Masih tentang Maya

Kembali pada Naina...

"Ayahmu..." ucapan Naina terhenti, karena ia menarik nafasnya, karena dadanya yang terasa sesak.

"Ayahmu telah menghembuskan nafas terakhirnya 3 bulan setelah kepergianmu." lanjutnya seraya meneteskan air matanya. Naina memang memiliki hati yang sangat lembut, sehingga hal seperti ini bisa membuatnya menangis.

DEG

"Itu itu,, tidak,, mungkin. Itu tidak mungkin, ayahku pasti masih hidup dan bekerja di sawah seperti biasanya." ucap Maya tak terima

"Ayahmu yang seharusnya mendapatkan pengananan lebih lanjut dan juga hidup sehat, karena memiliki satu ginjal. Harus menderita, karena ia harus tetap bekerja. Hanya demi sesuap nasi, dengar May.... jangankan untuk membeli obat, untuk mengisi perutnya pun ia tak mampu. Sehingga kondisinya semakin hari, semakin..."

"CUKUP CUKUP, AYAHKU BAIK-BAIK SAJA!!! Ia tak mungkin meninggalkan aku, ia sangat menyayangiku." teriak Maya , yang semakin lemah suaranya

Naina diam, sedangkan teman lainnya yang perempuan sudah ikut menangis mendengar kenyataan ini. Mereka yang mati-matian bekerja demi membahagiakan keluarga dan juga kedua orangtuanya, tapi Maya dengan mudahnya menyuruh sang ayah menjual ginjal demi kebahagiaannya.

Ken, David dan Sintya terkejut, karena Naina bisa mengetahui semuanya. Darimana?

'Hiks, jahat banget Maya.'

'Aku tak bisa membayangkan bagaimana perasaan ayahnya, anak yang di cintai nya tega berbuat sampai sejauh ini.'

'Dan beliau harus pergi, tanpa ada putri yang di cintainya.'

'HIks, Maya jahat'

Sedangkan para pria menengadahkan kepalanya, demi menahan air matanya.

"DIAM DIAM DIAM KALIAN SEMUA, AYAHKU MASIH HIDUP!!" kembali Maya berteriak seraya menutup kedua telinganya, menggunakan telapak tangannya.

Maya menatap tajam Naina, dan melangkah mendekatinya.

"Kamu hanya orang luar dan tidak tau apa-apa tentang keluagaku, bagaimana kamu bisa mendapatkan kabar ayahku yang sudah tiada. Jangan mengarang cerita NAINA" ucapnya dengan suara bergetar

Naina masih menatap Maya dengan dingin dan raut wajah datarnya.

"Handoko Pratama nama alm. ayahmu, Ningsih Setiawati nama almh. ibumu."

BRUGH

Maya jatuh terduduk dengan memegang dadanya yang terasa sesak, dan air mata yang mengalir deras. Maya mengangkat kedua tangannya dan menjambak rambutnya.

" AAAAAAAAAAA..... AYAAAAAAHHHH" teriaknya, dengan suara tangisan pilu.

"MAAFKAN AKU AYAH, MAAFKAN ANAKMU YANG DURHAKA INI." tangisannya semakin tersedu

Naina menghembuskan nafasnya, ia lalu berjongkok dan mensejajarkan tubuhnya dengan Maya. Naina memeluk tubuh Maya, Maya yang memang membutuhkan sandaran menerima dan membalas pelukan Naina.

"Bagaimana ini Nai, aku sudah sangat berdosa pada ayahku. Aku benar-benar sudah durhaka pada ayahku, apa yang harus aku lakukan? Rasanya aku juga ingin menyusul ayah, Nai. HUaaaaaaa. .... Hanya dia satu-satunya keluargaku, tapi aku sudah menelantarkan ayahku sampai ia pergi." ucap Maya dan ia semakin histeris, membuat siapapun yang mendengarnya ikut merasakan apa yang di rasakan oleh Maya.

Naina mengusap punggung Maya, memberikan waktu untuknya mengeluarkan semua emosinya.

David merasa takjub melihat perubahan Maya dan bagaimana cara Naina menanganinya. Ken tersenyum, kini Sintya pun bisa melihat bagaimana cara Naina mengubah lawan menjadi kawan.

