Episode 3

Hana masuk dan duduk di tempat favoritnya, begitu dia duduk Ikram langsung membuat minuman kesukaan Hana dengan melihat raut wajahnya. Begitulah kedekatan keduanya, dari raut wajah saja sudah bisa membaca minuman apa yang cocok di sediakan.

"Ini minumannya nyonya.." Ucap Ikram dan langsung duduk di hadapan Hana.

"Terimakasih bos." Jawab Hana.

Ikram tersenyum setiap kali mendengar kata bos keluar dari mulut Hana. Hana menyeruput minuman dingin di hadapannya.

"Umm memang minuman buatan bos yang terbaik." Ucap Hana.

"Pastilah.." Ucap Ikram sedikit menyombongkan kemampuannya.

"Kram, kayaknya aku sudah harus pacaran deh. Udah lama banget kan aku jomblo, kamu dan teman-teman semuanya udah punya pacar." Ucap Hana.

"Hmm terserah kamu saja, tapi jangan cari pacar karena kamu merasa sendiri yang jomblo. Cari pacar karena memang kamu butuh dia." Ucap Ikram mengingatkan.

"Hmm iya tau kok. Tapi kalau gak dari sekarang di cari kan kapan aku mulai pacarannya." Gerutu Hana.

"Yaudah pacaran sana.." Ucap Ikram.

"Ini juga lagi di cari kok siapa yang cocok sama aku." Ucap Hana sembari mulai membuka buku dan laptopnya.

"Kasih tau aku kalau udah dapat. Aku balik ke kasir dulu, semangat ngerjain skripsinya." Ucap Ikram sembari bangkit dari tempat duduknya dan tidak pernah lupa untuk mengacak rambut Hana.

Hana sudah terbiasa dan bahkan tidak bisa kesal lagi, karena percuma saja jika dia kesal pun itu tidak membuat Ikram berhenti mengacak-acak rambut ikal panjangnya.

Ikram memikirkan perkataan Hana yang ingin berpacaran, Ikram sedikit khawatir jika Hana berpacaran gimana pun dia memiliki batasan dalam menjaga Hana jika sudah memiliki pasangan. Ikram sangat takut jika pasangan Hana melewati batasan saat mereka berpacaran, kekhawatiran Ikram kepada Hana seperti ayah yang khawatir ke anaknya.

Hana yang mulai merasakan lapar pun berdiri dan menghampiri Ikram di mejanya. Hana bahkan lupa kalau dia belum sarapan sementara sekarang sudah jam satu siang.

"Ikram, Dessy, Nara mana kok belum masuk??" tanya Hana.

"Mereka kan part time, selesai kuliah baru kemari. Kenapa emang??" tanya Ikram.

"Aku lapar, tadi pagi gak sarapan." Ucap Hana dengan wajah memelas.

"Kok gak bilang dari tadi belum sarapan, biasanya kan setiap pagi kamu sarapan, kenapa hari ini enggak??" tanya Ikram yang kaget namun tampak jelas di wajahnya dia khawatir.

"Lupa aku, yaudah aku pesan roti sama pasta carbonara ya. Aku tunggu di meja, nanti aku bayar waktu pulang." Ucap Hana dan langsung kembali ke mejanya.

Siang itu kafe Ikram tidak terlalu ramai, jadi Hana tidak perlu menunggu pesanannya terlalu lama. Begitu pesanannya sampai Hana langsung menyingkirkan buku dan laptopnya, Hana langsung menyantap makanan yang masih hangat di hadapannya.

Hana biasanya selalu berada di kafe Ikram sampai Mila dan Ratih menghubunginya, karena memang Hana sangat tidak suka sendirian di kos. Saat Hana mulai fokus kembali mengerjakan skripsinya handphone Hana berdering. Sebuah panggilan datang dari Mila.

"Halo La, sudah pulang kampus??" tanya Hana.

"Sudah, kamu lagi dimana??" tanya Mila.

"Lagi di kafe Ikram.." Jawab Hana.

"Tunggu disana aku dan Ratih akan kesana, kami belum makan siang soalnya." Ucap Mila.

"Oke, aku tunggu ya. Aku duduk di pojok dekat jendela besar." Ucap Hana memberitahukan posisi duduknya.

"Oke." Jawab Mila dan langsung menutup teleponnya.

Mila, Ratih, Ikram, Dessy dan Nara sudah saling mengenal. Namun mereka jarang ngumpul bareng, karena canggung, mereka hanya akan ngumpul bersama jika tidak sengaja saling bertemu. Namun mereka semua satu universitas, beda jurusan dan fakultas itu yang membuat mereka semua jarang bertemu.

