Lea terus berjalan mengikuti langkah kaki Bu Retno berada, banyak mata memandang ke arah Lea. Mungkin mereka heran dengan siswi yang sedang membuntuti Bu Retno.
Saat berjalan di sebuah lorong, Lea banyak berpapasan dengan siswa siswi di sekolah itu yang memandangnya.
"Apa dia anak baru ya, kok gk pernah lihat?". Ujar Devan sang ketua osis di SMA Tunas Bangsa.
"Cantik juga". Sambung devan lagi dengan senyuman, seraya menatap kepergian Lea.
"Woi pak ketos, kenapa lo senyum senyum sendiri? Kesurupan lo, ihh ngeri". Ujar kevin teman Devan
"Iya gue lagi kesambet penunggu sekolah ini". jawab Devan teriak dengan ketus, dan langsung melangkahkan kaki meninggalkan kevib sendirian
"woy sialan, banjir ni muka gue kena ludah lo". Maki Kevin dengan sedikit berteriak
...****************...
Lea telah tiba di salah satu ruang kelas, tepatnya di kelas XI IPA 1. Dia memasuki ruang kelas tersebut, dan dia berdiri di depan kelas menatap semua siswa dan siswi penghuni kelas tersebut. Dia menghembuskan nafas, membuang rasa gugupnya. Lalu dia mengembangkan senyumnya dan memperkenalkan dirinya.
"Halo semua, sekarang ini kita kedatangan teman baru. Dan ibu harap kalian bisa saling mengenal dan berteman dengan baik". Ucap Bu Retno memperkenalkan Lea terlebih dulu.
"Lea, ayo perkenalkan diri kamu kepada teman temanmu". Ucap Bu Retno lagi melihat ke arah Lea
"Halo semua, perkenalkan namaku Milea Putri. Atau biasa di panggil Lea. Aku pindahan dari SMA Budi Luhur, semoga kita bisa berteman dengan baik". Ucap Lea memperkenalkan dirinya
"aduh siapa nama nya?". Tanya Rangga
"Milea, atau bisa dipanggi Lea". Ujar Lea
"Milea, kyk nama ibu dari anak anak aku nanti". Ujar Rangga sembari tertawa ke arah Lea
"Huuuuu dasar kadal buntung, suka banget ngegombalin cewek". Ucap siswi wanita yang bernama Sisil
"Bebeb Sisil jangan marah dong, nanti abang janji deh bakal adil buat kalian berdua". Ucap Rangga menimpali
"Dihh huweekk". Ujar Sisil seraya memperaktekan gaya orang mual menahan muntah
"Sudah sudah, Nah Lea kamu duduk di sebelah Sisil aja ya". Ucap Bu Retno
"Iya duduk sebelah gue sini sini". Ucap Sisil sembari melambaikan tangannya ke arah Lea
Lea hanya mengangguk dan Tersenyum manis, dan Bu Retno pun pamit kembali pergi ke ruangannya.
"Aduhh, demen banget dah liat bini satu sama bini dua akur begini. Abang janji bakal adil". Ucap Rangga menggoda lagi
"Dihh najis, sadar diri woi". Ucap Riko tidak terima
Sejak dari tadi Riko memandangi Lea dengan tatapan kagum, arah pandangannya tidak bisa lepas dari Lea.
"Hai, Kenalin gue Sisil". Ujar Sisil dengam mengulurkan tangannya ke arah Lea
"Lea". Jawab Lea dengan menerima uluran tangan Sisil dengan senyuman
"Nah sekarang kita berteman, jadi lo gk usah sungkan sungkan sama gue kalau lo butuh bantuan apapun dari gue ya". Ucap Sisil Tulus seraya Tersenyum
"Baiklah, terimakasih sisil".
"Oke nanti kita ke kantin bareng ya, bakal gue tunjukin seluruh se isi sekolahan ini".
"oke". Lea mengangguk dengan antusias
Jam pelajaran istirahat berbunyi, semua siswa dan siswi keluar dari kelas masing masing. Ada yang hendak pergi ke kantin, ada juga yang ke perpustakaan dan masih banyak kegiatan yang mereka lakukan.