'Dia memang istimewa, entah apa yang ia punya. Sehingga dapat merubah orang-orang yang benci menjadi menyesal, lalu berubah jadi menyukainya.' gumam Sintya

"Yang harus kamu lakukan adalah mendo'akan ayahmu, merubah diri menjadi lebih baik. Karena sebesar dan sekeras apapun kamu menyesal juga menangisi ayahmu, beliau tidak akan kembali bangun untuk menemuimu." ucap Naina, Maya semakin mengeratkan pelukannya

"Dan ingat lah, sekeras apapun kamu menginginkan sesuatu, bila Tuhan tidak menghendakinya. Maka apa yang kamu inginkan, takkan pernah tergapai. Belajarlah mensyukuri apa yang sudah kamu dapatkan, maka Allah pun akan memberikan lebih banyak lagi. Aku tau kakak menginginkan hal sudah jelas tidak akan kakak dapatkan,jadi berhentilah mengotori hati kakak. " ucap Naina dengan berbisik di kalimat terakhir, yang membuat Maya semakin tersedu.

"Maaf.. maafkan aku Nai. Aku sudah berbuat jahat padamu, maaf" ucap Maya di tengah isakannya. Ia melerai pelukannya dan menghadap pada rekannya, lalu ia menundukkan tubuhnya 90 derajat

"Maaf, maafkan aku. Aku benar-benar minta maaf pada kalian semua." ucap Maya sembari masih sesenggukan

Mira yang paling sering di tekan oleh Maya, maju terlebih dahulu dan memeluknya.

"Aku memaafkan mu May, semoga kamu berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya." ucap Mira dan di angguki Maya

"Terimakasih" di susul temannya yang lain, ikut memeluk Maya. Memberikan maaf serta menguatkan Maya

"Terimakasih terimakasih" ucap Maya kembali menangis

Naina menanyakan jam pada Sintya.

"Bu, maaf. sekarang jam berapa ya?" tanya Naina pelan, Sintya mengangkat tangan

"Jam set 7...." belum selsai menjawab

"Astaghfirullah, belum shalat maghrib. Terimakasih bu, saya pinjam ruangannya dulu sebentar." Naina kembali masuk ke ruangan, ia tergesa ambil wudhu dan langsung melaksanakan kewajibannya.

Sedangkan Sintya, Ken dan David saling pandang.

"Aku juga akan ke mushola" ucap Ken, di susul David

Sintya hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal, karena ia sendiri non muslim. Akhirnya, Sintya lebih memilih duduk di salah satu meja dan meminta makan juga minum pada Mira.

Karena merasa tanggung, akhirnya Naina memilih berdiam diri sampai Isya di ruangannya. Ia membaca beberapa surat yang ia hapal...

"Sepertinya besok aku harus membeli ponsel baru, yang bisa menyimpan beberapa aplikasi penting. Seperti murotal, di ponsel ini mana bisa." gumamnya pelan

.

.

Setelah semuanya selesai, Naina berpamitan pada Sintya, untuk segera pulang. Karena ini sudah terlalu malam, ibu past

"Bu, saya pamit pulang ya. Maaf hari ini sudah membuat keributan di restoran." ucap Naina tak enak

Sintya membuka kacamatanya dan tersenyum.

"Tidak apa-apa, aku menyukai caramu menyelesaikan masalah. Hati-hati di perjalanan pulang..." jawab Sintya

"Baik bu, selamat malam." Naina pergi setelah Sintya mengangguk

Saat Naina keluar dari restoran, ia di kejutkan dengan keberadaan Maya.

"Astaghfirullah May, maksudku kak Maya. Mengagetkan aku" ucap Naina mengelus dadanya

"Maaf Nai" ucap Maya tersenyum tipis, namun terlihat pandangannya yang kosong.

Naina merasa bersalah, karena ia yang sudah membuatnya seperti ini.

"Ada yang mau kak Maya katakan?" tanya Naina lembut, ia pun menggenggam tangan Maya

Maya melihat tangannya yang di genggam, tak lama ia menengadah melihat wajah Naina. Lagi-lagi Maya kembali meneteskan air matanya, Naina semakin merasa bersalah.

"Kak Maya hendak kemana?" tanya Naina lagi, Maya menggelengkan kepalanya. Bukan ia tak punya tempat tinggal, tentu saja ada kosan untuknya berteduh selama ini dan jaraknya pun tak jauh dari restoran. Hanya saja, ia merasa enggan untuk kembali ke sana.

Ia tak mau sendiri, rasanya semua perlakuan jahat pada ayahnya terus berputar di kepalanya. Entah kenapa, hanya Naina yang ingin ia temui.

"Bagaimana kalau kakak ikut Nai pulang? Kita bicarakan lagi masalah ini dengan bundanya Nai." ajak Naina, Maya mengangguk dengan cepat

Naina menarik tangan Maya, agar Maya mengikutinya.