Hana hanya akan bertemu dengan Ikram, Dessy dan Nara jika berkunjung ke kafe Ikram atau berada di rumah. Karena jarak rumah mereka berdekatan. Sedangkan Hana hanya bertemu Mila dan Ratih saat di kampus atau di kos selebihnya mereka hanya berkomunikasi lewat telepon.

Tak sampai dua puluh menit, Mila dan Ratih sudah sampai di kafe begitu pun dengan Dessy dan Nara yang sudah waktunya bekerja part time di kafe Ikram. Sesekali mereka saling menyapa dan mengobrol, namun Mila dan Ratih tidak akan menggangu Hana jika sudah fokus ke skripsinya jadi mereka asik ngobrol berdua tanpa memperdulikan Hana yang sedang serius di depan mereka.

Hana memang sosok yang cuek dan ajaib, dia tidak akan pernah terganggu oleh apapun jika sedang fokus ke satu titik. Lebih tepatnya dia tidak pedulikan apapun jika menurutnya itu akan mengganggu konsentrasinya.

...****************...

Jam empat sore Hana dan teman-temannya pulang ke kos, Dessy dan Nara sudah memperhatikan tatapan Ikram yang seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Woi, kamu mikirkan apa sih?? dari tadi aku perhatikan bengong terus." Ucap Nara.

"Siapa lagi yang dia pikirkan selain Hana." Celetuk Dessy.

"Apaan sih des." Gerutu Ikram.

"Udahlah jujur aja." Ucap Dessy.

"Tuh si Hana teman kalian pengen pacaran, tanya-tanya deh ke dia jangan sampai pacaran sama orang aneh-aneh." Ucap Ikram kepada keduanya.

Hana dan Dessy saling tatap dan kemudian tertawa, mereka lucu tapi sekaligus bersyukur akhirnya jomblo akut di circle mereka sudah memikirkan masa depan.

"Oke, oke, harus tanya ke dia nih. Minggu ini dia pasti pulang ke rumah kan??" Ucap Dessy yang sangat bersemangat.

"Hmm.." Jawab Ikram dan langsung meninggalkan kedua temannya yang masih tertawa mengingat betapa lucunya jika Hana memiliki seorang pacar.

Sesampainya Hana di kos bersama Ratih dan Mila, mereka berpisah di kamar Mila. Ratih pergi ke kamarnya untuk bebersih dan menelepon sebentar dengan pdkt an nya sebelum kembali berkumpul bersama Mila dan Hana.

Mila langsung mandi, sementara Hana merebahkan diri di kasur mereka menunggu giliran untuk mandi. Tapi sore itu Hana yang memang cukup lelah berpikir pun akhirnya tertidur.

Tanpa terasa Hana sudah tidur sampai pukul enam sore menjelang magrib. Sayup-sayup Hana mendengar suara tertawa Mila, Hana mengumpulkan kesadaran dan bangun dari tidurnya.

"Eh udah bangun, mau makan malam apa??" tanya Mila.

"Terserah, aku mau mandi dulu." Jawab Hana setengah sadar.

Hana wanita paling lama mandi dari semua teman-temannya, menunggu Hana mandi hampir satu jam setengah baru selesai. Begitu Hana selesai mandi, makanan sudah datang dan Mila sudah menghabiskan makanannya duluan.

Hal itu sudah terbiasa terjadi karena memang Hana sangat lama jika sudah di dalam kamar mandi. Hana juga di kenal yang paling rapi dan wangi dari teman-temannya, jika sudah selesai mandi kamar mandi sampai ruangan seisi kamar bisa wangi karena sabun dan produk-produk perawatan yang dipakai Hana, makanya tidak heran jika Hana mandi begitu lama.

Hana langsung duduk di hadapan Mila, membuka makanan yang syukurnya masih hangat. Hana memakan makanan itu perlahan sembari memainkan ponselnya.

Saat sedang memainkan ponselnya Ratih pun datang dan duduk di sebelah Hana, tak lama Mila memanggil Hana terus menerus menyuruhnya untuk melihat ke arah Mila.

"Han, han lihat sini dong.." Ucap Mila.

"Cih, apaan sih La, heboh banget tau gak." Ucap Hana.

Dengan wajah kesalnya Hana tetap melihat ke arah Mila dan ternyata Mila mengarahkan handphonenya ke arah Hana sambil tertawa sendiri. Hana hanya menatap heran ke arah Mila yang tidak jelas seperti itu, Hana mengabaikannya dan kembali menikmati makanannya.

Bersambung..

Ikuti terus ceritanya ya teman-teman, jangan lupa dukung cerita saya dengan like, komen, share, vote dan tambahkan ke favorit teman-teman.

See you di next episode 🥰.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!