First Kiss

" Ekhemm.. " Adrian memecahkan keheningan. Elsa yang mendengar nya hanya melirikan kedua matanya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

" Elsa... Aku ingin bertanya pendapat mu? boleh? " Adrian mulai mendekat ke arah Elsa.

Elsa mengangkat sebelah alisnya mendengar pertanyaan dari pria yang kini ada di sebelahnya.

" Aku bertanya padamu. Apa kamu mendengarnya? " tanya Adrian.

" Hah? " Elsa masih tidak mengerti apa yang Adrian tanyakan.

" Aku bertanya. Apa pendapat mu tentang diriku? aku tampan dan sebagainya, seperti itu. katakanlah. " Adrian dengan percaya dirinya memuji ketampanan sendiri.

Elsa membuang nafasnya dengan kasar, meletakan gelas yang ada di genggamannya. Sebelum menjawabnya Elsa memutari tubuh Adrian, kedua tangannya terlipat di depan dada, seraya berkata, " Kau memang tampan, sangat tampan, tubuh mu juga sangat ideal. Mmmm... kau terlihat sempurna. " Elsa menghentikan langkahnya tepat di hadapan Adrian.

Elsa mengatakan dengan polosnya, tanpa mengerti akibat dari perkataan nya itu. Tidak di pungkiri Elsa memang mengagumi pria yang ada di depannya, tetapi tidak terlintas sama sekali di pikirannya untuk menggodanya apa lagi berniat untuk memilikinya.

Elsa mengatakan pendapat nya sebagai seorang wanita, jadi dia berkata jujur. Ternyata jawabannya di salah artikan oleh Adrian.

Adrian yang mendengar pujian Elsa tersenyum lebar. " Sudah ku duga, gadis ini juga mengagumiku, menginginkanku. " batin Adrian.

" Kau sangat pintar memujiku gadis kecil. " Adrian tiba - tiba membuka kaos yang melekat di tubuh atletis nya.

Elsa melebarkan kedua matanya, terkejut dengan tindakan Adrian. " Ka.. kamu mau apa? hah? " tanya Elsa dengan gugup, memundurkan tubuhnya agar menjauh dari Adrian.

" Kamu jangan munafik. bukannya ini yang kamu inginkan? " Adrian melangkah mendekati Elsa, semakin Adrian mendekat makan Elsa semakin menjauhinya.

Langkah demi langkah Adrian berhasil mengungkung tubuh mungil itu bersandar di tembok.

" Apa yang kamu lakukan. Jangan dekati aku! minggir!! " Elsa memberontak, tapi tenaga Adrian cukup kuat untuk di kalahkan.

" Diam lah gadis kecil, menurut saja padaku. " Setelah mengatakannya, Adrian dengan cepat Mel*umat bibir manis milik Elsa.

" Oh.. sial! ciuman pertamaku! "

Dengan cepat Elsa mendorong tubuh kekar Adrian. " Sial! bajing*n! brengs*k! " umpatnya bertubi - tubi.

Adrian tersenyum licik " Kamu menikmatinya kan. "

" Kamu gila!! " Elsa segera berlari menuju kamarnya, " Dasar pria mesum!! " Mulut Elsa tak hentinya menggerutu sepanjang jalan menuju kamarnya.

Adrian tersenyum sambil mengusap sudut bibirnya dengan jari jempolnya. " Manis juga.. "

~

Esok harinya Mereka berlima sarapan pagi bersama, Adrian tak henti memandang Elsa. Rasa penasaran terhadap Elsa semakin kuat.

Jika gadis lain mendapat ciuman dari Adrian akan luluh dan semakin menempel padanya. Tetapi tidak dengan Elsa, gadis itu terlihat biasa saja. Seolah kejadian semalam itu tidak pernah terjadi.

Lain di hati dan pikiran Elsa, gadis itu menahan amarahnya dan rasa jijik melihat sosok Adrian. Ingin sekali memaki - maki pria itu dan menjauh darinya. Tetapi Elsa tidak sampai hati, mengingat Adrian adalah teman dari Jonathan yang tidak lain atasannya di tempat Elsa bekerja.

" Sayang, abis ini kita jalan - jalan yah.. " Monic merangkul lengan Adrian dengan suara begitu manja.

Elsa yang melihat dan mendengarnya bergidik . " menjijikan " batin Elsa.

" Iya sayang.. " Adrian mencubit dagu monic dengan tatapan menuju ke arah Elsa. Seolah sengaja memamerkan kemesraan kepada Elsa.

" Elsa, Kamu ikut ya bersama kami. Siang nanti aku akan berkeliling di sekitar sini mencari pemandangan yang bagus. " Kania memulai obrolan setelah selesai sarapan, tanpa meninggalkan meja makan.

" Emm... tidak bisa Kania, aku ada pekerjaan tambahan. Lumayan dapet uang jajan lebih.. " Elsa mengembangkan senyumannya.

" Huft.. kamu ini gila kerja, kita kan lagi liburan. Emang pekerjaan apa yang kamu dapet? " Kania.

" He.. he.. Aku kan butuh uang Kania, nanti aku cerita kan pekerjaan yang aku Terima. " Elsa.

" Iya, iya.. " Kania.

