Episode 4

Brak!

Brak!

"Kenapa kamu duduk di depan, sini duduk dibelakang," suara Aven membuat atensi Zara seketika menoleh.

"Ya, aku?" tanya Zara sambil menunjuk ke arah dirinya sendiri.

"Iya, kamu, masak mang Ujang," sahut Aven masih dengan tampang datarnya.

"Eh, tapi aku kan dari tadi sudah duduk di..."

"Jangan membantah, sini," perintah Aven kembali.

"Neng duduk dibelakang saja dengan mas Aven," ujar Mang Ujang sambil memberikan kode agar tidak membantah ucapan putra majikannya tersebut. Mereka sudah menempuh perjalanan cukup lama sampai bandara. Jadi tidak perlu ada perdebatan panjang yang membuat mereka semakin capek saja. Itu maksud mang Ujang memberikan kodenya kepada sekretaris sang majikan.

Kali ini Zara yang sedang malas berdebat karena capek juga akhirnya menurut. Dia menghela napasnya lalu membuka pintu mobil untuk berpindah ke belakang.

"Duduk aja ribet banget," keluhnya dan langsung membuka pintu mobil belakang. Dia duduk di samping Aven yang tampak sibuk melihat layar tab nya.

Entahlah apa yang dia perhatikan sejak tadi. Dan Zara juga tidak berniat untuk ingin tahu. Kesan pertama yang dia dapatkan tentang Aven cukup dingin. Setelah sekian lamanya mereka tidak pernah bertemu sosok Aven yang dulu murah senyum dan hangat telah berubah menjadi sosok yang dingin bak pangeran kutub selatan. Kalau lama-lama deket dia rasanya Zara bisa kena flu mendadak. Saking dinginnya.

"Sejak kapan kamu bekerja di perusahaan?" tanya Aven tiba-tiba membuka percakapan setelah keheningan yang beberapa menit mereka lalui.

"Enak bulan yang lalu," jawab Zara yang ikut-ikutan jadi menjawab singkat. Karena dia sendiri merasa kurang nyaman berdekatan dengan Aven.

"Tinggal dimana selama disini?" tanya Aven kembali.

Zara cukup terkejut karena Aven mendadak bertanya lagi kepadanya. Bukannya ini cowok cuek ya kesannya tadi. Kenapa sekarang malah banyak bicara? batin Zara mendelik sikap Aven barusan kepadanya.

"Ngontrak," jawaban Zara lagi-lagi singkat.

Hening karena Aven tidak lagi menanggapi ucapan Zara barusan. Sedangkan mang Ujang sendiri juga lebih fokus mengendarai mobil majikannya. Dia ingin segera sampai di kediaman sang majikan.

Tiga puluh menit dalam mobil tidak ada lagi percakapan sampai mereka tiba di mansion keluarga Maheswara. Rumah megah yang dimiliki oleh pimpinan perusahaan MH ini sudah menjadi pembicara umum. Karena memang begitu bagusnya.

Tampak Pak Tomo dan juga Bu Alin sudah menunggu kedatangan putra semata wayangnya tersebut.

Brak!

Begitu pintu mobil tertutup tampak Bu Alin sudah menghampiri sang putra yang lama tidak bertemu. Dia begitu merindukan putra tunggalnya tersebut. Sekian lama tinggal di luar negeri hanya untuk menyembuhkan luka hati akibat salah memilih orang di masa lalunya.

"Mama merindukanmu nak, hiks..hiks..hiks.." ujar Bu Alin yang sudah sangat merindukan sang putra. Memeluknya erat dan mencium kening putra kesayangannya tersebut.

"Maafkan Aven ma," ujar Aven lirih melihat air mata yang terus mengalir dari sang mama membuat hatinya merasa sangat bersalah. Dia sudah melupakan keluarga yang begitu mencintainya dengan tulus demi seseorang yang hanya mempermainkan dirinya saja.

