09. MSSM

“Hei, kau menantu tidak berguna, dari mana saja kau jam segini?," bentak Mama Melani.

“Aku tadi…..”.

“Ah sudahlah tante, tadi aku bertemu dia di mall, aku pikir dia ingin membeli kado ulang tahun untuk Arana ternyata dia tidak hadir, kamu ngaku," ucap Rangga.

“Iya kita bertemu di Mall,".

“Dimana kadoku?," tanya Arana.

“Kado? Aku tidak mengerti," timpal Bayu.

“Lantas untuk apa kau ke mall tadi?,” timpal Rangga.

“Tunggu, kau yang menggunakan uang Naya kan? Aku melihat notifikasi trasferr melalui ponselnya,”.

“Nay, apakah kau mempercayaiku?,” tanya Bayu dengan melihat mata Naya.

“Tentu,” timpal Naya dengan mengeratkan pegangannya ke lengan Bayu.

Suasana semakin panas sejak kedatangan Bayu yang berusaha untuk membela diri tapi tidak diberi kesempatan, Bayu semakin terpojok dengan kesaksian yang diberikan Rangga. Mertua Bayu Mama Melani berjalan dengan tatapan seolah ingin menerkam mendekati Bayu yang saat itu berada disisi Naya.

“Naya, kau sudah terhasut dengannya, bagaimana kau bisa yakin dia tidak menggunakan uangmu untuk kepentingannya sendiri, aku yakin dia berfoya-foya," jelas Melani dengan kekesalan yang menggebu-gebu.

“Ma, sudahlah…. Aku tidak masalah, itu hak Bayu, selama ini dia tidak pernah menghamburkan uang Naya, sepeserpun, jika kali ini dia gunakan aku tahu dia memiliki alasan tersendiri," timpal Naya dengan memberi pembelaan.

Harun Wicaksana yang menyaksikan itu perlahan berjalan dan mendekati mereka dengan melipat tangan di dada dengan wajah datar, tatapan merendahkan ke Bayu,

“Halah, sudahlah Nay, Ayah tidak pernah ikut campur untuk masalahmu, sejak awal kau memilih dia, ayah tidak pernah mengucap sepatah katapun tapi kali ini, ayah ingin kamu menceraikan dia, tinggalkan dia dan menikah dengan Nikol,".

Naya syok mendengar ucapan Harun, bagaimana bisa lelaki yang dipanggilnya Ayah tega membuat anaknya menderita dengan memisahkan Naya dan suaminya, lelaki yang Naya cintai.

“Naya buka matamu lebar-lebar, kesenangan apa yang bisa ia tawarkan? Dia hanya benalu, tidak berguna, sampah, dia hanya bisa bergantung padamu, apa yang bisa dia andalkan? Naya kamu kami besarkan dengan berlian, bagaimana bisa kau berbicara kebagaiaan bersama lelaki tidak berguna seperi dia!” jelas Harus Wicaksana.

Bayu sudah tidak tahan lagi, Bayu memegang bahu Naya kemudian berdiri di hadapan Naya dan menatap mata istrinya yang air matanya tengah mengalir deras, Naya tidak menyangka jika orang tuanya tega mengatakan hal kasar tentang suaminya,

“Naya, aku tanya sekali lagi, apakah kau mencintaiku?,".

Naya menjawabnya dengan anggukan.

“Naya, apakah kau menerima aku apa adanya?,".

Naya kembali memberi anggukan, Naya sudah tidak bisa mengeluarkan kata-kata lagi setelah mendengar ucapan kedua orang tuanya menghina lelaki yang dicintainya.

“Naya, apakah kau rela meninggalkan semuanya dan ikut bersamaku?,".

Naya kembali mengangguk.

“Naya, apa kau sudah gila?!," bentak Ayah Naya.

“Aku akan ikut kemanapun Bayu pergi," ucap Naya tegas.

Harun Wicaksana dan istrinya terperanga dengan mendengar ucapan Naya, dengan wajah memerah mengangkat jari dihadapan Naya dan Bayu, “Baiklah, kalau begitu, pergi sekarang dan semua fasilitas yang kamu gunakan tidak boleh kamu bawa, sepeserpun karena semua yang kamu miliki berasal dari kami berdua, orang tuamu”.

Mendengar itu, Naya tersenyum getir “Aku tidak tahu jika Ayah, Mama sangat mementingkan uang dibanding apapun!.

Akhirnya Naya dan Bayu meninggalkan rumah tersebut dengan saling menggengam erat.

...****...

