Terpaksa Menikah Muda

Terpaksa Menikah Muda

Pindah Ke Kota

Suara Ayam berkokok saling sahut menyahut dari berbagai arah, udara pagi terasa sangat menyejukkan. Sehingga siapa pun yang berada di desa akan betah tinggal di sini, namun rasa sejuk yang di rasakan Lea pudar begitu saja. Mendengar ucapan yang di lontarkan Oleh Bapak dan Ibu nya.

"Nduk, sini Bapak sama Ibu mau bicara sama kamu". Ucap Pak Heru, Bapak kandung Milea.

Akhirnya Milea, atau yang biasa di panggil dengan nama lea melangkahkan kakinya menuju ke arah Bapak dan Ibunya berada.

Lea duduk di samping ke dua orang tuanya

"ada apa pak?". ucap Lea bertanya

"Begini nduk, Bapak sama Ibu akan memindahkam sekolahmu ke Kota. Besok kita akan berangkat pergi sama sama ke sana". Ucap Pak Heru, seraya menatap Putri semata wayangnya.

"kenapa sekolah Lea dipindahkan pak, bu?". Lea bertanya tanya apa maksud dari Pemindahan sekolah nya.

"Lea selalu belajar dengan rajin, dan selalu menjadi peringkat pertama di kelas, lalu untuk apa Lea pindah ke kota? Lea sudah nyaman dengan sekolahan Lea yang saat ini. Lagian kalau Lea bersekolah dikota biayanya juga pasti sangat mahal, dan Lea juga tak mengenal satu pun otang disana ". Sambung Lea menjelaskan

"Nduk, keputusan Bapak sudah bulat. Cepat beresin semua barang barang dan keperluan kamu. Besok pagi kita berangkat bersama menuju kota". Ujar Pak Heru dengan tegas

"Hemm.. Yaudah pak, Lea mau izin keluar dulu" Ucap Kiara dengan wajah lesunya, tak bisa membayangkan bagaimana nasibnya saat bersekolah di kota

"Mau kemana Lea, toh ini sudah sore". Ucap Pak Heru sedikit berteriak, karen Lea sudah melangkah jauh meninggalkan rumah

"Sudahlah pak, mungkin Lea kerumah temannya. Dia ingin berpamitan kepada teman temannya untuk salam perpisahan. Bapak jangan terlalu keras dengan Lea". Ujar Bu Wati, istri dari Bapak Heru yang tidak lain adalah ibu kandung Milea.

Pak Heru menghembuskan Nafas kasar, dan langsung mengemasi barang barangnya yang hendak dibawanya besok kekota.

Mereka tidak memberitahu alasan memindahkan Lea bersekolah di kota.

Heru memiliki seorang sahabat yang sukses dikota, bahkan sahabatnya telah mempunyai perusahaan ternama di kota tersebut.

Dulu Heru dan sahabatnya memiliki janji yang mengikat antara mereka berdua, yaitu janji pernikahan. Apabila anak mereka sepasang, mereka berjanji akan menikahkan anak mereka saat usianya memasuki usia tujuh belas tahun. Dan anak sahabatnya kini sudah berusia tujuh belas tahun, dan saatnya perjanjian itu terlaksana.

Pak Heru juga merasa lebih lega dan tenang, jika Lea putri semata wayangnya akan dijaga oleh keluarga sahabatnya itu.

...****************...

Pagi Pagi sekali, mereka sudah berada di stasiun kereta api yang akan membawa mereka menuju ke kota. Mereka telah menunggu hampir satu jam di dalam stasiun, dan waktunya tiba untuk berangkat.

Mereka lalu menaiki gerbong kereta api sesuai dengan tiket yang mereka beli, Lea hanya tersenyum pilu meninggalkan desa tempat kelahirannya.

Selama perjalanan Lea hanya terdiam dan tidak bicara apapun. Lea hanya fokus memandang kearah jendela kaca yang menampilkan sebuah pemandangan yang indah, sehingga membuat Lea takjub memandangnya.

Manik matanya terus memandang kearah jendela luar, seakan akan pemandangan yang baru dilihatnya membuat perasaannya lebih baik dan Lea merasa harus ikhlas menerimanya, mungkin saja ini keputusan yang terbaiki.

