Porak Poranda

Pagi pagi sekali, Dermawan muda sudah berada di kampus demi menunggu penjual bubur cantik. Sudah lebih 10 menit dia duduk di bangku taman kampus sambil melihat arah gerbang, tapi sayang Rissa tak kunjung datang.

"Apa Rissa tidak kuliah hari ini?" Dermawan muda terus melihat ke depan gerbang, berharap hari ini bertemu Rissa.

Senyum Dermawan mengambang, saat mendengar suara jajakan bubur sehat terdengar mulai jelas. Dia yakin itu Rissa dan benar saja, Rissa muncul dengan membawa plastik berisi bubur Ayam di tangannya . Tidak ingin membuang waktu, Dermawan lalu memanggilnya

"Rissa"

Rissa menoleh dan melihat Dermawan berlari menghampirinya.

"Mas,, ada apa?" tanya Rissa

"Aku kira kamu tidak jualan hari ini" ucap Dermawan

"Ohh,, hari ini aku masih jualan mas, sebenarnya hari ini libur kuliah tapi aku tetep jualan aja. Ada apa? mau beli bubur ku?" tanya Marissa

"Iya,, aku ingin membeli semua bubur mu hari ini" ucap Dermawan dengan tersenyum

"Hah? beneran mas? untuk apa? ini masih banyak loh" ucap Marissa

"Untuk ibu ku,," jawab Dermawan

"Sebanyak ini?" tanya Marissa dengan bingung

"Iya,, Emm,, Kemarin Ibu ku mencicipi bubur buatanmu dan ibu ku suka" jawab Dermawan

"Memang ibu mas mau makan sebanyak ini?" tanya Rissa

"Enggak sih, Kamu ada kerjaan gk Ris setelah ini?" tanya Dermawan

"Gak sih mas, cuma nanti mau ke pasar aja, belanja bahan jualan. kenapa mas?" tanya Rissa

"Kalau kamu gak keberatan, Ibu ku ingin bertemu dengan mu, dia ingin tau bagaimana kamu bisa membuat bubur seenak ini" ucap Dermawan.

Rissa berkerut kening, dia berfikir ibu Dermawan akan meminta resep dan ikut berjualan bubur seperti nya

"Mau jualan bubur juga?" tanya Rissa

"Ah enggak, bukan itu, ibu hanya ingin tau. Lagian ibu ku sakit, dia tidak bisa bekerja lagi seperti dulu" ucap Dermawan

"Ohhh gitu,, ya sudah ayo kita temui ibu mu" jawab Rissa

Dermawan tidak menyangka jika membujuk Rissa tidak lah sulit. Tidak ingin membuang waktu, kemudian Dermawan mengajak Rissa ke rumah sakit. Lalu Rissa di boncengin Dermawan dengan sepeda ontelnya.

"Kamu gak papa kan naik sepeda gini Ris?" tanya Dermawan

"Gak papa mas, daripada jalan kaki" jawab Rissa

"Gak malu?" tanya Pemuda itu lagi

"Udah biasa mah kayak gini, di desa dulu aku sering boncengan sama temen temen ku naik sepeda" jawab Rissa

Keduanya terus berbincang sampai akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Dermawan membawakan bubur bubur Rissa yang sudah dia beli dan membawanya menuju ke ruang inap Ibu nya. Setelah sampai ruang inap mereka masuk, dan Rissa melihat seorang wanita paruh baya terbaring lemah di temani seorang suster rumah sakit.

"Assalamualaikum bu" ucap Dermawan kemudian mencium tangan ibunya, sementara Rissa masih berdiri mematung

"Wa'alaikumsalam,, kamu sudah datang,," ucap Ibu dengan suara lemah

"Iyah,, Awan datang bersama Rissa,,, itu dia..." Dermawan menunjuk Rissa, lalu gadis itu tersenyum dan menghampiri Ibu Dermawan

"Selamat pagi bu,,, Saya Rissa" sapa Rissa dengan tersenyum ramah

"Pagi Rissa, saya ibu Wina,, ibunya Awan" jawab Ibu Wina

Rissa tersenyum lagi

"Memang cantik" ucap Ibu Wina saat melihat Rissa untuk pertama kali

"Ibu belum makan kan? ini awan belikan bubur Rissa lagi bu. Ibu makan ya" ucap Awan

"Iya" Jawab Ibu

"Sus, ini ada 15 bubur ayam lagi, ambil lah dan bagikan dengan yang lain" ucap Dermawan

"Alhamdulillah, terima kasih. Kalau begitu saya pamit ya bu Wina,, tuan Awan" ucap Suster lalu pergi membawa bubur ayam yang di berikan Dermawan untuknya dan teman teman lainnya.

