Catherine dan William semakin dekat dan akhirnya mereka jatuh cinta. Namun, mereka menyadari bahwa perjodohan Catherine masih menjadi masalah besar yang harus mereka hadapi.
Catherine dan William duduk di taman istana, menikmati udara segar dan keindahan taman yang dihiasi bunga-bunga yang mekar. Mereka tersenyum dan saling bertatapan, saling merasakan kebahagiaan yang tidak terucapkan.
"Catherine," kata William akhirnya, "aku sudah lama menyimpan perasaan ini untukmu."
Catherine menatap William, terkejut. "Apa maksudmu, William?"
"Kamu tahu betapa aku mengagumi dan mencintaimu, Catherine. Aku ingin bersamamu, selamanya."
Catherine terkejut, tetapi dia merasa senang. Dia selalu merasa nyaman bersama William, dan merasakan kebahagiaan yang sama seperti William. Namun, dia tidak bisa mengabaikan perjodohan yang masih menjeratnya.
"William, aku juga mencintaimu," kata Catherine, "tapi kamu tahu tentang perjodohan yang masih menjadi masalah besar."
William mengangguk, mengerti. "Aku tahu, Catherine. Tapi aku tidak bisa menahan perasaanku lagi. Apa yang bisa kita lakukan?"
Catherine memikirkan sejenak, mencari solusi yang tepat. "Aku akan mencoba membicarakan hal ini dengan keluargaku, mencari jalan untuk membebaskan diriku dari perjodohan itu. Kita harus bersabar dan memperjuangkannya bersama-sama, William."
William tersenyum, merasa lega. "Aku akan selalu mendukungmu, Catherine. Kita akan menghadapi masalah ini bersama-sama."
Catherine tersenyum kembali, merasa beruntung memiliki seseorang seperti William di sisinya. "Terima kasih, William. Aku merasa beruntung memiliki kamu di sisiku."
William menatap Catherine dengan wajah serius. "Kita harus berbicara tentang ini, Catherine. Kita tidak bisa terus bersembunyi dari kenyataan bahwa perjodohanmu masih menjadi masalah besar."
Catherine menggigit bibirnya. "Aku tahu, William. Aku tidak ingin meninggalkan kerajaanku, tapi aku juga tidak bisa menikah dengan seseorang yang aku tidak cintai."
William mengangguk. "Aku mengerti perasaanmu, Catherine. Tapi kita harus mencari jalan keluar dari situasi ini. Apakah kamu telah memikirkan solusi untuk masalah ini?"
Catherine menggelengkan kepala. "Aku belum menemukan solusi yang tepat. Aku merasa terjebak di antara dua pilihan yang sulit."
William meraih tangan Catherine dengan lembut. "Kita akan menemukan jalan keluar, Catherine. Kita akan bekerja sama untuk mencari solusi yang tepat untuk kita berdua."
Catherine tersenyum, merasa lega mendengar kata-kata William. "Terima kasih, William. Aku sangat beruntung memiliki kamu di sampingku."
William tersenyum balik. "Kita saling membutuhkan, Catherine. Kita akan melalui ini bersama-sama."
Catherine mengangguk, merasa yakin bahwa bersama-sama mereka akan menemukan solusi untuk masalah perjodohan yang mengancam hubungan mereka.
William tersenyum dan mengangguk. "Aku berjanji akan selalu mendukungmu, Catherine. Kita akan menemukan cara untuk mengatasi masalah ini bersama-sama."
Catherine tersenyum lembut. "Terima kasih, William. Aku merasa sangat beruntung memiliki teman sebaik kamu."
William mengambil tangan Catherine dan memandangnya dalam-dalam. "Lebih dari sekedar teman, Catherine. Aku mencintaimu."
Catherine terkejut mendengar pengakuan William, tapi kemudian ia merasakan perasaannya yang sama. "Aku juga mencintaimu, William."
Mereka berdua tersenyum bahagia, tapi mereka tahu bahwa mereka harus menghadapi banyak rintangan untuk bersama. Mereka berjanji untuk saling mendukung dan bekerja sama untuk mengatasi semua masalah yang muncul.
