sama-sama menghancurkan

"Sayang." Bima memeluk tubuh istrinya. Pandai sekali pria itu menyembunyikan hubungannya.

Naya hanya diam di pelukan suaminya. Hidungnya mencium bau lain di tubuh suaminya.

"Maaf, aku akan mengganti malam ini dengan besok malam ya." Bima mengecup pipi istrinya.

Bima membujuk istrinya dengan sentuhan-sentuhan kesukaan istrinya membungkam mulut Naya dengan cinta yang ia tunjukan meskipun hatinya sudah terbagi dengan wani lain di luar sana. Bukankah wajar bagi seorang pria memiliki lebih dari satu istri saja.

"Besok aku akan memberikanmu kejutan yang sangat manis."

.

Bagai petir menyambar pagi-pagi sekali Naya berteriak memanggil suaminya.

"Abimana!!!"

Teriakan itu terdengar penuh kemurkaan ini adalah kado terburuk sepanjang pernikahannya. Tanpa Naya mencari tau atau apapun seorang wanita muda mendatangi rumahnya pagi-pagi sekali dengan mengatakan jika suaminya sudah kembali menikah dengan wanita itu sebulan yang lalu. Dari kata menikah Naya sudah bisa menyimpulkan jika suaminya sudah meniduri wanita lain selain dirinya dan itu sukses membuatnya merasa harga dirinya di injak-injak oleh suaminya sendiri.

"Ada apa Say-" Bima mematung saat melihat Dewi dengan wajah pucatnya.

"Tak usah katakan apapun Bima. Baru semalam aku memperingatkanmu dan pagi ini kau sudah melakukannya." Tangan Naya mengepal kuat.

"Naya aku bisa jelaskan."

"Apa yang mau kau jelaskan Bima. Tentang Ja-lang ini?"

"Jaga ucapanmu Naya!"

"Heh yang harus kau jaga adalah kel-aminmu sialan." Naya tertawa. Tawa yang dipenuhi akan luka yang berdarah-darah.

"Naya. Aku mencintaimu tapi aku juga mencintainya." Bima menunduk.

Ia mengakui mencintai dua orang wanita sekaligus secara bersamaan. Cih siapa yang akan percaya.

"Aku sangat berbaik hati padamu Bima. Ceraikan dia sekarang maka aku akan menganggap tidak akan terjadi apapun." ucap Naya tegas.

"Naya kumohon jangan seperti ini. Dewi sedang sakit dia tidak memiliki siapapun selain aku." Bima sudah berlutut di hadapannya. Dewi sendiri hanya mematung di tempat ia duduk, menyaksikan pertengkaran suami istri itu.

"Baik. Maka ceraikan aku."

"Mama."

Disa berteriak memanggil, berlari serta memeluk Mamanya.

"Disa mohon jangan berbicara seperti itu. Kasihani Disa, jika Mama sudah tak mau menjadi istri Papa tak apa tapi tetaplah menjadi Mama Disa." Disa meraung memeluk ibunya, ini mimpi buruk bagi keluarganya.

Saat Disa tengah berbicara dengan Mamanya. Abimana menyuruh Dewi pulang dengan diantar oleh supirnya. "Pulanglah aku akan menghubungimu nanti." tak ada bentakan atau kemarahan justru Bima berkata sangat lembut pada istri mudanya. Membuat Dewi semakin jatuh cinta dengan pria itu.

"Pergilah ke kamarmu Sayang. Mama akan berbicara dengan Papamu." ujar Naya.

"Baik Ma, tapi mama janji kan tidak akan pergi dari rumah ini?"

"Ya Mama janji."

.

Tidak ada air mata meski hatinya hancur tidak berbentuk lagi. Naya harus tegar setidaknya untuk putrinya sendiri.

"Kau sudah menyadari kesalahanmu." Naya bertanya dengan melipat tangannya di perut.

Bima menganggukan kepalanya. "Ya aku menyadarinya dan aku minta maaf." Bima berujar lirih.

"Baiklah. Setelah aku berpikir dan mempertimbangkan semuanya aku tak jadi meminta cerai darimu."

"Terimakasih sudah memaafkanku. Aku yakin aku bisa menjadi suami yang adil bagi kalian." ingin rasanya Naya memberi cabai satu kilo pada mulut Bima yang tanpa adab.

"Siapa bilang aku memaafkanmu. Aku justru ingin ikut bersenang senang seperti dirimu." Naya menyeringai.

"Maksudmu.?"

"Kau benar Bima, kita perlu hiburan untuk pernikahan kita yang baik-baik saja. Kita perlu neraka untuk membakar keluarga kita yang sebelumnya hangat. Karna kau sudah membakar keharmonisan kita, aku berbaik hati ingin ikut membakar pernikahan kita agar secepatnya binasa. Aku sangat pandaikan. Kau pasti bangga pada istrimu yang serba bisa ini." Kali ini bibir Naya bergetar, ia tak kuat lagi untuk menahan tangis di matanya.

Ya Naya sudah bertekad dia juga akan turut serta mengundang neraka di rumah tangganya. Enak saja jika Bima yang merusaknya dan Naya harus memperbaiki ,rumah tangganya, Naya juga harus ikut serta menghancurkan.

Rasanya mengatakan semuanya pada keluarga besar mereka juga akan percuma. ayah Naya selalu berkata. "Pria menjadi seorang suami saat dirumah sedangkan di luar rumah mereka bukan milikmu lagi. dan sela suamimu masih memberikan hak-hakmu jangan mengakhiri pernikaha apapun yang terjadi kecuali suamimu sendiri yang menceraikanmu."

Baiklah Naya akan membuat Bima menceraikannya dengan kemauannya sendiri, untuk itu Naya hanya perlu ikut menambah api dalam rumah tangganya. naya akan mencari kayu bakar untuk menambah besar api dari percikan yang suaminya berikan.

"Mari sama-sama menghancurkan pernikahan kita."

Terpopuler

Comments

musdalifah tassa

musdalifah tassa

oo

2024-06-01

0

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

emak masih pantau

2023-10-19

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

DAN IBLIS ATAU SYAITAN TELAH BRHASIL MNGUASAI HATI & QALBU MEREKA..

2023-09-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!