My Universe (Elsava)
Di sebuah halaman rumah terdengar jerit tangis pilu seorang gadis kecil mengiba mohon ampun pada orang dewasa yang tengah memukulinya tanpa ampun menggunakan batang singkong.
"Huhu....ampun Pak ampun sakit hiks...hiks..." suara gadis kecil itu terdengar seperti rintihan karena tak henti-hentinya pria itu mengayunkan batang singkong itu pada tubuh mungilnya.
"Dasar anak tak berguna, tak tahu di untung, gak bisa di kasih tahu" seru pria yang tak lain adalah Bapak nya.
Bukk...buk....
Tangan kekar itu mengayunkan batang singkong hingga patah menjadi dua.
"Makanya kalau di kasih tahu itu nurut, jangan ngelawan sama orang tua" sahut seorang wanita baru keluar dari salam rumah membawa ember berisi air.
Byurrrrr
wanita itu menyiram tubuh mungilnya menggunakannya seember air, yang membuat luka lebam bekas pukulan dari batang singkong itu terasa nyeri perih.
"Ampun Buk....ampun...Els janji gak nakal lagi, Els janji jadi anak yang baik huhu....huhu...." gadis kecil itu menangis tergugu memeluk pundak sebagai perlindungan dari pukulan yang di berikan oleh Bapak nya.
"Janji janji aja terus tapi gak pernah di tepati" Bapaknya datang dengan membawa pelepah pisang sebagai ganti batang singkong yang telah remuk dan patah karena di adu dengan tubuh mungil itu.
Awwwww....Ampun......ampun......
teriak gadis itu saat tubuhnya di cambuk menggunakan pelepah pisang.
"Ampun....Ampun....udah....sakit...sakit.... hiks... sakit pak ampun... ampun... SAKITTTTTT" teriak seorang wanita yang bangun dari tidurnya.
Ya mimpi itu datang lagi, mimpi yang menyakitkan dan memilukan, wanita itu bangun dengan nafas tersengal-sengal dan keringat bercucuran mengalir deras membasahi tubuhnya.
"Aku sudah memaafkan nya, aku mengampuninya Tuhan, tolong henti mimpi itu, aku sangat takut, aku kesakitan, aku sakit hiks....hiks..." gumam wanita itu dalam tangisnya, mimpi itu selalu datang saat tubuhnya terasa begitu lelah.
Kejadian memilukan itu terjadi lebih dari 20 tahun yang lalu, namun sakitnya tetap terasa, cacian dan makian itu seperti kaset lama yang di putar berulang-ulang di kepalanya. Seberapa banyak waktu berlalu nyatanya tak mampu menyembuhkan luka hati yang terpatri dalam jiwanya.
"Tuhan, aku sungguh lelah, aku ingin hidup normal, tolong bantu aku, jangan biarkan aku sendirian, genggam erat tanganku Tuhan" pinta wanita itu memeluk erat tubuhnya, sungguh lelah dan sangat frustasi dengan kejadian di masa lalunya.
Dulu wanita itu sempat berpikir untuk bunuh diri, selalu di salahkan, apa yang di lakukan tidak pernah ada benarnya, di kucil kan, di marahi, cacian makian dan pukulan adalah makanan nya setiap hari, hingga ia tumbuh menjadi wanita yang sangat pendiam, tertutup, tidak percaya diri, berasa rendah diri, merasa buruk dan tak berguna.
Dengan kondisi yang seperti itu, apa yang harus ia pertahankan di dunia ini? Bukankah lebih baik jika dirinya tiada di dunia ini, wanita itu merasa dunia menolak kehadirannya, fisik dan hati nya penuh luka, jiwanya sangat kesakitan, merintih memohon pertolongan, namun tak seorang pun mau mengulurkan tangannya. Namun anehnya dia takut mati, wanita itu takut gelap, takut tidak bisa bernafas lagi, sungguh miris.
Wanita itu kembali membaringkan tubuhnya di ranjang, matanya menatap lurus kedepan menerawang jauh, sepahit apa jalan hidupnya, sesakit apa luka yang di terima oleh tubuh dan jiwanya, namun hingga kini ia masih hidup dan bernafas dengan baik, entah harus bersyukur atau meratapi kenyataan.
Tok...tok...tok...
"Els...bangun ini sudah sore, waktunya bersih-bersih rumah" perintah seorang dari luar kamarnya.
"Iya Bu..." sahut Elsava bangun dari pembaringan, dan membuka pintu itu.
