Sahabat Sejati

Elsava, wanita berusia 27 tahun itu terdiam di teras belakang, ia baru saja selesai mencuci dan menjemur baju seluruh penghuni rumah, ya rutinitas biasa memang, hanya saja tubuhnya semakin lelah jika apa yang kita kerjakan tidak pernah di hargai.

Els memikirkan nasib pernikahannya, semakin hari, Els merasa semakin tertekan dan tidak bisa berbuat apa-apa. Rasa cintanya pada sang suami pun semakin berkurang ketika Arya selalu memihak ibunya. Memang tugas Arya adalah menghormati, dan menjaga perasaan ibunya, tapi kenapa Els yang selalu di korbankan? tidak bisakah Arya memberi pengertian pada ibunya untuk memperlakukan Els dengan baik? setidaknya jangan memaki dan menyalahkan Els terus menerus.

Arya hanya mengatakan pada Els untuk bersabar dan mengalah dalam menghadapi ibunya. Namun siapa yang tahan jika setiap hari selalu di salahkan, di maki, dan di sudutkan terus-menerus? Els ini juga manusia yang punya hati dan perasaan, Els bukan batang pisang yang punya jantung tapi tidak punya hati.

Drttt...drtt.... drttt....

Ponsel Els begertar menandakan ada sebuah panggilan masuk.

📞Emir LilBro Calling

"Assalamualaikum Mir" jawab Els.

"Waalaikumsalam Mbak" jawab Emir.

"Ada apa Mir?" tanya Els.

"Mbak bisa pulang kampung nggak?" tanya Emir.

"Memang kenapa?" tanya Els, sebab tidak biasanya adiknya itu menelponnya dan memintanya untuk pulang.

"Mamak masuk rumah sakit Mbak, Muntah-muntah terus, katanya perutnya sakit" adu Emir.

"Astaghfirullah Mir, kenapa bisa begitu? kaget Els.

"Gak tahu Mbak, Emir bingung ini. Mbak pulang ya" pintanya.

"Tapi Mbak gak ada ongkos buat pulang Mir" jujur Els.

"Memangnya mbak gak bisa usahakan? Mas Arya kan kerja mbak" sahut Emir. Benar juga apa yang di katakan oleh Emir, seharusnya Els berusaha dulu demi Mamak nya.

"Iya...iya... mbak usahain, kamu tolong jagain Mamak ya Mir, mbak titip mamak sama kamu" pesan Els pada adiknya.

"Oke, ya udah kalau begitu. Assalamualaikum" ucap Emir.

"Waalaikumsalam" sahut Els lalu panggil itu terputus.

🍀🍀🍀

Meskipun mustahil, tapi Els mencoba untuk meminjam uang pada ibu mertuanya. padahal Els tahu kemungkinan 0,000% Els tidak mungkin mendapatkan apa yang Els butuhkan, tapi tidak ada salahnya mencoba begitulah pemikiran Els.

"Bu" panggil Els lembut pada wanita paruh baya yang telah melahirkan suaminya itu.

"Ada apa?" ketus ibu Nunik, yang tak suka dengan kejadian Els di hadapannya.

"Bisa Els bicara sebentar dengan ibu?" tanya Els.

"Ya bicara saja, memang siapa yang melarang kamu bicara? dasar wanita aneh" gerutu ibu Ninik.

"Bu, sebenarnya.." Els bingung. "Sebenarnya..."

"Kamu itu kenapa? bicara yang jelas" serunya tak sabar mendengar Els bicara.

"Maaf Bu" Els menundukkan kepalanya. "Sebenarnya Mamak dikampung sakit jadi..."

"Jadi apa? kamu butuh uang ya?" tebak Bu Nunik

"I...i..iy...iya Bu" sahut Els senang ternyata ibu mertuanya itu peka.

"Berapa yang kamu butuhkan?" tanya bi Nunik tersenyum pada Els.

"Tidak banyak Bu, hanya tiga juta saja" jawab Els.

"Ohhh tiga juta ya?"

"Iya Bu"

"Kamu mau minta atau meminjam?"

"Pinjam Bu, nanti kalau Mas Ary...."

"Jadi maksud mu, kamu yang pinjam uang tapi Arya anakku yang harus bayar? iya begitu?" tanyanya.

"Iya Bu " lirih Els.

"Hebat sekali pikiran mu ya!!!" serunya. "Arya itu anakku, aku yang menyusuinya dan membesarkan nya. Dan saat sudah besar, dewasa, tampan, gagah, bisa menghasilkan uang dia jadi suami mu bekerja menjadi sapi perah untuk mu begitu?" ibu Nunik menatap sinis Els.

