Dendam Dan Cinta

Dendam Dan Cinta

Awal Pertemuan

Sepasang iris seindah mutiara milik seorang gadis bersurai coklat terang bergerak dengan gusar. Memperlihatkan kecemasan serta keresahan yang melanda dirinya, gadis itu berjalan mondar-mandir dilantai kamarnya sambil menggigit ujung kukunya.

Sesekali wajahnya mendongak menatap langit-langit kamarnya. Dahinya yang halus berkerut semakin dalam, pikirannya melayang jauh. Membawanya mengingat pada peristiwa yang Ia alami beberapa jam yang lalu

Flashback:

Gadis itu berjalan dalam keheningan malam, dibawah sinar bulan yang temaram. Tidak ada cahaya sama sekali, bulan memilih bersembunyi dibalik awan hitam yang gelap. Membuat suasana malam yang sunyi menjadi begitu mencekam.

Sesekali gadis berparas jelita itu menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, melirik kebelakang menggunakan ekor matanya. Takut bila ada orang yang berniat jahat padanya.

'Hufffttt' Gadis itu dapat menghela nafas lega, keadaan aman-aman saja dan sejauh ini masih baik-baik saja.

Gadis itu mengentikan langkahnya, wajahnya mendongak menatap langit. Awan hitam menenggelamkan sang dewi malam dan cahayanya yang terang lenyap ditelan kegelapan malam.

Tidak biasa memang. Tidak ada yang salah karena ini hanya gejala alam biasa, dan dunia belahan mana pun pasti pernah mengalaminya.

Jlederrr ... !!! ...

Petir menyambar diiringi gemuruh yang menggelegar di atas sana. Sejenak memberi terang pada dunia yang gelap namun secara bersamaan. Dan suara gelegarnya memberi rasa ketakutan yang mencekam pada setiap manusia yang masih terjaga malam ini*.

Tetesan-tetesan air hujan mulai berjatuhan, membasahi langit kota Seoul malam ini. Seakan-akan menumpahkan segala kesedihannya, membuat tubuh mungil gadis itu basah kuyup karenanya.

Tidak ingin membuat tubuhnya semakin basah kuyup. Ia segera berlari dan mencari tempat untuk berteduh. Ia berlari tanpa memperhatikan sekelilingnya, hingga Ia tidak menyadari jika ada sebuah mobil yang berkecepatan tinggi melaju cepat kearahnya.

Sampai Ia melihat sorot lampu yang terang, menyilaukan matanya saat Ia menolehkan kepalanya. Membuat kedua matanya terbelalak sempurna, ponsel yang berada di dalam genggamannya terlepas dan jatuh begitu saja. Hancur menjadi kepingan-kepingan kecil.

"AAAAHHHHH!!"

Gadis itu menjerit histeris, kedua lengannya Ia letakkan di depan wajahnya. Mobil itu dan tubuhnya hanya berjarak beberapa meter saja, sampai akhirnya..

"Seseorang menyambar tubuhnya dan meloloskannya dari maut yang hampir saja merenggut nyawanya. Gadis itu segera membuka matanya, terbelalak saat menyadari ada wajah asing terpampang jelas dihadapannya dalam jarak yang begitu dekat.

Hanya beberapa centi saja hingga Ia bisa merasakan hembusan nafas orang yang saat ini masih memeluk tubuhnya. Sampai Ia menyadari sesuatu, Ia segera mendorong tubuh orang itu dan sedikit menjauh darinya*.

"Omo!! Siapa kau?! Berani-beraninya kau memelukku, pasti kau messum ya?" Ucap gadis itu yang seakan-akan tidak punya rasa terimakasih.

"Apa kau bilang?!" Membuat orang itu yang seorang laki-laki membelalakkan mata mendengarnya. Dahinya berkerut sambil menatap gadis itu tidak percaya

"Messum!!" ucap gadis itu sekali lagi

"Apa kau bercanda, Nona? Jelas-jelas aku baru saja menyelamatkan nyawamu. Apa kau sadar, jika aku tidak datang tepat waktu. Pasti tubuhmu sudah hancur digilas oleh mobil itu. Dan bukannya ucapan terimakasih, kau malah menuduhku mesum.?" Ujarnya pada gadis itu, kekesalan terlihat jelas diraut wajahnya.

"Tapi aku kan tidak memintamu untuk menyelamatkanku." Tukasnya.

"Terserah, jika kau sudah bosan hidup. Sebaiknya segera pergi ke liang lahat saja." pemuda itu berbalik dan berlalu begitu saja, meninggalkan gadis itu.

Dan disaat itu pula Ia melihat ada darah yang mengalir dari lengan kirinya. Tidak ingin merasa bersalah dan berhutang budi pada pemuda asing itu, Ia segera menyusulnya

"Tunggu." Ditariknya lengan pemuda itu, sontak saja Ia berbalik. Kedua matanya terbelalak melihat ada cairan kental berwarna merah segar mengalir dari dahinya.

"Apa?" Ucap pemuda itu dingin.

"Hei kau terluka." Gadis itu memekik kencang. pemuda itu melirik lengannya yang dipegang oleh gadis tersebut. Merasa tidak suka Ia pun segera menepis dan menghempaskan tangan itu dengan kasar.

