Antonio berpikir skeleton tidak lebih kuat dari goblin karena mereka rapuh, meskipun mereka kebal terhadap rasa sakit dan rasa lelah, itu akan berbeda bila itu Lich atau death knight yang harus aku hadapi, tapi kelihatannya Ninda, Lidya dan Thomas berpendapat lain.
"Bolehkah kami minta waktu sebentar kami akan memutuskan setelah ini"
Mereka meminta waktu lagi untuk berdiskusi di pojokan dan Antonio tidak keneratan.
"Silahkan."
"Bagaimana.?"
Ninda memulai diskusi dengan meminta pendapat pada rekan-rekanya.
"Bagaimana apanya itu quest berburu skeleton itu sangat sulit, kita tidak punya priest atau pengguna elemen suci dan panahku juga tidak akan terlalu berguna."
"Tapi dia bilang itu quest mudah, mungkin dia sangat hebat dan akan sangat memalukan bila kita petualang Elf sampai kalah dari petualang manusia yang sama-sama tingkat perunggu."
"Jadi apa kita akan menerima quest itu dan membuang rencana awal kita untuk mengambil quest mengawal barang ke kota lain."
"Kurasa quest berburu undead lebih menguntungkan meski berbahaya dan mungkin kita bisa mengandalkanya, karna dia bisa mengatakan mudah untuk menyelesaikanya sendiri, kita harus percaya padanya."
"Kalau begitu sudah di putuskan, kita akan ikut dalam questnya meski berbahaya, dan kita akan mengandalkanya kalauitu di perlukan."
"Benar lagipula kita akan mendapatkan prestasi yang lebih baik dari pada misi mengawal barang."
Mereka kembali dan Antonio berpikir apakah mereka akan mau ikut berburu denganku, dari sikap mereka sebelumnya kelihatanya akan menolaknya.
"Baiklah tuan Antonio kami akan ikut denganmu berburu undead skeleton."
"Baguslah kalau kalian mau, tapi Kalian tidak perlu memanggilku dengan sebutan tuan karna kita akan menjadi rekan."
"Jadi.. kapan kita akan berangkat."
Lidya bertanya dengan semangat.
"Kita akan berangkat siang ini setelah menyiapkan perbekalan dan perlengkapan, kita akan berkumpul lagi di alun-alun kota di bawah air mancur saat tengah hari"
"Ya tapi untuk ke reruntuhan kota Traimar kuno butuh waktu 4 hari ke timur laut melewati hutan dan itu pasti akan sulit untuk manusia sepertimu.."
"Itu tidak masalah aku pernah melakukan perjalanan seperti itu dan juga tubuhku cukup kuat, kita hanya perlu menghindari monster dan aku sudah memesan tenda untuk berkemah di Hutan"
Antonio pernah mengalaminya saat berjalan dari danau Rimatir, saat itu Antonio tidur di alam terbuka, mungkin Antonio cukup kuat kalau cuaca bagus tapi terkadang hujan turun dan nyamuk mengroyoku membuat Antonio sulit beristirahat di malam hari.
Tapi Antonio sudah memikirkan semua resiko itu saat mengambil quest ini, jadi Antonio hanya perlu membuat persiapan.
Setelah mengkonfirmasi pengambilan quest, Antonio pergi ke toko perlengkapan sihir tempat dia membeli tas sihir ruang dimensi seharga 260 emas.
Antonio masuk ke toko itu dan penjaga toko menyambutnya.
"Selamat datang, oh anda kembali lagi apa anda mau mengambil barang pesanan anda tuan."
"Ya aku ingin memeriksanya dulu."
"Baiklah tolong tunggu sebentar akan saya ambilkan, ini dia."
Penjaga toko itu meletakan sebuah kain yang di lipat dan gigulung rapi di atas meja, itu adalah kain tenda tapi itu adalah benda sihir juga, aku tak mengerti bagaimana cara kerjanya.
"Maaf bagaimana cara menggunakanya."
"Kau hanya perlu merakitnya seperti tenda biasa setelah selesai kau berdiri di depan tenda sambil berkata magic tent dimension dan kau akan tahu."
"Jadi berapa aku harus membayarnya."
"Harganya 38 emas 8 perak untuk tendanya dan lampu crystal sihir ukuran besar seharga 6 koin emas. Jadi totalnya 44 emas 8 perak karena anda adalah pelanggan anda cukup membayar 44 koin emasnya"
38 juta rupiah untuk sebuah tenda sihir, tapi setidaknya ini jauh lebih murah daripada tas sihir senilai 260 juta.