"Selamat datang kembali di rumah kita, nak," ujar Pak Tomo menyambut kedatangan sang putra.

Aven memeluk sang papa dengan erat. Sosok lelaki yang dia kagumi dan hormati. Dan pak Tomo adalah sosok yang dia jadikan seorang suami dan ayah terbaik untuk keluarga.

"Maafkan Aven pa," ujar Aven sambil memeluk sang papa erat.

Dia tahu banyak hal yang telah dia lakukan. Dan itu semua telah membuat hati keluarganya terluka. Aven berjanji tidak akan pernah lagi menyakiti kedua orang tuanya yang telah menyayangi dia setulus ini.

"Papa sudah memaafkanmu, nak. Terimakasih telah bersedia kembali kepada kami. Papa dan mama begitu merindukanmu. Jangan pergi lagi ya," ujar Pak Tomo lembut. Hal tersebut membuat Aven berkaca-kaca mendengar ketulusan dibalik semua ucapan sang papa.

Dulu dia telah banyak membuat kedua orang tuanya terluka. Dan sekarang dia berjanji akan menjadi anak yang membahagiakan kedua orang tuanya. Dan menuruti apapun yang bagi kedua orang tuanya itu baik untuk dirinya.

Zara yang melihat pertemuan yang mengharukan antara orang tua dan anak tersebut menjadi ikut terharu. Tanpa terasa air mata jatuh di pipinya.

"Astaga ini sangat mengharukan sekali," ujarnya lirih sampai menundukkan wajah menghapus air mata yang jatuh di pipinya.

Tidak hanya Zara, para pembantu dan juga mang Ujang juga ikut terharu melihat apa yang terjadi dengan keluarga sang majikan.

"Masuklah sayang, kita makan malam bersama," ajak Alin saat melihat Zara yang berdiri tidak jauh dari mereka.

Karena keharuan mereka barusan sehingga sesaat tidak menyadari jika ada Zara juga sedang melihat apa yang terjadi.

"Astaga Zara, maaf Paman lupa kalau kamu masih berdiri di sana. Ayo nak, masuk, kita makan malam bersama," ajak Pak Tomo kepada putri teman baiknya tersebut.

"Ayo masuk, temani bibi dan coba rasakan resep terbaru bibi kali ini. Karena tidak ada yang berani menilai masakan bibi kecuali kamu," ujar Alin yang langsung menggamit lengan Zara untuk diajaknya masuk ke dalam rumah.

"Eh, bukan begitu juga bi, aku kan jadi nggak enak hati mendengarnya," sahut Zara sambil menggaruk tengkuknya sendiri.

Keduanya berjalan menjauh dari pak Tomo dan juga Aven yang masih berdiri di depan pintu.

"Begitulah mereka berdua. Sudah seperti besty saja kalau ketemu. Ayo nak, kita masuk, mamamu sudah menyiapkan banyak masakan kesukaan mu tadi," ajak Pak Tomo samb merangkul bahu sang putra.

Aven Maheswara, putra tunggal keluarga Maheswara. Mengikuti langkah sang papa yang mengajaknya ke ruang makan. Tidak ada yang berubah dari rumah ini. Tetap nyaman dan yang terbaik menurut Aven. Hanya dia saja dulu yang salah melangkah dan memilih. Sehingga dia sendiri yang terpuruk dan tertekan dengan keadaan yang ada.

"Wah, bibi banyak banget masaknya. Ini mau dimakan untuk satu kampung kah?" tanya Zara yang melihat banyaknya makanan yang tersaji di meja makan.

"Bibimu kalap tadi itu Ra, sehingga masak semua masakan kesukaan Aven," sahut pak Tomo sambil tertawa renyah. Dia begitu bahagia karena akhirnya kini keluarganya bisa berkumpul kembali.