"Bu..."

"Uang yang di hasilkan Arya adalah uangku juga, aku yang lebih berhak dari pada kamu istri yang tidak berguna" serunya. "Bisa-bisanya kamu mau berhutang tapi anakku yang harus membayarnya" geram Ibu Nunik menatap heran sang menantu.

"Tolong kasihani Els sekali ini saja Bu" Els berlutut dengan air mata membasahi wajah cantiknya.

"Tidak bisa, enak saja" seru Ibu Nunik mendorong kasar tubuh Els hingga tersungkur.

"Jangan berani-berani nya kamu minta uang pad anakku untuk keperluan ibumu yang sekarat itu" ancam ibu Nunik. "Pergi sana" usir nya.

🍀🍀🍀

Els bingung harus meminta bantuan pada siapa, jika jujur pada Arya, bukan tidak mungkin ibu Nunik akan semakin kejam padanya, terlebih peringatan bernada ancaman itu sudah di lontarkan.

"Widia..." gumam Els. lalu mengambil ponselnya untuk menghubungi satu-satunya teman dan sahabat Els itu.

📞 Calling Widia

"Hallo" Jawabnya.

"Hall...hallo Widia, ini aku Elsava" jawab Els.

"Iya aku tahu ini kamu, Ada apa Els?" tanyanya.

"Apakah aku bisa minta tolong padamu Widia? aku mohon" Els memelas.

"Ya, katakan saja" sahut Widia yang paham kondisi Els. sahabatnya itu tidak akan menghubungi nya jika Els masih bisa menanganinya sendiri. Dan jika Els sudah menghubungi nya, itu artinya Els benar-benar butuh bantuan nya.

"Widia hiks...hiks... Mamakku masuk rumah sakit..." Els belum selesai dengan kalimat nya.

"Aku akan transfer ke nomer rekening mu" potong Widia.

"Widia aku belum selesai bicara" kesal Els karena Widia memotong kalimat nya.

"Aku tahu Els, kamu butuh dana untuk menjenguk Mamak, kamu gak bisa mengembalikan pinjaman itu dengan cepat, karena kamu tidak bekerja, kamu akan menyicil untuk melunasinya padaku" sahut Widia. "Apakah perkataan mu salah?" tanyanya, membuat Els semakin terisak.

"Tidak, tidak salah. Kamu selalu benar hiks...hiks..." jawab Els.

"Karena aku benar-benar sahabat mu Els, tolong kamu jangan sungkan atau ragu padaku" pesan Widia.

"Ya kami benar, kamu satu-satunya sahabat yang aku miliki" ucap Els.

"Sekarang kami tenang, malam ini juga aku akan transfer uangnya, dan kamu gak usah mikirin bagaimana caranya untuk membayar, yang penting kamu selesaikan urusan kamu, kamu jenguk dan rawat Mamak dengan baik. Aku tidak akan menagihnya, bahkan seumur hidupku" tutur Widia menenangkan hati Els.

"Terimakasih Widia, terimakasih banyak atas kemurahan hatimu. Aku janji akan mengembalikan nya jika keuanganku stabil" janji Els.

"Aku senang jika kamu membutuhkan bantuan ku Els, dan aku merasa sangat senang jika bisa membantu sahabatku" tutur Widia tulus.

"Terima banyaknya, aku tutup telpon nya" ucap Els.

"Sama-sama" sahut Widia lalu sambungan telepon itu terputus.

🍀🍀🍀

"Mas" panggil Els pada suaminya saat keduanya berbaring di atas ranjang.

"Hem" singkat Arya.

"Aku besok pulang kampus boleh" izin Els.

"Pulang kampung?" Arya menatap Els. "Kenapa mendadak?" tanya Arya.

"Tadi Emir telpon, dia bilang Mamak masuk rumah sakit" jawab Els.

"Benarkah? sakit apa?" tanyanya.

"Sepertinya penyakit lama kambuh, mamak muntah-muntah terus" tutur Els.

"Tapi mas gak punya uang untuk ongkos kamu Els" ucap Arya.

"Gak apa Mas, Emir ada kirim untuk sekali jalan" bohong Els.

"Benarkah?" tanya Arya.

"Iya, Emir kan sudah besar Mas. Sudah bisa kerja" sahut Els.

"Ya sudah kalau begitu, tolong sampaikan pada Mamak dan Bapak kalau Mas minta maaf gak bisa ikut jenguk, kamu tahu kan pekerjaan Mas bagaimana?" pesan Arya.

