Episode 5

"Bibi senang sekali akhirnya Aven pulang juga ke rumah. Semalaman bibi nggak bisa tidur nyenyak mikirin semua hari ini, Ra," curhat Alin saat keduanya sedang berada di dapur setelah makan malam bersama.

Zara juga dapat merasakan betapa bahagianya kedua orang tua tersebut. Setelah sekian lamanya menantikan sang putra kembali. Kini kenyataan itupun telah tiba.

"Sekarang paman dan bibi sudah bisa merasa tenang. Bang Aven sudah berada di Indonesia. Jadi bibi tidak akan merasa kesepian lagi," ucap Zara sambil mencuci gelas yang barusan dia gunakan.

"Hmmm nggak begitu juga lho Ra, sebenarnya bibi pengen punya anak cewek," ujar Alin yang memang sedari dulu ingin memiliki anak lagi.

Sayangnya ada masalah dengan kandungannya sehingga dia hanya bisa melahirkan satu orang anak saja. Dan suaminya juga tidak mau mengambil resiko keselamatan Alin jika sang istri memaksakan diri untuk hamil kembali. Akhirnya mereka pun memutuskan hanya memiliki seorang anak saja.

"Bibi adopsi anak saja," celetuk Zara dan hal itu membuat Alin tampak berbinar.

"Nah iya, anaknya itu kamu aja gimana. Lagian kamu juga kenapa sih Ra, nggak mau banget tinggal serumah dengan paman dan bibi. Kalau kamu mau kan bibi bisa merasakan gimana rasanya punya anak cewek. Kamu malah milih tinggal di kontrakan. Sedih kan bibi jadinya jauh dari kamu," ujar Alin yang sudah menyukai Zara sejak anak gadis itu masih kecil. Bahkan dulu Zara dekat sekali dengannya membuat Nia seringkali iri dengan kedekatan mereka.

"Bibi....." Zara memeluk tubuh Alin dengan sayang.

"Zara nggak enak bi, apa kata orang nantinya. Sudah zara bekerja karena bantuan Paman dan bibi. Terus kalau Zara masih juga tingg serumah. Dikiranya Zara ngelunjak lagi. Biarkan Zara belajar mandiri ya bi. Tapi malah bibi pengen ngajak Zara jalan-jalan. Selama Zara nggak sibuk di kantor. Pasti Zara akan datang kok," ucap Zara lembut.

Alin tersenyum mendengar ucapan anak gadis sahabatnya tersebut. Anak ini selalu saja bisa membuat Alin merasa bahagia.

"Ma ditungguin papa dari tadi. Kenapa malah pelukan kayak Teletubbies di sini," ucapan Aven membuat Alin dan Zara melepaskan pelukan keduanya.

"Astaga kamu bikin mama kaget saja, Ven," ucap Alin menegur anaknya.

"Mama aja yang terlalu keasyikan," sahut Aven kemudian dia segera berlalu dari dapur.

"Bang Aven kok beda ya bi?" tanya Zara yang sudah tidak bisa menahan dirinya untuk tidak bertanya.

Karena memang dia merasakan keganjilan sejak pertama kali bertemu dengan makhluk satu itu.

"Berbeda bagaimana Ra?" tanya Alin penasaran.

"Ya berbeda dengan yang dulu Zara kenal. Apa emang Zara aja yang nggak tahu semasa remaja Abang ya bi?" tanya Zara kembali.

Alin menghela napasnya. Dia mengerti maksud ucapan Zara.

"Sejak perpisahan itu dia memang menjadi lebih dingin orangnya. Tetapi dia masih Aven yang dulu kok. Mungkin dengan kamu dekat dengan dia bisa membuatnya kembali berubah seperti dulu," kata Alin.

"Hah? Dekat dengan Zara? Nggak ada hubungannya bi," sahut Zara pelan.

"Kalian dulu kan pernah berteman baik sewaktu kecil. Bahkan bibi masih ingat bener. Aven pernah nangis gara-gara dia terlambat kasih kado ulang tahun padamu. Dia bahkan ngambek ke bibi gegara masalah itu," cerita Alin sambil tersenyum mengingat masa lalunya sewaktu masih di Surabaya dulu.

Mereka hidup bertetangga dengan Keluarga Zara.

"Itu kan dulu bi, sekarang sepertinya bang Aven lebih dingin dan datar orangnya," jawab Zara.

"Tugasmu itu Ra, membuat dia kembali menjadi Aven yang pernah kita kenal. Siapa tahu dengan kalian sering bersama. Membuat batu es di dalam diri Aven mencair, bukan?" ujar Alin.

"Bersama bagaimana bi?" tanya Zara tidak mengerti.

"Ya, Aven akan menggantikan posisi pamanmu di kantor. Itu artinya kalian akan sering bersama bukan," jawaban Alin membuat Zara membelalakkan kedua matanya.

Astaga, jadi pangeran kutub selatan itu akan menggantikan posisi paman Tomo. Astaga buah naga!!!!!

......................

"Aku ingin tinggal di apartemen ini," ujar Widia meneguk minumannya seketika.

