Episode 3

Tin

Tin

Tin

Bunyi klakson mobil saling bersautan. Macet di sore hari itu membuat Zara berkali-kali menghela napasnya karena harus bersabar menghadapi para pengguna jalan lain yang tampaknya juga tidak sabaran.

"Masih nggak bisa jalan ya mang?" tanya Zara.

"Iya ini neng, macetnya panjang juga," sahut Mang Ujang. Sopir pribadi dari keluarga Maheswara.

Keduanya kini sedang dalam perjalanan menuju ke bandara untuk menjemput putra tunggal dari Tomo Maheswara. Dan mang Ujang yang lebih tahu putra sang majikan diminta mendampingi Zara saat menjemput.

"Kalau begini bisa telat sampah bandara kita Mang," ujar Zara dengan raut wajah ditekuk.

Kondisi jalanan yang macet patah membuat mobil mereka tidak bisa bergerak. Mau keluar juga mereka tidak bisa karena sudah terjebak di tengah-tengah.

"Sepertinya begitu neng, semoga saja mas Aven tidak marah."

"Emang bang Aven tipe orang yang mudah marah?" tanya Zara mencari topik pembicaraan.

Karena sebenarnya dia sudah bosan berada di dalam mobil yang tidak bergerak sedikitpun. Maka pembahasan tentang anak tunggal pasangan Maheswara ini cukup menarik juga untuk dikupas.

"Hehehe, enggak sih neng. Mas Aven mah orangnya baik, bahkan sering kasih uang dulu ke mamang. Cuma kasihan aja dulu dapat pasangan nggak baik. Masak setampan dan sekaya itu masih diselingkuhi juga sama mantan istrinya dulu. Kurang apa coba cowok seperti mas Aven mah ya. Kasihan mamang kalau inget ceritanya," ujar mang Ujang tampak sedih. Mengingat masa-masa buruk yang dialami sang tuan muda.

"Aku waktu itu masih tinggal di Surabaya sih mang. Jadi kurang tahu kehidupan bang Aven," sahut Zara.

"Tapi maaf sebelumnya neng Zara ini kan putri teman baik bapak. Apa neng Zara nggak pernah ketemu dengan mas Aven? Maaf ya neng, mamang penasaran aja," tanya mang Ujang sambil tersenyum.

"Pernah mang, dulu waktu kecil juga sering main bareng sama bang Aven saat keluarga mereka masih tinggal di Surabaya. Terus kan pindah ke Jakarta saat bang Aven duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar. Tapi itu sudah lama banget, aku aja masih duduk di kelas 1 mang. Setelah itu nggak pernah lagi ketemu bang Aven. Denger-dengar sudah pindah aja ke luar negeri."

"Iya, itu ke luar negeri karena abis cerai. Mas Aven kayak trauma gitu sama pernikahannya. Apalagi sejak awal pernikahan mereka mah tidak direstui sama bapak dan ibu. Selain beda keyakinan. Bapak dan ibu kurang sreg dengan kelakuan si mantan istri Mas Aven," terang mang Ujang.

"Tapi denger-dengar neh mang, istri bang Aven cantik banget. Dah gitu seorang model lagi. Aktris ya dia?" tanya Zara semakin penasaran.

"Ya cantik emang neng Zara. Tapi menurut mamang ya cantik aja nggak cukup kalau perilakunya buruk neng. Selain cantik rupa seharusnya dibarengi dengan sikap yang baik. Lah ini Mas Aven malah diselingkuhin. Itu sih kalau mamang ya, bukan cewek bener sudah neng" tutur mang Ujang.

"Kalau neng Zara sendiri sudah punya cowok belum ya?"

"Eh, sudah mang," jawab Zara.

"Wah yang mana ini cowoknya neng? apa bekerja di MH juga?"

Zara mengelengkan kepalanya.

"Enggak kok mang, dia bekerja di perusahaan milik orang tuanya. Masih di kota ini juga kok mang," ujar Zara.

"Hebat ya, pasti keren banget neh pacarnya neng Zara. Kapan diresmikan hubungannya neng?"

"Belum tahu mang. Kita masih saling mengenal dulu ini," jawab Zara.

"Semoga hubungan neng Zara dengan kekasihnya lancar sampai nanti di pelaminan."

"aamiin.... terimakasih banyak ya mang," sahut zara.

Kini mobil yang keduanya naiki sudah mulai melaju. Zara tampak mengecek handphone miliknya yang tampak kosong. Tidak ada pesan chat satupun dari Azka. Apakah meetingnya belum juga selesai. Padahal ini sudah akan menjelang malam.

❤️❤️❤️

Mobil sudah sampai di parkiran. Dan benar mereka telat sejam lamanya. Ketika tiba di bandara sudah jam enam lebih sepuluh menit.

"Ayo mang cepet, sepertinya kita sudah sangat terlambat," ajak Zara segera mencari keberadaan Aven Maheswara.

"Iya neng, tungguin mamang. Awas jangan lari- lari neng," sahut Mang Ujang yang ikut berlari mengejar Zara.

Drrttt

Drrttt

Zara mengecek ponselnya dan melihat panggilan telepon dari Pak Tomo, atasannya. Segera dia menekan tombol hijau.

"Halo Zara, bagaimana?"