"Iya Mas, aku ngerti kok. Yang penting Mas izinkan aku untuk pulang menjenguk Mamak dan Bapak, itu sudah cukup" bijak Els mengerti akan situasi dan kondisi suaminya.

🍀

🍀

🍀

🍀

🍀

TBC 🌺

Episodes
1 Elsava
2 Tekanan Mertua
3 Dipermalukan
4 Gagal Lagi
5 Sahabat Sejati
6 Rumah Sakit
7 Kehilangan
8 Awal Baru
9 Kehilangan Lagi
10 Keputusan Elsava
11 Bercerai
12 Hidup Baru
13 Tempat Kerja Baru
14 Menjadi Bunda
15 Doa Ciara
16 Cerita Ciara
17 Kehidupan Arya
18 Bermain
19 Janji Ravin
20 Angan-Angan
21 Bukan Melamar
22 Perjalanan
23 Kampung Halaman
24 Sisi Lain Elsava
25 Calon Pengantin
26 Pernikahan
27 Pertemuan
28 Pertengkaran
29 Aksi Elsava
30 Sintia
31 Makan Bersama
32 Drama Ciara
33 Penolakan Ravin
34 Sulastri Selalu Di Hati
35 Sintia Berulah
36 Sikap Aneh Elsava
37 Ciara Kenapa?
38 Dilema
39 Pengaruh Buruk
40 Pernyataan Cinta
41 Peringatan Dari Els
42 Memberi Waktu
43 Menghibur Istri
44 Kunjungan Kerja
45 Kulineran
46 Niat Lisa
47 MCU
48 Bersama Emir
49 Bantuan Emir
50 To Ciamis
51 Perjalanan
52 Rencana Jahat
53 Tipuan Cindy
54 Mengunjungi Widia
55 Kembali Pulang
56 Kejahatan Sintia
57 Peringatan Untuk Sintia
58 Terakhir
59 Dia Pergi
60 Tanpa Judul
61 Tentang Lisa
62 Pengakuan Ravin
63 Resign
64 Pak Rusli Kepo
65 Suami Istri
66 Mengubah
67 Berlibur
68 Pertemuan
69 Sang Masa Lalu
70 Luka Lama
71 Akhir Sebuah Kisah
72 Pulang Kampung
73 Suasana Hangat
74 Oh Ternyata
75 Tak Terduga
76 Keluarga
77 Sebuah Rahasia
78 Aturan Bunda
79 Kembali Pulang
80 Bukan Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Elsava
2
Tekanan Mertua
3
Dipermalukan
4
Gagal Lagi
5
Sahabat Sejati
6
Rumah Sakit
7
Kehilangan
8
Awal Baru
9
Kehilangan Lagi
10
Keputusan Elsava
11
Bercerai
12
Hidup Baru
13
Tempat Kerja Baru
14
Menjadi Bunda
15
Doa Ciara
16
Cerita Ciara
17
Kehidupan Arya
18
Bermain
19
Janji Ravin
20
Angan-Angan
21
Bukan Melamar
22
Perjalanan
23
Kampung Halaman
24
Sisi Lain Elsava
25
Calon Pengantin
26
Pernikahan
27
Pertemuan
28
Pertengkaran
29
Aksi Elsava
30
Sintia
31
Makan Bersama
32
Drama Ciara
33
Penolakan Ravin
34
Sulastri Selalu Di Hati
35
Sintia Berulah
36
Sikap Aneh Elsava
37
Ciara Kenapa?
38
Dilema
39
Pengaruh Buruk
40
Pernyataan Cinta
41
Peringatan Dari Els
42
Memberi Waktu
43
Menghibur Istri
44
Kunjungan Kerja
45
Kulineran
46
Niat Lisa
47
MCU
48
Bersama Emir
49
Bantuan Emir
50
To Ciamis
51
Perjalanan
52
Rencana Jahat
53
Tipuan Cindy
54
Mengunjungi Widia
55
Kembali Pulang
56
Kejahatan Sintia
57
Peringatan Untuk Sintia
58
Terakhir
59
Dia Pergi
60
Tanpa Judul
61
Tentang Lisa
62
Pengakuan Ravin
63
Resign
64
Pak Rusli Kepo
65
Suami Istri
66
Mengubah
67
Berlibur
68
Pertemuan
69
Sang Masa Lalu
70
Luka Lama
71
Akhir Sebuah Kisah
72
Pulang Kampung
73
Suasana Hangat
74
Oh Ternyata
75
Tak Terduga
76
Keluarga
77
Sebuah Rahasia
78
Aturan Bunda
79
Kembali Pulang
80
Bukan Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!