Gagal Lagi

Arya turun dari mobilnya dan memasuki rumah, rumah terasa sepi seperti biasanya karena Mas Aryo, istri dan anaknya belum datang mereka mengelola sebuah rumah makan milik orang tua Dini dengan sistem bagi hasil atau bagaimana Arya tak paham. sedangan Lisa biasanya berdiam diri di kamar dengan bermain Gadgetnya. Hanya terdengar suara TV, itu pasti ibu Nunik yang sedang menontonnya. Dan biasanya Els akan ada di dapur untuk menyiapkan makan malam.

"Sendirian Bu" sapa Arya duduk di samping itu ibunya.

"Memang sama siapa lagi? beda cerita kalau kamu sudah punya anak" sahutnya.

"Belum rezeki Bu, insyaallah Arya dan Els tetap berusaha" bijaknya.

"Halahh dari tahun lalu juga begitu, tapi gak ada hasilnya. Atau jangan-jangan istri mu itu yang gak bisa hamil?" tebaknya.

"Astaghfirullah Bu, jangan bicara seperti itu. Setiap kata adalah doa, ibu bicara yang baik-baik dong Bu, jangan begitu" tutur Arya.

"Memang begitu kok, dulu Aryo sama Dini aja gak sampai setahun udah ada Alisa" Ibu Nunik mulai membanding-bandingkan.

"Rezeki orang kan beda-beda Bu, gak bisa kita sama ratakan" sahut Arya.

"Kamu itu, terus aja belain istrimu" ketusnya.

"Els dimana Bu?" Arya belum melihat tanda-tanda istrinya di dapur.

"Mana ibu tahu. paling juga tidur di kamarnya, dasar pemalas, kalau gak ibu suruh masak gak ada inisiatif untuk masak, sudah seperti nyonya muda saja" kesalnya setelah pulang tadi belum melihat Els.

"Ya sudah ibu jangan marah-marah nanti darah tinggi ibu kumat. Arya ke kamar dulu" pamitnya. Arya berjalan ke kamarnya, begitu ia membuka pintu kamar, kamar itu dalam keadaan gelap dan sepi. "Apa Els beneran tidur?" gumam Arya dalam hati. Pria itu mencari saklar lampu dan pendar cahaya lampu menerangi kamar itu.

"Els..." panggil Ary karena tidak melihat istrinya di atas ranjang. "Els.. Els...kamu dim..." Arya terkejut mendapati istrinya terbaring di lantai kamar sebelah ranjang.

"Els...kamu kenapa?" Arya langsung mengangkat istrinya ke atas ranjang. "Els..bangun sayang" Arya menepuk lembut pipi Els. "Ibu...Bu...." Arya panik karena Els tak kunjung bangun.

"Ibu...Bu..." Arya mendatangi ibunya karena tak ada sahutan saat Arya memanggilnya.

"Ada apa sih Arya?" kesalnya karena di ganggu saat menonton sinetron favoritnya.

"Els pingsan, Els kenapa Bu?" tanyanya.

"Ya ampun merepotkan saja. Ibu mana tahu istri mu itu kenapa" cicitnya.

"Arya akan panggil bidan Anna untuk memeriksa Els, ibu tolong jagain Els ya" pamitnya lalu pergi memanggil Bu bidan.

"Astaga merepotkan sekali menantu tak berguna itu" ibu Nunik melihat Els di kamar.

"Els..Els.. Elsava bangun, jangan manja kamu" Bu Nunik mengguncang bahu Els namun tak ada respon. "Dasar wanita manja tak berguna, menyusahkan orang saja" menatap malas pada Els.

🍀🍀🍀

"Bagaimana keadaan Els Bu bidan?" tanya Arya setelah Bu bidan selesai memeriksa nya.

"Sepertinya Els sangat kelelahan, terlalu banyak pikiran dan tidak makan tepat waktu. itu semua membuat tubuhnya lemah, tidak perlulah khawatir, dia hanya sedang tidur" Bu bidan memenangkan Arya.

"Tapi kenapa tidak bangun saat di bangunkan?"

"Istrimu terlalu kelelahan, biarkan dia istirahat, nanti dia pasti akan bangun, ini saya berikan beberapa vitamin, pastikan Els meminumnya, saya pulang dulu" ucap Bu bidan.

"Terimakasih Bu bidan" ucap Arya. Pria itu memandang penuh kasih pada sang istri. "Bangun Els" bisiknya.