Sepulang kerja dia keduanya kembali bertemu. Karena Azka masih merindukan Widia. Azka sudah kecanduan akan rasa yang ditawarkan oleh Widia saat di ranjang. Widia merasa bebas untuk pergi dengan Azka karena mengetahui jika Zara sedang tidak di kantor. Dia melihat Zara pergi diantara oleh sopir pribadi pimpinan MH. Sepertinya dia mendapatkan perintah untuk menjemput putra pimpinan MH yang baru pulang dari luar negeri. Sehingga Widia pun kembali menerima tawaran Azka untuk kembali berhubungan di apartemennya.

Azka yang berada di dalam bak mandi yang sama dengannya. Seketika terkejut akan permintaan wanita yang selalu mampu menghangatkan ranjang miliknya.

"Tetapi Zara pernah ke sini. Dan dia juga tahu password apartemen ini. Sebaiknya kamu...."

"Sayang...." Widia menyentuh bibir Azka yang hendak membantah ucapannya.

Wanita itu kemudian mendekat dan menyentuh dengan lembut mulai dari pipi, turun ke leher, dada bidang Azka, perutnya yang six pack dan juga sesuatu di bawah sana yang ternyata sudah merespon sentuhan lembut yang dia berikan. Dan memang itulah tujuan Widia. Sedangkan Azka hanya memejamkan kedua matanya menikmati apa yang dilakukan Widia kepada tubuhnya.

"Sayang, bukankah enak jika aku tinggal disini. Sewaktu-waktu kamu butuh aku. Aku selalu siap untuk kamu. Setiap saat kamu butuh, sayang," ucap Widia dengan nada yang sensual.

Sentuhan dan suara yang begitu cukup membangkitkan sesuatu yang tadi sudah tertidur. Kini kembali tegak menantang dan ingin segera masuk ke dalam sarangnya.

"Kalau malam ini kamu bisa memberikan apa yang belum pernah kurasakan. Maka aku akan memenuhi permintaanmu itu," ucap Azka dengan senyum smirknya.

Tantangan yang cukup menggiurkan. Hal itu membuat Widia semakin tertarik untuk melakukan permintaan sang partner.

"Siapa takut? Ayo siapa yang bisa bertahan lebih lama. Aku atau kamu," ucap Widia sambil mengedipkan sebelah matanya.

Tak lama kemudian dia menenggelamkan kepalanya sejenak. Mengambil posisi untuk memanjakan yang berada di bawah sana yang sudah menantang dirinya sedari tadi. Azka hanya memejamkan kedua matanya sambil membelai kepala Widia. Tak lama suara-suara itu mulai terdengar dari bibir Azka. Dia mulai meracau dan menuntut lebih akan apa yang diperbuat oleh Widia.

❤️❤️❤️

TBC

Terpopuler

Comments

Ima Kristina

Ima Kristina

astagaaa kenapa gak putus baik' dari Zara trus nikah sama Widya....daripada selingkuh nambahin dosa

2025-02-19

0

jen

jen

hahah kayaknya Aven menarik , suka iseng SM Zara perempuan yg polos

2025-03-07

0

Eli Elieboy Eboy

Eli Elieboy Eboy

𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑦𝑔 𝑘𝑙𝑜𝑝
𝑓𝑎𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑛𝑦𝑎 𝑔𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑎𝑝2
𝑦𝑔 𝑗𝑑 𝑝𝑖𝑘𝑖𝑟𝑎𝑛𝑘𝑢 𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔𝑛𝑦𝑎 𝑔𝑎𝑘 𝑙𝑒𝑐𝑒𝑡 𝑘𝑎ℎ 🤔🤔🤔

2025-01-30

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Crazy but She's Mine
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Crazy but She's Mine
62 curcol author
63 Episode 60
64 Episode 61
65 Episode 62
66 Episode 63
67 Episode 64
68 Episode 65
69 Episode 66
70 Episode 67
71 Episode 68
72 Episode 69
73 Episode 70
74 Episode 71
75 Episode 72
76 Episode 73
77 Episode 74
78 Episode 75
79 Episode 76
80 Episode 77
81 Episode 78
82 Episode 79
83 Episode 80
84 Episode 81
85 Episode 82
86 Episode 83
87 Episode 84
88 Milyarder Jatuh Miskin
89 Episode 85
90 Episode 86
91 Episode 87
92 Episode 88
93 Episode 89
94 Episode 90
95 Episode 91
96 Episode 92
97 Episode 93
98 Episode 94
99 Episode 95
100 Episode 96
101 Episode 97
102 Episode 98
103 Episode 99
104 Episode 100
105 Extra Part 1
106 Extra Part 2
107 Extra Part 3
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Crazy but She's Mine
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Crazy but She's Mine
62
curcol author
63
Episode 60
64
Episode 61
65
Episode 62
66
Episode 63
67
Episode 64
68
Episode 65
69
Episode 66
70
Episode 67
71
Episode 68
72
Episode 69
73
Episode 70
74
Episode 71
75
Episode 72
76
Episode 73
77
Episode 74
78
Episode 75
79
Episode 76
80
Episode 77
81
Episode 78
82
Episode 79
83
Episode 80
84
Episode 81
85
Episode 82
86
Episode 83
87
Episode 84
88
Milyarder Jatuh Miskin
89
Episode 85
90
Episode 86
91
Episode 87
92
Episode 88
93
Episode 89
94
Episode 90
95
Episode 91
96
Episode 92
97
Episode 93
98
Episode 94
99
Episode 95
100
Episode 96
101
Episode 97
102
Episode 98
103
Episode 99
104
Episode 100
105
Extra Part 1
106
Extra Part 2
107
Extra Part 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!