"Kita akan menghadapi banyak masalah dan rintangan, tapi aku yakin kita bisa mengatasinya bersama-sama," kata William.
Catherine mengangguk setuju. "Ya, kita akan melewatinya bersama-sama. Aku tidak bisa membayangkan melakukan ini tanpamu."
William tersenyum dan mencium lembut tangan Catherine. "Aku akan selalu ada di sampingmu, Catherine. Kita akan membuat kerajaan ini menjadi lebih baik bersama-sama."
Catherine tersenyum dan menggenggam erat tangan William. Mereka tahu bahwa cinta mereka akan membawa banyak tantangan, tapi mereka siap untuk menghadapinya bersama-sama.
***
Catherine dan William terus memikirkan masalah perjodohan tersebut, mencari cara untuk menyelesaikannya. Mereka merasa tidak adil jika harus menyerah pada cinta mereka hanya karena keputusan politik.
"Mungkin kita bisa mencari dukungan dari keluarga dan sahabat-sahabat kita," kata Catherine sambil merenung.
William mengangguk. "Kamu benar, kita tidak bisa menyelesaikan ini sendiri. Kita butuh bantuan mereka."
Catherine mengambil napas dalam-dalam. "Tapi, bagaimana jika mereka menolak?"
William menggenggam tangan Catherine dengan lembut. "Kita harus yakin pada cinta kita. Jika mereka mencintai kita, mereka akan mendukung kita."
Catherine tersenyum lembut, merasa tenang dengan kata-kata William. Mereka memutuskan untuk membicarakan masalah ini dengan orang-orang terdekat mereka.
Mereka pertama kali mengunjungi ibu William, Ratu Agnes, untuk meminta saran. Ratu Agnes dikenal sebagai orang yang bijak dan tegas dalam mengambil keputusan. Mereka menjelaskan situasinya dengan jujur dan terbuka pada Ratu Agnes.
Ratu Agnes mendengarkan dengan cermat dan memberikan saran yang bijak. "Kamu harus berani mengambil risiko dan mengikuti hatimu. Tapi, kamu juga harus mempertimbangkan kepentingan kerajaan. Jika kamu merasa cinta kalian kuat, kamu harus berjuang untuk itu. Tapi, jangan lupa bahwa keputusanmu akan berdampak pada banyak orang."
Catherine dan William merasa terbantu dengan saran Ratu Agnes. Mereka memutuskan untuk mengunjungi keluarga Catherine dan berbicara dengan ayah Catherine, Raja Edward.
Namun, saat mereka tiba di istana Catherine, mereka disambut dengan kejutan yang tidak diharapkan. Ayah Catherine memberitahu mereka bahwa Catherine telah dijodohkan dengan seorang pangeran dari kerajaan tetangga sebagai bagian dari perjanjian politik.
Catherine dan William terkejut dan kecewa. Mereka tidak tahu harus berbuat apa. Raja Edward memberi tahu mereka bahwa keputusan itu tidak bisa dibatalkan.
Catherine menangis di pelukan William, merasa putus asa dan terjebak dalam situasi yang sulit. William mengusap punggungnya dengan lembut, mencoba menenangkannya.
"Kita tidak bisa menyerah begitu saja," kata William tegas. "Kita harus mencari cara untuk menyelesaikan ini. Kita harus mencoba membujuk Raja Edward untuk membatalkan perjodohan itu."
Catherine mengangguk, merasa lega memiliki William di sampingnya. Mereka memutuskan untuk kembali ke istana William dan memikirkan strategi berikutnya.
Mereka menghabiskan berjam-jam untuk memikirkan cara untuk menghadapi situasi ini. Akhirnya, mereka merencanakan untuk mengunjungi kerajaan tetangga dan meminta bantuan dari raja dan ratu di sana.
Namun, seiring berjalannya waktu, mereka mulai menyadari bahwa perjodohan Catherine mungkin tidak bisa dihindari. Mereka tahu bahwa sebagai seorang ratu, keputusan Catherine akan mempengaruhi kerajaan dan rakyatnya.