🍀

Di sebuah rumah papan, terdengr jerit tangis gadis kecil mengaduh kesakit. gadis kecil itu di marahi hanya karena mendapat nilai lima di sekolahnya.

"Kamu itu kapan pinternya, masa soal bigini saja tidak bisa?" suara wanita dewasa itu terdengar, tangannya menjambak rambut gadis mungil itu.

"Ampun Mak ..huhu....sakit..hiks...hiks..." keluhnya.

"Makanya waktunya belajar itu ya belajar, jangan keluyuran" serunya mencubit lengan gadis itu hingga meninggal warna ungu kehitaman.

"Aduhhhh...sakit Makkkkkk.. ampun....ampun" rengeknya.

"Besok ulangi lagi dapat nilai lima" bentaknya menunjuk-nunjuk kepala gadis kecil itu.

"Tidak Mak, aku belajar aku janji hiks...hiks.." gadis itu mengelus lengan bekas cubitan ibunya.

"Kalau masih dapat nilai lima, gak usah sekolah lagi kamu. pergi dari rumah ini, Mamak gak mau punya anak bodoh" ancamannya. "Dasar anak tak berguna" bentaknya.

"Tidak...tidak..." Gumam Els. "Aku pintar aku berguna" lirihnya. "Tidakkkkkkk" jerit Els bangun dari tidurnya.

"Sayang kamu sudah bangun?" senang Arya melihat istrinya bangun. "Hai sayang ada apa?" tanyanya karena sepertinya nyawa Els belum berkumpul semua.

"Aku tidak berguna, aku bodoh, ak..." lirih Els kembali menangis.

"Els... sayang" Arya meraih tubuh istrinya dan memeluk nya.

"Ma...Mas.... Arya" Els merasa terlindungi.

"Iya ini Mas, kamu kenapa?"

"Aku..hiks...hiks....Aku minta maaf sama mas Arya, maafkan aku mas" ucapnya.

"Iya Mas maafin, sekarang kamu tenang" Arya menenangkan istrinya. "Minum dulu" Arya mengambil gelas berisi air minum yang ada di nakas sebelah ranjang.

"Terimakasih" ucap Els setelah meminum.

"Udah tenang sekarang?" tanya Arya di angguki Els. "Sekali kamu cerita, ada apa?" tanyanya.

"Mas" Els menatap lekat suaminya, ia ingin cerita tapi hatinya penuh keraguan. "Apakah tidak bisa kita mengontrak saja?" lirih Els, meskipun Arya sudah sering menolak tawaran untuk mengontrak rumah, tapi Els kali ini kembali mencoba nya.

"Kamu itu kenapa sih Els? selalu seperti ini. Kamu bertengkar dengan ibu apa gimana? kamu kan tahu ngontrak rumah itu gak mudah, tinggal disini saja lah, asalkan kamu gak banyak tingkah ibu juga gak akan marah" tutur Arya yang membuat hati Els semakin perih.

"Maaf" lirih nya. sungguh Els sangat lelah dengan keadaan ini, berdebat, mimpi itu lagi, sangat menguras tenaga Els dan mengguncang jiwanya. Els ingin pergi tapi kemana? Els bukanlah wanita lajang yang bebas pergi kemana saja, setiap langkah kaki Els membutuhkan izin suaminya, Els terikat baik tubuh dan jiwanya terjebak di sebuah lubang yang selalu menyakitinya.

"Sudahlah jangan membahas ini lagi. Kita harus bersyukur dan berterimakasih pada ibu karena menerima dan membiarkan kita tinggal disini tanpa harus mengeluarkan uang sewa. Hanya perlu sedikit memberikan uang belanja dan uang jajan untuk Lisa" tuturnya.

"Iya Mas" sahut Els, padahal jika di hitung-hitung pengeluaran di rumah ibu lebih besar dari pada menyewa atau mengontrak di rumah petakan, belum lagi uang jajan Lisa, uang ujian, uang ini dan itu untuk sekolahnya. semuanya Arya lah yang menanggung, dan mas Aryo tidak pernah perduli akan uang pendidikan adik bungsunya itu, karena terlalu takut pada istrinya, sebab keuangan mas Aryo di kelola mbak Dini sepenuhnya, hanya karena mas Aryo bekerja di bawah kekuasaan keluarga mbak Dini yang memang keluarga cukup berada. berbeda dengan Els, ke jangan Arya masih di setir oleh Bu Nunik, kadang jatah Els pun atas perintah Bu Nunik.