Ada rasa kagum di hati Rissa pada sosok Dermawan. Pemuda itu terlihat begitu baik, dan sangat telaten menyuapi ibunya. Tanpa terasa Rissa meneteskan air matanya karena gadis itu teringat akan kedua orang tuanya.

"Loh,, Rissa kenapa menangis?" tanya Ibu Wina

Cepat cepat Rissa menghapus air matanya, lalu kembali tersenyum

"Gak papa bu, jadi kangen Ibu dan ayah saya" jawab Rissa.

"Memangnya mereka tinggal dimana?" tanya Ibu Wina dan Rissa langsung terdiam. Sedang Dermawan dan Ibu Wina menatap Rissa dengan rasa penasaran

"Emm,, Kedua orang tua saya sudah tiada bu,,," jawab Rissa

deg!

"Maaf,, ibu membuat kamu sedih yah,, ibu tidak ada maksud begitu Ris" ucap Ibu Wina

"Tidak apa apa bu,,, saya mengerti" jawab Rissa

"Jadi kamu tinggal dengan siapa di kota ini?" tanya Ibu Wina

"Saya merantau bu sejak masuk kuliah, kakak saya ada di Semarang dengan keluarga kecilnya. Saya sendiri ngontrak di dekat kampus bu" jawab Rissa

"Jadi kamu jualan bubur ini buat kebutuhan kamu sehari hari?" tanya Dermawan, dan Rissa mengangguk

"Iya mas, mau kerja part time gak bisa, kan jadwal kuliah regular padat, tugasnya banyak. Jadi gak ada waktu untuk cari kerja lain. Yang bisa Rissa lakuin ya cuma jualan" jawab Rissa

Dermawan tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan Rissa selama ini, gadis yatim piatu yang hidup sendiri di kota orang dan harus bekerja keras sendiri demi mencukupi kebutuhannya.

"Tidak perlu kaget begitu mas, begini saja saya sangat bersyukur. Apalagi bisa kuliah di kampus kedokteran. Saya ingin mewujudkan impian saya dan kedua orang tua saya, saya ingin menjadi dokter dan bisa membantu orang banyak" ucap Rissa dengan tersenyum

Makin porak poranda hati Dermawan saat tau betapa mulia keinginan Rissa. Meski mereka baru kenal 3 hari, rasanya sudah seperti lama kenal dan timbul rasa ingin melindungi.

"Sungguh mulia keinginan mu nak,,, ibu doakan semoga cita citamu terkabul" ucap Ibu Wina

"Aamiin,, terima kasih bu doanya" Ucap Rissa

Mereka banyak bicara, saling bertukar cerita. Ternyata semakin mengenal sosok Rissa semakin membuat Dermawan terpesona. Gadis itu sangat pandai mengambil hati ibu nya, bahkan dia merasa tidak di perlukan lagi karena Ibunya Wina begitu asyik bercerita bersama Rissa.

Sudah lebih 1 jam Rissa berada di sana, Dermawan baru ingat jika gadis itu sempat bilang akan belanja ke pasar. Lalu Dia mengingatkan kembali, siapa tau Rissa lupa. Kemudian Rissa pamit, karena dia memang harus pergi ke pasar untuk belanja bahan jualan.

"Awan anter Rissa dulu ya bu, ibu istirahat" ucap Dermawan

"Iya,, kalian hati hati ya" ucap Ibu Wina

"Iya bu" Lalu Dermawan dan Rissa pamit, setelah itu Ibu Wina memejamkan mata sambil tersenyum.

"Semoga Awan dan Rissa berjodoh, Aamiin"

.

.

.

.

.

Tenang bu,, doa mu terkabul 😁

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒈𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒌𝒍 𝑨𝒘𝒂𝒏 𝒕𝒉 𝒑𝒂𝒑𝒂 𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒍𝒊𝒏𝒈𝒌𝒖𝒉

2024-03-16

0

N_ariya

N_ariya

gimana gk terkabul Thor,,,

yg bikin cerita othor sendiri,,, wkwkwk 😜

2023-05-21

5

Reza Indra

Reza Indra

👍🏻👍🏻👍🏻🧡🧡❤🧡🧡😘😘😘😘

2023-05-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!