Di Rumah sakit, seorang wanita paruh bayah yang terbaring lemah tanpa sadarkan diri dengan beberapa selang yang tengah tertancap di tubuhnya, mendengar dentingan layar monitor alat pendeteksi jantung,

“Siapa dia Bay?," tanya Naya dengan mata masih tertuju padanya.

“Dia adalah ibu kos ku dulu, dia adalah penolongku,".

“Kamu pernah kosan?,".

“Iya, saat pertama kali aku menginjakan kaki di kota ini,".

“Bukannya kamu berasal dari kota ini?,".

“Maksudku, dulu saat rumah kedua orang tuaku terjual, karena membiayai pengobatan mereka, setelah mereka tiada, aku tidak memiliki rumah lagi, aku memutuskan untuk mencari kosan sementara sebelum aku kontrak rumah, dia yang menjadi penolongku,".

“Hmm aku mengerti, apakah dia menggratiskannya untukmu?,".

“Tidak hanya itu, bahkan makan pun dia yang sering membawa ke kosanku, karena rumahnya tidak jauh dari kosan miliknya,".

“Apakah dia memiliki anak perempuan?,".

“Tidak, dia tidak memiliki anak, suaminya meninggalkan dia karena itu, padahal bukan keinginannya tapi memang takdir,".

“Apakah dia memiliki ponakan perempuan?,".

“Mana aku tahu Naya sayang, tunggu…. Kenapa pertanyaanmu seperti itu?,".

“Hanya saja saat ini manusia seperti dia sangat langkah, kalau ngga ada maksud lain ingin menjodohkan mu dengan salah satu kerabatnya,".

Bayu mendengar itu mencubit pipi Naya gemas, ada tatapan curiga dan cemburu di mata wanita yang dicintainya itu, tingkah Naya seolah takut jika Bayu akan menjadi korban sinetron perjodohan dengan alasan bayar hutang budi.

“Sayang, mungkin hanya kamu satu-satunya wanita yang berpikir seperti itu,".

“Tapi aku bisa saja benar kan?,".

“Hmm iya, iya, dengarkan aku. Bibi Nia itu menjual beberapa makanan di teras rumahnya, aku suka membantunya, bahkan dia mengatakan telah menganggap aku sebagai anaknya,”.

“Hmm aku mengerti,".

“Apakah kau tidak ingin bertanya tentang uang yang aku gunakan dari kartu pemberianmu?,".

“Tidak, aku percaya padamu,".

“Itu untuk biaya pengobatan Bibi, untuk transpalasi jantung,".

Naya mendengar itu, memeluk Bayu erat. “I am proud of you sayang”.

Mereka memutuskan sementara tinggal disebuah kosan yang dulunya Bayu tempati, Bayu membeli perlengkapan seadanya dengan uang tabungan Bayu sendiri, membeli beberapa lembar pakaian sementara yang Naya bisa gunakan, begitupun Bayu. Setiap hari mereka di sibukkan dengan membesuk Bi Nia yang akhirnya transpalasi jantungnya berhasil.

...****************...

Seminggu berhasil Naya lalui menjadi masyarakat yang memiliki kehidupan yang biasa dengan berbagai drama, ketegasan dalam dirinya saat itu runtuh, dimulai dengan Naya yang harus masak mie menggunakan bantuan google, tidak tahu cara menggunakan rice cooker, kompor gas, mandi dengan air yang ditampung dalam wadah ember bekas cat nippon point, menggunakan gayung, toilet jongkok, mencuci piring dan pakaian sendiri, dan malam yang Naya lalui tanpa tidur nyenyak karena hanya beralaskan kasur seadanya dengan kipas angin dengan suara yang bising.

Semua itu pertama kali untuk Naya, Bayu sangat ingin membantu Naya tapi Naya kekeh untuk ingin belajar menjadi istri yang baik, berusaha menyiapkan segalanya. Dalam hidup Bayu, sudah sangat banyak hinaan yang ia terima, Bayu masih bisa menahannya dan bersikap acuh. Tapi saat melihat kulit Naya dengan bintik merah, Bayu benar-benar sudah merasa tidak berguna sama sekali menjadi seorang lelaki dan seorang suami.

“Sayang, aku masih ada tabungan sedikit bagaimana jika kita membuka usaha bisnis?,".

“Bisnis apa sayang?,".

