Mamang sampe

Jadi di sini adalah ke lanjutan dari part yang sebelum nya ya teman teman, terima kasih buat kalian yang sudah membaca cerita saya dan jangan lupa untuk mampir ke cerita cerita yang lain nya ya teman teman, ada cerita yang lebih menarik dari yang ini tentu nya, walau masih amatiran saya tetap mencoba untuk membuat cerita ini.

*************

Tomas yang melihat kelakuan dari anak nya itu pun hanya bisa menggelengkan ke pala nya saja, entah harus bagaimana lagi diri nya bicara dengan anak laki laki nya tersebut yang sangat amat keras kepala itu.

Tiba tiba istri dari tomas pun datang.

" Bagaimana pah? " tanya istri nya itu.

" Bara tidak mau mah, gatau harus bagaimana lagi supaya anak itu mau menerima perjodohan ini " kata tomas.

" Kalau begitu kita pergi saja ter lebih dahulu, besok kita pikir kan lagi harus bicara seperti apa nya " kata istri nya itu.

" Iya kau benar mah, masih ada hari esok bukan " kata tomas tersenyum lembut kepada istri nya.

" Ya sudah kita masuk kamar dan tidur " kata istri nya.

Tomas dan juga istri nya pun segera masuk ke dalam lift untuk naik ke lantai atas di mana di sana letak kamar mereka.

***************

Aluna pov.

Kini aluna tengah mencatat hasil pengeluaran hari ini, dan juga sedang meng hitung hasil uang yang di dapat kan tadi.

Saat aluna tengah meng hitung tiba tiba ada se orang pembeli yang datang.

" Permisi mba luna " kata pembeli.

" Iyaa mba apa ada yang mau di bantu? " tanya aluna.

" Mau beli apa mba? " tanya aluna.

" Mau nyari bodrexin buat anak anak mba luna " kata pembeli.

" Ada mba, anak nya sakit ya mba " kata aluna.

" Iyaa mba luna, baru mengeluh nya malam ini " kata pembeli itu.

" Kasian banget ya mba, mba nya jadi khawatir pasti " kata aluna.

" Iyaa mba bener, buat malam ini aja saya beliin obat warung, besok mh saya bawa di ke puskesmas mba " kata pembeli itu.

" Iyaa bu, besok langsung bawa saja supaya ketahuan sakit apa nya " kata aluna.

" Oiyaa mba ini bodrexin nya, saya sampe lupa " kata aluna.

" Berapa mba " kata pembeli.

" Cuma 5 ribu bu " kata aluna.

" Ini mba makasih ya " kata pembeli.

" Iyaa mba sama sama lekas membaik ya buat anak mba " kata aluna.

" Makasih mba luna " kata pembeli.

" Kalau begitu saya pergi dulu ya mba, kasian anak saya sendirian di rumah, suamk belum pulang dari kerjaa nya " kata pembeli itu.

" Iyaa mba " kata aluna ter senyum hangat.

Lalu pembeli itu segera pergi untuk pulang ke rumah nya.

Aluna melanjut kan kembali menghitung uang pendapatan nya itu, lalu dia juga mencatat apa apa saja yang telah hampir habis di toko.

Lalu aluna menelfon atasan nya ter sebut, untuk memberi tahu kan bahwa barang barang sudah hampir ada yang habis.

" Halo aluna ada apa " kata bos nya itu.

" Ini bu barang barang sudah ada yang mau habis, tinggal beberapa saja stok nya " kata aluna.

" Apa saja yang habis aluna ? " kata atasan nya itu.

" Minyak sisa 2 dus bu, gula tinggal setengan, tepung terigu, beras tinggal 5 karung dan juga makanan makanan ringan bu " kata aluna.

" Oke lun, nanti ibu bilngin ke bapa ya supaya nanti bisa di kirim kan " kata bos nya itu.

" Baik ibu, terima kasih, maaf mengganggu malam malam " kata aluna.

" Tidak apa lun, belum pulang lun? " kata atasan nya itu.

" Belum bu, masih meng hitung pengeluaran sama ngedata yang habis tadi " kata aluna.

" Hati hati ya kamu pulang nya, jangan ter lalu larut takur ada yng menggnggu " kata atasan nya itu.

" Iya bu baik lah " kata aluna.

Lalu atasan nya itu, menutup panggilan telfon nya secara sepihak, seperti nya ke pencet. batin aluna

kini aluna sudah selesai dengan menghitung pengeluaran nya itu, dan sekarang tengah menutup ruko nya ter sebut, dan langsung meng gembok nya supaya tidak ada maling yang masuk ke dalam toko sembako nya.

" Neng aluna baru pulang kerja ta neng? " tanya mang asep.

" Iyaa nih mang, baru aja beres menghitung pendapatan " kata aluna.

" Ya sudah sekalian saja barang sama mang asep, takut kenapa kenapa di jalan nya " kata mang asep.

"Mang asep temenin jalan nya " kata mang asep lagi.

" Emang gapapa ta mang " kata aluna.

" Atuh ya gapapa neng, supaya neng aluna aman sampe rumah, karena kampung sudah sangat sepi malam ini " kata mang asep.

Mereka ber dua ngobrol sambil melangkah kan kaki nya supaya cepat sampai rumah.

" Neng aluna tidak ada niatan untuk menikah? " kata mang asep.

" Ada si mang pasti nya " kata aluna.

" Cari atuh neng, supaya ada yang ngejaga eneng, dan juga supaya tidak repot repot kerja sampai pulang malam gini " kata mang asep.

" Belum mau aluna mang, masih pengen sendiri dulu, supaya bisa memperbaiki diri dulu mang, jodoh tidak ada yang tau mang, siapa tau jodoh aluna langsung datang nanti kalau waktu nya sudah siap menikah " kata aluna lagi.

" Aluna lagi gamau pacaran pacaran mang, bagi aluna, pacaran itu buang buang waktu " kata aluna lagi.

" Iyaa si neng aluna ada benar nya juga " kata mang asep.

" Mang asep cuma ngasih saran aja neng, karna mang kasian liat neng aluna tinggal sendirian di rumah " kata mang asep.

" Iya mang asep makasih loh udah khawatir samat aluna hehe " kata aluna.

" Mang asep lagi jaga ngeronda ya malam ini? " kata aluna.

" Iyaa ni, besok mamang ngeronda nya libur neng " kata mang asep.

" Ngeronda juga ada libur nya juga ya mang ter nyata " kata aluna ter tawa tipis.

" Iya ada atuh neng aluna ini, masa tidak ada libur nya si " kata mang asep.

" Mang asep bisa gempor kalo tiap hari harus ngeronda mah " kata mang asep sambil ter tawa.

" Ngga kerasa ya mang, udah sampe aja nih di depan rumah aluna " kata aluna.

" Mamang sampe lupa tujuan neng " mang asep sambil tertawa.

" Ya sudah kalau begitu mamang lanjut patrol dulu ya neng, supaya tidak ada maling kampung ini " kata mang asep.