"Aku tidak ingin memaksamu untuk melakukan sesuatu yang kamu tidak mau," kata Catherine kepada William dengan penuh penyesalan. "Tapi aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan tentang perjodohan ini."
William menatap Catherine dengan penuh kasih sayang. "Aku tahu itu sulit, Catherine. Tapi aku akan selalu ada untukmu, tidak peduli apa yang terjadi. Aku mencintaimu dan aku ingin kamu bahagia, bahkan jika itu artinya kamu harus menikahi seseorang yang tidak kamu cintai."
Catherine tersenyum sedih. "Aku tahu kamu mencintai saya, William. Dan aku sangat berterima kasih atas segalanya yang sudah kamu lakukan untukku. Kamu selalu menjadi teman yang baik dan mendukung aku."
William tersenyum lembut. "Aku selalu akan menjadi teman yang baik dan mendukungmu, Catherine. Aku tidak pernah berharap ada yang lebih dari itu, kecuali kamu bahagia."
Catherine merasakan perasaan campur aduk di dalam hatinya. Dia merasa bersalah karena membuat William tersakiti dan bingung tentang apa yang harus dia lakukan selanjutnya.
"Mungkin aku harus mencoba untuk memilih calon suami yang akan membantuku memerintah dan menjaga kepentingan rakyat," kata Catherine akhirnya.
William mengangguk mengerti. "Aku akan selalu mendukungmu dalam keputusanmu, Catherine. Dan aku percaya bahwa kamu akan menemukan seseorang yang tepat."
Namun, hati Catherine masih merasa berat. Dia tahu bahwa jika dia menikahi seseorang yang tidak dia cintai, itu akan membuat hidupnya tidak bahagia. Namun, sebagai seorang ratu, dia harus memikirkan kepentingan rakyatnya terlebih dahulu.
Hari-hari berlalu dan Catherine mulai bertemu dengan beberapa calon suami yang dijodohkan dengannya. Dia mencoba untuk terbuka dan memahami mereka, namun hatinya tidak merasa ada yang cocok untuknya.
Sementara itu, William tetap ada di samping Catherine, mendukungnya dan membantunya melalui masa-masa sulit ini. Dia menyadari bahwa dia mencintai Catherine lebih dari sekedar teman, namun dia tidak ingin menambah beban di atas bahu Catherine yang sudah begitu berat.
Suatu hari, Catherine dan William duduk di taman istana, menikmati suasana yang tenang. Catherine menatap William dengan penuh perasaan.
"William, aku ingin kamu tahu bahwa kamu sangat penting bagi saya," ucap Catherine dengan tulus. "Kamu selalu ada untukku dan aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpamu."
William tersenyum lembut. "Sama-sama, Catherine. Kamu juga sangat penting bagi saya. Saya tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpamu."
Catherine menatap William dengan mata berkaca-kaca. Dia merasa bersalah karena tidak bisa memberikan William yang dia inginkan,
Catherine mengangguk. "Aku mengerti. Tapi aku tidak ingin kehilanganmu, William. Kita harus mencari cara untuk tetap bersama-sama."
William tersenyum pahit. "Aku juga tidak ingin kehilanganmu, Catherine. Tapi aku tidak ingin kamu kehilangan segalanya karena aku. Aku harus memikirkan pilihan terbaik untukmu dan kerajaan."
Catherine menatap William dengan mata berkaca-kaca. "Apa yang harus kita lakukan?"
William memegang tangannya dan menatap matanya dengan lembut. "Kita akan mencari jalan keluar bersama-sama, Catherine. Kita akan menemukan solusi yang tepat untuk masalah ini. Kita akan bersama-sama menaklukkan segalanya."
Catherine tersenyum sedikit. "Aku percaya kamu, William. Kita akan melewati ini bersama-sama."
Mereka berdua saling berpegangan tangan dengan erat, tahu bahwa mereka akan menemukan jalan keluar dari situasi ini bersama-sama. Meskipun masih ada banyak rintangan di depan mereka, mereka merasa yakin bahwa bersama-sama, mereka bisa mengatasi segalanya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Liu Zhi
Suka deh sama William
2023-05-11
0