"Tidak usah sok baik, Nona. Aku tau dan aku sangat paham dengan tabiat gadis sepertimu. Semoga ini pertemuan dan terakhir kita, karna bertemu denganmu adalah bencana." Ujar pemuda itu dan berlalu begitu saja.

"YAKKK!!" Gadis itu berteriak namun dihiraukan begitu saja oleh pemuda tersebut.

Setelah beberapa saat, timbul kecemasan di hati kecilnya. Karena bagaimana pun juga Ia terluka karena dirinya, dan jika tidak ada pemuda itu. Entah apa yang akan terjadi padanya. Mungkin Ia hanya tinggal nama.

Flashback End:

"AARRKKKHHH!! PEMUDA ITU LAMA-LAMA MEMBUATKU GILA."

Pintu kamar gadis itu terbuka dengan paksa hingga menimbulkan dentuman yang cukup memekatkan telinga, hampir saja gadis itu terkena serangan jantung dadakan.

"YAKK!! APA KALIAN INGIN MEMBUNUHKU, EO?" Teriaknya marah. Sedangkan dua orang pria dan wanita yang masih berdiri diambang pintu hanya bisa menundukkan wajahnya.

"Maaf, Nona. Tadi kami pikir ada apa-apa dengan Anda. Karena ada berteriak begitu kencang." jelas si perempuan yang tak lain dan tak bukan adalah pelayan yang bekerja di rumah gadis itu.

"Alasan, aku baik-baik saja. Sudah keluar sana." Pintanya dingin, kedua orang itu mengangguk mengerti "Ehhh tunggu." Namun langkah merela harus terhenti.

"Ada apa, Nona? Apa ada yang Anda butuhkan?" Tanya wanita berseragam layaknya seorang pelayan.

"Tidak!! Aku hanya ingin bertanya, apakah tamu kakakku yang dari Jepang telah pulang?"

"Maaf, Nona Muda. Saya rasa belum, karena pintu kerja Tuan muda masih tertutup rapat dan dijaga ketat oleh anak buahnya." Si pria memberikan penjelasan pada gadis itu yang ternyata seorang Nona Muda.

"Aku mengerti. Keluarlah." Pinta Gadis itu sekali kagi.

"Baik Nona."

Stella Jung, Memangnya siapa yang tidak mengenal gadis itu, Putri bungsu dari keluarga terpandang yang memiliki perusahaan terbesar di seluruh Asia. Ia hidup dan tinggal bersama kakak laki-lakinya yang bernama Jacky Jung, kedua orang tuanya meninggal saat Ia baru saja menginjak usia 16 tahun.

Kematian mereka sangatlah tidak wajar, orang tua Stella meninggal karena terbunuh. Dan parahnya lagi, mereka terbunuh tepat di depan mata gadis itu hingga menghantarkannya pada trauma yang berkepanjangan.

Namun sayangnya Stella tidak tau siapa orang yang dengan tega telah membunuh kedua orang tuanya. Sedangkan kakak laki-lakinya meneruskan bisnis keluarganya yang kini tumbuh dengan pesatnya, dan tanpa sepengetahuan Stella.

Jacky juga memiliki pekerjaan lain, pekerjaan yang bertentangan dengan hukum. Dan tanpa Stella sadari, Jacky menyimpan sebuah rahasia besar darinya.

Rahasia yang mungkin akan menjadi bom waktu untuk mereka berdua bisa saling membenci jika itu sampai terungkap. Jacky menyimpannya dengan sangat rapi agar Stella tidak pernah dan tidak akan pernah mengetahuinya. Bukan karna takut kehilangan adiknya, melainkan apa yang Ia miliki saat ini.

.

.

"Steven, apa yang terjadi padamu?"

Xi Jia terkejut saat melihat kepulangan adiknya dalam keadaan yang cukup berantakan. Tubuhnya basah kuyup, ada bekas darah yang telah mengering di wajah dan lengannya. Jia menghampiri Steven kemudian melepas kain putih yang melingkar di dahinya, sebuah luka tampak di pelipis kirinya

" Ahhh." Pemuda itu meringis menahan sakit saat Jia menyentuh lukanya.

" Uhh, sakit ya?"

" Tentu saja sakit, Jir. Kau sudah tau ini luka kenapa malah disentuh." Protes Steven dengan raut wajah kesal.

Jia menyikapinya dengan tersenyum tiga jari."Maaf, Jie-Jie tidak tau jika sesakit itu rasanya." Ucapnya.

Jia menuntun Steven menuju sofa, diraihnya jaket levis yang telah basah kuyup dari tubuhnya menyisakan t-shirt putih yang melekat pas ditubuh kekarnya "Tunggu disini, Jie-Jie akan segera kembali." Jia beranjak dan berlalu begitu saja. Meninggalkan Steven sendiri diruang tamu yang tidak terlalu luas itu.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Radya Arynda

Radya Arynda

semangaaaat💪💪💪💪💪

2023-04-15

1

Sumawita

Sumawita

Pasti seru nih cerita nya😘😘😘😘

2023-04-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!