"Pak, Bu. Lea Pindah ke sekolah mana?". Tanya Lea penasaran dengan sekolah yang akan di tempatinya untuk belajar meraih cita citanya

"Nanti Kamu juga tahu sendiri nduk, intinya selama disana kamu jangan lupa ibadah, sholat lima waktunya gk boleh ditinggalkan. Jangan melakukan hal hal yang bisa membuat Bapak dan Ibu kecewa ya". Ujar Bu wati mengelus rambut putrinya dengan tersenyum manis menatapnya

Lea hanya mengangguk pasrah mendengar

pernyataan yang disanpaikan oleh ibunya.

Lea hanya membayangkan bagaimana sekolahnya nanti, pasti di kota sekolahnya bagus dan juga teman temannya yang baik. Milea hanya berharap jika semuanya berjalan lancar sesuai yang dia harapkan.

Tak terasa setelah beberapa jam mereka menempuh perjalanan untuk menuju ke kota, akhirnya mereka telah sampai di stasiun kota.

Di kota ini Lea akan menghabiskan pendidikannya selama beberapa tahun kedepan, tetapi yang membuat Lea sedikit heran. Mengapa barang bawaan Ibu dan Bapaknya tak sebanyak dirinya.

Mereka pun akhirnya menaiki taksi untuk menuju ke sebuah alamat yang tertera pada kartu nama yang di pegang oleh Pak Heru.

Taxi yang mereka tumpangi pun telah sampai dialamat tujuan mereka.

"Loh, ini rumah siapa Bu, Pak?". Tanya Lea bingung

Di depannya berdiri sebuah rumah mewah dengan pagar yang menjulang tinggi, apakah ini salah alamat atau Taksi yang mereka tumpangi tadi salah menurunkan. Fikiran Lea nampak tidak tenang saat ini, ia takut bahwa mereka tersesat di kota besar.

"Ini rumah sahabat Bapak Nduk, ayo kita masuk saja". Ucap Pak Heru melangkahkan kaki menuju ke rumah tersebut, mengajak anak dan juga istrinya.

Pak Heru langsung membunyikan bel rumah tersebut, hingga akhirnya pintu di buka oleh pelayan rumah. Mereka di sambut dengan baik, mempersilahkan masuk dan duduk di ruang tamu.

Lea merasa sedikit tidak nyaman, dia nampak gusar meneliti setiap sudut ruangan rumah tersebut.

Hingga dia melihat dan mengamati sebuah foto anak laki laki yang ada didalam foto tersebut, refleks senyum Lea mengembang tanpa di sadari oleh dirinya sendiri.

"Tampan, apa dia juga bersekolah di sekolah baruku nanti ya". Gumam Lea sembari menatap Foto tersebut

"Eh Heru, apa kabar kamu? Ya ampun lama ya kita udah gk ketemu". Ucap lelaki paruh baya yang baru datang dari arah tangga dan langsung mejabat tangan Heru dan Wati secara bergantian.

"Ini anakmu Her? si Lea yang kecil itu, wah udah gede dan sangat cantik ya sekarang". Ujar lelaki paruh baya itu tersenyum menatap Lea

Lea hanya tersenyum manis dan ikut menjabat tangan lelaki paruh baya tersebut, yang diketahui lelaki itu adalah Bapak Herman Mahendra, sahabat dari Pak Heru.

Setelah itu disusul oleh seorang wanita paruh baya yang masih sangat cantik, kulitnya masih terlihat kencang meski sudah memasuki usia lanjut.

Wanita itu langsung memeluk Ibu Wati, dan berjabat tangan kepada Pak Heru.

"Ini Milea? Ya Ampun Cantik sekali, dulu tante sering ke rumah kamu loh". ujarnya dengan antusias

"Hemm.. Iya tante". Ujar Lea tersenyum kikuk

"Sebentar dulu ya, Saya mau panggil anak kami dulu dikamarnya". Ucap wanita tersebut melangkah pergi ke atas untuk memanggil anaknya.

Wanita paruh baya tersebut bernama Indah, Istri dari Herman Mahendra.

Toookk...

Tokkkk..

Tokkk....

"Leon.. Bangun Leon" Teriak Bu Indah memanggil putra semata wayangnya.

Tidak ada jawaban saat Bu Indah mengetuk pintu kamar putranya, akhirnya tanpa basa basi lagi Bu Indah langsung saja masuk ke kamar itu.