Sama halnya dengan Lea dan Sisil, mereka berdua pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan minta di isi.
Saat mereka sedang menikmati makanan mereka masing masing, Sisil melihat Bahwa ada Leon dan geng nya.
"Lihat tuh Lea, ke arah sana". Ucap sisil sambil memberi kode Lea untuk menghadap ke belakang
Saat Lea menghadap ke belakang, tiba tiba tatapan matanya bertemu dengan tatapn Leon. Hingga dengan cepat cepat Lea memutuskan kontak mata tersebut, Lea tampak gugup melihat Leon berada di kantin saat ini.
"Oh iya, Lo jangan pernah suka sama dua laki laki di sekolah ini. Karena mereka incaran satu sekolah dan orangnya super cuek dan sangat dingin deh ngalah ngalahin freezer di kulkas". Ucap Sisil seraya tertawa kecil
"Emang siapa laki laki itu?". tanya Lea penasaran
"Kak Leon dan Kak Devan, Kalau Kak Devan dia itu Ketua Osis disini. Dan Leon adalah dewa yunani berbentuk manusia di sekolah ini, udah tampan, pintar, tajir melintir dan juga bokapnya donatur terbesar di sekolah ini". Ucap Sisil menjelaskan
"APA!!". ucap Lea syok hingga berteriak, dia kaget mendengarkan penjelasan dari Sisil. Sehingga semua mata orang yang berada si kantin memandang ke arahnya.
Lea dan Sisil hanya tersenyum kaku melihat semua orang yang melihatnya, hingga mereka melanjutkan menghabiskan makanannya.
Setelah selesai dari arah kantin, Sisil memgajak Lea untuk berkeliling memperlihatkan sekolahan SMA Tunas Bangsa ini.
Banyak tatapan yang memandang ke arah Lea, terutama tatapan kagum para siswa disana. Hingga Lea hanya menundukkan kepalanya karena merasa canggung dan malu.
Sisil menunjukan beberapa ruangan dan menjelaskan ruangan tersebut, hingga saat ini mereka berdua berhenti di pinggir lapangan basket.
"Nah kamu masih inget kan Lea, dengan dua laki laki yang tidak boleh kamu dekati". Ucap Sisil tiba tiba
"Iya tahu, terus kenapa?". Jawab Lea bertanya
"Nah itu yang namanya Kak Devan dan Kak Leon, mereka berdua itu laki lakinya. Jadi jangan sampek lo deketin salah satu dari mereka, jangan coba coba cari masalah deh. Karena lo bisa habis di buat sama kakak kelas kita yang kadang sok caper banget ke mereka berdua". Ujar Sisil menjelaskan
"Dan lo harus tahu, mereka berdua itu saling bersaing". Sambung Sisil lagi
"Bersaing karena apa?". Tanya Lea
"Hemm, entahlah aku juga gk tahu. Tapi mereka dari dulu pasti bersaing mendapatkan apa yang mereka ingin kan. Karena mereka sama sama incaran satu sekolahan, bahkan sekolahan lain juga banyak yang mengincar mereka berdua". Jawab Sisil
"Oh apa Leon se famous itu kah di sekolah?". Gumam Lea
"Apa yang lo bilang tadi, gue gk denger lea?". Tanya Sisil kepada Lea karena kurang mendengar perkataannya.
"Ahh, enggak. Enggak ada kok Sil". Jawab Lea dengan cepat, dia tidak ingin ada yang tahu dengan hubungannya bersama Leon. Jika ada yang tahu bisa habis Lea di tangan kakak kelas dan siswi satu sekolah yang mengincar Leon.
Lea membayangkan jika sampai dirinya di ketahui sudah bertunangan dengan Leon, bagaimana yang akan terjadi pada dirinya.
Lea hanya terdiam, dia kalut dengan fikirannya. Sampa sampai dia melamun, dan tetap berdiri di tempat tanpa melangkah mengikuti langkah kaki Sisil yang sudah jauh berada di depan Lea.
Duugghh..
Bruukk..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
yeonjunlope
seruu jg
2023-12-25
0
Reader slowly
nice
2023-05-20
1