Saat Naina hendak melangkahkan kakinya ke taxi online yang sudah ia pesan, tiba-tiba ada mobil yang berhenti di depannya. Muncullah seorang pria dari mobil itu dan tersenyum lebar pada Naina, Naina yang melihatnya langsung mencebikan mulutnya.

"Apa sesenggang itu pekerjaanmu, sampai jam segini ada di hadapanku." ucap Naina

"Hai teman, sudah beberapa bulan tidak bertemu. Kamu semakin sombong saja padaku, bukankah kamu bilang kita bisa berteman." ucapnya, membuat Naina akhirnya menyunggingkan senyumannya.

"Ada apa? Taxi online ku sudah menunggu di depan sana." ucap Naina

"Sudah aku batalkan, ayo naik. Biar aku yang mengantarmu...

...****************...

...Happy Reading all💞💞...

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

truscrria

2024-03-30

1

Lily✨

Lily✨

dasar ngga tau terima kasih

2023-11-26

3

epifania rendo

epifania rendo

keren bangat

2023-11-21

2

lihat semua
Episodes
1 Mencari Pekerjaan
2 Interview
3 Flashback
4 Preman Pasar
5 UZZA
6 Anak Asuh Nai
7 SATRIA
8 Lina
9 Keramaian di Pagi Hari
10 Hah?! Asisten Pribadi?
11 Cewek B*kasan
12 Novia
13 YURA
14 Tentang Naina
15 MAYA
16 Rencana Pindah ke Indonesia
17 Masih tentang Maya
18 Kebahagiaan Rania
19 Kecemburuan Ken
20 Kelebihan Yura
21 Mulut Ember Sintya
22 Wajah Naina yang Tersebar
23 Ken Membawa Naina
24 Di Kadalin Buaya?
25 Menyusul ke Indonesia
26 Keterkejutan Mama Kinan
27 Restu Kinan
28 Rencana Melamar
29 Penyerangan
30 Part 31
31 Ketakutan Bunda Ros
32 Hukuman dan Hadiah Sintya
33 Hampir
34 Meminta Restu
35 Kebenaran yang Terungkap
36 Kaharuan di malam itu
37 Restu Reinhard
38 Undangan?
39 Belinda
40 Masih tentang Belinda
41 Ulang Tahun Nicholas
42 Terasa Hangat
43 Part 44
44 Ternyata Rania...
45 Reksa dan Linda
46 Lagi-lagi Penyerangan
47 Luapan Amarah Sintya
48 Reksa, Linda dan Nicholas
49 Mantan Suami Ros
50 Part 51
51 Kegaduhan di Kelas
52 Endah....
53 Kekecewaan Rudolf
54 Hukuman untuk Novia
55 Alasan Nurul
56 Permohonan maaf Miftah
57 Maafkan aku
58 Keterkejutan Steven dan Barbara
59 Endah vs Nurul
60 Pernyataan
61 Pernyataan 2
62 Kekesalan Naina
63 Pram
64 Serangan
65 Pertarungan
66 Meminta Restu
67 Penyataan Dadakan
68 Mini Market
69 Mini Market 2
70 Rumah Dus
71 Membantu Ari
72 Rumah Sakit
73 Pulang ke Mansion
74 Ternyata
75 Rencana
76 Ema dan Fajar
77 Tertembak
78 Ricuh
79 Kondisi Ken dan Ari
80 ICU
81 Memulai penyembuhan Ari
82 Siuman
83 Part 84
84 Part 85
85 Trauma Ari
86 Kekhawatiran semua orang
87 Gerak Cepat
88 Terbawa Mimpi
89 Melamar
90 Alhamdulillah