"Enak-enak bener ini bi kelihatannya," sahut Zara yang tidak ragu-ragu duduk di kursi yang biasa dia tempati. Akan tetapi seseorang tiba-tiba menyerobot tempat duduknya.

"Kamu duduk di sebelah," ujarnya singkat.

"Hah, lho...." Zara sebenarnya ingin protes tetapi dia tidak enak dengan Pak Tomo dan juga Bu Alin.

"Duduk saja di sebelah Aven, Ra," ujar Bu Alin kemudian dia segera mengambil tempat duduk begitu juga dengan Pak tomo.

Segera bu alin melayani pak Tomo dengan mengambilkan beberapa lauk pauk kesukaan suaminya.

"Neh."

"Eh," Zara seketika menoleh saat melihat sebuah piring tersodor ke arahnya.

Maksudnya apa? tanya Zara dengan tatapan matanya menatap ke arah Aven. Lelaki itu seenaknya saja menyodorkan pirianh ke arahnya.

"Aku mau lauk itu, itu dan ayam kecap itu juga enak," perintahnya kepada Zara agar mengambilkan dia makanan yang di suka.

Astaga, kenapa mendadak dia jadi kang perintah seperti ini sih, nyebelin! protes Zara dalam hati.

Sedangkan Aven hanya tersenyum tipis melihat wajah Zara yang manyun karena ulahnya.

Dari dulu nggak pernah berubah.

❤️❤️❤️

TBC

Terpopuler

Comments

Ima Kristina

Ima Kristina

kayaknya Aven teringat dengan masa kecil mereka

2025-02-19

2

🐼《Ⓣử Ⓗàⓝ ⒷăⓝⒼ》°|子寒冰|°🐼

🐼《Ⓣử Ⓗàⓝ ⒷăⓝⒼ》°|子寒冰|°🐼

...

2023-09-09

0

susi 2020

susi 2020

🥰🥰😘😘

2023-09-09

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Crazy but She's Mine
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Crazy but She's Mine
62 curcol author
63 Episode 60
64 Episode 61
65 Episode 62
66 Episode 63
67 Episode 64
68 Episode 65
69 Episode 66
70 Episode 67
71 Episode 68
72 Episode 69
73 Episode 70
74 Episode 71
75 Episode 72
76 Episode 73
77 Episode 74
78 Episode 75
79 Episode 76
80 Episode 77
81 Episode 78
82 Episode 79
83 Episode 80
84 Episode 81
85 Episode 82
86 Episode 83
87 Episode 84
88 Milyarder Jatuh Miskin
89 Episode 85
90 Episode 86
91 Episode 87
92 Episode 88
93 Episode 89
94 Episode 90
95 Episode 91
96 Episode 92
97 Episode 93
98 Episode 94
99 Episode 95
100 Episode 96
101 Episode 97
102 Episode 98
103 Episode 99
104 Episode 100
105 Extra Part 1
106 Extra Part 2
107 Extra Part 3
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Crazy but She's Mine
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Crazy but She's Mine
62
curcol author
63
Episode 60
64
Episode 61
65
Episode 62
66
Episode 63
67
Episode 64
68
Episode 65
69
Episode 66
70
Episode 67
71
Episode 68
72
Episode 69
73
Episode 70
74
Episode 71
75
Episode 72
76
Episode 73
77
Episode 74
78
Episode 75
79
Episode 76
80
Episode 77
81
Episode 78
82
Episode 79
83
Episode 80
84
Episode 81
85
Episode 82
86
Episode 83
87
Episode 84
88
Milyarder Jatuh Miskin
89
Episode 85
90
Episode 86
91
Episode 87
92
Episode 88
93
Episode 89
94
Episode 90
95
Episode 91
96
Episode 92
97
Episode 93
98
Episode 94
99
Episode 95
100
Episode 96
101
Episode 97
102
Episode 98
103
Episode 99
104
Episode 100
105
Extra Part 1
106
Extra Part 2
107
Extra Part 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!