"Ini pak, maaf saya baru sampai di bandara. Tadi macet banget," ucap Zara sambil terus menengok kesana kemari mencari keberadaan putra atasannya tersebut.

"Tadi barusan Aven menelpon dan dia sudah menunggu kalian lama tidak datang. Kamu datangi coffe shop di bandara segera ya," ujar pak Tomo.

"Baik paman, saya akan segera ke sana," dengan sedikit berlari Zara menuju ke coffe shop di bandara. Namun, dia tidak melihat siapapun di sana. Hanya ada wanita yang duduk dan Zara tidak melihat sosok yang dimaksud.

"Haduh, kemana bang Aven ya? Kok disini juga nggak ada, haiissshh," keluh Zara yang bingung mau mencari dimana lagi itu orang.

Bug!

"Aduh!" Seketika reflek Zara mengelus keningnya yang sakit karena bertabrakan dengan tubuh seseorang pada saat dia berbalik badan.

"Hei, apakah kamu tidak bisa...."

"Lama sekali kamu," suara itu membuat Zara seketika mengangkat kepalanya melihat siapa sosok yang sedang berbicara dengannya.

"Kamu ..."

"Setengah jam lagi nggak datang bakalan aku tinggal beneran," ucap sosok lelaki yang tampan itu di depannya. Tetapi raut wajahnya yang dingin dan datar membuat Zara tidak bisa mengomeli lelaki yang sudah membuat keningnya sakit.

"Maaf bang Aven, tadi di jalan macet banget. Ya sudah mari kita pulang, paman Tomo sudah menunggu di rumah," ucap Zara.

Meskipun sekian lama dia tidak bertemu dengan Aven tetapi dia masih ingat guratan wajah lelaki tersebut. Hanya saja kenapa tuh cowok jadi sedingin kutub selatan seperti ini.

"Hosh....hosh ...hoshh... eh maaf mas Aven," panggilan dari mang Ujang membuat keduanya seketika menoleh.

"Maaf terlambat mas, tadi macet banget di jalan, mari mas barangnya biar mang Ujang yang bawa," ujar mang Ujang dengan sigap langsung mengambil dan membawakan barang-barang milik Aven.

Sedangkan Zara hanya mengikuti langkah Aven yang berjalan di depannya.

Grep!

"Jalan jangan kayak keong, aku sudah capek. Lama banget," ujar Aven samb menggenggam jemari tanga Zara.

"Eh," Zara sebenarnya terkejut akan kelakuan Aven tetapi dia berusaha bersikap biasa saja dan tampak tidak cemas.

"Main tarik-tarik aja. Emang dipikir aku kambing apa," gerutu Zara pelan akan sikap Aven barusan.

❤️❤️❤️

TBC

Terpopuler

Comments

Molive(virgo girl)♍

Molive(virgo girl)♍

iya
kambin yg imut🐏

2023-09-18

0

🐼《Ⓣử Ⓗàⓝ ⒷăⓝⒼ》°|子寒冰|°🐼

🐼《Ⓣử Ⓗàⓝ ⒷăⓝⒼ》°|子寒冰|°🐼

...

2023-09-08

0

susi 2020

susi 2020

😘😘😘

2023-09-08

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Crazy but She's Mine
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Crazy but She's Mine
62 curcol author
63 Episode 60
64 Episode 61
65 Episode 62
66 Episode 63
67 Episode 64
68 Episode 65
69 Episode 66
70 Episode 67
71 Episode 68
72 Episode 69
73 Episode 70
74 Episode 71
75 Episode 72
76 Episode 73
77 Episode 74
78 Episode 75
79 Episode 76
80 Episode 77
81 Episode 78
82 Episode 79
83 Episode 80
84 Episode 81
85 Episode 82
86 Episode 83
87 Episode 84
88 Milyarder Jatuh Miskin
89 Episode 85
90 Episode 86
91 Episode 87
92 Episode 88
93 Episode 89
94 Episode 90
95 Episode 91
96 Episode 92
97 Episode 93
98 Episode 94
99 Episode 95
100 Episode 96
101 Episode 97
102 Episode 98
103 Episode 99
104 Episode 100
105 Extra Part 1
106 Extra Part 2
107 Extra Part 3
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Crazy but She's Mine
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Crazy but She's Mine
62
curcol author
63
Episode 60
64
Episode 61
65
Episode 62
66
Episode 63
67
Episode 64
68
Episode 65
69
Episode 66
70
Episode 67
71
Episode 68
72
Episode 69
73
Episode 70
74
Episode 71
75
Episode 72
76
Episode 73
77
Episode 74
78
Episode 75
79
Episode 76
80
Episode 77
81
Episode 78
82
Episode 79
83
Episode 80
84
Episode 81
85
Episode 82
86
Episode 83
87
Episode 84
88
Milyarder Jatuh Miskin
89
Episode 85
90
Episode 86
91
Episode 87
92
Episode 88
93
Episode 89
94
Episode 90
95
Episode 91
96
Episode 92
97
Episode 93
98
Episode 94
99
Episode 95
100
Episode 96
101
Episode 97
102
Episode 98
103
Episode 99
104
Episode 100
105
Extra Part 1
106
Extra Part 2
107
Extra Part 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!