Saat masuk sudah terlihat bahwa putranya masih tertidur dengan nyenyak diatas ranjangnya.

Bu Indah sedikit geram dengan tingkah laku Leon saat ini, jam sudah menunjukan dimana hari sudah siang. Tapi Leon masih asyik tertidur dan belum bangun juga meski sudah dipanggil panggil.

Bu Indah yang melihat keadaan itu, langsung menarik selimut yang menutupi tubuh Leon dengan cepat seraya membuka jendela kamar.

"Mama ini apa apaan sih, ini kan hari minggu sekolah Leon juga Libur. Arrgghh.. Mama mengganggu aja, Leon masih ngantuk ni". Keluh Leon yang tidak suka mamanya mengganggu acara tidurnya.

"Bangun sekarang, ada yang mau Mama dan Papa kenalin sama kamu. cepat bangun".

"Iiiss.. Leon malas mau kenalan sama orang, Udah ah sana Leon mau lanjut tidur". Ujar Leon akan menarik selimutnya kembali

"Bangun sekarang, atau semua fasilitas yang mama dan papa berikan akan mama sita". Ancam Bu Indah

"Arrggg... Selalu saja jurusnya hanya mengancam Leon, kalau Leon gk menuruti perkataan mama. Iya iya, ini Leon bangun. Tapi Leon mandi dulu, sana mama tunggu di bawah aja". Ucap Leon menyetujui ucapan mamanya dengan teramat terpaksa.

"Nah gitu dong, Mama tunggu di bawah ya. cepatan mandinya, 10 menit lagi harus sudah selesai". Ujar Bu Indah pergi

"Iya iya, dasar mama bawel". Gerutu Leon

...****************...

Di Ruang Tamu terlihat adanya perbincangan diantara mereka

"ishh mana sih tuh anak lama banget". Ucap Bu Indah

Sudah tiga puluh menit berlalu tapi Leon belum menampakkan batang hidungnya, saat hendak melangkah memanggil kembali. Leon muncul dari atas. Sedang Berdiri dan menatap mereka semua dengan tatapan yang tidak bisa di tebak.

Manik mata Lea seketika terpesona melihat Aura Ketampanan yang Leon punya, Lea selalu menatap Leon tanpa teralihkan.

Leon menuruni tangga dengan gaya coolnya, dia berusaha cuek walau sebenarnya hatinya bertanya tanya mereka ini siapa?

Leon bersalaman dengan mereka, seraya tersenyum mencium tangan Pak Heru dan juga Bu Wati.

Namun saat Leon melihat Lea, dia langsung berdiri memasang wajah cuek dan super dingin kepada Lea.

Lea mengerutkan dahi, bingung dengan sikap Lelaki tersebut.

Hilang sudah Rasa kagum kepadanya, saat melihat tingkah leon yang seperti itu.

"Nak itu Milea, Anaknya Pak Heru dan Bu Wati sahabat Papa di desa". Ujar Bu Indah memperkenalkan

"ohh iya". Jawab Leon dingin

"Ma, mereka siapa?". Akhirnya Leon bertanya pada mamanya karena penasaran

"Mereka itu akan jadi keluarga baru kamu?". jawab Bu Indah tersenyum manis ke arah putranya

"Maksud Mama??"

