Keduanya masih berada di dalam mobil menuju apartemen. Saat itu juga Yoga tersentak mendengarnya.
Dia memintaku untuk memijatnya? Apa tidak salah? Yoga pun bertanya-tanya.
"Em, maaf. Aku tidak ingin ada salah paham di antara kami. Baiknya kuantarkan saja ke tempat refleksi wanita." Yoga pun memutar arah tujuannya.
Tampak Tania yang duduk diam di samping Yoga. Mobil BMW hitam itu pun menjadi saksi kecanggungan yang terjadi. Yoga menolak permintaan Tania. Yang mana membuat Tania malu sendiri. Karena tidak biasanya Yoga seperti ini. Yoga seperti ingin menjaga jarak darinya. Dan Tania pun mencoba memakluminya.
Malam harinya...
Zeon pulang ke apartemen setelah pekerjaannya selesai. Dan kini ia memulai perbincangan bersama adiknya.
"Besok Tania ulang tahun. Tolong belikan aku bunga mawar untuknya. Kau tidak ada pekerjaan, bukan?" tanya Zeon sambil menghidupkan puntung rokoknya di depan TV.
Yoga pun mengecilkan volume acara televisi yang sedang ia tonton. "Kakak sendiri?" Yoga malas untuk memenuhinya.
"Aku sibuk. Besok ada tamu dari luar. Tania juga ada pemotretan. Kau bisa bantu aku belikan bunga untuknya?" Zeon seperti memaksa Yoga untuk melakukannya.
Yoga menghirup napas dalam-dalam. "Bunga seperti apa?" tanya Yoga segera.
"Terserah. Asal indah saja. Lagipula aku juga tidak tahu apa kesukaan Tania. Aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku." Zeon kemudian mengeluarkan uang pecahan besar dari dalam dompetnya. Satu juta untuk satu buket bunga.
"Baiklah. Nanti aku carikan." Yoga pun menyanggupinya. "Oh, ya, Kak." Yoga berniat bicara kembali kepada kakaknya.
"Apa?" tanya Zeon seraya melihat-lihat isi ponselnya.
"Bisakah aku pindah apartemen saja? Aku tidak enak jika tinggal satu apartemen bersama kalian. Atau bolehkah aku mengekos saja?" tanya Yoga kemudian.
Zeon menghentikan aktivitasnya. Ia memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku jasnya. "Apakah Tania berbuat sesuatu kepadamu? Atau dia memancingmu sehingga membuat kau risih?" tanya Zeon segera.
Yoga menelan ludahnya. "Tidak, Kak. Hanya saja aku semakin dewasa. Aku khawatir mendengar hal yang tidak-tidak dari kamar kalian lalu terbawa suasana." Yoga beralasan.
Zeon tersenyum menyeringai. "Carilah wanita untuk melampiaskan kebutuhanmu. Jangan biarkan dirimu kelaparan." Zeon menyuruh adiknya mencari pacar.
Yoga menghela napasnya. "Aku hanya minta izin pindah tempat tinggal saja. Mengapa harus sampai mencari wanita untuk melampiaskan?" Yoga tak habis pikir.
"Kebutuhan pria itu berat jika tidak ditangani oleh wanita yang tepat. Sekarang beristirahatlah. Keinginanmu akan kupikirkan." Sang kakak tampak mempertimbangkannya.
Zeon ternyata memerhatikan adiknya. Ia menyadari jika adiknya sudah beranjak dewasa. Maka dari itu ia meminta sang adik untuk segera mencari wanita. Usia yang terpaut cukup jauh membuat Zeon mengerti kebutuhan adiknya. Dan Zeon ingin adiknya mencari sendiri.
Hubunganku dan Tania hanya berlandaskan nafsu. Tapi lama kelamaan aku juga menyayanginya. Tapi aku juga tidak bisa melupakan adikku yang sudah semakin dewasa. Lambat laun dia pasti membutuhkannya. Dan aku tidak ingin dia merana. Bagaimanapun kami sudah lama bersama. Dia banyak membantuku dalam pekerjaan. Sudah saatnya aku membebaskan dia untuk menentukan pilihan. Semoga dia juga lekas menemukan.
Sebagai seorang kakak yang lebih dulu terjun ke kerasnya kehidupan, Zeon mengetahui hal-hal apa saja yang dibutuhkan pria dewasa. Selain karir dan kebebasan finansial, pria dewasa juga membutuhkan seorang wanita untuk mendampingi hidupnya. Dan Zeon berharap sang adik dapat segera menemukannya. Ia berharap yang terbaik untuk adiknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments