Episode 4

Hana yang melihat Mila terus mengarahkan handphonenya pun menunduk kembali, menikmati makan malamnya. Hana tidak memperdulikan apa pun yang dilakukan Mila, karena memang sedang tidak bersemangat.

"Tuh nomornya udah aku kirim ke abang, kasih ke dia ya bang." Ucap Mila sambil terus tersenyum sesekali melirik Hana.

Hana mulai curiga dengan tingkah sahabatnya itu, Hana yang penasaran pun akhirnya bertanya kepada Mila.

"La, kamu ngapain sih?? nomor siapa yang kamu kasih ke pacarmu??" tanya Hana.

"Udah tenang aja, kamu mau pacaran kan. Bentar lagi tuh ada yang chatting balas ya." Ucap Mila.

"Kamu kasih nomorku?? ke siapa??" tanya Hana yang panik.

"Ke sepupu pacarku Han, tenang deh aku ngasih nomor kamu gak ke sembarang orang. Tuh sepupu pacarku, tapi dia baru tamat SMA." Jawab Mila.

"Gila ya, ngasih nomorku ke anak baru tamat. Huh, awas ya kalau dia aneh-aneh, tanggung jawab kamu La." Ucap Hana kesal.

"Komunikasi aja dulu, kenalan dulu siapa tau dia lebih dewasa dari kamu. Kamu kan masih kayak bocah." Ucap Mila.

Ratih yang mendengar kedua sahabatnya saling adu argumen hanya tertawa dan malah ikut menggoda Hana.

"Cie Hana sebentar lagi gak jomblo." Ucap Ratih.

"Tergantung Tih, tergantung gimana anak baru tamat ini. Kalau lebih bocah dari aku ya aku ogah sih." Jawab Hana.

Mila pun akhirnya mengakhiri obrolan dengan pacarnya dan ikut bergabung dengan Ratih dan Hana. Mila dan Ratih terus tertawa melihat ekspresi Hana yang kesal karena di kenalkan oleh cowok yang di bawahnya dua tahun.

Benar saja tak lama dari itu satu pesan masuk di handphone Hana. Hana langsung melihat pesan itu.

"Balas Han, jangan di anggurin gitu." Ucap Mila mengingatkan.

"Hmmm." Gumam Hana yang melihat foto profil yang mengirimnya sebuah pesan.

Melihat dari foto profil saja, Hana sudah menghela nafas entah mengapa Hana tidak merasakan apapun. Hana malah malas menanggapinya, mungkin karena Hana tau dia jauh lebih muda dari Hana.

"Hai.." Isi pesan singkat itu.

"Hai.." Jawab Hana.

"Kamu Hana kan, saya Alberto." Alberto membalas pesan singkat Hana.

"Iya, oh iya salam kenal ya. Oh iya, saya lebih tua dari kamu loh." Jawab Hana.

"Tidak masalah, usia kan tidak penting." Balas Alberto.

"Oh baiklah kalau begitu." Ucap Hana.

Padahal dalam hati Hana sudah menggerutu, "Bagimu tidak penting usia, bagiku sangat penting."

Hana hanya bisa menghela nafas, dia tidak mau terlalu banyak mengeluh karena Mila sudah berusaha mengenalkannya pada seseorang. Akhirnya Hana memutuskan untuk berkomunikasi dengan kenalan barunya.

Malam itu komunikasi mereka terhenti karena Hana mengeluh dia mengantuk dan ingin istirahat. Padahal sebenarnya Hana menghindari percakapan dengan Alberto karena bagi Hana Alberto sangat membosankan.

Saat Hana ingin meletakkan handphonenya, handphone Hana malah berdering. Sebuah panggilan dari sahabat kecilnya, siapa lagi kalau bukan Ikram. Melihat nama Ikram tertera di layar kaca, Hana langsung keluar kamar dan menerima telepon dari Ikram.

"Halo Kram, pas banget aku mau cerita kamu malah telepon." Ucap Hana kegirangan.

"Mau cerita apa emangnya??" tanya Ikram.

"Kamu emang tau aku mau cerita??" tanya Hana, ya begitulah terkadang pertanyaan Hana di luar nalar manusia.

"Enggaklah Han, tadi aku mau telepon kamu ya karena mau cerita-cerita aja. Bukan karena aku tau kamu mau cerita Hana " Jawab Ikram lembut sembari menepuk jidatnya sendiri.

"Oh begitukah, ya sudah kalau gitu aku cerita..." Ucap Hana.

Hana pun menceritakan Mila yang mengenalkannya kepada sepupu pacarnya. Hana menceritakan tentang perasaannya kepada Ikram mengenai kenalan barunya. Setelah mendengar cerita Hana, Ikram malah tertawa sangat lepas.