Terpopuler

Comments

Manoy Cagar

Manoy Cagar

mampirrrr

2023-10-01

0

lihat semua
Episodes
1 Pindah Ke Kota
2 Kesepakatan Bertunangan
3 Acara Pertunangan
4 Hari Pertama Bersekolah
5 Cemburu?
6 Akad Nikah
7 Apakah Leon Cemburu?
8 Terpesona
9 Suami Istri sama sama GaJe
10 Bertemu Devan di Toko Buku
11 Kejadian memalukan
12 Maaf
13 Awas Lo Ya!
14 Rawwrrr...
15 Drama Salah Mobil
16 Kejadian Lea yang tak terlupakan
17 Tiap Hari tanpa berdebat
18 Masalah Baru
19 Kejadian di Sekolah
20 Hukuman Lea dari Leon
21 Mulai Cemburu
22 Tidak pernah akur
23 Pindah
24 My First Kiss
25 Amarah Leon
26 Mencari Lea?
27 Di Hukum
28 Hanya Satu Juta
29 Tragedi Leon di sekolah
30 Cemburu telah tiba
31 Rencana Lea
32 Datang nya Mertua
33 Mencari Cara
34 Mimpi
35 pasangan nggak jelas
36 campuran
37 Drama cincin hilang
38 Leon VS Devan
39 Jatuh Pingsan
40 Ruangan UKS
41 Simpan Rahasia Ini!
42 Jatuh Bersama
43 Lika liku pertemanan
44 Karena Lo suami Gue!
45 Ajari Berenang
46 Tenggelam
47 Hampir
48 Berita hura hara di sekolah
49 Perasaan Lea
50 Suami di atas kertas?
51 Gue Cinta sama Lo!
52 Ke rumah Marsha
53 menyusul Lea ke desa
54 berbaikan
55 Satu hari di desa
56 akan memberitahu hubungan?
57 Berpacaran
58 Mencari keberadaan Lea 2
59 Mengumumkan status
60 Satu Sama
61 Akhirnya
62 Jangan!!
63 pasangan GJ
64 Program Pertukaran pelajar
65 Lea melawan Marsha
66 Leon Kesal
67 di beri izin
68 Astaga Dragon
69 Perasaan mengganjal
70 Pertandingan
71 Cemburu Buta
72 Bucin Akut
73 Rahasia Orang Tua Lea
74 ingin Menyusul
75 Cakra
76 Part campuran
77 bertemu kembali
78 Drama sekolag
79 Kesedihan Putra
80 Tangisan Putra
81 terungkap?
82 Terungkap
83 Isi surat
84 Rahasia antara Leon dan Devan?
85 Taruhan
86 Rindu Mama
87 Rahasia Marsha?
88 Di lapangan
89 Masalah
90 Hamil?
91 Ternyata?
92 Keharmonisan Keluarga
93 acara di kolam renang
94 Kisah kasih di sekolah
95 Baku Hantam
96 Ulah dari Marsha
97 di sekolah
98 Kesedihan Sisil
99 Misi pencarian ketiga preman
100 Berbaikan
101 Mengungkapkan yang sebenarnya
102 Tragedi kolam renang
103 Di taman
104 Amnesia?
105 Pura pura Amnesia
106 Di rumah sakit
107 Part Campuran
108 Tiara adalah...
109 Kabar buruk
110 Kesedihan Lea yang mendalam
111 perasaan yang terguncang
112 ketahuan
113 Rencana Marsha
114 Jatuh Pingsan
115 Hamil?
116 kembali beraktifitas lagi
117 Berita yang menghebohkan
118 Rencana Home schooling
119 Usaha yang gagal
120 sosok misterius
121 Kedatangan Bapak
122 terungkap
123 Jatuh Pingsan
124 First date?
125 Ngidam yang pertama kali
126 Ulah Marsha
127 Hukuman Marsha
128 tentang marsha
129 Rahasia Mutia
130 Menyusun rencana
131 Ngidam 2
132 Ngidam Aneh
133 Misi di mulai
134 Periksa kandungan
135 ke rumah Marsha
136 Back to Home
137 Romantisnya Leon
138 suasana pagi ini
139 Marsha minta maaf?
140 Sisil dan Devan jadian
141 cari kesempatan
142 sikap aneh Mutia
143 Ngidam di sekolah
144 Alasan Mutia
145 Datang Ke Rumah
146 Keterpurukan Putra
147 menghibur Putra
148 mengunjungi Putra
149 hujan
150 Tidak bisa jauh jauh
151 Perpisahan sekolah
152 perjuangan ketiga jomblo
153 acara
154 Menjadi Maba Baru
155 Ketahuan Marsya
156 Di rumah Marsya
157 pernikahan Leon ketahuan?
158 Naskah tanpa judul
159 Rencana Marsya(Yang gagal)
160 Sial atau beruntung?
161 Mencari Sarapan
162 Campuran
163 melahirkan
164 Leo Putra Pratama