Terpopuler

Comments

Ibrahim Efendi

Ibrahim Efendi

wow!!! cinderella belajar hidup susah ckckck 🤔🤔🤔

2024-03-19

3

Andi Rahmawati

Andi Rahmawati

Smoga bayar dan naya mendptkan reski yg berlimpah

2024-01-12

3

Wirda Lubis

Wirda Lubis

lanjut

2023-07-18

1

lihat semua
Episodes
1 01. MSSM
2 02. MSSM
3 03. MSSM
4 04. MSSM
5 05. MSSM
6 06. MSSM
7 07. MSSM
8 08. MSSM
9 09. MSSM
10 10. MSSM
11 11. MSSM
12 12. MSSM
13 13. MSSM
14 14. MSSM
15 15. MSSM
16 16. MSSM
17 17. MSSM
18 18. MSSM
19 19. MSSM
20 20. MSSM
21 21. MSSM
22 22. MSSM
23 23. MSSM
24 24. MSSM
25 25. MSSM
26 26. MSSM
27 27. MSSM
28 28. MSSM
29 29. MSSM
30 30. MSSM
31 31. MSSM
32 32. MSSM
33 33. MSSM
34 34. MSSM
35 35. MSSM
36 36. MSSM
37 37. MSSM
38 38. MSSM
39 39. MSSM
40 40. MSSM
41 41. MSSM
42 42. MSSM
43 43. MSSM
44 44. MSSM
45 45. MSSM
46 46. MSSM
47 47. MSSM
48 48. MSSM
49 49. MSSM
50 50. MSSM
51 51. MSSM
52 52. MSSM
53 53. MSSM
54 54. MSSM
55 55. MSSM
56 56. MSSM
57 57. MSSM
58 58. MSSM
59 59. MSSM
60 60. MSSM
61 61. MSSM
62 62. MSSM
63 63. MSSM
64 64. MSSM
65 65. MSSM
66 66. MSSM
67 67. MSSM
68 68. MSSM
69 69. MSSM
70 70. MSSM
71 71. MSSM
72 72. MSSM
73 73. MSSM
74 74. MSSM
75 75. MSSM
76 76. MSSM
77 77. MSSM
78 78. MSSM
79 79. MSSM
80 80. MSSM
81 81. MSSM
82 82.MSSM
83 83. MSSM
84 84. MSSM
85 85. MSSM
86 86. MSSM
87 87. MSSM
88 88. MSSM
89 89. MSSM
90 90. MSSM
91 91. MSSM
92 92. MSSM
93 93. MSSM
94 94. MSSM
95 95. MSSM
96 96. MSSM
97 Sepatah Kata
Episodes

Updated 97 Episodes

1
01. MSSM
2
02. MSSM
3
03. MSSM
4
04. MSSM
5
05. MSSM
6
06. MSSM
7
07. MSSM
8
08. MSSM
9
09. MSSM
10
10. MSSM
11
11. MSSM
12
12. MSSM
13
13. MSSM
14
14. MSSM
15
15. MSSM
16
16. MSSM
17
17. MSSM
18
18. MSSM
19
19. MSSM
20
20. MSSM
21
21. MSSM
22
22. MSSM
23
23. MSSM
24
24. MSSM
25
25. MSSM
26
26. MSSM
27
27. MSSM
28
28. MSSM
29
29. MSSM
30
30. MSSM
31
31. MSSM
32
32. MSSM
33
33. MSSM
34
34. MSSM
35
35. MSSM
36
36. MSSM
37
37. MSSM
38
38. MSSM
39
39. MSSM
40
40. MSSM
41
41. MSSM
42
42. MSSM
43
43. MSSM
44
44. MSSM
45
45. MSSM
46
46. MSSM
47
47. MSSM
48
48. MSSM
49
49. MSSM
50
50. MSSM
51
51. MSSM
52
52. MSSM
53
53. MSSM
54
54. MSSM
55
55. MSSM
56
56. MSSM
57
57. MSSM
58
58. MSSM
59
59. MSSM
60
60. MSSM
61
61. MSSM
62
62. MSSM
63
63. MSSM
64
64. MSSM
65
65. MSSM
66
66. MSSM
67
67. MSSM
68
68. MSSM
69
69. MSSM
70
70. MSSM
71
71. MSSM
72
72. MSSM
73
73. MSSM
74
74. MSSM
75
75. MSSM
76
76. MSSM
77
77. MSSM
78
78. MSSM
79
79. MSSM
80
80. MSSM
81
81. MSSM
82
82.MSSM
83
83. MSSM
84
84. MSSM
85
85. MSSM
86
86. MSSM
87
87. MSSM
88
88. MSSM
89
89. MSSM
90
90. MSSM
91
91. MSSM
92
92. MSSM
93
93. MSSM
94
94. MSSM
95
95. MSSM
96
96. MSSM
97
Sepatah Kata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!