Adrian Haidar
Adrian Putra Haidar
Elsa Miranda
Dua gadis cantik tinggal bersama di sebuah Apartemen sewaan, tidak terlalu besar tetapi cukup nyaman di tempati mereka berdua.
Elsa dan Kania sudah berteman cukup lama, mereka saling mengenal karena kuliah di kampus yang sama. Tetapi Kania sudah lebih dulu lulus dengan gelar sarjana nya. Dan sudah bekerja di perusahaan besar.
Sedangkan Elsa masih kuliah. Meski masih dengan status mahasiswa, Elsa mempunyai pekerjaan sampingan. Elsa bekerja menjadi guru Privat setelah pulang kuliah dan di weekend bekerja menjadi pramusaji di restoran yang cukup terkenal.
Elsa gadis yatim piatu, kedua orang tuanya meninggal ketika Elsa masih duduk di bangku SMP. Selama kepergian orang tuanya, Elsa tinggal dan di rawat oleh paman dan bibi nya.
Setelah lulus SMA, Elsa memutuskan merantau ke Jakarta untuk melanjutkan studinya. Jadi, Elsa berjuang sendiri untuk menjalani kehidupan di kota besar tanpa merepotkan paman dan bibi.
Berbeda sekali dengan Kania, sahabatnya. Kania berasal dari keluarga yang berkecukupan, Kania sahabat paling baik yang di miliki oleh Elsa. Terkadang Kania membantu Elsa jika kekurangan uang untuk biaya hidup.
Kania memberi bantuan kepada Elsa tanpa pamrih, tanpa mengharapkan imbalan. Tetapi Elsa sering kali menolaknya jika bantuan itu gratis, Elsa biasanya akan menukar dengan tenaganya.
Seperti saat ini, Elsa tengah bersiap pergi ke puncak untuk menemani Kania bekerja. Membantu Kania menyelesaikan pekerjaan nya yang sangat menumpuk.
" Kania.. kita ke puncak berapa hari? " Elsa merapihkan beberapa pakaian untuk di masukan ke dalam koper.
" Dua hari, kamu siapin aja baju lebih. Takut aku masih betah, sekalian kita liburan. " Kania duduk di tepi ranjang sibuk dengan ponsel nya.
" Jangan lama - lama dong, gimana kerjaan aku disini. Bisa kena pecat kalo kebanyakan libur. " Elsa mendengus kesal.
" Tenang aja, aku udah minta ijin sama Jonathan. kamu engga usah panik. " ucap Kania. Jonathan adalah kekasih Kania, dia pemilik restoran dimana Elsa bekerja part-time.
" Oohh.. Oke lah kalo begitu! " Elsa.
" Sa, udah beres belum? ayo kita berangkat sekarang." Kania ingin segera berangkat agar cepat sampai.
" Udah beres nih, tumben banget kamu semangat kerjanya." Elsa merasa ada yang aneh dengan sahabat nya, tidak biasa nya bersemangat mendapat pekerjaan di luar kota.
" Engga ah, itu perasaan kamu saja. " elak Kania.
" Emang ke puncak kerjaan apa yang kamu dapet? " tanya Elsa.
" Nanti juga kamu tau. Udah jangan banyak tanya, ayo cepetan.. "
" Iya.. iya.. " Elsa hanya menurut.
Kania melajukan mobilnya, memulai perjalanan menuju puncak. Butuh waktu tiga jam untuk sampai di vila tempat mereka menginap.
" Sa.. Elsa, bangun kita sudah sampai. " Kania mengoyang bahu Elsa yang tengah tidur.
Elsa terbangun merasakan guncangan pada tubuhnya. " hoammm... udah sampai? " tanya Elsa yang masih setengah sadar.
" Udah, ayo kita turun. " ajak Kania.
Elsa pun ikut turun, setelah Kania lebih dulu meninggalkannya. Elsa mengambil koper miliknya yang berada di bagasi mobil. Betapa terkejutnya di ambang pintu masuk terlihat Jonathan kekasih dari Kania sudah menunggu.
" Jonathan.. kamu ada di sini? " tanya Elsa yang masih bingung dengan keberadaan Jonathan.
" Engga usah kaget gitu Sa, kita di sini kan mau berlibur. Kalau ada Kania berarti aku juga ikut. " jelas Jonathan.
" Liburan?? " Elsa menatap ke arah Kania meminta penjelasan, walau tanpa mengucapkan, Kania sudah mengerti itu, bukannya menjawab Kania hanya terseyum lebar memamerkan gigi putihnya sembari menaik turunkan kedua alisnya.
" Kaniaaaaa..... kamu bohongin aku??? " Elsa merasa gemas dengan tingkah sahabat nya.
" He..he..he Sorry Sa, kalau engga kaya gini kamu pasti engga mau ikut. " Kania.
