 41
42 4 O'clock : Ep. 42
43 Hug Me : Ep. 43
44 Hug Me : Ep. 44
45 Winter Bear : Ep. 45
46 Winter Bear : Ep. 46
47 Winter Bear : Ep. 47
48 Pengumuman
49 Nomor kontak
50 (Hakiki Hulmi) Episode 1
51 (Hakiki Hulmi) Episode 2
52 (Hakiki Hulmi) Episode 3
53 (Hakiki Hulmi) Episode 4
54 (Hakiki Hulmi) Episode 5
55 (Hakiki Hulmi) Episode 6
56 (Hakiki Hulmi) Episode 7
57 (Hakiki Hulmi) Episode 8
58 (Hakiki Hulmi) Episode 9
59 (Hakiki Hulmi) Episode 10
60 (Hakiki Hulmi) Episode 11
61 (Hakiki Hulmi) Episode 12
62 (Hakiki Hulmi) Episode 13
63 (Hakiki Hulmi) Episode 14
64 (Hakiki Hulmi) Episode 15
65 (Hakiki Hulmi) Episode 16
66 (Hakiki Hulmi) Episode 17
67 (Hakiki Hulmi) Episode 18
68 (Hakiki Hulmi) Episode 19
69 (Hakiki Hulmi) Episode 20
70 (Hakiki Hulmi) Episode 21
71 (Hakiki Hulmi) Episode 22
72 (Hakiki Hulmi) Episode 23
73 (Hakiki Hulmi) Episode 24
74 (Hakiki Hulmi) Episode 25
75 (Hakiki Hulmi) Episode 26
76 (Hakiki Hulmi) Episode 27
77 (Hakiki Hulmi) Episode 28
78 (Hakiki Hulmi) Episode 29
79 (Hakiki Hulmi) Episode 30
80 (Hakiki Hulmi) Episode 31
81 (Hakiki Hulmi) Episode 32
82 (Hakiki Hulmi) Episode 33
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Boyz with fun : Ep. 1
2
Boyz with fun : Ep. 2
3
Boyz with fun : Ep. 3
4
Boyz with fun : Ep. 4
5
Boyz with fun : Ep. 5
6
Boyz with fun : Ep. 6
7
Boyz with fun : Ep. 7
8
Boyz with fun : Ep. 8
9
Boyz with fun : Ep. 9
10
Scenery : Ep. 10
11
Scenery : Ep. 11
12
Scenery : Ep. 12
13
Scenery : Ep. 13
14
Singularity : Ep. 14
15
Singularity : Ep. 15
16
Singularity : Ep. 16
17
Singularity : Ep. 17
18
Singularity : Ep. 18
19
Singularity : Ep. 19
20
Inner child : Ep. 20
21
Inner child : Ep. 21
22
Inner child : Ep. 22
23
Inner child : Ep. 23
24
Stigma : Ep. 24
25
Stigma : Ep. 25
26
Stigma : Ep. 26
27
Stigma : Ep. 27
28
Stigma : Ep. 28
29
Stigma : Ep. 29
30
Stigma : Ep. 30
31
Stigma : Ep. 31
32
Sweet Night : Ep. 32
33
Sweet Night : Ep. 33
34
Sweet Night : Ep. 34
35
Sweet Night : Ep. 35
36
Sweet Night : Ep. 36
37
Sweet Night : Ep. 37
38
Sweet Night : Ep. 38
39
4 O'clock : Ep. 39
40
4 O'clock : Ep. 40
41
4 O'clock : Ep. 41
42
4 O'clock : Ep. 42
43
Hug Me : Ep. 43
44
Hug Me : Ep. 44
45
Winter Bear : Ep. 45
46
Winter Bear : Ep. 46
47
Winter Bear : Ep. 47
48
Pengumuman
49
Nomor kontak
50
(Hakiki Hulmi) Episode 1
51
(Hakiki Hulmi) Episode 2
52
(Hakiki Hulmi) Episode 3
53
(Hakiki Hulmi) Episode 4
54
(Hakiki Hulmi) Episode 5
55
(Hakiki Hulmi) Episode 6
56
(Hakiki Hulmi) Episode 7
57
(Hakiki Hulmi) Episode 8
58
(Hakiki Hulmi) Episode 9
59
(Hakiki Hulmi) Episode 10
60
(Hakiki Hulmi) Episode 11
61
(Hakiki Hulmi) Episode 12
62
(Hakiki Hulmi) Episode 13
63
(Hakiki Hulmi) Episode 14
64
(Hakiki Hulmi) Episode 15
65
(Hakiki Hulmi) Episode 16
66
(Hakiki Hulmi) Episode 17
67
(Hakiki Hulmi) Episode 18
68
(Hakiki Hulmi) Episode 19
69
(Hakiki Hulmi) Episode 20
70
(Hakiki Hulmi) Episode 21
71
(Hakiki Hulmi) Episode 22
72
(Hakiki Hulmi) Episode 23
73
(Hakiki Hulmi) Episode 24
74
(Hakiki Hulmi) Episode 25
75
(Hakiki Hulmi) Episode 26
76
(Hakiki Hulmi) Episode 27
77
(Hakiki Hulmi) Episode 28
78
(Hakiki Hulmi) Episode 29
79
(Hakiki Hulmi) Episode 30
80
(Hakiki Hulmi) Episode 31
81
(Hakiki Hulmi) Episode 32
82
(Hakiki Hulmi) Episode 33

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!