"Jadi gimana?? mau kamu sama dia???" tanya Ikram sedikit meledek Hana.

"Ya enggaklah Kram, tapi lihat nanti deh. Aku mau nolak dia juga gak enak Kram soalnya dia sepupu pacar Mila. Gimana ya nolaknya." Jawab Hana yang bingung menolak Alberto.

"Kalau mau nolak orang itu jujur aja, jangan sampai apa yang kamu ucapkan di luar nalar Hana. Yang ada dia bukan maklum tapi benci sama kamu karena jawaban aneh mu." Ikram mengingatkan.

"Iya, iya, ya sudah aku nunggu dia chat aku deh setelahnya aku jujur sama dia." Ucap Hana.

"Baguslah.." Jawab Ikram.

"Jangan ketawa terus.." Gerutu Hana mendengar suara Ikram masih bergetar menahan tawa.

"Iya, iya, enggak.." Ucap Ikram.

Setelah itu Hana langsung mematikan panggilannya karena kesal Ikram tak berhenti tertawa. Mereka sudah sering seperti itu, walaupun sedikit kesal jika bertemu selalu melupakan kekesalan.

Hana memilih untuk tidur setelah meluapkan curahan hati kepada Ikram.

...****************...

Tiga hari berlalu Hana dan Alberto tidak saling komunikasi, Hana lega karena berharap semoga Alberto tidak menyukainya dan memilih untuk tidak menghubunginya lagi. Jadi Hana tidak perlu repot-repot untuk menjelaskan jika dia tidak bisa menjalin hubungan dengan seseorang yang usianya di bawahnya.

Namun kesenangan Hana berakhir di malam hari, dimana Alberto kembali mengiriminya sebuah pesan.

"Selamat malam Han, kamu sibuk??" isi pesan singkat itu.

Hana menarik nafas dan membiarkan pesan itu selama tiga puluh menit, sengaja dia abaikan agar terkesan sibuk dan tidak melanjutkan komunikasi. Hana ingin membuat Alberto ilfil kepadanya.

Hana adalah tipe wanita tidak bisa pendekatan jika tidak dia duluan yang menyukai lawan jenisnya, seganteng apapun lelaki yang mengiriminya pesan jika dia tidak jatuh cinta duluan maka semua akan sia-sia. Karena Hana akan mengabaikannya atau membuat lawan jenisnya ilfil kepadanya.

"Malam Albert, tidak terlalu, ada apa ya??" balas Hana.

"Gakpapa, cuma pengen komunikasi sama kamu aja. Kegiatan kamu apa sekarang??" tanya Albert.

"Aku sedang kuliah, menyelesaikan skripsi." Jawab Hana singkat.

"Oh begitu, jurusan apa??"

"Jurusan Tata Rias."

"Bagus tuh, aku sekarang juga sedikit sibuk. Aku mau masuk kepolisian, sudah daftar tinggal ikut tes aja kalau aku masuk kepolisian kita cocok deh."

Membaca pesan itu membuat Hana merinding, Hana benar-benar anti dengan lelaki yang membanggakan dirinya seperti itu apalagi jika dia tidak bertanya soal kehidupan lelaki itu. Hana langsung ilfil seketika, malam itu juga Hana langsung berniat mengakhiri pendekatan yang baginya sangat tidak cocok dengannya.

"Oh iya." Balas Hana singkat.

Tiba-tiba panggilan video call masuk di handphonenya, ya benar itu dari Alberto. Tanpa memikirkan apapun Hana langsung menolak panggilan itu, semakin bertambah lah ilfil Hana kepada Alberto.

"Is apaan sih." Gerutu Hana.

Mila dan Ratih yang memang sedang berada di kamar kos langsung melihat ke arah Hana yang menggerutu sendiri.

"Kenapa Han??" tanya Ratih.

"Ini nih sepupu pacarnya Mila gak jelas banget tiba-tiba vidcall." Jawab Hana.

Mereka yang mengenal Hana sudah mengerti bahwa Hana tidak akan melanjutkan pendekatan itu. Hana memang mudah ilfil kepada lawan jenis yang tidak di sukainya, itulah yang selalu jadi masalah mengapa dia jomblo akut. Karena dia tidak akan berpacaran dengan orang yang tidak di sukainya duluan, jika tidak kenal. Beda cerita kalau sudah kenal lama, dia tidak enak hati untuk menolak dan akhirnya membuat pasangannya sendiri meninggalkan dia. Karenanya Hana dikenal sebagai cewek ajaib.

Bersambung..

Ikuti terus ceritanya ya teman-teman, jangan lupa dukung cerita saya dengan like, komen, share, vote dan tambahkan ke favorit teman-teman.

See you di next episode 🥰.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!