🍀

🍀

🍀

🍀

🍀

TBC 🌺

Episodes
1 Elsava
2 Tekanan Mertua
3 Dipermalukan
4 Gagal Lagi
5 Sahabat Sejati
6 Rumah Sakit
7 Kehilangan
8 Awal Baru
9 Kehilangan Lagi
10 Keputusan Elsava
11 Bercerai
12 Hidup Baru
13 Tempat Kerja Baru
14 Menjadi Bunda
15 Doa Ciara
16 Cerita Ciara
17 Kehidupan Arya
18 Bermain
19 Janji Ravin
20 Angan-Angan
21 Bukan Melamar
22 Perjalanan
23 Kampung Halaman
24 Sisi Lain Elsava
25 Calon Pengantin
26 Pernikahan
27 Pertemuan
28 Pertengkaran
29 Aksi Elsava
30 Sintia
31 Makan Bersama
32 Drama Ciara
33 Penolakan Ravin
34 Sulastri Selalu Di Hati
35 Sintia Berulah
36 Sikap Aneh Elsava
37 Ciara Kenapa?
38 Dilema
39 Pengaruh Buruk
40 Pernyataan Cinta
41 Peringatan Dari Els
42 Memberi Waktu
43 Menghibur Istri
44 Kunjungan Kerja
45 Kulineran
46 Niat Lisa
47 MCU
48 Bersama Emir
49 Bantuan Emir
50 To Ciamis
51 Perjalanan
52 Rencana Jahat
53 Tipuan Cindy
54 Mengunjungi Widia
55 Kembali Pulang
56 Kejahatan Sintia
57 Peringatan Untuk Sintia
58 Terakhir
59 Dia Pergi
60 Tanpa Judul
61 Tentang Lisa
62 Pengakuan Ravin
63 Resign
64 Pak Rusli Kepo
65 Suami Istri
66 Mengubah
67 Berlibur
68 Pertemuan
69 Sang Masa Lalu
70 Luka Lama
71 Akhir Sebuah Kisah
72 Pulang Kampung
73 Suasana Hangat
74 Oh Ternyata
75 Tak Terduga
76 Keluarga
77 Sebuah Rahasia
78 Aturan Bunda
79 Kembali Pulang
80 Bukan Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Elsava
2
Tekanan Mertua
3
Dipermalukan
4
Gagal Lagi
5
Sahabat Sejati
6
Rumah Sakit
7
Kehilangan
8
Awal Baru
9
Kehilangan Lagi
10
Keputusan Elsava
11
Bercerai
12
Hidup Baru
13
Tempat Kerja Baru
14
Menjadi Bunda
15
Doa Ciara
16
Cerita Ciara
17
Kehidupan Arya
18
Bermain
19
Janji Ravin
20
Angan-Angan
21
Bukan Melamar
22
Perjalanan
23
Kampung Halaman
24
Sisi Lain Elsava
25
Calon Pengantin
26
Pernikahan
27
Pertemuan
28
Pertengkaran
29
Aksi Elsava
30
Sintia
31
Makan Bersama
32
Drama Ciara
33
Penolakan Ravin
34
Sulastri Selalu Di Hati
35
Sintia Berulah
36
Sikap Aneh Elsava
37
Ciara Kenapa?
38
Dilema
39
Pengaruh Buruk
40
Pernyataan Cinta
41
Peringatan Dari Els
42
Memberi Waktu
43
Menghibur Istri
44
Kunjungan Kerja
45
Kulineran
46
Niat Lisa
47
MCU
48
Bersama Emir
49
Bantuan Emir
50
To Ciamis
51
Perjalanan
52
Rencana Jahat
53
Tipuan Cindy
54
Mengunjungi Widia
55
Kembali Pulang
56
Kejahatan Sintia
57
Peringatan Untuk Sintia
58
Terakhir
59
Dia Pergi
60
Tanpa Judul
61
Tentang Lisa
62
Pengakuan Ravin
63
Resign
64
Pak Rusli Kepo
65
Suami Istri
66
Mengubah
67
Berlibur
68
Pertemuan
69
Sang Masa Lalu
70
Luka Lama
71
Akhir Sebuah Kisah
72
Pulang Kampung
73
Suasana Hangat
74
Oh Ternyata
75
Tak Terduga
76
Keluarga
77
Sebuah Rahasia
78
Aturan Bunda
79
Kembali Pulang
80
Bukan Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!