Di tengah obrolan mereka, sebuah mobil mewah berhenti di pekarangan vila. Pandangan mereka pun teralihkan menuju mobil yang baru saja tiba.
Terlihat Seorang pria dan wanita layaknya sepasang kekasih keluar dari mobil itu.
" Hai bro... " sapa Jonathan kepada pria yang baru saja datang.
" Hai Jo.. " balas si pria itu bersalaman layaknya pria dewasa.
" Kenalin, ini kekasih ku namanya Kania.. " Jonathan.
" Kania.. " jawab Kania mengulurkan tangannya.
" Adrian.. " Jawab nya menyambut tangan Kania.
" Dan ini temanku namanya Elsa.. " Jonathan kembali mengenalkan Elsa.
" Cantik " batin Adrian ketika melihat Elsa.
" Elsa.. " Elsa tersenyum dan mengulurkan tangannya.
" Senang berkenalan denganmu. " Adrian membalas Elsa.
" Ekemmm... " gadis yang bersama Adrian berdehem, membuat Adrian tersadar dan melepaskan tangannya dari Elsa.
" Oh iya, kenalin ini Monic.. " Adrian mengenalkan gadis yang ada di sampingnya.
" Hai... " sapa Monic kepada semuanya, tanpa mengulurkan tangannya untung berjabat tangan.
" Ayo kita masuk.. " Jonathan mengajak teman - temannya untuk masuk ke dalam Vila.
Mereka menuju kamarnya masing - masing yang telah di sediakan oleh Jonathan. Vila yang mereka tempati adalah vila milik keluarga Jonathan.
Kania dan Elsa mendapat kamar yang sama. sedangkan Monic menempati kamarnya sendirian, karena Adrian satu kamar dengan Jonathan. Hal itu membuat Monic kecewa, pasalnya Monic berharap bisa berduaan dengan Adrian di saat liburan.
Di tengah perjuangan menuju kamar, " Kania.. kamu engga salah ngajak aku? "
" Engga lah, memang kenapa? " Kania.
" Aduh Kaniaaa... kamu engga ngerti juga. Keberadaan aku di sini kaya obat nyamuk tau engga??!! "
" Aduh kamu ngomong apa si Sa, aku engga ngerti. "
" Ck, kamu di sini ada Jonathan dan temen Jonathan juga bawa kekasihnya. Terus aku disini cuma ngeliatin kalian bermesraan??. " jelas Elsa.
" Elsa, jangan mikir yang engga - engga deh, aku kan selalu bersamamu. aku janji. " Kania.
" Tapi.." Elsa masih ragu dengan ucapan Kania, mana mungkin sahabat nya akan terus menemaninya, sedangkan kekasihnya ada disini.
" Udah Elsa, jangan dipikirkan.Ayo kita tidur, aku capek.. " Kania mengajak Elsa untuk cepat beristirahat, perjalanan yang cukup jauh membuat nya kelelahan.
~
Tengah malam Elsa terbangun, rasa haus membuatnya beranjak dari tempat tidur dan menuju ke dapur, mengambil segelas air putih.
" Aaakkhhh... " Elsa terkejut mendapati seseorang berdiri di kegelapan, mengelus - elus dadanya menghilangkan rasa kaget.
" Ini aku, tidak usah berteriak.. " ucap Adrian sembari menyalakan lampu.
" Kamu ngagetin saja!! " Elsa melanjutkan langkahnya untuk mengambil air minum tanpa menoleh ke arah Adrian.
Adrian yang merasa di acuhkan, merasa kesal. Selama ini, banyak wanita yang menginginkan nya. Berusaha untuk mendekatinya, bahkan rela untuk merangkak di atas tempat tidur hanya ingin bersamanya.
Tetapi berbeda dengan Elsa yang terlihat tidak tertarik dengannya. Membuat Adrian merasa penasaran dengan gadis yang tepat ada di depannya.
" Apa dia tidak tertarik padaku? Apa dia hanya bersandiwara untuk menjerat ku dengan tipu muslihat seperti kebanyakan wanita lainnya. " batin Adrian.
Terlihat seringai di wajah Adrian, tersirat dengan jelas ada rencana licik di balik senyuman yang terukir di wajah tampannya.
*
*
*
*
*
*
*
Hai reader's jangan lupa like, komen dan Votenya.
Terimakasih sudah setia membaca karyaku ini.
Maaf jika masih banyak typo.
Sampai jumpa lagi di episode berikutnya....
Baca juga Novel pertama ku Cinta Pertama Ceo
bye.. bye..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Christiyana Rusmiyati
😋
2022-06-04
0
sry rahayu
lanjut Thor
2022-06-02
0
Ida Lailamajenun
nih mampir lagi,penasaran ma kisah bokapnya arsen ma mama Elsa.
2022-06-01
0