91 Tentang Sari
92 Masih tentang Sari
93 Tragedi
94 Markas Tersembunyi
95 Cerita saat Kejadian
96 Fakta lain Nai
97 O oowww... Ketahuan
98 Akhirnya
99 Ke uwuan Ken dan Naina
100 Penantian Berbuah Manis
101 Merestui dan Penyerangan
102 Kenyataan yang Mengejutkan
103 Mentari
104 Mentari 2
105 Mentari 3
106 Ketakutan Sinar
107 Detik-detik Terkuaknya Rahasia Besar
108 Flashback 1
109 Flashback 2
110 Kencan
111 COPET ga tau waktu
112 Bertemu Ayah Ezra dan Ayah Calvin
113 Part 114
114 Fitting
115 Perlawanan Cici
116 Rencana Naina dan Ken
117 Lagi-lagi bertemu
118 Kumpul Riweh
119 Masalah Bulan
120 Pertolongan Naina
121 Kemarahan Naina
122 Amukan Naina
123 Penyelesaian
124 Penyelesaian 2
125 Part 126
126 Ikatan Bathin Naina dan Yura
127 The Day
128 Sungkeman
129 Rencana Honeymoon
130 Malam Pertama
131 Mulai Magang
132 Oo.. Ternyata begitu
133 Rencana Naina
134 Show time
135 Akhir dari para Pengkhianat
136 Pengakuan
137 Hahhh... masalah baru
138 Apa?!
139 Merasa Di Abaikan
140 Aryo Wiguna
141 Masa Lalu Sofia dan Satria
142 Masih FLASHBACK
143 Keterkejutan Satria
144 Part 145
145 Hamil??????
146 Rencana kejutan untuk Ken
147 Kejutan
148 Pertemuan
149 Terbongkarnya Rahasia Besar Kiara
150 Part 151
151 Hukuman untuk Kiara dan Aryo
152 Part 153
153 Ken yang Berubah
154 Dunia Selebar Daun-Daunan
155 Seperti itu....
156 Salah satu kebaikan Nai
157 Awal Pendekatan
158 Menerima Tantangan
159 Keluarga Niken
160 Duel
161 Lamaran
162 Alhamdulillah
163 Dua Pernyataan
164 Ngidam
165 Angkringan
166 Baku Hantam
167 Perubahan Hormon
168 Kegesrekan para Orang Tua
169 Meminta Ijin
170 KUA
171 Rencana Resepsi
172 Lamaran di Luar Rencana
173 3 Pelaminan
174 Sedikit masa lalu Damian
175 Kebahagiaan
176 Ngidam Naina
177 Naina Pingsan
178 Drama
179 Flashback
180 Hadiah Mobil
181 Kehancuran Atmadja
182 Hukuman Felicia
183 Rencana ke Rusia
184 Langit dan Senja
185 Langit dan Senja 2
186 Rusia
187 Segerombolan Penjahat
188 Cici & Sam
189 Rencana Melamar Cici
190 Luapan Hati Cici
191 Pernyataan Cinta
192 Yura yang Dewasa
193 Hari Penuh Senyuman
194 Alasan Sakit Bunda Ros
195 Kekhawatiran Naina
196 Akhirnya Naina Tahu
197 Kedatangan Tio
198 Akhir dari Tio
199 Kesedihan Yura
200 Pertemuan Yura dan sang Ibu
201 Mendadak melamar
202 Kedatangan Biang Rusuh
203 Rencana 7 bulanan
204 Tujuh Bulanan
205 Banci Kaleng
206 Mood Ken Anjlok
207 Lamaran Tak Terduga
208 Lamaran lagi??
209 Pertanyaan Sari yang di luar Nurul
210 Detik-detik Kesayangan Lahir
211 End
212 Bewaraaaaaaa
213 Pengumuman karya Baru
Episodes