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Pindah Ke Kota
2
Kesepakatan Bertunangan
3
Acara Pertunangan
4
Hari Pertama Bersekolah
5
Cemburu?
6
Akad Nikah
7
Apakah Leon Cemburu?
8
Terpesona
9
Suami Istri sama sama GaJe
10
Bertemu Devan di Toko Buku
11
Kejadian memalukan
12
Maaf
13
Awas Lo Ya!
14
Rawwrrr...
15
Drama Salah Mobil
16
Kejadian Lea yang tak terlupakan
17
Tiap Hari tanpa berdebat
18
Masalah Baru
19
Kejadian di Sekolah
20
Hukuman Lea dari Leon
21
Mulai Cemburu
22
Tidak pernah akur
23
Pindah
24
My First Kiss
25
Amarah Leon
26
Mencari Lea?
27
Di Hukum
28
Hanya Satu Juta
29
Tragedi Leon di sekolah
30
Cemburu telah tiba
31
Rencana Lea
32
Datang nya Mertua
33
Mencari Cara
34
Mimpi
35
pasangan nggak jelas
36
campuran
37
Drama cincin hilang
38
Leon VS Devan
39
Jatuh Pingsan
40
Ruangan UKS
41
Simpan Rahasia Ini!
42
Jatuh Bersama
43
Lika liku pertemanan
44
Karena Lo suami Gue!
45
Ajari Berenang
46
Tenggelam
47
Hampir
48
Berita hura hara di sekolah
49
Perasaan Lea
50
Suami di atas kertas?
51
Gue Cinta sama Lo!
52
Ke rumah Marsha
53
menyusul Lea ke desa
54
berbaikan
55
Satu hari di desa
56
akan memberitahu hubungan?
57
Berpacaran
58
Mencari keberadaan Lea 2
59
Mengumumkan status
60
Satu Sama
61
Akhirnya
62
Jangan!!
63
pasangan GJ
64
Program Pertukaran pelajar
65
Lea melawan Marsha
66
Leon Kesal
67
di beri izin
68
Astaga Dragon
69
Perasaan mengganjal
70
Pertandingan
71
Cemburu Buta
72
Bucin Akut
73
Rahasia Orang Tua Lea
74
ingin Menyusul
75
Cakra
76
Part campuran
77
bertemu kembali
78
Drama sekolag
79
Kesedihan Putra
80
Tangisan Putra
81
terungkap?
82
Terungkap
83
Isi surat
84
Rahasia antara Leon dan Devan?
85
Taruhan
86
Rindu Mama
87
Rahasia Marsha?
88
Di lapangan
89
Masalah
90
Hamil?
91
Ternyata?
92
Keharmonisan Keluarga
93
acara di kolam renang
94
Kisah kasih di sekolah
95
Baku Hantam
96
Ulah dari Marsha
97
di sekolah
98
Kesedihan Sisil
99
Misi pencarian ketiga preman
100
Berbaikan
101
Mengungkapkan yang sebenarnya
102
Tragedi kolam renang
103
Di taman
104
Amnesia?
105
Pura pura Amnesia
106
Di rumah sakit
107
Part Campuran
108
Tiara adalah...
109
Kabar buruk
110
Kesedihan Lea yang mendalam
111
perasaan yang terguncang
112
ketahuan
113
Rencana Marsha
114
Jatuh Pingsan
115
Hamil?
116
kembali beraktifitas lagi
117
Berita yang menghebohkan
118
Rencana Home schooling
119
Usaha yang gagal
120
sosok misterius
121
Kedatangan Bapak
122
terungkap
123
Jatuh Pingsan
124
First date?
125
Ngidam yang pertama kali
126
Ulah Marsha
127
Hukuman Marsha
128
tentang marsha
129
Rahasia Mutia
130
Menyusun rencana
131
Ngidam 2
132
Ngidam Aneh
133
Misi di mulai
134
Periksa kandungan
135
ke rumah Marsha
136
Back to Home
137
Romantisnya Leon
138
suasana pagi ini
139
Marsha minta maaf?
140
Sisil dan Devan jadian
141
cari kesempatan
142
sikap aneh Mutia
143
Ngidam di sekolah
144
Alasan Mutia
145
Datang Ke Rumah
146
Keterpurukan Putra
147
menghibur Putra
148
mengunjungi Putra
149
hujan
150
Tidak bisa jauh jauh
151
Perpisahan sekolah
152
perjuangan ketiga jomblo
153
acara
154
Menjadi Maba Baru
155
Ketahuan Marsya
156
Di rumah Marsya
157
pernikahan Leon ketahuan?
158
Naskah tanpa judul
159
Rencana Marsya(Yang gagal)
160
Sial atau beruntung?
161
Mencari Sarapan
162
Campuran
163
melahirkan
164
Leo Putra Pratama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!