Elsa belum lama mendapat tawaran dari orang tua murid yang les privat dengannya, untuk membantu mendekor ruangan yang akan di pakai untuk acara ulang tahun anaknya. Dan kebetulan mereka merayakan ulang tahun anaknya di puncak, tidak jauh dari vila tempat Elsa menginap.

Adrian mendengarnya menaruh curiga terhadap Elsa. Bertanya - tanya pekerjaan apa yang Elsa Terima.

" Aku jadi penasaran pekerjaan apa yang dia lakukan, dan secepat itu dia dapatkan di waktu liburan nya. " batin Adrian.

~

Siang itu, Elsa sudah bersiap untuk pergi ke tempat dimana dia bekerja. Saat Elsa berjalan menuju pintu keluar, dia tidak sengaja melihat pemandangan yang tidak biasa. Adrian dan Monic sedang berciuman di sofa ruang tamu.

Elsa yang melihatnya, sejenak menghentikan langkahnya. " Astaga. Apa yang mereka lakukan di siang bolong! menjijikan. Tidak tau malu. " batin Elsa.

Dua sejoli itu sama sekali tidak menghentikan aktivitas nya, menganggap Elsa angin lalu. Begitupun Elsa, tidak peduli dengan apa yang baru saja dilihat, dia lebih memilih melanjutkan langkahnya.

" Sungguh sial aku hari ini. Mata suci ku sudah ternodai melihat hal buruk. " batin Elsa.

Setibanya di Vila tempat acara yang akan di langsungkan. Elsa dengan cepat menyelesaikan pekerjaan nya, tidak ingin menyiakan waktu yang ada. Karena Elsa harus segera pulang untuk membantu Kania mempersiapkan acara Barbeque nanti malam.

Setelah selesai, Elsa pamit untuk segera pulang. Dan meminta maaf karena tidak bisa mengikuti acara sampai selesai.

" Permisi Pak, Bu. Tugas saya sudah selesai, saya pamit pulang ya bu. " Elsa.

" Loh.. Elsa kenapa buru - buru, acaranya saja belum dimulai. " ucap Ibu Indi.

" Iya, sebaiknya kamu tunggu acaranya mulai dulu. " tambah Pak Surya suami dari bu Indi.

" Maaf Bu,Pak. Kebetulan saya ada acara. Jadi saya harus pulang cepat. " jelas Elsa.

" Ya sudah, pulangnya biar Bapak yang antar. Iya kan pah? " ucap Ibu Indi.

" Engga usah bu, saya bisa pulang sendiri. Nanti malah merepotkan. "

" Sama sekali engga merepotkan kok, lagian Bapak sekalian mau ke minimarket terdekat." Ibu Indi.

" Iya, saya tidak merasa direpotkan. Ayo saya antar. " ajak Pak Surya.

Dengan ragu Elsa menerima tawaran bu Indi dan Pak Surya. Elsa sudah mengenal lama keluarga Pak Surya, semenjak Aldo les privat dengannya dari kelas 2 SD sampai saat ini yang sudah Kelas 4 SD. Mereka sangat lah baik pada Elsa.

" Baik Pak, bu. Terima kasih sebelumnya. Saya pamit bu. " Elsa berpamitan pada bu Indi dan mengekori Pak Surya berjalan keluar.

Sesampainya di Vila tempat Elsa menginap, Elsa tidak lupa berterima kasih pada pak Surya.

" Elsa... " panggil pak Surya dari dalam mobil dengan membuka kaca mobilnya.

Elsa yang belum jauh dari mobil pak Surya pun menoleh. " Iya pak, ada apa? " Elsa pun mendekat.

" Maaf, saya lupa belum memberi upah kerja kamu. " Pak Surya mengambil beberapa lembar uang ratusan ribu dari dompetnya. " Ini.. " pak Surya memberikan uang tersebut.

" Terima kasih banyak pak. " Elsa menerima nya dengan senang hati.

Setelah kepergian pak Surya,Elsa tersenyum bahagia melihat uang yang ada di genggamannya. Ternyata pak Surya memberi tips lebih. " Akhirnya aku bisa menyicil membayar uang kuliah ku. " lirih Elsa.

Dari kejauhan Adrian tidak sengaja melihat Elsa, yang pulang kerja di antar oleh seorang pria paruh baya dengan mobil mewahnya. Hal itu membuat Adrian berfikir negatif tentang Elsa.

" Sudah ku duga, kamu memang gadis murahan yang berpura - pura suci. Cih, menjijikan! " batin Adrian.

*

*

*

*

*

*

*

Hai reader's jangan lupa like, komen dan Votenya.

Terimakasih sudah setia membaca karyaku ini.

Maaf jika masih banyak typo.

Sampai jumpa lagi di episode berikutnya....

Baca juga Novel pertama ku Cinta Pertama Ceo

bye.. bye..

Terpopuler

Comments

Cunani Anu Mmh

Cunani Anu Mmh

aku mampir

2023-02-15

0

Cristin celvin

Cristin celvin

semangat thour

2022-06-28

0

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

sikap bgn yg bikin salah paham gk selesai liat hanya garis besar nya aja Spt arsen ma Lisa setelah lisa kabur baru tau kebenarannya.ternyata arsen nurunin bokapnya Adrian nih yg selalu menilai sepihak..

2022-06-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!