Updated 213 Episodes

1
Mencari Pekerjaan
2
Interview
3
Flashback
4
Preman Pasar
5
UZZA
6
Anak Asuh Nai
7
SATRIA
8
Lina
9
Keramaian di Pagi Hari
10
Hah?! Asisten Pribadi?
11
Cewek B*kasan
12
Novia
13
YURA
14
Tentang Naina
15
MAYA
16
Rencana Pindah ke Indonesia
17
Masih tentang Maya
18
Kebahagiaan Rania
19
Kecemburuan Ken
20
Kelebihan Yura
21
Mulut Ember Sintya
22
Wajah Naina yang Tersebar
23
Ken Membawa Naina
24
Di Kadalin Buaya?
25
Menyusul ke Indonesia
26
Keterkejutan Mama Kinan
27
Restu Kinan
28
Rencana Melamar
29
Penyerangan
30
Part 31
31
Ketakutan Bunda Ros
32
Hukuman dan Hadiah Sintya
33
Hampir
34
Meminta Restu
35
Kebenaran yang Terungkap
36
Kaharuan di malam itu
37
Restu Reinhard
38
Undangan?
39
Belinda
40
Masih tentang Belinda
41
Ulang Tahun Nicholas
42
Terasa Hangat
43
Part 44
44
Ternyata Rania...
45
Reksa dan Linda
46
Lagi-lagi Penyerangan
47
Luapan Amarah Sintya
48
Reksa, Linda dan Nicholas
49
Mantan Suami Ros
50
Part 51
51
Kegaduhan di Kelas
52
Endah....
53
Kekecewaan Rudolf
54
Hukuman untuk Novia
55
Alasan Nurul
56
Permohonan maaf Miftah
57
Maafkan aku
58
Keterkejutan Steven dan Barbara
59
Endah vs Nurul
60
Pernyataan
61
Pernyataan 2
62
Kekesalan Naina
63
Pram
64
Serangan
65
Pertarungan
66
Meminta Restu
67
Penyataan Dadakan
68
Mini Market
69
Mini Market 2
70
Rumah Dus
71
Membantu Ari
72
Rumah Sakit
73
Pulang ke Mansion
74
Ternyata
75
Rencana
76
Ema dan Fajar
77
Tertembak
78
Ricuh
79
Kondisi Ken dan Ari
80
ICU
81
Memulai penyembuhan Ari
82
Siuman
83
Part 84
84
Part 85
85
Trauma Ari
86
Kekhawatiran semua orang
87
Gerak Cepat
88
Terbawa Mimpi
89
Melamar
90
Alhamdulillah
91
Tentang Sari
92
Masih tentang Sari
93
Tragedi
94
Markas Tersembunyi
95
Cerita saat Kejadian
96
Fakta lain Nai
97
O oowww... Ketahuan
98
Akhirnya
99
Ke uwuan Ken dan Naina
100
Penantian Berbuah Manis
101
Merestui dan Penyerangan
102
Kenyataan yang Mengejutkan
103
Mentari
104
Mentari 2
105
Mentari 3
106
Ketakutan Sinar
107
Detik-detik Terkuaknya Rahasia Besar
108
Flashback 1
109
Flashback 2
110
Kencan
111
COPET ga tau waktu
112
Bertemu Ayah Ezra dan Ayah Calvin
113
Part 114
114
Fitting
115
Perlawanan Cici
116
Rencana Naina dan Ken
117
Lagi-lagi bertemu
118
Kumpul Riweh
119
Masalah Bulan
120
Pertolongan Naina
121
Kemarahan Naina
122
Amukan Naina
123
Penyelesaian
124
Penyelesaian 2
125
Part 126
126
Ikatan Bathin Naina dan Yura
127
The Day
128
Sungkeman
129
Rencana Honeymoon
130
Malam Pertama
131
Mulai Magang
132
Oo.. Ternyata begitu
133
Rencana Naina
134
Show time
135
Akhir dari para Pengkhianat
136
Pengakuan
137
Hahhh... masalah baru
138
Apa?!
139
Merasa Di Abaikan
140
Aryo Wiguna
141
Masa Lalu Sofia dan Satria
142
Masih FLASHBACK
143
Keterkejutan Satria
144
Part 145
145
Hamil??????
146
Rencana kejutan untuk Ken
147
Kejutan
148
Pertemuan
149
Terbongkarnya Rahasia Besar Kiara
150
Part 151
151
Hukuman untuk Kiara dan Aryo
152
Part 153
153
Ken yang Berubah
154
Dunia Selebar Daun-Daunan
155
Seperti itu....
156
Salah satu kebaikan Nai
157
Awal Pendekatan
158
Menerima Tantangan
159
Keluarga Niken
160
Duel
161
Lamaran
162
Alhamdulillah
163
Dua Pernyataan
164
Ngidam
165
Angkringan
166
Baku Hantam
167
Perubahan Hormon
168
Kegesrekan para Orang Tua
169
Meminta Ijin
170
KUA
171
Rencana Resepsi
172
Lamaran di Luar Rencana
173
3 Pelaminan
174
Sedikit masa lalu Damian
175
Kebahagiaan
176
Ngidam Naina
177
Naina Pingsan
178
Drama
179
Flashback
180
Hadiah Mobil
181
Kehancuran Atmadja
182
Hukuman Felicia
183
Rencana ke Rusia
184
Langit dan Senja
185
Langit dan Senja 2
186
Rusia
187
Segerombolan Penjahat
188
Cici & Sam
189
Rencana Melamar Cici
190
Luapan Hati Cici
191
Pernyataan Cinta
192
Yura yang Dewasa
193
Hari Penuh Senyuman
194
Alasan Sakit Bunda Ros
195
Kekhawatiran Naina
196
Akhirnya Naina Tahu
197
Kedatangan Tio
198
Akhir dari Tio
199
Kesedihan Yura
200
Pertemuan Yura dan sang Ibu
201
Mendadak melamar
202
Kedatangan Biang Rusuh
203
Rencana 7 bulanan
204
Tujuh Bulanan
205
Banci Kaleng
206
Mood Ken Anjlok
207
Lamaran Tak Terduga
208
Lamaran lagi??
209
Pertanyaan Sari yang di luar Nurul
210
Detik-detik Kesayangan Lahir
211
End
212
Bewaraaaaaaa
213
Pengumuman karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!