"Kamu itu jadi istri jangan pemalas dong, sok jadi Nyonya, kamu mau membuat mertuamu jadi babu?" serunya memaki Elsava.
"Bukan begitu Bu, tadi Els cuma istirahat aja, terlalu lelah" tuturnya.
"Alah....alasan aja kamu, memang kamu lelah ngapain? nyapu genteng? ngepel dinding rumah hah...?" seru wanita paruh baya yang tak lain adalah mertuanya.
"Ya bukan begitu Bu, tapi kan tadi Els nyuci baju banyak, beberes rumah dan..."
"Gitu aja kamu udah ngeluh lelah, capek. Dasar wanita manja" bentaknya.
"Bukan begitu maksud Els Bu, tapikan tadi Els juga mencuci baju Lisa, Mas Aryo, Mas Arya, Kak Dini, juga.."
"Jadi kamu gak ikhlas? kamu mau itung-itungan hah...? berani kamu ya bicara begitu sama mertua? mereka semua kerja, jadi wajar gak punya waktu buat nyuci baju, Lisa juga sekolah, dirumah ini yang nganggur cuma kamu, cuma kamu yang gak bisa menghasilkan uang, bisanya cuma menghabiskan uang anakku saja" oceh Ibu mertua Elsava.
"Gak gitu Bu, Els ikhlas kok ngerjain semuanya, Els kan tadi cuma lelah dan istirahat, ini Els juga mau ngerjain pekerjaan rumah" Elsava menahan sesak di dadanya.
"Ya sudah sana kerjakan, jangan sampai nanti orang-orang pulang kerja capek, lihat rumah berantakan, makanan belum ada" perintahnya, lalu meninggalkan Elsava.
Elsava mulai membersihkan rumah, menyapu, mengepel, merapihkan setiap sudut rumah memastikan tidak ada debu dan kotoran yang menempel baik di lantai, gorden, kaca, meja lemari dan lainnya.
Setelah itu Elsava mengangkat jemurannya, pakaian-pakaian itu tiga keranjang full di angkut nya menuju tempat setrika, untuk di kerjakan nya besok. Lalu ia menuju dapur untuk menyiapkan makan malam, Els mengambil bahan-bahan yang ada di dalam kulkas.
Els selesai mengolah bahah makanan itu dengan baik, ia menyajikan di atas meja makan, ada ayam semur, capcay, tumis buncis, ikan goreng juga sambel terasi, lalapan timun, dan rebusan labu siam tertata rapih di meja.
Els kembali ke dapur untuk mencuci perkakas yang telah digunakan untuk memasak tadi, membereskan dapur kompor dan lainya hingga bersih kinclong, jika tidak sudah pasti ibu mertua Elsava akan kembali mengoceh tanpa henti.
"Ya ampunnnnnn Elsava......" teriak ibu mertua Elsava melihat hasil masakannya.
"Kenapa Bu" Els lari dari arah dapur menghampiri ibu Nunik yang tak lain ibu mertuanya.
"Kamu ini gimana sih? kamu itu udah gak kerja, gak bisa menghasilkan uang, boros lagi" makinya. "Kamu masak banyak banget sih, ini udah ada ayam kenapa masak ikan hah? memangnya besok gak perlu lauk? kamu ada uang untuk belanja?" Ibu Nunik berkacak pinggang menatap sinis pada menantunya itu.
"Maaf Bu, tapi kan ayamnya cuma ada lima potong, kan gak cukup untuk kit..."
"Itu udah cukup, untuk Ibu, Arya, Aryo, Lisa, sama Dini, kamu kan kerjaan di rumah gak perlu makan enak" serunya.
"Iya Bu, maaf besok-besok Els akan masak secukupnya saja" lirih Elsava.
"Ya sudah, besok kamu yang belanja, pakai uang kamu ingat itu, jangan mengambil bahan makanan yang ada di dalam kulkas" Ibu mertua Elsava memberikan peringatan keras.
.
.
.
TBC
🍀
🍀
🍀
Hallo semuanya 🤗
Selamat datang di karya baru Mameeethor
jangan lupa Like, Vote, Commet, dan Rete nya yaaa...
Happy reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Shanti Siti Nurhayati Nurhayati
kalo aku jd mantunya,, langsung tak kasih sambel itu mulut ibu mertua nya, biar GK bisa nyerosos kaya bebek sawah 🤬😈
2023-09-14
0