Antonio harus pergi ke toko Alchemist dan membeli beberapa Healing potion, healing potion ukuran kecil berisi 150ml seharga 3 koin perak dan untuk ukuran besar seharga 7 koin perak berisi 500ml cairan potion merah.
Antonio membeli 5 botol untuk ukuran besar, karna yang kecil hanya bisa menyembuhkan beberapa luka tapi tidak bisa menyembuhkan untuk luka kritis.
Meskipun Antonio punya kemampuan regenerasi tubuh tapi saat bertarung Antonio tidak bisa langsung menyembuhkan dirinya, jadi akan berbahaya kalau menghadapi musuh yang kuat, meskipun Healing Potion itu mahal, tapi Antonio membelinya untuk jaga-jaga.
Selanjutnya bahan makanan, Antonio adalah orang yang detail dan memperhatikan hal-hal kecil karna sebelumnya Antonio adalah orang yang bisa mengubah warung kaki lima menjadi sebuah restoran yang layak jadi Antonio tidak ragu mengeluarkan banyak uang untuk investasi.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
__________________________________________
Matahari bersinar cukup terik Thomas dan Ninda duduk di air mancur alun-alun kota, mereka berdua tampak kawatir dengan keputusan mereka untuk berburu undead karna mereka belum pernah melakukan itu.
Karena quest itu paling cocok untuk petualang tingkat perak atau emas, sedangkan untuk tingkat perunggu mereka hanya memenuhi batasan minimal untuk melakukan quest tingkat c yang berbahaya itu.
"Ninda apakah ini tidak papa membuang quest bersama rombongan petualang lain untuk mengawal barang ke luar kota dan menggantinya dengan quest berbahaya dengan taruhan nyawa seperti ini."
"Kenapa kamu tanyakan itu sekarang Thomas, saat ini kita sudah menyetujuinya dan tidak mungkin membatalkanya, apa yang akan di katakan Antonio nanti jika kita meninggalkannya sekarang.."
"Ya kamu benar sekarang kita tidak punya pilihan lain dan berharap semua akan baik-baik saja"
"Ku harap dia membatalkan quest berbahaya itu dan tidak pernah datang ke air mancur."
"Wah ternyata kalian sudah datang duluan ya, berarti kita hanya tinggal menunggu Antonio."
Lidya seorang gadis Elf menyapa mereka, dia tersenyum ceria dan tampak manis, berbeda dengan dua rekanya yang tampak kawatir dan Lidya berkata.
"Ini adalah quest berburu undead pertama kita aku sangat bersemangat, aku ingin segera menghancurkan undead-undead itu dengan tombaku"
Dia tersenyum tidak menyadari perasaan kedua rekanya yang tampak sangat kawatir.
"......"
Tengah hari sudah sedikit lewat waktu yang di janjikan, Antonio menuju air mancur di tengah alun-alun kota, di sana Antonio melihat Thomas, Lidya dan ninda, sedang duduk di samping air mancur itu.
Antonio berjalan ke arah mereka dan mereka menyambutnya..
"Antonio akhirnya kamu datang."
Lidya menyambut Antonio dengan semangat, kemudian Ninda berbicara.
"Dari mana saja kamu dan kenapa kamu sangat terlambat."
Ninda berpikir Kenapa kamu harus datang. kemudian Thomas juga berbicara.
"Kupikir kau sudah melarikan diri Antonio."
Thomas mengatakan itu dengan percaya diri sambil berpikir kurasa kita tidak akan pernah bisa melarikan diri lagi..
Antonio berpikir kurasa mereka sedikit kesal karna aku datang terlambat.
Sebenarnya pikiran Antonio sangat berbeda dari pikiran kedua Elf itu, mereka berharap bisa melarikan diri dari sini kalau bisa..
"Maaf tadi ada sesuatu yang harus aku urus jadinya sedikit terlambat"
"Jadi apakah kita akan berangkat sekarang."
Lidya bertanya dengan semangat dan Antonio langsung menjawabnya.
"Ya kita akan berangkat sekarang, ayo.."
Antonio mengajak mereka berangkat dia berbalik dan berjalan terlebih dahulu, menuju jalan pusat pertokoan.
"Baiklah, tapi Antonio bukanlah gerbang kota di arah yang berlawanan.."
"Kita tidak akan langsung ke gerbang kota, kita akan mencari tumpangan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 360 Episodes
Comments
tukang nikung
jangan di hambur hamburkan koin mu broo.
2024-04-18
0
Shen shandian luo
undead sama skeleton apakah sama...
undead adlah manyat hidup.
skeleton kayaknya tengkorak hidup....
2022-05-21
0
John Singgih
Antonio datang dan misi pun lanjut
2022-02-09
0