Lantai bawah.
Teo melangkahkan kakinya cepat, ia berniat untuk pergi ke ruang kerjanya, namun niatnya terhenti ketika ia mendengar suara asistennya, Lucas.
"Tuan... " Lucas memanggil Teo ragu.
Teo yang mendengar panggilan itu pun lantas berbalik dan menatap tajam asistennya itu. "Ada apa lagi?" Tanya Teo dingin.
"Saya mendapat kabar bahwa nona Olivia sedang berada di Amerika bersama seorang laki-laki." Lucas memberitahukan keberadaan Olivia. Teo yang mendengarnya seketika mengepalkan tangannya kuat.
"Kau yakin, Lucas? Atau mungkin anak buahmu salah lihat. Olivia tidak mungkin bersama laki-laki, aku yakin itu." Ucap Teo semakin dingin. Ia sama sekali tidak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh asistennya tersebut, karena ia sangat yakin Olivia begitu mencintainya, ia pergi karena gadis sialan itu, bukan karena ia sudah memiliki laki-laki lain.
"Tidak, tuan. Anak buah saya tidak mungkin salah lihat." Sahut Lucas sedikit menunduk, tidak ingin melihat tatapan mata yang di berikan oleh Teo kepadanya.
"Baiklah, awasi terus dia, jika terjadi sesuatu sama dia, kau yang akan menanggung akibatnya." Perintah Teo membuat Lucas seketika menelan salivanya kasar.
"Baik, tuan." Sahut Lucas.
"Kau boleh pergi sekarang." Ucap Teo dengan tatapan matanya yang tak lepas dari wajah asistennya tersebut.
"Kalau begitu saya permisi dulu, tuan." Lucas berpamitan, ia hanya mendapat anggukkan kepala dari Teo, setelah itu Lucas pun berbalik dan pergi melangkahkan kedua kakinya meninggalkan mansion mewah itu. Sementara Teo, ia bergegas melangkahkan kedua kakinya kembali menuju ruang kerjanya.
***
Ruang kerja.
Teo duduk di kursi kebesarannya, jari jemarinya mengetuk-ngetuk meja kerja, pandangannya lurus ke depan, menatap sebuah photo dirinya bersama seorang wanita cantik yang tak lain adalah Olivia, kekasihnya sedari SMA.
Kenangan manis bersama sang kekasih mulai menghantui Teo saat ini, senyuman manisnya, kelakuan manjanya, tingkahnya yang selalu membuat Teo gemas mulai berputar di kepala Teo dan membuat hati Teo sakit sekaligus marah.
Aku akan pergi, jangan mencariku, berbahagialah bersama Rae. Dia gadis baik, dan juga dia sangat mencintaimu, Teo. Aku harap kalian bahagia.
Itulah ucapan terakhir sang kekasih kepada Teo dan hal itu juga yang menyebabkan Teo sangat membenci Rea. Teo berpikir jika Rea sudah mengancam kekasihnya dan membuat kekasihnya takut sehingga ia memutuskan untuk pergi dari kehidupannya. Seberapa pun Teo berusaha untuk mencegah kekasihnya, namun itu sama sekali tidak berhasil. Sang kekasih tetap memilih untuk pergi meninggalkan dirinya.
"Rea, aku pastikan kamu menderita seumur hidupmu. Kamu sudah menghancurkan kebahagiaanku dengan Olivia, aku bersumpah, aku akan membuatmu membayar semuanya." Batin Teo sembari mengepalkan tangannya kuat. Aura dingin itu kembali menyelimuti diri Teo, amarahnya pun kembali memuncak ketika ia mengingat bahwa penghancur kebahagiaannya bersama Olivia adalah Rea, adik tiri kekasihnya sendiri.
"Olivia, aku pasti akan menunggumu kembali. Sampai kapanpun aku akan tetap menunggumu." Lirih Teo sambil meraih bingkai photo dirinya bersama sang kekasih. "Aku tidak percaya jika kamu sedang bersama laki-laki lain sekarang, aku yakin anak buah Lucas pasti salah orang." Teo mengusap bingkai photo itu, sudut bibirnya terangkat sedikit ke atas. "Kamu sangat mencintaiku, kamu pergi karena wanita sialan itu, bukan karena laki-laki lain. Aku yakin itu." Teo kembali meletakkan bingkai photo itu di atas meja kerjanya. Kedua tangannya kembali terkepal kuat menahan amarah yang ada dalam dirinya. "Rea! Nikmatilah penderitaanmu." Ucapnya penuh amarah.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Nasya Lau
padahal mungkin saja Olivia bosan dengan dirimu Teo
2023-08-02
0
Nasya Lau
dasar laki-laki bodoh si Teo ini
2023-08-02
0
Dwi Sari
semangat author
2023-05-26
0