"Shura..."
Suara yang begitu lembut, begitu indah bagaikan dentingan lonceng memanggil namanya.
"Shura..."
Suara itu terdengar lagi. Begitu hangat dan penuh kasih sayang. Suara yang sanggup menenangkan dan ingin didengarnya untuk selamanya.
"Shura..."
Dengan pelan, dia membuka matanya. Dan yang diihatnya adalah sepasang bola mata yang bersinar penuh kebahagiaan serta sebuah senyum. Senyum di wajah seorang gadis—gadis dalam lukisan itu.
Wajahnya gadis itu terlihat agak pucat, ada keletihan di mata coklatnya. Namun, kecantikannya tidak berkurang sedikitpun, gadis itu tetap begitu memesonakan. Bisa dia rasakan gadis itu memeluknya. Bisa dirasakannya kehangatan tubuh gadis itu. Lalu, bisa dia cium juga bau badan gadis itu yang begitu menyenangan; seperti laut, seperti langit, seperti bunga, seperti musim semi—tidak dapat dijelaskan dengan kata.
"Shura..."
Kehangatan memenuhi hatinya saat mendengar namanya diucapkan lagi. Senyum di wajah gadis itu semakin melebar, dan dia bisa melihat air mata mengalir turun dari mata coklat besar yang begitu jernih dan indah; air mata kebahagiaan.
Dia ingin menghapus air mata tersebut. Air mata tidak pantas berada di wajah itu, meskipun itu adalah air mata kebahagiaan. Hanya senyum dan tawa yang boleh berada di wajahnya. Dengan pelan dan susah payah, dia berusaha mengangkat tangannya untuk menghapus air mata yang ada. Namun, bukan jari panjang dan putih yang dilihatnya, melainkan kaki berbulu putih kecil.
Dia berada dalam wujud asli youkai-nya, seekor anjing putih kecil.
"Shura..." Panggil gadis itu lagi. Dia segera mengangkat kepala menatap gadis itu. Matanya terbelalak saat melihat gadis itu menundukkan kepala dan mempelkan dahi pada dahi anjingnya. Mata coklat besar yang begitu jernih dan indah tertutup, bisa dia lihat betapa panjang dan lentik bulu matanya, lalu yang paling penting, dia bisa melihat air mata yang masih mengalir turun dari mata itu.
Tidak dapat membiarkan itu, dengan pelan, dia menggerakkan kepala ke samping dan menjulurkan lidah kecilnya untuk menjilat air mata yang ada. Dia tidak bisa berbicara, namun dia ingin gadis itu tahu, 'Jangan menangis, jangan menangis. Tersenyum dan tertawalah.'
Mata gadis itu terbuka karena terkejut, air matanya langsung terhenti saat merasakan apa yang dilakukannya. Mata coklat besar itu bertemu dengan matanya, lalu sejenak kemudian, harapannya terpenuhi, sebuah senyum dan tawa yang begitu didambakannya terlintas di wajah itu lagi—senyum tawa musim semi yang hangat dan menyenangkan.
"Aku mencintaimu, Shura..."
Shura segera membuka matanya dan bangkit. Mata emasnya melihat sekelilinganya, dan saat melihat lukisan yang ada di depannya, dia segera tersadar, dia berada dalam kamar di pavilun sisi timur istana. Dari balik jendela yang terbuka, dia bisa melihat matahari yang telah bersinar di atas langit biru, dia telah tertidur dalam kamar ini semalaman.
Dia kembali membalikkan kepala menatap lukisan gadis manusia tersebut, menatapnya seperti yang dilakukannya semalam hingga tertidur. Lalu, dia pun menyadari sesuatu, pandangannya menjadi buram, ada sesuatu yang mengalir turun dari matanya. Kebingungan, Shura segera mengangkat kedua telapak tangannya untuk menyentuh apa itu.
Air—air mata.
Air mata mengalir menuruni pipinya. Kebingungan, Shura mengangkat kembali kepalanya menatap lukisan itu. Lalu, saat melihat senyum gadis itu lagi, apa yang diucapkan gadis itu dalam mimpinya terus tergiang di dalam kepala.
Hatinya tiba-tiba terasa sangat sakit, sakit sekali hingga rasanya ingin pecah. Dia seakan tidak bisa bernapas. Dia ingin berteriak, namun dia juga tidak bisa menemukan suaranya. Sakit, perih, sesak. Kenapa? Kenapa hatinya merasakan ini semua? Kenapa air mata mengalir menuruni pipinya? Kenapa dia menangis? Kenapa suara itu terus tergiang dalam kepalanya? Kenapa?
Dia tidak bisa melakukan apa-apa, yang bisa dia lakukannya kini hanyalah meringkuk badannya hingga menjadi seperti sebuah bola, membiarkan rasa perih, sesak dan sakit itu menyerangnya, membiarkan air matanya mengalir turun, membiarkan dirinya menangis.
"Aku mencintaimu, Shura..."
....xOxOx....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments